Share

BAB 37: GEDUNG KOSONG

Darren tidak jadi membayar nasi gorengnya, dia meminta abang penjual untuk membuatkan satu porsi nasi goreng lagi.

“Nambah lagi?” tanya abang penjual heran, karena secara penampakan tubuh Darren tidak besar dan porsi nasi gorengnya itu banyak.

“Iya, Bang. Nasi goreng abang top banget, jadi gak bisa kenyang sepertinya,” jawab Darren sambil mengacungkan jempol yang membuat si abang penjual nasi goreng tertawa.

Dia lalu kembali duduk di sebelah dua pria yang sedang berbicara sambil berbisik itu. Nomor rumahnya adalah dua puluh delapan dan komplek rumahnya ini tidak besar, jadi hanya ada satu rumah dengan nomor dua puluh delapan.

“Ingat, wanita itu tidak akan membayar sisanya jika kau gagal lagi!” omel si pria kacamata sambil berbisik.

“Aku mengerti. Setelah ini tidak akan gagal lagi. Kau tahu kan kemampuanku? Sekali mungkin keberuntungan wanita itu, tapi tidak akan ada yang kedua kali.” jawab si pria kurus dengan percaya diri.

Kemudian nasi goreng pesanan mereka datang, obrolan mereka t
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status