Pertengahan bulan April merupakan awal bulan yang manis bagi Angel. Bukan karena sedang menunggu gaji nya tiba atau sedang menang undian, Angel bahagia karena baru semalam ia berharap, ternyata hari ini harapan nya terwujud.
Angel sedang asyik bermain dengan anak manis kesayangan nya. Dari menggambar, mewarnai, hingga bermain Puzzle sudah mereka lakukan. Hingga kedua nya tak sadar kalau hari telah menunjukkan pukul satu siang.
"Febby sayang ... kita istirahat dulu yuk main nya! ini sudah siang, Febby juga belum makan kan dari tadi? Gimana kalau Tante buatin telur dadar goreng buat Febby, mau nggak?" Bujuk Angel.
"Febby mau makan kalo di suapin sama Tante, Tante nanti makan juga sama Febby. Nanti nasi nya barengan aja Tante sama Febby, itu looh Te, kaya teman-temannya Febby di Paud. Teman nya Febby kalau jam istirahat semua di suapin sama mommy nya, terus mommy nya ikut makan bekal yang di suapin itu ke anak nya. Febby gx pernah kaya gitu Tante ... Tante mau ya? " Pinta Febby agar Angel setuju dengan permintaan nya. Angel yang memang sayang kepada Febby, tidak bisa menolak permintaan anak kecil itu.
"Baiklah nanti kita barengan makan nya, tapi habis itu Febby tidur siang ya jangan mainan terus, Tante gak mau kalau nanti Febby kecapean, oke? " Jawab Angel secara antusias. Febby pun menurut dengan apa yang diucapkan Angel.
Setelah selesai makan, Angel mengajak Febby ke kamar nya untuk tidur Siang. Tak lama pun Febby tertidur dengan pulas setelah dibacakan dongeng oleh Angel.
"Sebisa mungkin tante akan wujudkan apa yg kamu minta sayang," gumam Angel yang tak terasa air mata Angel pun jatuh di pipi nya.
Ia begitu menyayangi Febby, entah bagaimana bisa ia merasakan sakit dengan ucapan anak manis nya itu? Hanya karena tidak bisa merasakan apa yang dirasakan seperti teman-temannya.
Angel keluar dari kamarnya, ia mengambil ponselnya yang ia taruh di dalam tas yang ia gantung di dekat pintu apartemen nya. Angel membuka satu persatu pesan yang masuk, dan salah satunya ada pesan dari nomor asing. Angel membuka pesan itu, rupa nya itu pesan dari Mario, ayah dari anak kecil yang sedang tertidur pulas di kamar nya. Angel pun segera membalas pesan tersebut.
Hai tuan, putrimu sedang tidur di apartemen ku. Kau tidak perlu khawatir tuan, aku sama sekali tidak merasa direpotkan, putrimu anak yang menggemaskan dan lucu. Baiklah, kau bisa menjemput putrimu kalau pekerjaanmu sudah selesai. Tidak perlu mengkhawatirkan aku yang bersama putrimu.
****
"Dev, untuk apa sih lo nyuruh gue nyelidikin tu cewek? Naksir lo sama dia? Gaya lo kalau ngomong mo ngasih pelajaran ma tu cewek, eeh lo malah serba salah gara-gara kepikiran terus sama tu cewek," tanya Daniel, orang kepercayaan Devan.
"Sialan lo! jijik amat gue bisa suka ma tu cewek, kaya gak ada perempuan lain aja di dunia ini. Lagian ya, gue nyuruh lo cari tahu latar belakang tu cewek, bukan karena gue suka sama dia, tapi karena gue mau bales dendam sama tu cewek. Bisa-bisanya dia ngatain gue cowok sialan, mana ngehina gue lagi," jawab Devan kesal karena kembali teringat dengan apa yang wanita itu katakan, bisa-bisanya orang kepercayaan nya mengira jika Devan suka dengan Gadis yang mengatai nya Sialan tadi pagi.
"Ok ok, nanti gue kasih tau lo secepat nya kalau gue dapet info tentang tu cewek " kata Daniel cepat, ia tidak mau boss nya itu mengurung nya seharian di ruangan terkutuk itu, hanya karena ia banyak bertanya.
"Tunggu pembalasan dari gue cewek Sialan." Gumam Devan seorang diri, karena Daniel sudah pergi meninggalkan mini bar yang ada di mansion nya.
***
Tak terasa petang sudah tiba, cahaya matahari telah digantikan dengan sinar rembulan.
Angel sudah mendapat telepon dari Mario, bahwa pekerjaan nya sudah selesai dan akan segera menjemput Putri kesayangan nya itu.
Setelah sambungan telepon terputus, Angel pun menengok anak manis nya di dalam kamar. Rupa nya anak manis nya itu sudah bangun dari tadi, tapi masih enggan beranjak dari tempat tidur nya.
"Hai sayang, ada apa? Kok diem aja gak keluar cari Tante kalo Febby udah bangun. Febby lapar nggak? Kita makan dulu yuk! " tanya Angel yang melihat anak manisnya bangun tidur malah terlihat murung.
Bukan nya menjawab atau menerima ajakan dari Angel, Febby malah bertanya kepada Angel.
"Tante Angel, Febby boleh gak nginep disini aja? Febby gak mau pulang Tante, nanti sampai di rumah Febby pasti tidur sendiri, terus besok Febby pasti mainan sendiri lagi. Febby mau bobok di kelonin sama Tante Angel aja, selama ini Febby gak pernah tidur dikelonin sama daddy. Daddy pasti bilang kaya gini kalau Febby minta kelon
Febby harus belajar bobok sendiri, karena Febby sekarang sudah besar
Kan bosen Tante, Febby denger nya," keluh anak manis yang tengah duduk manja di pangkuan Angel.
"Gimana ya sayang, Tante juga pengen nya kamu tidur disini sama Tante, tapi apa kamu gak kasihan sama daddy? Kalau nanti daddy kesepian di rumah sendirian gak ada yang nemenin daddy, gimana? Nanti Febby pulang dulu ya sayang, besok-besok kita main bareng lagi, nanti kita minta izin ke Daddy kalau Febby mau minep di tempat Tante. Kalau sekarang kan Febby belum izin ke daddy kalau mau minep di tempat Tante. Nanti daddy marah looh, terus nanti Febby gak di bolehin lagi main ke rumah Tante. Emang nya Febby mau daddy marah kaya gitu?" Jelas Angel dengan penuh kelembutan dan juga kasih sayang.
Angel tahu betul bagaimana yang dirasakan anak kecil kesayangan nya ini. Karena itu Angel menjelaskan nya dengan penuh pengertian dan juga kasih sayang.
Tak lama pintu apartemen Angel diketuk oleh seseorang.
Tok ...
tok ...
tok ...
terdengar suara pintu diketuk.
"Naah itu pasti daddy, kita temui Daddy dulu yuk sayang," ajak Angel kepada Febby.
Febby yang ogah-ogahan, mau tak mau harus menurut dengan Angel. Dia sendiri takut kalau daddy nya marah lalu memintanya untuk tidak boleh menemui Tante Angel nya lagi. Febby tahu betul bagaimana jika daddy nya itu sudah marah.
"Ehh sudah datang Tuan, silahkan masuk dulu, Tuan." Kata Angel mempersilahkan tamu nya untuk masuk.
Mario pun duduk di sofa yang ada di ruang tengah apartemen itu, lalu memanggil putrinya dan meminta putrinya menjelaskan sesuatu kepadanya.
"Febby ... coba jelaskan sesuatu sama daddy! bagaimana kamu bisa disini dan membuat repot Tante Angel?" Kata Mario meminta penjelasan dari putri nya.
"Maafin Febby ya daddy, Febby tau kalau Febby salah. Gak seharus nya Febby pergi gak bilang ke daddy. Tapi daddy, bukanya Daddy tau kalau semenjak Febby ketemu Tante Angel febby susah tidur nya, Febby juga gak nafsu mau makan. Febby cuma mau ketemu sama Tante Angel. Maka nya Febby minta Mang Deden anterin Febby ke taman supaya bisa ketemu Tante Angel disini," jelas putri nya itu dengan takut-takut.
"Coba bayangin kalo Febby gak ketemu sama Tante Angel di taman, terus ada yang niat jahat ke Febby, dan Febby malah di culik. Bisa bayangin gak kaya gimana sedih nya Daddy kehilangan Febby?" Ucap Mario lagi sambil menahan marah nya karena dibuat khawatir oleh putri satu-satunya itu.
"Maafin Febby daddy, Febby janji gak akan ulangin ini lagi. Kalau Febby mau ketemu sama Tante Angel, Febby minta anter sama daddy aja," ucap Febby yang merasa bersalah karena telah membuat khawatir daddy nya.
"Ya sudah, kalau begitu ayo kita pulang dulu sayang, biar Tante Angel istirahat dulu. Ayo, pamit dulu sama Tante Angel," kata Mario sambil menggandeng tangan anak nya.
"Tante, Febby pulang dulu ya. Besok-besok Tante Angel mau kan main sama Febby lagi?" Pamit Febby dengan berat hati.
Angel yang dari tadi diam memperhatikan, akhir nya dengan berat hati harus merelakan anak manis nya untuk pulang.
"Iya sayang, besok-besok pasti tante temenin Febby main lagi. Hati-hati ya sayang di jalan, jangan nakal ya di rumah, kasihan Mbak Ica kalo Febby rewel. Nurut apa kata daddy ya sayang, eemmuuaacch ...," kata Angel sambil mengecup pipi gembul nya Febby.
Mario dan Febby pun akhir nya pulang dari apartemen Angel. Tanpa di sadari oleh oeh Angel kalau sedari tadi ada seseorng yang terus memantau diriya dari luar.
"Ooh disini rupa nya tempat tinggal lo." Ucap seseorang yang melihat Mario keluar dari apartemen Angel dengan Angel yang mengantar nya.
***
Di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta, disana Rose sedang duduk di Cafe yang ada di Mall menikmati segelas Cappucino kesukaan nya. Disana Rose memesan beberapa makanan sambil menunggu seseorang yang sedang ia tunggu.
Tak lama, datang seseorang yang sedang di tunggu-tunggu Rose.
"Bagaimana, apa ada perkembangan tentang orang itu? Aku sungguh tak sabar melihat ekspresi di wajah nya!! bukankah orang seperti dia memang pantas dikasih pelajaran?" Ucap Rose bertanya pada orang kepercayaan nya.
"Sejauh yang aku tahu, dia tidak semudah yang kau bayang kan sweety. Lihatlah! kita belum memberikan kejutan padanya tentang kepulangan mu, tapi dia sudah mengetahui nya terlebih dahulu. Tapi kau tak perlu khawatir, aku sudah menyusun rencana ini dengan sangat matang. Bagaimana dengan umpan nya? Apa kau berhasil?"
"Tentu saja berhasil, bagaimana tidak, jika wanita itu langsung mencari alamat rumah yang ada di dompet ku itu, setelah terlibat masalah kecil dengan ku kemarin," ucap Rose dengan rencana licik nya.
"Tapi Aku ingin meminta sedikit imbalan ku untuk hari ini sweety. Aku menginginkan ... Aahhhhh shiit!" teriak laki-laki itu karena merasa kan celana nya yang mendadak menjadi sesak dan penuh, karena melihat belahan dada dari Rose yang keluar menyembul, seolah menantang orang yang melihat nya untuk tidak segan-segan meremas dan memainkan nya.
"Aaaa, aku sangat mengerti apa mau mu, sweety " ucap Rose dengan kerlingan nakal di mata nya.
Mereka pun menuju ke sebuah hotel terdekat, untuk menuntaskan hasrat mereka yang menggebu-gebu. Baru saja mereka memasuki lift, Rose sudah dibuat bungkam mulut nya karena ciuman panas yang menuntut.
Tak hanya di situ, tangan lelaki itu pun menjelajahi tubuh Rose dengan tangan yang satu nya meremas payudara nya, dan yang satu nya sudah menerobos masuk dari celah kewanitaan nya, bermain-main disana, mengusap kesana kemari. Hingga jari pria itu sudah penuh dengan lendir kewanitaan.
"Aaahhh, mmmhhh ... Yess baby, give me more," desahan demi desahan keluar dari mulut Rose.
" Not here sweety, aku tidak ingin ada yang memergoki tingkah liarmu jika kita melakukan hal yg lebih di sini. Ohh shiit!! kau sudah sangat basah hmm? Akan aku buat kau menjerit kenikmatan dengan milikku hingga kau tidak berhenti nya meneriaki nama ku."
Saat tiba di kamar yang dituju, Rose sudah jatuh di ranjang berukuran King size. Pria itu melanjutkan aksi nya di mulai dari bibir hingga turun ke leher jenjang nya Rose. Menciptakan tanda-tanda kemerahan di sana. Tak hanya di situ, pria itu melanjutkan permainan nya ke dua gundukan sintal yang menantang nya sejak tadi.
Dihisap nya putingnya itu, tak lupa sebelah nya ia pilin dan ia pelintir, tangan satu nya mengusap sesuatu yang ada di tengah-tengah celah kewanitaan nya, memainkannya dengan gerakan yang cepat, hingga menciptakan gairah yang semakin memuncak di kedua orang yang tengah bergumul itu.
"Oohh yess baby, Yess fuck me!! uummmhhh." Teriak Rose penuh nafsu.
Setelah puas bermain disana, akhir nya pria itu memasuki miliknya hingga memenuhi milik Rose yang sudah basah dan menuntut lebih.
pria itu pun memaju mundurkan miliknya dengan cepat hingga.
AAAAKKKHHHHHH teriak kedua nya setelah mencapai kenikmatan yang dinanti sejak tadi.
Setelah terkulai lemas diatas Bella pria itu memberikan senyum puas nya.
"Thank you baby, kau masih sama seperti dulu. Nakal dan liar, aku sangat menyukainya. Entah pria bodoh macam apa yang berani menyia-nyiakan tubuhmu ini." Ucap pria itu sambil mengecup bibir Rose.
Allan POVFlashback OnRosemary Winata Anderson, sosok wanita yang aku jumpai di salah satu klub malam dalam keadaan yang sangat seksi dan menggairahkan. Bagaimana tidak, jika dia mengenakan gaun warna merah menyala dan juga lipstik warna senada. Belahan dadanya yang menyembul keluar separuh dari gaun belahan dada yang rendah yang ia kenakan, belahan gaun yang ada di bagian pahanya, menampakkan pahanya yang putih mulus, membuat aku sungguh ingin menapakkan tangan ku di atas sana, mengelusnya, menggoda nya.Aku berjalan menuju ke meja tempat nya duduk dengan membawa du
Pagi-pagi sekali Erik sudah sampai di mansion Devan. Apalagi yang dia lakukan kalau bukan untuk mengganggu Devan. "Astaga! Dev, kau benar-benar pemalas ... bangun hei, ini sudah pagi. Aku yakin kau tidak ingin melewatkan berita pagi ini kan?" Teriak Erik sambil mengguncang tubuh Devan. Erik selalu seperti itu kepada Devan jika sedang di luar kantor. Namun siapa yang tahu jika Erik seperti itu hanya saat bersama dengan Devan saja. Erik yang lain akan muncul saat di kantor ataupun dimana saja jika sedang tidak bersama Devan. Erik adalah sosok yang sangat patuh, pendiam dan juga dingin saat di kantor maupun diluar. Banyak yang bilang jika raut wajah Devan dan Erik tidak ada bedanya, sama-sama memiliki tampang datar, dingin dan juga sulit di tebak maupun di dekati. Devan yang di teriaki tidak juga begerak bangun, membuat Erik kembali berteriak kepadanya. "Jika kali ini kau tidak juga bangun, jangan salahkan jika aku mencium bibirmu Dev. Aku tau kau pasti sangat menginginkan nya k
Pagi-pagi sekali Angelsudah berkutat dengan bahan masakan yang akan ia buat. Namun saat sebelum ia memulai acara memasak nya, Angel turun kebawah untuk membuang sampah ke tempat sampah yang tersedia di bawah. Tanpa disadari oleh Angel, ada sosok yang sedang mengawasinya di seberang jalan. "Well, sayang aku sudah menemukan dimana gadis itu tinggal. Aku akan sedikit membuat kejutan padanya" kata seseorang di seberang jalan yang sedang berbicara lewat panggilan telepon. Tak lama orang itu keluar dari dalam mobil nya dan ikut masuk ke dalam membuntuti Angel yang hendak kembali ke dalam. Angel kembali meneruskan masakan nya setelah sampai ke dalam apartemennya. Angel membuat nasi goreng dengan telur dadar di atas nya. Setelah masakannya matang, Angel membawa nya ke meja makan dan segera melahap masakan buatan nya sendiri. Baru saja ia membuka mulut, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Tok Tok Tok
Angel POVSejak hari dimana aku mendengarkan permintaan Febby untuk menjadikan aku Mommy nya, aku memutuskan untuk tinggal sementara di rumah Mario. Bukan karena aku menerima permintaan nya untuk menjadi ibu untuk putri nya, tetapi karena aku mencoba untuk membiasakan diri dengan keberadaan Mario dan Febby di dekat ku. Mungkin dengan cara seperti itu aku bisa menumbuhkan benih-benih cinta di hatiku dan juga Mario. Ya, seperti kata pepatah jawa, Tresno Jalaran soko Kulino. Itu lah kata yang bisa menggambarkan apa yang ingin aku dan Mario lakukan.Flashback On"Tante Angel mau kan jadi mommy nya Febby?" Tanya anak manis itu dengan mata yang sudah basah karena air mata.Aku tidak tahu harus berkata apa, aku dan Mario tidak menjalin hubungan apapun saat ini. Mario yang melihat pun akhirnya angkat bicara mengenai permintaan sang putri."Sayang, kita masuk ke mobil dulu yuk, nanti kita bicarakan di rumah. Sekarang kan hujan, gak baik loh kalau kita bicara nya disini," bujuk Mario pada sang
Sesampainya Mario di kantor, ia tidak bisa fokus terhadap pekerjaan nya. Ia memikirkan tingkahnya pagi ini yang membuat nya kesal dan juga malu."Vicky, aku ingin kau menggantikan aku sementara untuk menyelesaikan tugasku dan meninjau proyek kita siang nanti. Aku tidak bisa fokus dan konsentrasi sekarang" titah nya pada asisten pribadi nya."Astagaaa … apa kau punya masalah hidup denganku, hingga pekerjaan ku yang sudah banyak ini kau tambah lagi dengan tugasmu? Heehh yang benar saja, aku bahkan tidak punya waktu luang untuk sekedar berkencan dengan para wanita-wanita seksi di luar sana. Siapa lagi kalau bukan karena ulahmu!" Protes Vicky dengan kesal."Hahaha, wanita mana yang ingin berkencan dengan pria membosankan dan juga menyebalkan sepertimu Vicky? Ada baiknya kau jangan terlalu tinggi berkhayal, nanti kalau jatuh rasanya itu sakit kau tahu. Lebih baik kau memperbanyak aset dan hartamu dulu, baru kau berulah layaknya cassanova," Jawab Mario dengan gelak tawa sedikit mengejek."H
Setelah sedikit berdebat, akhirnya Mario pun membuka pintu kamarnya. Mario melihat putri nya yang sedikit berantakan karena air mata nya. Putrinya itu tak henti-hentinya menangis karena tak kunjung menemui mommy nya."Princess nya daddy kok nangis ... kenapa sayang? Coba cerita sama daddy!" Tanya Mario pura-pura tidak tahu."Mommy nggak ada di mana-mana dad, Febby udah cariin dari tadi tapi mommy gak ada. Mommy kemana dad? Kenapa mommy ninggalin Febby? Febby nakal ya dad, makanya mommy pergi ninggalin Febby?" Jawab Febby sambil menangis terisak dengan sedihnya.Mario yang di tanya malah tertawa tanpa menjelaskan kepada putrinya, bahwa mommy nya tak pergi kemana-mana."Daddy bukanya cariin mommy kok malah ketawa siih, apa jangan-jangan daddy ya yang buat mommy pergi ninggalin Febby?" Tuduh Febby kepada Mario.Angelyang mendengar putri nya terus menangis pun akhirnya keluar dari kamar Mario."Mommy gak kemana-mana sayang, tadi mommy dikurung sama daddy kamu tuh ... Mommy gak boleh kelua
Flashback OnJoan Efendi adalah ayah dari Arhindy Putri Joana. Pada suatu saat itu, Joan mengalami hidup yang sangat-sangat sulit. Bagaimana tidak, Joan harus berjuang untuk menghidupi anak dan juga istri nya yang sakit-sakitan. Joan hanyalah seorang penjual bakso keliling, hidup dalam keadaan ekonomi yang sangatlah rendah membuatnya sulit untuk mendapatkan uang untuk makan dan juga biaya untuk pengobatan istri nya. Joana yang merasa jika ia adalah anak satu-satunya di keluarga mereka, membuatnya mau tak mau harus berjuang sendiri untuk membiayai hidup nya dan juga membantu orang tua nya.Suatu hari Joan sangat panik karena melihat istri nya yang tiba-tiba kejang dan tak sadarkan diri. Joan membawanya ke rumah sakit agar dapat mendapat pertolongan. Joan tak berpikir sebelumnya saat ia membawa istrinya ke rumah sakit. Ia begitu panik hingga ia melupakan bahwa biaya pengobatan di rumah sakit sangatlah mahal."Dok tolong selamatkan istri saya dok, istri saya tiba-tiba kejang dok" kata Jo
"Wah wah wahh… Lihatlah siapa yang jadi pahlawan kesiangan kita kali ini! Apakah Kau sudah menyiapkan cadangan nyawamu sehingga kau berani sekali mengganggu diriku?" ejekan pun Allan berikan pada laki-laki yang menghentikan urusan nya."Aku sedang tidak ingin bermain-main dengan mu brengsek! Aku tidak segan-segan untuk menghabisi anak buahmu termasuk kau, jika kau tidak melepaskannya dari tangan kotor anak buahmu." "Memangnya apa hakmu memintaku untuk melepaskan nya? Kau bukan siapa-siapa di hidupnya, jadi ada baiknya kau tinggalkan tempat ini sekarang dan jangan mengganggu urusan ku, atau aku tidak akan segan-segan menguliti mu dengan tangan ku sendiri!" Allan berucap dengan rak kalah sengitnya Adu mulut pun tak terhindarkan antara Allan dan juga Hans. Ya, laki-laki yang berusaha mencegah Allan adalah Hans. Entah apa yang ada di pikiran Hans sehingga ia rela membuang waktunya demi seorang wanita yang sangat ia benci. Bukankah Hans benci dengan Joana? lalu apa tujuan nya ingin memba