Share

81. Lebih Baik Berpisah

Sekitar 10 menit menunggu di ruang keluarga, Ileana melihat Davie turun dari tangga dengan langkah tergesa dan menghampirinya. Davie duduk di samping kiri Ileana dan langsung menggenggam tangan sang istri. Diusapnya pelan punggung tangan itu sambil tersenyum manis pada Ileana.

"Bisa kita bicara sekarang?" tanya Davie.

Ileana mengangguk. "Bisa, Mas."

"Oke. Aku mulai dulu ya."

"Iya, Mas."

Davie menghirup napas sejenak, lalu mengeluarkannya secara perlahan. Mencoba untuk menenangkan hati yang gundah-gulana sejak peristiwa itu. Ditatapnya lekat-lekat kedua mata sendu Ileana. Meskipun sendu, Ileana tetap terlihat tegar dalam menghadapi apapun.

"Sekarang, jelasin kenapa kamu bisa mabuk malam itu, Mas. Aku butuh penjelasan yang tepat dan bukti yang kuat," ujar Ileana sebelum Davie memulai ceritanya. "Yang terpenting bagiku itu bukti. Mau kamu jelasin berulang kali pun, kalau bukti nggak ada, itu percuma aja."

Ileana menghela napas panjang. "Lebih baik kita berpisah daripada harus berkhianat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status