Sebelum kembali ke apartemennya, Angel melajukan perjalanannya ke sebuah minimarket di sekitar taman. Ia teringat akan stok makanannya yang sudah habis. Angel memilih beberapa mie instan, telur dan juga sosis sebagai stoknya. Hari-hari Angel memang selalu ditekankan dalam biaya hidupnya. Mengingat ia harus menabung agar dapat segera melunasi hutang sang ayah. Tak mudah bagi Angel berjuang sendiri untuk melunasi hutang sang ayah, dan juga untuk biaya hidupnya sehari-hari.
Bbruukk
"Oh astaga. Maaf Nona, aku tidak sengaja," ucap seseorang yang menabrak Angel. Membuat barang belanjaan Angel tabur berserakan.
"Oh, tidak apa-apa Nona, harusnya Aku yang meminta maaf atas kecerobohanku. Aku tidak memperhatikan sekitar," ucap Angel sambil memunguti belanjaannya.
"Mari aku bantu! Sekali lagi aku minta maaf, Nona. Aku benar-benar tidak sengaja," ucap orang itu lagi sambil membantu Angel memunguti belanjaannya.
"Baiklah, kalau begitu aku permisi, Nona. Maaf sekali lagi atas kejadian barusan." Imbuh orang itu lagi sambil berlalu melewati Angel yang tersenyum.
Saat hendak menuju kasir, Angel menginjak sebuah benda mirip sebuah dompet. Angel mengernyitkan dahinya dan membuka dompet tersebut. Setelah dompet tersebut di buka, barulah Angel menyadari bahwa dompet tersebut milik orang yang baru saja bertabrakan dengannya. Tapi Sialnya, Angel melihat isi di dalam dompet tersebut terdapat foto si pemilik dompet. Disitu terlihat sang pemilik dompet sedang bergelayut manja dengan seorang yang sangat Angel benci.
"Bisa-bisanya orang secantik dirimu punya kekasih macam monster mengerikan." gumam Angel sambil melihat foto tersebut.
Saat Angel hendak mengejar wanita itu, wanita itu telah pergi dengan mobil yang ditungganginya. Untung saja di dompet tersebut terselip sebuah alamat tempat tinggal si pemilik dompet.
"Haaahh, untung saja disini ada alamat nya, jadi aku tidak susah untuk mencarinya kemana-mana. Rosemary Winata Anderson, oohh jadi nama cewek itu Rose. Cantik banget namanya, ya ... secantik orang nyalah tentunya. Sebaiknya aku mengantarkannya besok saja. Sekarang sudah hampir sore waktunya pulang, aku sudah lapar sekali."
Angel kembali ke apartemennya dengan kantong berisi stok bahan makanan andalannya. Ia bergegas mandi karena badannya terlalu berkeringat. Maklumlah Angel kemana-mana selalu berjalan kaki. Jadi kalau bepergian ke tempat yang tidak jauh pun, mengharuskan Angel untuk mandi setelah pulang karena badannya lengket dan berkeringat.
Selesai dengan acara mandi nya, Angel bergegas menuju dapur mininya untuk masak menu andalannya mie instan.
"Hmmm … wanginya enak sekali. Aku jadi tidak sabar, hihihi ..."
Setelah masakannya jadi, Angel membawanya ke ruang tengah, lalu duduk di sofa mininya untuk menyantap makanan yang ia buat sambil menonton sebuah acara di televisi.
Angel sangat menikmati makanannya. Sehingga makanan yang baru saja ia buat pun, habis tak bersisa.
Kesederhanaan hidup yang dijalani Angel selama inilah yang membuatnya selalu mensyukuri segala sesuatunya. Bahkan hanya makan dengan Mie instan pun Angel bisa begitu sangat ia nikmati dan mensyukurinya.
Setelah selesai dengan acara makan nya, Angel menuju kamarnya untuk merebahkan tubuhnya yang lelah. Setelah seharian bepergian membuatnya cukup merasa lelah.
Namun satu wajah yang kini melintas di fikirannya. Wajah anak kecil yang ia tolong tadi yang membuatnya sedikit terganggu. Tiba-tiba saja Angel merindukan sosok anak kecil itu.
"Aku berharap suatu hari dapat bertemu denganmu lagi anak manis." Kata Angel sambil membayangkan wajah cantik dan pipi gembul anak kecil itu.
"Aah ya, aku harus memastikan sesuatu. Aku masih tidak percaya kalau wanita tadi yang menabrak ku, ternyata punya hubungan dengan monster gila itu." Sambil kembali membuka dompet wanita itu, Angel sempat mengagumi sosok yang ia sebut monster.
"Haaahh, sebenarnya Kau sangat tampan. Rambutmu yang hitam kecoklatan, hidungmu yang mancung, bibirmu yang tipis, rahangmu yang tegas. Membuat dirimu begitu mirip dengan Tokoh-tokoh Anime, namun bedanya kau versi dunia nyata. Tapi sayangnya, sifat, sikap dan perilakumu berbanding terbalik dengan visualmu. Hiiiihh, astaga Angel! apa yang kau pikirkan? Bisa-bisanya kau mengagumi monster seperti dia. Apa kau sudah tidak waras!" Gerutu Angel karena melihat foto yang terpampang di dompet wanita itu. Melupakan sejenak hal yang baru saja ia fikirkan, Angel akhirnya tertidur dengan tangan memegang dompet di dadanya.
Pukul 07.00 pagi Angel baru bangun. Biasanya Angel bangun Jam 05.00 pagi. Tapi karena ia sudah tidak bekerja lagi, Angel memilih bangun agak siang.
Angel bergegas ke kamar mandi. Ia punya tugas yang belum terselesaikan. Ya, Angel harus mengantar dompet itu ke pemiliknya. Setelah selesai dengan ritual mandi di pagi hari. Berbekal secarik kertas berisikan sebuah alamat, Angel pergi menggunakan jasa ojek online yang telah ia pesan.
"Bang, antar ke alamat ini ya," ucap Angel sambil menyodorkan sebuah kertas berisi sebuah alamat.
"Siap Neng, nih pake dulu neng helmnya."
Angel terpaksa menggunakan jasa ojek online karena tempat tujuannya jauh. Memakan waktu sampai dengan 1 jam lamanya.
Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Angel tiba di sebuah kawasan elite yang bertengger rumah-rumah mewah disana.
Sambil memegang kertas yang berisikan alamat itu, Angel melihat setiap bagian depan rumah yang ia lewati. Mencoba untuk mencari alamat yang sesuai dengan yang tertulis di kertas itu.
Akhirnya Angel tiba pada sebuah mansion yang sangat mewah. Angel sempat kaget dan terpana akan keindahan mansion itu.
"Waaahh … sudah cantik, kaya banget lagi tu cewek. Gila, ini rumah apa stadion sepak bola? Luas banget. Pantes aja tu monster mau,lah ni cewek kaya banget. Kalo aku, ogah amat mau sama tu cowok edan. Dibayar pun ogah, tapi kalo bayarannya gede mau-mau aja sih, hahaha ... Itung-itung sekalian balas dendam ma tu monster."
Puas dengan ekspektasinya. Seorang petugas keamanan bernama Pak Tejo yang menjaga mansion itu menghampiri Angel yang mematung dan bengong di depan pagar mansion itu.
"Maaf Non, mau cari siapa ya? dari tadi diem aja di situ. Gak juga tanya, gak juga pergi." Kata petugas keamanan tersebut bertanya.
Angel terperanjat kaget dengan sapaan petugas keamanan tersebut dan membuatnya tersadar dari lamunannya.
"Iihh si bapak bikin kaget aja. Emmhh ... ini loh Pak, Aku mau tanya? Apa benar ini alamat dari mbak yang ada di foto ini? Kemarin dompetnya jatuh di minimarket. Jadi Aku kesini mau mengembalikan dompet ini," tunjuk Angel memperlihatkan foto yang terpampang di dompet itu.
"Ooh iya betul, ini memang rumahnya. Kalau boleh tau, Nona ini siapa ya?" ucap Tejo bertanya seraya membenarkan ucapan Angel. Karena yang dilihat oleh pak Tejo, Tuan nyalah yang ada di foto tersebut. Ya, dompet itu terpampang jelas foto Rose yang sedang bergelayut manja di pundak Devan. Namun sayangnya, pak Tejo Tidak melihat siapa yang ada di sebelah Tuannya itu, sehingga ia membenarkan pertanyaan dari Angel.
"Silahkan masuk Non, biar saya panggilkan sebentar."
"Oh, iya Pak, terima kasih."
Angel berjalan cukup lama untuk sampai di depan pintu utama mansion itu.
"Tunggu sebentar ya Non, Tuan sedang menuju kemari," kata pak Tejo memberi tahu tamu Tuannya.
"Ehh Pak, kok Tu--. Baru saja Angel ingin bertanya kenapa ia menyebutnya Tuan? Tapi sayangnya Pak Tejo segera pergi dari hadapan Angel.
"Kok Bapak tadi nyebutnya Tuan, ya? Padahal yang punya ini dompet kan perempuan. Apa jangan-jangan--. Aahh gak mungkinkan tu monster tinggal di sini?" gumam Angel yang terlihat bingung.
Tak lama terdengar suara pintu di buka. Lalu Menampakkan sang penghuni Mansionnya. Saat Angel membalikkan badan nya, ia terkejut bukan main dengan apa yang ia lihat. Angel terkejut melihat sosok yang membukakan pintu, ternyata orang yang sangat di benci oleh Angel.
Angel berbalik hendak pergi dari hadapan orang itu. Angel sangat kesal karena merasa dirinya dipermainkan. Bagaimana mungkin ia bisa memasuki tempat yang salah? Saat hendak pergi, Angel kaget dengan sapaan orang yang ada di belakangnya.
"Ohh ternyata kau gadis pembawa sial? Akhirnya kau datang juga menemuiku. Bagaimana, apa kau sudah punya uang untuk mengganti kerugian yang aku dapat? Ahh, yang jelas, pasti kau sudah punya, ‘kan? Karena itu kau sudah berani datang ke tempatku," sapa Devan yang tidak sopan dan juga ejekannya.
"Dasar laki-laki tidak waras! Jelas-jelas disini aku yang dirugikan. Jika saja aku tahu ini tempat tinggalmu. Sumpah demi apapun aku tidak akan menginjakkan kakiku disini. Dan ya, sekalipun aku ada uang untuk mengganti jas dan celana mu, Tidak akan pernah aku berikan. Bukankah aku pernah bilang padamu bahwa kita IMPAS!" jawab Angel sambil menekankan kata impas di dalamnya.
"Hahahaha … sekalipun kau menjual tubuh mu, Kau tidak akan mampu untuk mengganti jas dan celanaku. Jadi berhentilah mengatakan kalau kau bisa menggantinya," jawab Devan dengan tawanya yang sumbang.
"Hahahahaha ... dasar tidak waras! Kau pikir aku ingin mengganti jas dan celana mu? Huh, jangan mimpi! Jika bukan karena dompet sialan ini, aku tidak ingin bertemu dengan Monster Gila pembawa sial sepertimu!" ejek Angel.
"Hei kau yang pembawa sial!" teriak Devan pada Angel yang tidak di tanggapi sama sekali karena Angel sudah melangkah pergi dari hadapannya.
"Dasar laki-laki brengsek! laki-laki tak waras! bisa-bisanya dia masih menuntut ganti rugi. Jelas disini aku yang begitu dirugikan karena tingkah iblisnya. Dasar Monster Gila!"
"Mimpi apa Aku semalam? Kenapa aku merasa kalau dunia serasa begitu sempit sekarang? Dimana tempat selalu ada saja pria tidak waras itu! Muak sekali aku rasanya. Setiap aku bertemu dengannya, aku selalu saja ditimpa kesialan. Oh Tuhan, jangan sampai aku bertemu dengan pria seperti itu lagi."
Angel Pun pergi dengan rasa kesal yang menumpuk dihatinya. bagaimana tidak? Dia sudah kehilangan pekerjaannya, tapi masih saja di tuntut dengan hal yang tidak mask akal.
Angel pergi dari tempat itu dengan rasa kesal yang amat sangat. Ia tidak menghiraukan teriakan dari Devan. Ia tidak habis fikir, Bagaimana bisa alamat yang tertera di dompet itu bukan alamat dari sang pemilik dompet? Malah monster tidak waras itu yang ia temui. Saat Angel baru tiba di depan gerbang, Pak Tejo bertanya kepada Angel."Loh kok sudah pulang non? Apa tuan tidak menemui nona di dalam?" Tanya Pak Tejo.Angel yang merasa kesal memilih berlalu dengan menatap Pak Tejo dengan tatapan tajam. Seketika itu juga pak Tejo tidak berani bertanya lagi.
Pertengahan bulan April merupakan awal bulan yang manis bagi Angel. Bukan karena sedang menunggu gaji nya tiba atau sedang menang undian, Angel bahagia karena baru semalam ia berharap, ternyata hari ini harapan nya terwujud. Angel sedang asyik bermain dengan anak manis kesayangan nya. Dari menggambar, mewarnai, hingga bermain Puzzle sudah mereka lakukan. Hingga kedua nya tak sadar kalau hari telah menunjukkan pukul satu siang."Febby sayang ... kita istirahat dulu yuk main nya! ini sudah siang, Febby juga belum makan kan dari tadi? Gimana kalau Tante buatin telur dadar goreng buat Febby, mau nggak?" Bujuk Angel.
Allan POVFlashback OnRosemary Winata Anderson, sosok wanita yang aku jumpai di salah satu klub malam dalam keadaan yang sangat seksi dan menggairahkan. Bagaimana tidak, jika dia mengenakan gaun warna merah menyala dan juga lipstik warna senada. Belahan dadanya yang menyembul keluar separuh dari gaun belahan dada yang rendah yang ia kenakan, belahan gaun yang ada di bagian pahanya, menampakkan pahanya yang putih mulus, membuat aku sungguh ingin menapakkan tangan ku di atas sana, mengelusnya, menggoda nya.Aku berjalan menuju ke meja tempat nya duduk dengan membawa du
Pagi-pagi sekali Erik sudah sampai di mansion Devan. Apalagi yang dia lakukan kalau bukan untuk mengganggu Devan. "Astaga! Dev, kau benar-benar pemalas ... bangun hei, ini sudah pagi. Aku yakin kau tidak ingin melewatkan berita pagi ini kan?" Teriak Erik sambil mengguncang tubuh Devan. Erik selalu seperti itu kepada Devan jika sedang di luar kantor. Namun siapa yang tahu jika Erik seperti itu hanya saat bersama dengan Devan saja. Erik yang lain akan muncul saat di kantor ataupun dimana saja jika sedang tidak bersama Devan. Erik adalah sosok yang sangat patuh, pendiam dan juga dingin saat di kantor maupun diluar. Banyak yang bilang jika raut wajah Devan dan Erik tidak ada bedanya, sama-sama memiliki tampang datar, dingin dan juga sulit di tebak maupun di dekati. Devan yang di teriaki tidak juga begerak bangun, membuat Erik kembali berteriak kepadanya. "Jika kali ini kau tidak juga bangun, jangan salahkan jika aku mencium bibirmu Dev. Aku tau kau pasti sangat menginginkan nya k
Pagi-pagi sekali Angelsudah berkutat dengan bahan masakan yang akan ia buat. Namun saat sebelum ia memulai acara memasak nya, Angel turun kebawah untuk membuang sampah ke tempat sampah yang tersedia di bawah. Tanpa disadari oleh Angel, ada sosok yang sedang mengawasinya di seberang jalan. "Well, sayang aku sudah menemukan dimana gadis itu tinggal. Aku akan sedikit membuat kejutan padanya" kata seseorang di seberang jalan yang sedang berbicara lewat panggilan telepon. Tak lama orang itu keluar dari dalam mobil nya dan ikut masuk ke dalam membuntuti Angel yang hendak kembali ke dalam. Angel kembali meneruskan masakan nya setelah sampai ke dalam apartemennya. Angel membuat nasi goreng dengan telur dadar di atas nya. Setelah masakannya matang, Angel membawa nya ke meja makan dan segera melahap masakan buatan nya sendiri. Baru saja ia membuka mulut, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Tok Tok Tok
Angel POVSejak hari dimana aku mendengarkan permintaan Febby untuk menjadikan aku Mommy nya, aku memutuskan untuk tinggal sementara di rumah Mario. Bukan karena aku menerima permintaan nya untuk menjadi ibu untuk putri nya, tetapi karena aku mencoba untuk membiasakan diri dengan keberadaan Mario dan Febby di dekat ku. Mungkin dengan cara seperti itu aku bisa menumbuhkan benih-benih cinta di hatiku dan juga Mario. Ya, seperti kata pepatah jawa, Tresno Jalaran soko Kulino. Itu lah kata yang bisa menggambarkan apa yang ingin aku dan Mario lakukan.Flashback On"Tante Angel mau kan jadi mommy nya Febby?" Tanya anak manis itu dengan mata yang sudah basah karena air mata.Aku tidak tahu harus berkata apa, aku dan Mario tidak menjalin hubungan apapun saat ini. Mario yang melihat pun akhirnya angkat bicara mengenai permintaan sang putri."Sayang, kita masuk ke mobil dulu yuk, nanti kita bicarakan di rumah. Sekarang kan hujan, gak baik loh kalau kita bicara nya disini," bujuk Mario pada sang
Sesampainya Mario di kantor, ia tidak bisa fokus terhadap pekerjaan nya. Ia memikirkan tingkahnya pagi ini yang membuat nya kesal dan juga malu."Vicky, aku ingin kau menggantikan aku sementara untuk menyelesaikan tugasku dan meninjau proyek kita siang nanti. Aku tidak bisa fokus dan konsentrasi sekarang" titah nya pada asisten pribadi nya."Astagaaa … apa kau punya masalah hidup denganku, hingga pekerjaan ku yang sudah banyak ini kau tambah lagi dengan tugasmu? Heehh yang benar saja, aku bahkan tidak punya waktu luang untuk sekedar berkencan dengan para wanita-wanita seksi di luar sana. Siapa lagi kalau bukan karena ulahmu!" Protes Vicky dengan kesal."Hahaha, wanita mana yang ingin berkencan dengan pria membosankan dan juga menyebalkan sepertimu Vicky? Ada baiknya kau jangan terlalu tinggi berkhayal, nanti kalau jatuh rasanya itu sakit kau tahu. Lebih baik kau memperbanyak aset dan hartamu dulu, baru kau berulah layaknya cassanova," Jawab Mario dengan gelak tawa sedikit mengejek."H
Setelah sedikit berdebat, akhirnya Mario pun membuka pintu kamarnya. Mario melihat putri nya yang sedikit berantakan karena air mata nya. Putrinya itu tak henti-hentinya menangis karena tak kunjung menemui mommy nya."Princess nya daddy kok nangis ... kenapa sayang? Coba cerita sama daddy!" Tanya Mario pura-pura tidak tahu."Mommy nggak ada di mana-mana dad, Febby udah cariin dari tadi tapi mommy gak ada. Mommy kemana dad? Kenapa mommy ninggalin Febby? Febby nakal ya dad, makanya mommy pergi ninggalin Febby?" Jawab Febby sambil menangis terisak dengan sedihnya.Mario yang di tanya malah tertawa tanpa menjelaskan kepada putrinya, bahwa mommy nya tak pergi kemana-mana."Daddy bukanya cariin mommy kok malah ketawa siih, apa jangan-jangan daddy ya yang buat mommy pergi ninggalin Febby?" Tuduh Febby kepada Mario.Angelyang mendengar putri nya terus menangis pun akhirnya keluar dari kamar Mario."Mommy gak kemana-mana sayang, tadi mommy dikurung sama daddy kamu tuh ... Mommy gak boleh kelua