"Ayah?" Melihat Harsa yang sudah mati, Charlotte tertegun sejenak dan air matanya terus mengalir."Ayah! Bangun ... bangunlah! Ayah!" teriak Charlotte dengan keras. Dia memeluk jasad ayahnya dengan erat dan hatinya terasa sangat sakit. Air mata dari kedua matanya yang bercampur dengan darah, perlahan-lahan mengalir ke wajahnya. Dia tidak berani percaya dan juga tidak bisa menerima keluarga satu-satunya mati begitu saja. Mulai dari saat itu, hanya tertinggal dia seorang diri. Pada saat itu, dia seolah-olah terjatuh ke dalam jurang dan kegelapan tak berujung hingga seluruh dunianya menjadi gelap.Melihat jasad Harsa, Bertrand tertawa terbahak-bahak. "Hahaha ... orang itu akhirnya sudah mati! Bagus! Baguslah! Monster jahat itu pantas mati!""Apa itu Lima Master? Apa itu Penguasa Lautan? Pada akhirnya, dia juga nggak akan terhindar dari kematian!" kata Kitron sambil tersenyum sinis. Kematian Harsa membuat hatinya yang gelisah akhirnya merasa lega."Semuanya berakhir dengan baik." Benigno m
Semua tanaman dan pohon dalam jarak puluhan meter membeku. Tiba-tiba muncul gambar burung phoenix di belakang Charlotte dan itu adalah segel di tubuhnya. Dalam keadaan sangat sedih, sakit, dan benci, semua nadi di tubuhnya mulai bangun dan segelnya perlahan-lahan hancur, lalu muncul sinar emas dari tubuhnya.Pada akhirnya, sinar itu berubah menjadi seekor burung phoenix emas yang sangat besar. Bulunya berwarna-warni dan langkahnya memancarkan cahaya berkilau. Sayapnya yang berwarna-warni membawa keberuntungan. Tatapannya terlihat bangga dan meremehkan semua makhluk. Burung itu terlihat sangat mulia."Mati ... kalian matilah! Aku ingin membunuh mereka ... aku ingin membunuh mereka semua!" teriak Charlotte dengan kedua mata memerah dan ekspresi yang ganas.Rambut Charlotte yang awalnya hitam, pada saat ini perlahan-lahan mulai menjadi putih. Dimulai dari akar rambut dan perlahan-lahan menyebar ke bawah. Dalam sekejap, seluruh rambut di kepalanya menjadi putih. Kemudian, sebuah energi hit
"Mati! Aku ingin kalian semua mati!" teriak Charlotte dengan sedih. Kedua matanya memerah dan rambutnya memutih seolah-olah kesurupan. Tubuhnya tiba-tiba gemetar dan memuntahkan darah. Setelah itu, tatapannya menjadi gelap dan langsung terjatuh ke lantai. Serangan tadi sudah menguras semua energinya dan tenaga di tubuhnya sudah kosong. Saat ini, dia sudah berada di ujung tanduk dan hanya bisa menjadi mangsa orang."Charlotte? Charlotte!" Yadira bangkit dengan wajah yang pucat, lalu berlari ke sisi Charlotte. Setelah memastikan Charlotte masih hidup, dia baru akhirnya merasa lega. Dia berpikir Charlotte memang layak menjadi pewaris darah suci Sekte Sihir, seluruh kemampuannya sepenuhnya terbangun setelah segelnya hancur. Asalkan bisa melewati proses ini, Charlotte akan berhasil menjadi kuat."Sungguh menakutkan! Kemampuan tadi benar-benar bisa memusnahkan segalanya!""Iblis! Dia memang seorang iblis!"Melihat kehancuran di sekeliling, semua orang merasa terkejut, ketakutan, dan juga nge
Mata Bertrand memelotot. "Kami berusaha membasmi kejahatan dan menyelamatkan masyarakat. Kalau kamu keras kepala, berarti kamu melawan seluruh dunia persilatan!""Benar! Segera menyerah, kalau nggak, kamu akan menjadi musuh dunia persilatan!" teriak Kitron."Tuan, letakkan pisaumu agar kamu bisa mencapai pencerahan," kata Benigno sambil menggabungkan kedua tangannya dan menunjukkan ekspresi yang penuh kasih sayang.Luther tersenyum dingin dan ekspresinya meremehkan. "Menyelamatkan masyarakat? Menjadi musuh dunia persilatan? Kalau dunia persilatan dipenuhi pecundang seperti kalian, nggak bisa membedakan kebenaran, mendukung kejahatan, dan melupakan budi orang, hari ini aku akan menjadi musuh dengan seluruh dunia persilatan! Kalian bilang aku adalah iblis, aku akan menjadi iblis! Satu pesan dariku, siapa pun harus mati kalau berani melukai muridku! Kalian nggak puas? Coba saja! Lihat saja apa iblis sepertiku ini bisa menyeret sekte terhormat seperti kalian ini ke jurang! Ayo maju!"Setel
"Kuat sekali serangannya!" Raiden terkejut dan menghindar sejauh seratus meter dengan jantung yang berdebar. Saat melihat Pedang Cakrawala muncul, dia menyadari situasinya buruk dan segera meresponsnya. Untungnya, dia berlari dengan cepat, jika tidak, situasinya tidak akan lebih daripada Bertrand dan yang lainnya jika terkena serangan tadi."Astaga! Satu serangan itu membuat tiga Master terluka parah dan memenggal ratusan pesilat. Orang ini sebenarnya manusia atau hantu?""Monster! Benar-benar monster!"Melihat situasi di depan yang dipenuhi pesilat dengan anggota tubuh berceceran, beberapa pesilat yang netral langsung bengong di tempatnya. Mata mereka membelalak dan ekspresi mereka ketakutan. Untungnya, mereka tidak ikut serta dalam penyerangan tadi. Jika tidak, nasib mereka pasti akan sangat mengenaskan."Sungguh luar biasa! Dia memang layak menjadi pemuda Master yang sangat langka!" Melihat sosok yang gagah, Alvie tiba-tiba merasa bersemangat. Hanya dengan kekuatannya sendiri mengha
Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang marah dan kesal. Namun karena diancam oleh Raiden, mereka tidak berani berbicara."Kalian berdua pergi bunuh orang itu. Setelah selesai, aku pasti akan memberi kalian penghargaan besar!" Raiden menunjuk ke arah dua pesilat sebagai kambing hitamnya."Hah?"Ekspresi kedua pesilat itu berubah drastis dan terus melambaikan tangannya. "Tuan Raiden, kami nggak sanggup melakukannya. Kemampuan kami terlalu lemah, sama sekali bukan tandingannya!""Omong kosong! Cepat jalankan perintahku, kalau nggak, mati!" teriak Raiden.Mendengar perkataan itu, wajah kedua pesilat itu menjadi pucat pasi dan hampir saja terjatuh ke tanah. Hanya ada dua jalan di depan mereka yaitu mati saat menyerang Luther atau mati dipenggal Raiden."Raiden, untuk apa memerintah dua kambing hitam? Kalau berani, kamu sendiri yang datang mencoba pedangku!" kata Luther secara tiba-tiba."Huh! Nggak usah berpura-pura. Luka internalmu kambuh dan energi sejatimu terkuras, saat ini m
Ternyata, serangan itu berasal dari seorang wanita tua. Wanita itu adalah ketua Sekte Sihir saat ini yang bernama Friscia. Dia juga merupakan nenek Charlotte dari pihak ibunya.Di sisi lain, Luther hanya bisa menghela napas dan menepuk punggung Charlotte dengan lembut saat melihat Charlotte berduka. Luther menghiburnya, "Paman Harsa sudah pergi, tapi masih ada aku. Aku akan menjadi keluargamu kelak, nggak ada yang akan menindasmu lagi. Aku jamin!"Charlotte terus meratap dan menangis. "Kenapa? Kenapa? Apa sebenarnya salahku? Ibuku sudah pergi, ayahku juga sudah tiada. Sekarang hanya tersisa aku sendirian. Aku nggak mengerti, mengapa harus begini kepadaku? Kenapa?"Ayahnya selalu bersikap adil dan tidak pernah mencelakai siapa pun. Meskipun diam-diam dicelakai orang, ayahnya juga tidak pernah membenci ataupun balas dendam. Dia sungguh tidak mengerti mengapa orang seperti ayahnya pada akhirnya meninggal dengan begitu mengenaskan? Apakah orang baik benar-benar tidak akan memiliki akhir ya
Luther belum sempat menyelesaikan perkataannya, Friscia sudah menyelanya, "Tapi apanya, aku adalah neneknya!"Apa maksudnya dengan kata "tapi"? Siapa yang berani merebut cucunya?"Charlotte, nenekmu ini berasal dari Sekte Sihir, reputasinya nggak baik. Paman Harsa pernah memperingatkanku sebelumnya agar kamu nggak terlibat dengannya," kata Luther dengan ekspresi serius."Kamu ... benar-benar nenekku?" kata Charlotte dengan nada yang bergetar.Friscia tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Benar. Nadi di tubuhmu sudah terbangun, jadi ayo pulang bersamaku. Kamu akan menjadi wanita suci Sekte Sihir kelak, kamu boleh membunuh siapa pun.""Aku ...." Charlotte membuka mulutnya dan tidak tahu harus berkata apa. Nenek yang muncul secara mendadak ini membuatnya tidak tahu harus bagaimana, dia hanya merasa pikirannya kacau."Charlotte, Sekte Sihir bukan tempat yang baik, kamu masih punya pilihan yang lebih baik," bujuk Luther."Jurus dari Sekte Sihir paling cocok dengan nadi wanita suci. Aku
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk
Sayap yang muncul di punggung Amir berwarna hitam pekat, dengan kilau logam, dan ukuran yang melebihi 10 meter saat direntangkan.Saat dikepakkan secara pelan, angin kencang langsung mengitari ruang di sekitar, menimbulkan lolongan keras. Suasananya sangat mencekam.Selain sayap yang muncul, wujud Amir juga berubah drastis.Wajah tampannya kini tampak kusam. Kulitnya berkerut, tulang pipinya menonjol, taringnya mencuat, dan di kepalanya tumbuh sepasang tanduk.Tubuhnya kini menjadi tinggi, tapi sekaligus juga menjadi sangat kurus. Melalui kulitnya, orang dapat melihat tulang, dada, dan tulang rusuknya. Dari kejauhan, dia tampak menyerupai kerangka yang menyeramkan.Inilah wujud terkuat dari Amir.Setelah berubah bentuk, kecepatan, tenaga, pertahanan, dan reaksinya bertambah secara drastis. Selain itu, hasratnya untuk menyedot darah juga semakin kuat. Singkatnya, dia sudah menjadi iblis pemakan manusia.Melihat perubahan wujud Amir, orang-orang dari Kuil Dewa yang tadinya mau memprotes
Amir sangat cepat. Gerakannya terlihat seperti teleportasi yang bahkan membuat pesilat ulung tingkat master tidak sempat bereaksi.Terlebih lagi, Pele sudah menyita semua perhatian Riley. Riley pun menjadi lengah terhadap serangan dadakan Amir.Pada saat semua pesilat ulung mengira serangan Amir akan mengenai sasaran, sebuah jimat merah tiba-tiba muncul. Jimat itu menempel tepat di dahi Amir saat taringnya hanya berjarak tiga sentimeter dari leher Riley.Bam!Suara dentuman terdengar. Jimat merah itu meledak. Energi yang membeludak membuat Amir terpental beberapa meter. Sebelum sempat mendarat, bara api yang menggelora sudah menelannya dalam sekejap."Ah!!!"Amir yang diselimuti api ganas berteriak histeris. Hanya dalam sekejap, kulit dan tubuh Amir sudah rusak dan menjadi gosong.Adegan mengerikan itu sekali lagi membuat orang-orang yang menyaksikannya tercengang.Barusan, Amir sudah hampir berhasil mencapai Riley. Siapa sangka, Riley ternyata sudah mewaspadainya. Serangan itu langsun
Bam, bam, bam! Ribuan cambuk emas menyerang seperti hujan badai, benar-benar sulit untuk dihindari.Dengan dipimpin oleh Pele, para ahli bela diri mengerahkan jurus masing-masing untuk membalas serangan. Mereka terus menghantam cambuk emas itu. Setiap benturan serangan akan melepaskan energi yang dahsyat, menghasilkan suara ledakan yang menggelegar.Riley berdiri kokoh seperti gunung besar yang tak tergoyahkan. Tubuhnya dikelilingi cahaya emas. Cambuk berayun dengan lincah. Meskipun menghadapi banyak lawan, dia tetap unggul.Pele dan lainnya sama sekali tidak bisa menembus pertahanan Riley. Bahkan, beberapa pemimpin Kuil Dewa yang lebih lemah langsung terdorong mundur oleh cambuk emas itu. Mereka sungguh kewalahan.Saat ini, semua orang baru menyadari betapa hebatnya ahi bela diri nomor satu Negara Drago. Bahkan, serangan Mantra Cahaya Emas saja sudah cukup untuk membuat mereka kewalahan."Aku nggak percaya cambuk ini bisa menghentikanku!" pekik Pele dengan murka. Sekujur tubuhnya mula
Perubahan mendadak itu membuat semua orang terkejut. Siapa pun tak menyangka Riley akan tiba-tiba menyerang, bahkan dengan secepat kilat.Gerakannya begitu cepat hingga mereka tidak sempat melihatnya dengan jelas. Bahkan, Amir yang terkenal akan kecepatannya juga tidak sempat bereaksi.Sebuah pukulan keras mendarat. Cepat, brutal, dan tak terbendung. Saat ini, orang-orang baru menyadari betapa kuatnya pria tua gemuk yang terlihat penuh belas kasih ini. Kekuatannya jauh melebihi perkiraan orang-orang.Krek, krek, krek .... Amir bangkit dengan terhuyung-huyung, lalu berusaha memperbaiki lehernya yang bengkok. Pipinya yang cekung segera kembali normal. Untungnya, ras vampir memiliki kemampuan pemulihan yang luar biasa. Jika tidak, pukulan itu pasti membuatnya cacat."Pak Tua, hebat juga kamu! Tapi, nggak semudah itu untuk membunuhku!" Amir menggertakkan giginya sambil menatap tajam ke arah Riley. Matanya terlihat haus darah. Jika dia bisa menguras darah Riley, kekuatannya pasti akan menin