Tanpa diberitahu pun sebenarnya Raline sudah mengetahui jika suara teriakan yang di luar aadalah ayaah tiri dan istri. Suara itu terdengar pilu dan keputusasaan. Adaa suara ratapan yang terdengar menyayat hati dari dari tangisan itu.Atara kasihan dan dendam yang membara, Raline melangkah menuju gerbang utama dengan emosi dan kesal. Tidak memperdulikan panggilan suami yang sangat khawatir. Tidak mendengarkan larangan Bang Jack yang meminta untuk kembali."Jangan larang, Ra. Ayah durjana itu sudah saatnya diberikan pelajaraan!" teriaknya dengan lantang."Tetapi, Sayang. Abang ...?" Eddriz tidak melanjutkan ucapannya saat Raline meletak jari telunjuk di bibir.Ada suara teriakan Ayah Wisnu yang meminta bantuan keuangan karena terlilit hutang renternir. Raline membalikkan badan ketika Eddriz mengkuti dari belakang, "Bang, apakah boleh Ra minta uang cash?""Buat apa, Sayang.?""Ra ingin melelparkan uang itu ke wajah laki-laki tua yang tidak tahu diri itu!""Dengan senag hati, Abang ke kam
Pak Basri dan Jenny saling pandang saat Eddriz bertenya tentang keris tumpul kepada Raline. Tidak ada yang mengetahui istilah itu kecuali pasangan suami istri beda usia itu. Istilah yang terdengar aneh dan antik susah difahami artinya."Jangan membicarakan itu, Ra masih merasa ngilu kalau teringat itu!""Baiklah, tetapi jangan marah lagi, Abang tidak sengaja membentak Ra tadi.""Hhmm." Pak Basri masih bingung dan bertanya-tanya tentang pembicaraan tuan dan nyonyanya. Hanya memberikan kode kepada Jenny untuk bertanya. Sayangnya, Jenny menggelengkan kepala dan mengangkat pundak tanda tidak faham maksudnya."Basri, Jenny," panggil Eddriz duduk di samping Raline."Ya, Tuan!" Mereka menjawab dengan kompak dan keras."Persiapkan koper perjalanan selama dua malam tiga hari, kalian juga harus ikut!""Baik, Tuan," jawab Pak Basri."Perjalanan ke mana, Tuan. Biar Jenny mempersiapkan koper dengan sempurna.""Malam tahun baru di Malaysia, dan awal tahun di India."Jenny tersenyum simpul, "Siap,
Eddriz tidak jadi emosi dan marah sesaat berteriak. Pasalnya dari kejauhan ada sirine mobil polisi yang menangkap pasangan suami istri yang masuk jalan tol menggunakan motor. Sejatinya jalan tol diperuntukkan kendaraan minimal beroda empat.Raline tersenyum sumringah dan mengusap pipi Eddriz agar ikut tersenyum. Inilah sejatinya mengatasi masalah tanpa masalah. Tidak harus mengeluarkan urat emosi dan kesal, mereka sudah terkena batunya."Jack, cepat jalan lagi!" teriak Eddriz sambil membuka sedikit kaca mobil."Iya, Tuan."Pesawat berangkat tepat waktu sesaat Eddriz dan Raline masuk kamar kabin pribadi. Raline duduk berjongkok di pinggir cendela dekat tempat tidur. Melihat suasana luar pesawat mulai dari take off sampai mulai mengudara.Menikmati setiap moment yang dirasakan dan mengingat semua cerita Ayah Hasan. Mengagumi awan putih yang terlihat berada disekitar pesawat. Seolah sedang berada di tengah kapas putih yang berterbangan.Eddriz hanya tersenyum sambil memandang wajah Ralin
Bang Jack mendapatkan kabar kepastian jika pasangan disainer masih dalam perjalanan menuju Menara Kembar Petronas. Memilih mengatasi sendiri terlebih dahulu tanpa melapor kepada Eddriz. Pasalnya hanya tinggal setengah jam lagi waktu pergantian tahun akan segera dirayakan.Yang pertama dilakukan adalah mendekati petugas khusus yang diperintahkan untuk menjaga pasangan suami istri majikannya. Mereka pasti memiliki akses daftar nama orang yang akan naik lift dan akan menuju ke lantai empat puluh satu. Peraturan yang mengharuskan setiap rombongan yang naik tidak melebihi dua puluh orang memudahkan Bang Jack mengawasi setiap pengunjung yang datang.Dari setiap yang daftar untuk naik lift terkadang tidak ada orangnya. Terkadang rombongan belum ada yang hadir semua sehingga harus di tunda. Dengan alasan tertentu Bang Jack melaporkan nama pasangan suami istri Arum dan Evan akan terlambat datang, sehingga mereka akan dijadwalkan masuk lift lebih dari tengah malam."Ini saya lakukan demi meneb
Raline baru membuka mata setelah pagi hari di ibu kota New Dehli. Dalam perjalanan dan di dalam pesawat sama sekali enggan membuka mata. Sangat nyaman terlelap dalam dekapan suami.Eddriz terkadang seperti sedang memeluk putri bukan istrinya. Manja dan sangat kekanakan saat Raline berdua dengan suami. Eddriz hanya bisa beraksi di bibir, leher dan sekitar tengkuk saja, selebihnya masih belum bisa."Sayang, ayo bangun, Ini sudah pagi!""Apakah kita sudah sampai, Bang?" Eddriz tersenyum sambil mengecup bibir Raline sesaat. Perjalanan Malaysia India membutuhkan waktu sekitar sepuluh jam. Perbedaan waktu antara Kuala Lumpur Malaysia dan New Dehli adalah dua setengah jam.Turun dari pesawat digendong bridal sampai mobil pun tidak terjaga. Dari mobil menuju kamar hotel pun tetap terlelap dalam dekapan."Putri tidur Abang yang cantik, sekarang sudah pukul sembilan pagi.""Benarkah, Mengapa sekarang masih di pesawat?""Coba Ra lihat, kita di mana sekarang?""Kamar hotel, kapan Ra jalan turun
Akhirnya Eddriz makan nasi briyani setelah bertualang menikmati semua makanan khas India. Sangat menikmati makan berupa nasi walau dengan beras yang berbeda jenis. Beras basmati yang berbentuk panjang dan lebih ramping dibanding dengan beras Indonesia.Nasi biryani adalah hidangan nasi yang dimasak dengan rempah-rempah lalu ditambah dengan sayuran atau daging. Terkenal berasal dari Asia Selatan yaitu India dan Pakistan, nasi biryani sebenarnya memiliki sejarah awal mula yang panjang. Nasi biryani merupakan hasil dari pencampuran budaya dan tradisi dalam sebuah masakan."Sekarang sudah kenyang, Bang?"Sambil mengusap perut Eddri menjawab dengan mengangguk. Sudah menjadi rahasia umum jika orang Indonesia tidak makan jika tidak menikmati nasi. Walau Eddriz memiliki keturuan dari ras Eropa, tetapi dari kecil tinggal di Indonesia dan menjadi warga Indonesia."Cepat, Ra habiskan dal makhani-nya! Setelah ini kita ke Taj Mahal.""Hhmm, tunggu!"Kali ini yang berwisata ke bangunan megah Taj M
Eddriz terus tersenyum setelah Bibi Asih menceritakan ciri-ciri ibu hamil. Ibu tiga anak itu dulu juga pernah mengalami seperti itu. Bahkan, Bibi Asih mengalami pagi tidur sampai sore dan malamnya terjaga.Sebagian ibu hamil di trimester pertama akan mengalami ngidam. Ada banyak macam-macam wanita ngidam yang sering ditunjukkan ibu hamil. Contohnya mengantuk, mual, sampai malas makan dan masih ada banyak lagi. Hanya Asisten Wibi yang berani tersenyum saat Eddriz mengaku baru melakukan hubungan sekali dengan istri. Padahal menikah sudah hampir setengah tahun, "Anda yakin, baru sekali, Tuan?""Sumpah demi apapun, apa mungkin itu langsung jadi? padahal hampir tiga belas tahun menikah dengan Arum, dia belum sekali pun pernah hamil.""Jika yang maha kuasa berkehendak itu pasti terjadi, Tuan," jawab Pak Basri."Kamu benar, Basri. Semoga ini benar-benar terjadi.""Aamiin." Semua menjawab harapan Eddriz."Wibi, kamu panggil istri Daniel. Suruh dia bentuk tim dokter khusus untuk memeriksa Ra,
Dengan cepat Asisten Wibi mencari informasi tentang korban perahu wisata yang belum ditemukan. Nama Evan tidak hanya disainer dan suami Arum saja, ada banyak nama itu di Indonesia. Terbukti dari keterangan kepolisian, korban Evan yang belum ditemukan asli berasal dari Bali."Bukan, Tuan. Korban yang belum ditemukan bernama I Wayan Evando.""Berarti bukan suami wanita tua itu?"Asisten Wibi menjawab dan dengan menggeleng dan tersenyum. Sekarang Eddriz mulai mengikuti perkataan Raline yang menyebut wanita tua untuk Arum. Sebenarnya umur mantan suami istri itu berbeda sekitar sepuluh tahun lebih tua Eddriz.Sekitar dua jam tim SAR mencari korban disekitar resort milik Eddriz. Ada Bang Jack dan lima orang anak buah yang membantu pihak yang berwajib. Namun, tidak satu pun korban ditemukan di area resort.Eddriz kembali ke meja makan didampingi oleh Asisten Wibi. Asisten cekatan itu berniat untuk sarapan pagi sekaligus makan siang. Tadi pagi tidak sempat sarapan karena banyaknya tugas yang