"Eh?" Luther yang tiba-tiba berbicara membuat ketiganya menoleh dengan ekspresi aneh dan tatapan yang bingung."Hei! Apa yang kamu katakan? Apa maksudmu akan mati?" Setelah melihat Luther sejenak, ekspresi Parnika terlihat makin meremehkan. Dia berpikir mengapa Luther terlihat seperti orang bodoh?"Kamu cemburu dengan Ivan, ya? Tahu dia lebih unggul darimu, jadi menghinanya di sini, 'kan?" kata Nikhil dengan curiga."Huh! Sudah nggak mampu, masih suka iri dengan orang lain. Sungguh menjijikkan!" kata Parnika sambil menyilangkan lengannya dan ekspresinya meremehkan. Dia paling tidak suka dengan orang yang iri hati seperti ini."Kalau kamu berani, katakan dengan keras. Apa hebatnya mengejek orang di belakangnya?" kata Nihkil sambil tersenyum sinis."Benar! Kalau berani, kamu tantang saja Ivan. Bersembunyi-sembunyi seperti ini, apa bedanya kamu dengan pengecut?" hina Parnika.Meskipun tidak berbicara, Viola juga diam-diam menggelengkan kepalanya. Dia juga agak membenci Luther. Luther tida
"Lancang!""Berani sekali!""Berani mencari masalah di Keluarga Caonata, aku lihat anak ini sudah bosan hidup!"Setelah tertegun sejenak, para tamu itu mulai memarahi Luther dengan semangat dan berusaha menunjukkan dukungan mereka kepada Keluarga Caonata. Mendengar keributan itu, pengawal Keluarga Caonata juga mulai masuk ke ruangan.Ekspresi Ivan menjadi muram. "Ingin merenggut nyawaku? Apa kamu layak? Kalau pengawalmu itu ada di sini, kamu mungkin masih punya kesempatan. Hanya dengan kemampuan seorang sampah sepertimu juga berani sombong di depanku, benar-benar cari mati!"Ivan memang pernah dihajar oleh Johan sebelumnya, tetapi dia masih percaya diri jika hanya menghadapi Luther. Di antara teman sebayanya, selain Harry, siapa lagi yang bisa mengunggulinya?"Hari ini adalah hari aku menduduki posisi sebagai kepala keluarga, jadi aku nggak ingin membunuhmu. Kalau tahu diri, segera menyerahlah!" teriak Juno. Dia tahu Luther memiliki kemampuan dan bahkan mendirikan sekte. Namun, semua i
"Apa?" Semua orang kaget melihat Ivan yang tergeletak di lantai dengan tak berdaya. Jenderal tertinggi di Kavaleri Macan Harimau dan genius berbakat ini kalah begitu saja? Situasi macam apa ini? Setelah saling memandang, semua orang menunjukkan wajah terkejut.Awalnya mereka mengira pertempuran ini tidak seimbang dan sudah pasti akan didominasi oleh Ivan. Tak disangka, Ivan malah jatuh dalam satu serangan. Kesenjangan ini terlalu besar."Aku ... nggak salah lihat, 'kan? Ivan kalah?" Nikhil membelalakkan matanya tidak percaya. Dia mengira Luther hanya cari mati sendiri, tak disangka ternyata Luther malah menyembunyikan kekuatan sehebat ini."Kenapa bisa begitu? Dia ... ternyata sehebat itu?" seru Parnika dengan takjub. Dia tampak kaget hingga sudut bibirnya gemetaran. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa pemuda yang berpakaian biasa-biasa saja ini malah bisa mengalahkan genius seperti Ivan."Astaga! Sehebat itu?" Viola juga menutup mulutnya dengan kaget. Tadinya dia merasa Luther ter
Begitu perintah Juno dilontarkan, semua pengawal rahasia Keluarga Caonata keluar berbondong-bondong. Seketika, seluruh keluarga mereka menjadi gempar."Cepat kepung! Jangan sampai bocah itu melarikan diri!""Sialan, berani-beraninya mengacau di Keluarga Caonata! Benar-benar sudah bosan hidup!"Banyak sekali pasukannya yang berkumpul dari segala penjuru. Selain itu, mereka semua memegang senjata dengan aura yang menggebu-gebu. Baru saja Luther keluar dari ruang tamu, dia sudah dikepung oleh semua orang itu. Setidaknya ada 200 orang yang memandangnya dengan tatapan tajam.Sebagian besar dari pasukan itu adalah pengawal Keluarga Caonata, ada juga sebagian kecil pasukan elite dan pasukan Kavaleri Macan Harimau. Pasukan ini adalah pasukan kepercayaan Ivan. Sebagai seorang jenderal tinggi, Ivan masih punya kuasa untuk mengendalikan ratusan orang."Luther! Cepat lepaskan anakku, atau kamu akan mati hari ini!" bentak Billy."Bocah, kamu sudah dikepung dan nggak bisa melarikan diri lagi. Cepat
"Hah? Lagi-lagi?" Mendengar perkataan itu, Ivan langsung terperanjat. "Paman, peluru nggak punya mata, Paman jangan bertindak sembarangan!" Sialan, kalau dilanjutkan seperti ini, Ivan mungkin akan mati duluan gara-gara keluarganya sendiri sebelum dihabisi Luther.Lagi pula, pesilat tingkat sejati yang hebat sudah pasti bisa menghindari peluru. Mana mungkin bisa tertembak semudah itu?"Kakak, tenang dulu! Nyawa Ivan lebih penting!" teriak Billy buru-buru membujuknya. Dia benar-benar takut Juno akan bertindak gegabah. Tiba saatnya nanti, anaknya pasti akan jadi sasaran tembak."Tentu saja aku mengkhawatirkan keselamatan Ivan. Tapi kalau tidak membunuh bocah ini, mana mungkin Keluarga Caonata bisa terus berdikari kelak?" teriak Juno seraya mengernyit."Bocah ini kemampuannya hebat juga, kita harus mengundang ahli untuk menekannya," ujar Billy dengan suara rendah."Ahli? Dari mana cari ahli? Menurutku, sebaiknya kita serbu saja langsung dengan pisau, setidaknya nggak akan bisa salah membun
Sekelompok orang ini berpakaian serba hitam, dengan pengikat berwarna merah di kepala mereka. Bagian depan baju mereka bersulamkan tanda kirin. Jelas sekali, semua ini adalah orang dari Faksi Kirin."Kepung semuanya!" perintah Johan yang memimpin di depan setelah menendang beberapa orang yang menghalangi jalannya. Dia langsung mengepung semua anggota Keluarga Caonata. Dibandingkan dari segi perlengkapan dan kekuatan, Faksi Kirin yang merupakan gabungan antara elite dari keempat faksi besar lainnya jelas mengungguli Keluarga Caonata dari segi jumlah.Begitu kerumunan itu menghambur masuk, aura mereka terlihat sangat menakutkan. Seketika, situasi jadi tampak terkendali. Orang yang menyaksikan adegan tersebut juga buru-buru menyingkir."Siapa kalian ini? Beraninya kalian menerobos Keluarga Caonata!" bentak Juno saat melihat sekumpulan orang itu."Mereka adalah orang dari Faksi Kirin!" teriak salah seorang Keluarga Caonata."Apa? Faksi Kirin?" Semua orang terkejut mendengar hal tersebut. M
"Luther! Kamu jangan terlalu sombong!" Billy mendelikkan matanya dan memaki, "Memangnya kenapa kalau kamu ini ketua Faksi Kirin? Kamu kira kamu bisa berbuat apa pun sesuka hati? Jangan lupa, anakku adalah jenderal tinggi di Kavaleri Macan Harimau!""Benar!" Ivan berkata dengan wajah kesakitan, "Kavaleri Macan Harimau milikku ini berada di bawah kuasa Dewi Perang Hani. Kalau kamu berani membunuhku, sama saja dengan cari mati sendiri!""Bocah, berhenti sekarang juga!" Juno berkata dengan wajah masam, "Kalau kamu melepaskan Ivan, kami nggak akan memperpanjang masalah hari ini. Kalau kamu benar-benar mau berperang, Keluarga Caonata juga pasti nggak akan kalah!"Meski Faksi Kirin sangat berkuasa, Keluarga Caonata juga bukan keluarga lemah. Setelah puluhan tahun berdiri, Keluarga Caonata memiliki banyak sekutu yang bisa diminta bantuan. Tidak berlebihan jika mengatakan bahwa semua koneksi mereka akan langsung bergegas datang jika Keluarga Caonata berada dalam bahaya."Aku nggak peduli siapa
Johan menepuk-nepuk lengan bajunya, lalu berdiri di belakang Luther."Luther, hari ini adalah penobatan ayahku. Kuperingatkan kamu jangan macam-macam!" bentak Zeona. Dirinya yang sekarang tidak lagi seperti dulu. Sebagai Nyonya muda Keluarga Sunaryo, Zeona punya kuasa untuk mengerahkan sebagian besar sumber daya dan pasukan Keluarga Sunaryo. Ini adalah hal Istimewa yang diberikan Harry padanya, juga sebagai pertanda kenaikan status untuk Zeona."Memangnya kenapa kalau aku berbuat onar? Apa kalian bisa menghalangiku?" tanya Luther dengan ekspresi dingin."Kalau Keluarga Caonata nggak sanggup, bagaimana kalau ditambah dengan kami?" Tiba-tiba terdengar suara yang lantang dari luar. Semua orang menoleh ke arah suara itu dan melihat sekumpulan pesilat yang tampak bersemangat sedang berjalan masuk.Para pesilat ini mengenakan pakaian yang seragam, mereka semua bertubuh kekar dan kuat. Aura mereka yang kuat membuat semua orang munur tanpa sadar."Itu Keluarga Hutomo! Mereka adalah pesilat eli
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk
Sayap yang muncul di punggung Amir berwarna hitam pekat, dengan kilau logam, dan ukuran yang melebihi 10 meter saat direntangkan.Saat dikepakkan secara pelan, angin kencang langsung mengitari ruang di sekitar, menimbulkan lolongan keras. Suasananya sangat mencekam.Selain sayap yang muncul, wujud Amir juga berubah drastis.Wajah tampannya kini tampak kusam. Kulitnya berkerut, tulang pipinya menonjol, taringnya mencuat, dan di kepalanya tumbuh sepasang tanduk.Tubuhnya kini menjadi tinggi, tapi sekaligus juga menjadi sangat kurus. Melalui kulitnya, orang dapat melihat tulang, dada, dan tulang rusuknya. Dari kejauhan, dia tampak menyerupai kerangka yang menyeramkan.Inilah wujud terkuat dari Amir.Setelah berubah bentuk, kecepatan, tenaga, pertahanan, dan reaksinya bertambah secara drastis. Selain itu, hasratnya untuk menyedot darah juga semakin kuat. Singkatnya, dia sudah menjadi iblis pemakan manusia.Melihat perubahan wujud Amir, orang-orang dari Kuil Dewa yang tadinya mau memprotes