共有

Part 4

著者: Hadist Syaffiah
last update 最終更新日: 2024-10-29 19:42:56

Hari ini tak seperti biasanya, dihitungan ketiga Dito tak menunggu Rose didepan pintu kelas Rose. Ada apa gerangan pun Rose tidak mengetahuinya. Raut wajah yang tadinya tersenyum ibarat musim semi di Korea berubah menjadi musim gugur paling gugur setelah matanya melihat ke arah pintu kelas yang ia harapakan seseorang dengan tersenyum menunggunya tak ada kali ini.

“kenapa hari ini Dito ga menungguku di depan kelas?, apakah dia sedang marah?” 

“ya sudahlah mungkin ada sesuatu yang sangat penting”

Dan ternyata lagi-lagi aku salah berspekulasi terhadapnya. Masih ada yang lebih penting, dan seharusya aku tak perlu seegois ini. Aku harus bisa lebih pengertian terhadapnya bahkan jika bisa aku harus sering membuatnya tersenyum dibandingkan dia yang membuatku tersenyum. Di mulai dari dia lah aku harus belajar membalas budi yang paling baik diantara balas budi yang baik yang pernah aku lakukan. 

“eh!” seru Felly menjegat Rose.

“iya kak?” sahut Rose

Felly mendecih “sebenarnya aku muak lihat wajahmu yang seolah-olah tersenyum seperti taman bunga”

“tapi aku terpaksa, demi membahas hal bodoh untuk orang bodoh seperti dirimu, apapun itu sebelum aku bertindak lebih jauh dari pada kemarin, lebih baik mundur secara perlahan, eits engga dong akan semakin baik lagi jika mundurnya cepat.” Seru Felly dan langsung pergi meninggalkan Rose. Namun tak sampai melangkah Rose menyengir seolah menantang Felly.

“hahaha” ketawa tipis Rose

“bagaimana bisa semua dilakukan dengan cepat, sedangkan kami membangun hubungan dengan proses yang amat panjang?”

“sepertinya kakak tak terlalu pintar memahami, akan ku perjelas lebih baik mencari yang benar-benar dari hati dari pada adanya keterpaksaan!, ga nyamanloh”

“lebih tepatnya segimana pun kakak berusaha aku yakin yang namanya mencuri akan tetap salah. Iya nikmat hasilnya tapi hanya sementara, dalam menikmatinya pun tidak nyaman karena adanya unsur kejahatan.” Tegas Rose dan melanjutkan langkahnya. Semenjak saat itu kini menurutnya sudah tak bisa lagi ia membiarkan wanita-wanita seperti Felly mendekati Dito, walaupun benar Dito cinta mati tapi ada kalanya semua bisa berubah secara tiba-tiba. Jadi Rose memutuskan untuk berhati-hati sama wanita seperti Felly.

Setiba Rose di depan gerbang sekolah dan berpapasan dengan Dito yang sedang memegang buku Ekonomi. Rose langsung memasang senyum indahnya dengan Dito.

“cha-...” 

“kak Dito!!!” seru wanita yang berlari mendekati Dito dan langsung memeluknya erat yang mengalihkan pandangan Dito dan Rose. Dito sendiri juga terkejut dengan tiba-tiba dari kejauhan wanita meneriaki namanya lalu memeluknya seperti lama tak berjumpa. Melihat adegan itu melunturkan senyum Rose dan menjadikan wajahnya datar tak berekspresi. Namun yang lebih mengejutkan adalah suara ledekan Felly dari samping Rose.

“wah ternyata pacar kamu sangat populer juga Rose, semoga dia ga mencurinya dari mu!” seru Felly berkata sambil tersenyum lalu pergi. 

“wah... lebih kaget lagi dia yang berbicara bukan makhluk halus!” sahut Rose dengan nada kesal. Kemudian Rose mendekati Dito yang sedang berbincang dengan wanita asing itu.

“Rose!” seru Dito, seolah ingin menjelaskan apa yang terjadi padanya.

“Dito!” balas Rose dengan senyumnya dan juga tersenyum pada wanita itu. 

“Dito, aku mau ngabari kamu tadi, tapi aku ga lihat kamu di kantin” lanjut Rose dan suatu kebetulan saat itu juga Ayah Rose menjemputnya jadi untuk hari ini Rose tidak pulang bareng Dito.

“Rose-...”

“ah... Dito hari ini aku pulang sama papa, aku duluan yah!” sambung Rose dan memaksakan diri untuk tersenyum.

Kali ini aku tak tahu bagaimana menceritakan tentangmu!, terkejut pasti iya. Tapi aku akan berusaha untuk mendewasakan perasaan yang biasa kau manjakan seperti anak kecil.

Siapa wanita itu?, Ada hubungan apa dia dengan Dito?, Mengapa wanita itu terlihat sangat dekat dengan Dito? Semua pertanyaaan itu menghantui pikiran Rose. Les tambahan yang diikuti Rose hari ini pun kacau. 

    “seharusnya aku ga seegois ini dengan perasaanku, terlebih lagi yang pasti aku bukan satu satunya manusia yang pernah hadir dan membuat kenangan indah bersamanya. Tadipun aku melihat Dito berusaha menjelaskan namun aku terburu dibakar cemburu. Rose jangan seperti itu!, itu akan terus membebani buat kelnjutan hubunganmu dengan Dito!” gunggam Rose dalam hati.

Untuk hari pertama Rose mengikuti kelas bahasa Korea Rose sudah menampilkan kesan buruk bagi teman maupun gurunya. Bagaimna tidak dihari pertama Rose sudah tidak memperhatikan pelajaran dasar. Pikirannya dipenuhi oleh Dito.

“eh anak baru!” seru Eren teman barunya itu.

“woy anak baru!” teriak Eren lagi tapi kali ini di telinga Rose dan tentu saja itu membuat gendang telinganya hampir pecah.

“APA” sontak Rose membalasnya dengan teriakan dan menjadi perhatian satu kelas. Rasa malu pun di terjang Rose si anak baru yang memiliki kesan buruk dihari pertamanya.

***

Terkadang ada saatnya takdir terluang kembali. Bisa saja dengan cara yang berbeda. Namun, kali ini aku harap tak akan ada pengulangan takdir untuk kisah asmaraku. Kembalinya masa laluku tidak menjanjikan kembalinya kisahku.

Dito dengan tingkat emosinya yang paling tinggi ditambah Rose yang pergi dengan mimik wajah yang kecewa berusaha ia tahan. Ternyata wanita yang tiba-tiba memeluknya itu adalah cinta pertamanya Dito namun bertepuk sebelah tangan. 

“eh kak!, cewe cantik tadi siapa? Teman?, sayang sekali hanya sekedar teman!” seru gadis berambut merah itu.

“pacarku!” cetus Dito

“Wow, keren sekali, gimana bisa kakak dapat gadis secantik dia,senyumnya juga indah seperti taman bunga” sahut gadis berambut merah tadi.

“iya indah, sebab itulah aku berusaha tetap menjaga taman bunga yang indah itu” jawab Dito

“tapi, karena kamu!. Dia pasti saat ini salah paham denganku!” lanjut Dito lagi.

“tapi senyumnya tadi tidak terlihat tulus!” sahut Gadis itu lagi.

“shuttt...” Dito menutup mulut gadis berambut merah itu dan mengingatkan gadis berambut merah itu dengan kenangan masa lalunya bersama Dito.

Saat itu Dito yang sedang lari dari kejaran penculik anak ditarik oleh gadis berambut merah itu ke dalam gubuk yang ternyata isinya penuh dengan tikus dan dengan spontan saat itu Dito menutup mulut gadis itu agar tidak teriak. Namun ternyata, gadis itu tak takut sama sekali.

“apaan sih, tahu tidak tangan kakak bau terasi!” keluh gadis itu

Terkadang aku menyadari betapa beruntungnya aku memilikimu, menjadikanmu pilihanku. Dan aku akan berusaha menjaga tamanmu karena tamanmu adalah tamanku.

関連チャプター

  • Dika dan Dito   Part 5

    Rose bangun!”“udah kesiangan kamu nak!”“ini udah hampir jam 8” seru papa Rose membangunkan anaknya.“ha!, jam 8?!” sontak Rose terbangun dari tidurnya dan melompat bersiap diri untuk pergi ke sekolah.“pa!, Rose berangkat yah!” seru Rose berpamitan dengan papanya.“tunggu dulu!. Bekal kamu jangan lupa dimakan!” seru papanya Rose.Rose tergesah-gesah ia berlari dengan secepat mungkin namun saat tiba di depan gerbang hujan turun dengan sangat deras. Sedikit demi sedikit seragam Rose basah kuyup.“kenapa belakangan ini tak ada yang sesuai!” keluh Rose berdiri di derasnya hujan dengan menatap kesal pagar hitam tertutup.“mau masuk sudah tak mungkin lagi, ditambah seragamku yang basah kuyup, dan lebih parahnya lagi aku lupa membawa payung”“dasar ceroboh!” lanjut Rose masih kesal. Namun untuk beberapa saat Rose menyadari hu

    最終更新日 : 2024-10-29
  • Dika dan Dito   Part 6

    “Rose!” teriak Lucy dari lorong kelas. Mendengar teriakkan si Lucy Rose membalikkan badannya dan bertabrakan dengan seorang yang tinggi badannya, merah bibirnya, putih kulitnya, mancung hidungnya ditambah saat tersenyum giginya bertaring.“aw!”“maaf, maaf kak!” kata pria itu yang kemudian bertatapan dengan Rose sambil tersenyum dengan senyum pepsodent. Melihatnya tersenyum ekspresi Rose berubah.“apa ini?, aku tau aku cantik tapi tak seharusnya juga dia sok terlihat tampan di depanku!” gunggamnya dalam hati.“iya tak apa!” sahut Rose, dan meninggalkan anak laki-laki itu. namun, laki-laki itu masih melihat Rose.“kenapa ekspresinya seperti itu?, apa ada s

    最終更新日 : 2024-10-29
  • Dika dan Dito   Part 7

    Lima hari kedepan adalah hari terakhir bagi Felly menginjakkan kaki dengan status pelajar di sekolah itu, namun ia belum juga mengungkapkan perasaannya terhadap Dito. Banyak cara sudah ia lakukan mulai dari memberi hadiah ulang tahun, hadiah kemenangan pertandingan basket, hingga waktu Dito masuk sepuluh besar dikelasnya namun, tanpa diketahui Dito hadiah itu dari Felly dan malah Dito mengira hadiah itu dari Rose. Pada saat Dito mendekati Rose, disitulah awal perasaan Felly tumbuh terhadap Dito yang berawal dari ketidaksengajaan Dito membantu Felly mengambilakan buku yang ada di rak perpustakaan.Sejak saat itu Felly mengetahui Dito sering ke perpustakaan dan mereka juga bisa dibilang sering berbincang, dan secara kebetulan mereka suka baca buku yang sama. Kedekatan mereka membuat Felly salah tingkah dan salah paham. Felly mengira Dito sering ke perpustakaan untuk menemuinya, dikarenakan Dito memiliki pera

    最終更新日 : 2024-10-29
  • Dika dan Dito   Part 8

    “Good morning bby” “jangan lupa mandi, jangan lupa sarapan juga bby” Rose menyapa melalui pesan untuk pacarnya. Dering notifikasi pesan dari Rose juga membangunkan Dito. “ayo bby jangan lupa. Hari ini kita mau jalan-jalan kan?, kamu semalam udah janji loh!” pesan dari Rose lagi. “oh iya!, hari ini ulang tahun Rose, sampe lupa!” gunggam Dito teringat hari ulang tahun Rose. “pagi chagi~”

    最終更新日 : 2024-10-29
  • Dika dan Dito   Part 9

    ini sudah memasuki dua minggu setelah mereka lulus sekolah. Tapi hingga kini Rose tak menunjukkan tanda-tanda jika dia akan mendaftar kuliah ke Korea seperti yang ia mimpikan saat itu. Hari ini juga bertepatan dengan hari terakhir Dito di Indonesia, sebelum ia pergi ke Jerman. Untuk hari terakhirnya Dito hanya ingin berdua dengan Rose, berpergian seharian dengan kekasihnya itu. seperti biasa tempat yang ia kunjungi bersama Rose adalah pantai favorit Dito. Mereka bercengkrama, tertawa untuk hari terkahirnya Di Indonesia sebelum Dito pulang beberapa tahun yang akan datang. Spesial hari ini Rose ingin untuk makan siangnya masakan yang di masaknya. Pagi-pagi sekali Rose bangun lalu masak makan yang enak untuk pacarnya itu, tak lua pula ia menghias makanan yang dimasaknya itu. “ah, ter-ingat masakan Dito!” gunggam Rose tersenyum saat menata makannya. *****. “kamu bawa apa itu bby?” tanya Dito yang dari tadi fokusnya hany

    最終更新日 : 2024-10-29
  • Dika dan Dito   Part 10

    Dua bulan sudah sejak kepergian Dito melanjutkan kuliahnya di Jerman Rose selalu datang ke pantai, dan selalu berdiri tepat diman asaat mereka berpelukan terakhir kali. Rasa rindu sudah tak bisa Rose sembunyikan lagi setelah Dito ke Jerman yang entah bagaiman akabarnya saat ini. Hari-hari Rose yang tadinya penuh kejutan, penuh senyuman, indah ibarat taman bunga kini menjadi musim gugur yang gersang. Tak ada tanda-tanda akan kembalinya musim semi itu di senyuman Rose. Setiap menit Rose hampir dua bulan hanya menatap layar ponselnya, menunggu satu balasan pesan dari puluhan pesan yang ia kirim kan setiap hari. Setiap hari Rose selalu singgah ke pantai untuk meluapkan rasa rindunya. Setiap hari Rose juga memantau akun sosial media Dito yang hingga kini belum ada update-tan sejak saat itu. “apa kabarnya?” &nb

    最終更新日 : 2024-10-29
  • Dika dan Dito   Part 11

    Hari ini adalah jadwal interview Rose. Pagi-pagi sekali Rose bangun mempersiapkan dengan matang dirinya untuk di interview dan berharap semua haslinya sesuai dengan yang ia harapkan. Ini adalah kedua kalinya dia berharap dengan sesuatu setelah Dito. semenjak tak ada kabar dari Dito, Rose enggan untuk berharap terhadap sesuatu dia hanya berpikir “lakukan saja semua kemungkinan. “pa Rose berangkat dulu yah!” “iya sayang, semoga sukses interviewnya!” Rose dipeluk dan dicium hangat oleh sang papa. Setelah sesi interview Rose usai dan di perbolehkan untuk kembali ke rumah, Rose memilih untuk singgah ke pantai itu lagi; dengan rasa bahagia ia berjalan telanjang kaki, menjinjing sepatunya di bibir pantai. “Mawar!” teriak Dika yang ternyata sedari tadi

    最終更新日 : 2024-10-29
  • Dika dan Dito   Part 1

    HALO SEMUANYA 👋 selamat membaca dan terima kasih telah singgah. jika kalian ada saran tulis di komentar yah 🌼😁 - - - sepasang remaja asyik bercanda dibawah rindangnya pohon yang melindungi mereka dari teriknya bola api alias matahari. Jika diperhatikan sepertinya mereka remaja SMA diperjelas dengan balutan seragam putih, abu-abu. Hari semakin panas dan pohon sudah tak lagi melindungi mereka, saat itu juga medadak remaja pria mengulurkan tangannya seolah mengajak gadis pasangannya untuk pergi dari tempat itu. Dengan menarik senyuman manisnya gadis itu meraih tangan lajang SMA itu. “Rose!!!, novel aku jangan lupa!” Sontak membuat sepasang remaja itu memutarkan badan mereka.

    最終更新日 : 2024-10-29

最新チャプター

  • Dika dan Dito   Part 11

    Hari ini adalah jadwal interview Rose. Pagi-pagi sekali Rose bangun mempersiapkan dengan matang dirinya untuk di interview dan berharap semua haslinya sesuai dengan yang ia harapkan. Ini adalah kedua kalinya dia berharap dengan sesuatu setelah Dito. semenjak tak ada kabar dari Dito, Rose enggan untuk berharap terhadap sesuatu dia hanya berpikir “lakukan saja semua kemungkinan. “pa Rose berangkat dulu yah!” “iya sayang, semoga sukses interviewnya!” Rose dipeluk dan dicium hangat oleh sang papa. Setelah sesi interview Rose usai dan di perbolehkan untuk kembali ke rumah, Rose memilih untuk singgah ke pantai itu lagi; dengan rasa bahagia ia berjalan telanjang kaki, menjinjing sepatunya di bibir pantai. “Mawar!” teriak Dika yang ternyata sedari tadi

  • Dika dan Dito   Part 10

    Dua bulan sudah sejak kepergian Dito melanjutkan kuliahnya di Jerman Rose selalu datang ke pantai, dan selalu berdiri tepat diman asaat mereka berpelukan terakhir kali. Rasa rindu sudah tak bisa Rose sembunyikan lagi setelah Dito ke Jerman yang entah bagaiman akabarnya saat ini. Hari-hari Rose yang tadinya penuh kejutan, penuh senyuman, indah ibarat taman bunga kini menjadi musim gugur yang gersang. Tak ada tanda-tanda akan kembalinya musim semi itu di senyuman Rose. Setiap menit Rose hampir dua bulan hanya menatap layar ponselnya, menunggu satu balasan pesan dari puluhan pesan yang ia kirim kan setiap hari. Setiap hari Rose selalu singgah ke pantai untuk meluapkan rasa rindunya. Setiap hari Rose juga memantau akun sosial media Dito yang hingga kini belum ada update-tan sejak saat itu. “apa kabarnya?” &nb

  • Dika dan Dito   Part 9

    ini sudah memasuki dua minggu setelah mereka lulus sekolah. Tapi hingga kini Rose tak menunjukkan tanda-tanda jika dia akan mendaftar kuliah ke Korea seperti yang ia mimpikan saat itu. Hari ini juga bertepatan dengan hari terakhir Dito di Indonesia, sebelum ia pergi ke Jerman. Untuk hari terakhirnya Dito hanya ingin berdua dengan Rose, berpergian seharian dengan kekasihnya itu. seperti biasa tempat yang ia kunjungi bersama Rose adalah pantai favorit Dito. Mereka bercengkrama, tertawa untuk hari terkahirnya Di Indonesia sebelum Dito pulang beberapa tahun yang akan datang. Spesial hari ini Rose ingin untuk makan siangnya masakan yang di masaknya. Pagi-pagi sekali Rose bangun lalu masak makan yang enak untuk pacarnya itu, tak lua pula ia menghias makanan yang dimasaknya itu. “ah, ter-ingat masakan Dito!” gunggam Rose tersenyum saat menata makannya. *****. “kamu bawa apa itu bby?” tanya Dito yang dari tadi fokusnya hany

  • Dika dan Dito   Part 8

    “Good morning bby” “jangan lupa mandi, jangan lupa sarapan juga bby” Rose menyapa melalui pesan untuk pacarnya. Dering notifikasi pesan dari Rose juga membangunkan Dito. “ayo bby jangan lupa. Hari ini kita mau jalan-jalan kan?, kamu semalam udah janji loh!” pesan dari Rose lagi. “oh iya!, hari ini ulang tahun Rose, sampe lupa!” gunggam Dito teringat hari ulang tahun Rose. “pagi chagi~”

  • Dika dan Dito   Part 7

    Lima hari kedepan adalah hari terakhir bagi Felly menginjakkan kaki dengan status pelajar di sekolah itu, namun ia belum juga mengungkapkan perasaannya terhadap Dito. Banyak cara sudah ia lakukan mulai dari memberi hadiah ulang tahun, hadiah kemenangan pertandingan basket, hingga waktu Dito masuk sepuluh besar dikelasnya namun, tanpa diketahui Dito hadiah itu dari Felly dan malah Dito mengira hadiah itu dari Rose. Pada saat Dito mendekati Rose, disitulah awal perasaan Felly tumbuh terhadap Dito yang berawal dari ketidaksengajaan Dito membantu Felly mengambilakan buku yang ada di rak perpustakaan.Sejak saat itu Felly mengetahui Dito sering ke perpustakaan dan mereka juga bisa dibilang sering berbincang, dan secara kebetulan mereka suka baca buku yang sama. Kedekatan mereka membuat Felly salah tingkah dan salah paham. Felly mengira Dito sering ke perpustakaan untuk menemuinya, dikarenakan Dito memiliki pera

  • Dika dan Dito   Part 6

    “Rose!” teriak Lucy dari lorong kelas. Mendengar teriakkan si Lucy Rose membalikkan badannya dan bertabrakan dengan seorang yang tinggi badannya, merah bibirnya, putih kulitnya, mancung hidungnya ditambah saat tersenyum giginya bertaring.“aw!”“maaf, maaf kak!” kata pria itu yang kemudian bertatapan dengan Rose sambil tersenyum dengan senyum pepsodent. Melihatnya tersenyum ekspresi Rose berubah.“apa ini?, aku tau aku cantik tapi tak seharusnya juga dia sok terlihat tampan di depanku!” gunggamnya dalam hati.“iya tak apa!” sahut Rose, dan meninggalkan anak laki-laki itu. namun, laki-laki itu masih melihat Rose.“kenapa ekspresinya seperti itu?, apa ada s

  • Dika dan Dito   Part 5

    Rose bangun!”“udah kesiangan kamu nak!”“ini udah hampir jam 8” seru papa Rose membangunkan anaknya.“ha!, jam 8?!” sontak Rose terbangun dari tidurnya dan melompat bersiap diri untuk pergi ke sekolah.“pa!, Rose berangkat yah!” seru Rose berpamitan dengan papanya.“tunggu dulu!. Bekal kamu jangan lupa dimakan!” seru papanya Rose.Rose tergesah-gesah ia berlari dengan secepat mungkin namun saat tiba di depan gerbang hujan turun dengan sangat deras. Sedikit demi sedikit seragam Rose basah kuyup.“kenapa belakangan ini tak ada yang sesuai!” keluh Rose berdiri di derasnya hujan dengan menatap kesal pagar hitam tertutup.“mau masuk sudah tak mungkin lagi, ditambah seragamku yang basah kuyup, dan lebih parahnya lagi aku lupa membawa payung”“dasar ceroboh!” lanjut Rose masih kesal. Namun untuk beberapa saat Rose menyadari hu

  • Dika dan Dito   Part 4

    Hari ini tak seperti biasanya, dihitungan ketiga Dito tak menunggu Rose didepan pintu kelas Rose. Ada apa gerangan pun Rose tidak mengetahuinya. Raut wajah yang tadinya tersenyum ibarat musim semi di Korea berubah menjadi musim gugur paling gugur setelah matanya melihat ke arah pintu kelas yang ia harapakan seseorang dengan tersenyum menunggunya tak ada kali ini.“kenapa hari ini Dito ga menungguku di depan kelas?, apakah dia sedang marah?”“ya sudahlah mungkin ada sesuatu yang sangat penting”Dan ternyata lagi-lagi aku salah berspekulasi terhadapnya. Masih ada yang lebih penting, dan seharusya aku tak perlu seegois ini. Aku harus bisa lebih pengertian terhadapnya bahkan jika bisa aku harus sering membuatnya tersenyum dibandingkan dia yang membuatku tersenyum. Di mulai dari dia lah aku harus belajar membalas budi yang paling baik diantara balas budi yang baik yang pernah aku lakukan.“eh!” seru Felly menjega

  • Dika dan Dito   Part 3

    "Rose!!!" Teriak Dito dari kejauhan. Rose pun menoleh ke arahnya dan tersenyum seraya membalas teriakan Dito. Dito berlari mendekati Rose. "Jangan lari nanti kamu jatuh!" Balas Rose memperingati Dito. "Kalo jatuh ke hati kamu kan tak apa!" Jawab Dito yang terengah-engah. "Owh iya hari ini aku ada tanding basket kamu datang dukung aku kan?" Tanya Dito. "Ehm… aku ga bisa mastiin Dit, soalnya hari ini ada kelas pak Robert. Kamu tau kan dia seperti apa?" Jawab Rose. "Owh gitu… iya sih bapak itu, yaudah kalo dia ga Datang kamu harus datang oke!" Seru Dito berharap penuh agar pertandingan basketnya kali ini ditemani Rose. "Yaudah kamu masuk gih!" Seru Dito.

DMCA.com Protection Status