Share

Bab 116

"Bocah, kamu jangan keterlaluan!" Ricardo mulai emosi, dia berkata, "Bukan hanya Tuan Ken saja yang terkena racun, kamu juga terkena racunku. Tanpa obat penawar dariku, kamu nggak akan bisa hidup sampai besok!"

"Oh ya? Bagaimana kalau kita bertaruh, siapa duluan yang mati?" tanya Luther dengan senyum tipis.

"Kamu ...." Ricardo terdiam mendengar perkataannya. Dilihat dari situasinya saat ini, sepertinya Ken tidak akan bisa bertahan lagi. Mengingat hal ini, Ricardo baru memilih untuk mengalah. Namun, Luther malah tidak menghargainya sama sekali.

"Luther, berikan obat penawarnya. Anggap saja kali ini kami kalah!" balas Ken sambil menggertakkan giginya. Dia benar-benar tidak bisa bertahan lagi. Kalau tidak, dia juga tidak akan tunduk pada cecunguk ini.

"Tuan Ken, mengaku kalah secara lisan saja terkesan tidak tulus sama sekali," sahut Luther sambil menggeleng.

"Luther! Jangan dikasih hati minta jantung!" Ken mulai emosi.

"Kalau memang bersalah, kamu harus mengakuinya dan menerima hukuman.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status