Share

Bab 206

Begitu memikirkan hal ini, Audrey pun merasa jengkel. Dia mengulurkan tangannya untuk mencubit pinggang Zayden. Namun, Zayden yang tertidur lelap hanya mengernyit dan sama sekali tidak bangun.

Audrey mengerlingkan matanya melihat ini. Setelah berpikir sesaat, Audrey mengambil tangan Zayden yang satu lagi dan meletakkannya di atas perutnya.

Tangan ini sangat hangat sehingga membuat Audrey merasa nyaman. Pria ini cukup berguna juga. Lagi pula, anak di kandungan Audrey adalah darah daging Zayden. Dengan cara ini, Audrey mungkin dapat menebus rasa bersalahnya karena tidak mampu memberi anaknya sebuah keluarga yang utuh.

Setelah berpikir demikian, Audrey pun membiarkan Zayden memeluknya dan tidak bergerak lagi. Saat berikutnya, dia mulai mengantuk dan perlahan-lahan tertidur.

....

Keesokan harinya, Audrey membuka matanya karena merasakan cahaya matahari yang silau di kamar. Begitu menoleh, dia melihat Zayden masih tidur di sampingnya. Mungkin, pria ini minum kebanyakan kemarin.

Audrey tak k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status