Share

Bab 1044

Luther hanya menjawab mereka dengan singkat.

"Terima kasih." Wanita berpakaian biru itu tersenyum dengan sopan, lalu mengajak kedua temannya untuk duduk. Dia terpaksa karena tempat kosong di sini paling banyak. Selain itu, pakaian Luther sederhana dan terlihat lebih ramah. Dia berpikir dia seharusnya tidak akan merasa terlalu tertekan jika berinteraksi dengan Luther.

"Kakak ganteng, namaku Viola, ini Parnika dan Nikhil. Kalau boleh tahu, siapa namamu?" Wanita berpakaian biru itu memperkenalkan diri, lalu menanyakan nama Luther. Dia terlihat sangat ceria.

"Hanya bertemu di sini saja, nggak usah tahu namaku," kata Luther dengan dingin. Dia datang untuk membunuh orang, bukan mencari teman.

"Haeh ...." Senyuman Viola membeku dan terlihat merasa canggung.

Parnika yang berada di samping tidak tahan melihat sikap Luther dan berkata dengan kesal, "Hei! Kenapa kamu begitu sombong? Hanya tanya namamu saja, 'kan? Apa istimewanya? Dilihat dari penampilanmu, kamu juga nggak begitu kaya. Kenapa begi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status