Share

Sebuah Rencana. 2

Bab 2

Sebuah Rencana

"Kamu itu nggak bisa bohong sama Ayah," ucap Nathan. Dia merasa anak gadisnya berbeda. Tentu saja Nabilla langsung menatap ke arah ayahnya itu.

Saat anaknya menatap tajam serta itu, Nathan pun membalasnya dengan senyum khas seorang ayah.

"Maksud Ayah apa?" tanya Nabilla. Nathan memainkan ekspresinya. Ekspresi khas seorang ayah yang sangat mencintai anaknya. Cukup membuat tenang siapa pun yang melihatnya.

"Kamu dari tadi banyak diamnya. Nggak seperti biasanya. Kenapa?" jelas dan tanya balik Nathan. Nabilla memainkan bibirnya sejenak. Menggigit bibir bawahnya.

"Masa' iya aku mau cerita kalau Nando tak mau angkat telpon dariku? Nggak mungkin banget kan?" gumam Nabilla dalam hati.

"Perasaan ayah saja itu, Nabilla baik-baik saja!" balas Nabilla. Nathan sedikit mencebikan mulutnya. Kemudian menggelengkan kepalanya. Pertanda dia tak percaya begitu saja, dengan apa yang anaknya katakan.

"Nggak. Ayah yakin ini tidak karena perasaan ayah, tapi kamu memang lagi ada masal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status