Share

20. Titik Terendah 2.

"Kemungkinan terburuknya seperti itu Bu,"

"Astagfirullah hal adzim, Jihan putri ibu." Isak tangis Bu Imah membangunkan Veer yang tertidur dalam gendongannya. Dokter cantik di depannya dengan sikap mengangkat tubuh Veer agar tidak terjatuh melihat Bu Imah terpukul dengan kenyataan yang baru di dengarnya.

"Bu istiqhfar, ini hanyalah sebuah kemungkinan saja dan kita berdoa semoga hal ini tidak akan terjadi. Dokter juga manusia tempatnya lupa dan salah. Karena Allah yang menentukan kehidupan seseorang, Bu Imah. Saya bisa memberikan saran ini pada ibu, maaf tapi sepertinya mbak Jihan membutuhkan sosok yang bisa mengerti keadaannya tempat yang bisa menceritakan keluh kesahnya, dan jika kondisi mbak Jihan sudah lebih baik datanglah ke rumah ibu dari sahabat saya—"

Usai mendengar penjelasan dari dokter yang menangani Jihan, Bu Imah masuk kedalam ruangan perawatan dimana Jihan tertidur dengan pulas. Berlahan Bu Imah menyentuh pergelangan tangan Jihan mengusapnya dengan lembut, di genggamnya se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nur Sofiah
sedih bnget smpe GK sanggup air mta trus netes...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status