Share

Bab 1045

"Eh?" Luther yang tiba-tiba berbicara membuat ketiganya menoleh dengan ekspresi aneh dan tatapan yang bingung.

"Hei! Apa yang kamu katakan? Apa maksudmu akan mati?" Setelah melihat Luther sejenak, ekspresi Parnika terlihat makin meremehkan. Dia berpikir mengapa Luther terlihat seperti orang bodoh?

"Kamu cemburu dengan Ivan, ya? Tahu dia lebih unggul darimu, jadi menghinanya di sini, 'kan?" kata Nikhil dengan curiga.

"Huh! Sudah nggak mampu, masih suka iri dengan orang lain. Sungguh menjijikkan!" kata Parnika sambil menyilangkan lengannya dan ekspresinya meremehkan. Dia paling tidak suka dengan orang yang iri hati seperti ini.

"Kalau kamu berani, katakan dengan keras. Apa hebatnya mengejek orang di belakangnya?" kata Nihkil sambil tersenyum sinis.

"Benar! Kalau berani, kamu tantang saja Ivan. Bersembunyi-sembunyi seperti ini, apa bedanya kamu dengan pengecut?" hina Parnika.

Meskipun tidak berbicara, Viola juga diam-diam menggelengkan kepalanya. Dia juga agak membenci Luther. Luther tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status