Share

Dicintai CEO Psikopat
Dicintai CEO Psikopat
Author: Rhanie Chans

1. Hari Sial

Author: Rhanie Chans
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Hey, Darling," sapa seorang wanita cantik dengan postur tubuh tinggi dan seksi.

Senyuman itu. Senyuman yang dulu menghangatkan, namun tidak saat ini. Senyuman itu terasa menjijikan, manakala aku ingat semua penghianatannya.

"Mau apa kau kemari?" ucapku bertanya dengan datar.

Ya, dia adalah Rosemary Winata Anderson. Seseorang yang pernah mengkhianatiku di saat aku benar-benar begitu mencintai dan telah menaruh hati begitu dalam padanya. Tapi dia meninggalkanku demi laki-laki lain, hanya karena aku tidak pernah menyentuhnya lebih dari sekedar berciuman.

"Oh My Bee ...  apa kau tidak merindukan aku? Maafkan aku Bee, aku mengaku salah ... Tak seharusnya aku bersikap berlebihan padamu dulu. Tak bisakah kita memulai semuanya dari awal kembali? Aku masih sangat mencintaimu, Bee," bual Rose dalam membujuk Devan.

"Setelah apa yang kau lakukan terhadapku dan kau berharap untuk memulai kembali semuanya? Kau pikir aku bodoh, haa? Dasar Jalang murahan tak tau malu!"

Aku menatapnya dengan penuh amarah hingga siapa saja yang melihatnya akan merasakan luapan emosi yang aku pendam sejak lama.

Flashback On

Pukul 06:00 pagi Devan sudah dibuat geram oleh Erik Stevano Jhonson. Asisten pribadi Devan sekaligus sahabatnya dari waktu kecil. Erik menelpon Devan terus menerus tiada henti sehingga membuat Devan begitu marah. Menurut Devan, itu masih sangat terlalu pagi. Entah apa yang membuat asistennya itu sangat mendesaknya lewat panggilan telepon tersebut?

Dengan suara berat khas orang baru bangun tidur, Devan menjawab panggilan tersebut.

"Aku pastikan kau tidak akan bekerja denganku lagi jika ini tidak penting untukku dengar Mr. Jhonson!" ucap Devan mengancam.

Lalu dengan kekehan kecil Erik menjawab bosnya. Erik yakin sekali kalau Devan sekarang dalam keadaan sangat kesal. Erik tahu betul bagaimana temperamen bosnya itu.

"Ohh, Devanku yang tampan ... Bisakah kau tidak selalu menggunakan ancamanmu untuk memecat ku? Aku sangat yakin jika kau mendengar berita ini, kau tidak akan bisa melanjutkan tidurmu," jawab Erik yang terkesan menggelikan, namun sekaligus membuat bosnya penasaran.

"Cepat katakan Erik! apa maksudmu? Aku sungguh tidak mempunyai waktu untuk mendengarkan celotehanmu yang tak berguna. Aku masih ingin melanjutkan tidurku yang nyenyak ini," balas Devan yang terdengar sangat menyebalkan bagi Erik.

"Rose sudah kembali ke Indonesia, Dev. Aku melihatnya kemarin saat sebelum kau menugaskanku untuk menyelesaikan urusan bisnis di Bali. Aku melihatnya sedang berpelukan mesra dengan seseorang yang mungkin menurutku itu adalah kekasih nya," ucap Erik Panjang lebar.

Berita yang Erik berikan pagi ini membuat sukses bosnya Murka. Berita yang mengejutkan itu membuat Devan harus kembali mengingat akan penghianatan wanita yang pernah ia sangat cintai itu.

Setelah Rose pergi meninggalkan Devan dengan luka yang begitu dalam, Devan pun menutup hatinya rapat-rapat. Ia pun bersumpah tidak akan pernah mempercayai atau menjalin hubungan dengan wanita lagi. Karena bagi nya, semua wanita itu sama. Sama-sama penghianat!

Devan sudah menduga ini semua sejak ia berada di salah satu Mall terbesar di Jakarta. Ia melihat seseorang yang sangat ia benci dan sangat ia hindari.

Ternyata apa yang ia lihat beberapa waktu lalu benar adanya. Devan memang pernah tak sengaja melihat Rose di sebuah cafe yang ada di Mall tersebut sedang tertawa begitu bahagianya. Dan itu beberapa waktu yang lalu, saat sebelum Devan memerintahkan Erik ke Bali untuk urusan bisnis. Namun ia menganggap itu semua hanya sebuah ilusi saja.

"Untuk apa dia kembali Erik? Apakah dia belum cukup melihatku begitu hancur?" tanya Devan pada Erik. "Well Erik, aku ingin kau memastikan ke seluruh penjaga keamanan di mansion dan di kantor untuk melarang wanita iblis itu menemuiku. Aku yakin sekali Erik, jika dia kembali tentu dengan niat dan rencana yang tidak kita ketahui." imbuh Devan dengan memerintah Erik, yang masih tampak bingung di seberang telepon sana.

"Baiklah …  tapi kenapa kau bisa mempunyai pikiran seperti itu, Dev? Apa ada sesuatu yang tidak kuketahui darimu? Apa kau merahasiakan sesuatu dariku, Dev?" tanya Erik curiga.

Devan tidak menjawab pertanyaan Erik yang membuatnya semakin kesal. Karena sepagi itu, ia harus menerima kenyataan bahwa yg ia lihat saat itu benar adanya. Ia pun bertambah kesal saat harus menerima begitu banyak pertanyaan dari asisten pribadinya itu.

Devan mematikan sambungan telepon tersebut secara tiba-tiba. Membuat Erik yang sedang menunggu jawaban dari Devan, pun merasa kesal karena Devan tidak menjawab pertanyaannya. Tapi justru malah memutuskan panggilan tersebut secara tiba-tiba.

Erik terdiam sejenak sambil memikirkan perkataan dari Devan tadi. Perkataan dari Devan tadi sukses membuat pikirannya sedikit terganggu. Erik dibuat bingung dengan sikap Devan yang menurutnya aneh dan terkesan sedang menutupi sesuatu yang tidak ia ketahui.

Tidak pernah Devan menyembunyikan hal sekecil apapun darinya, namun tidak dengan pagi ini.

"Apa yang sedang kau sembunyikan dariku, Devan?" Gumam Erik bermonolog sendiri.

Flashback Off

Devan beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Ia berharap setelah air dingin mengguyur kepalanya itu dapat menghilangkan sedikit beban yang ia rasakan pagi ini.

Setelah selesai dengan acara mandi, Devan bersiap untuk pergi kekantor. Namun sebelum itu, ia mampir ke rumah makan yang ada di dekat kantornya. Ia hampir saja melupakan kebiasaan paginya karena terbawa emosi pagi ini.

Setelah Devan sampai di tempat yang ia tuju. Entah mimpi apa ia semalam, sehingga pagi ini ia mengalami kesialan.

Saat Devan hendak membuka pintu. Ia ditabrak oleh seorang gadis pengantar makanan yang berlari terburu-buru. Sehingga makanan yang ia bawa tumpah mengenai jas dan celana Devan menjadi kotor.

"Oh shit! Apa kau buta sehingga aku yang sebesar dan setinggi ini kau tabrak? Perhatikan jalan dan pakai matamu saat kau berjalan bodoh!" Umpatan dan makian pun keluar dari mulut Devan.

"Maaf Tuan, Aku tidak sengaja. Aku terburu-buru sekali saat ini. Maafkan aku, Tuan," ucap Angel seraya menundukkan kepalanya.

Ia benar-benar takut jika suara orang yang ada di depannya ini terdengar oleh managernya. Pagi ini saja, ia sudah diomeli oleh managernya karena datang terlambat.

"Panggil manajermu kemari sekarang!" Perintah Devan dengan menatap gadis yang ada di hadapannya dengan tatapan mengintimidasi dan jijik.

Angel seketika membeku. Wajahnya terlihat pucat dan sangat ketakutan. Ia tidak tahu akan menjadi apa nasibnya kedepan jika managernya itu tahu.

"Apa kau tidak mendengar ucapan ku? Selain buta, ternyata kau juga tuli, haa! Dasar gadis pembawa sial!" sambung Devan dengan memaki Angel.

Makian terus Devan ucapkan. Hingga gadis yang ada di hadapannya saat ini terpaksa kembali masuk ke dalam untuk memanggil managernya. Angel tidak tahan mendengar orang yang ada di hadapannya saat ini yang terus-menerus memakinya. Tak lama kemudian keluarlah Arif. Ya, ia adalah manager di rumah makan tersebut, dan disusul oleh Angel di belakangnya.

"Maaf Tuan, ada yang bisa saya bantu?"  Ucap Arif bertanya dengan sopan.

Ia tahu jika ia sedang berhadapan dengan seorang penguasa. sedikit saja ia melakukan kesalahan atau menyinggung orang di hadapannya saat ini, maka ia tidak dapat membayangkan apa akibat yang akan ia dapat.

"Apakah ini caramu mendidik seorang karyawan? lihat apa yang dilakukan oleh karyawanmu yang bodoh ini kepadaku?" Ucap Devan kepada manager rumah makan tersebut sambil menunjukkan celana dan jasnya yang sudah kotor.

Arif mmbelalakkan matanya lalu menatap sinis ke arah Angel.

"Maafkan saya Tuan, Saya akan memberikan hukuman kepadanya sebagai sanksi, nanti. Mengenai jas dan celana Tuan yang kotor, nanti karyawan saya yang lain yang akan membersihkan nya," ucap Arif mencoba bernegosiasi dengan orang di hadapannya ini. Namun Devan sama sekali tidak menghiraukan ucapan dari Arif.

"Tidak perlu, cukup kau pecat gadis bodoh ini. Karyawan tidak konsisten seperti dia tidak layak untuk bekerja," ucap Devan tanpa ingin di bantah.

Permintaan Devan sungguh terdengar begitu kejam dan tidak punya hati. Angel yang mendengar itu pun seketika lemas dan ingin sekali menangis.

"Tapi Tuan, bukankah itu terlalu berlebihan untuk kesalahan kecil yang saya lakukan? Bukankah saya sudah meminta maaf kepada Tuan tadi? Kenapa sesam--" ucapan Angel langsung dipotong oleh Arif.

"Cukup Angel! mulai sekarang kamu saya pecat! Kamu tidak perlu bekerja di sini lagi. Sekarang kamu kemasi barang-barang kamu dan pergi dari sini!" Ucapan Arif membuat Angel begitu sakit mendengarnya. Kenapa setiap orang-orang yang berkuasa begitu semena-mena terhadap orang yang tidak berdaya?

Angel pun pergi dengan mata berkaca-kaca. Ia merasa begitu sedih. Kenapa karena kesalahan kecil yang ia lakukan harus berujung seperti ini?

 Sementara itu, Devan yang merasa menang dan puas pun menyunggingkan senyum licik. Ia merasa bahwa wanita seperti Angel layak mendapatkan perlakuan seperti itu.

Jika di ingat-ingat, Devan dan Angel tidaklah saling mengenal dan tidak pernah terlibat masalah apapun. Tapi entah mengapa Devan begitu membenci wanita yang baru ia jumpai itu? Seakan-akan Devan begitu menaruh dendam yang sudah lama. Devan dengan tega membuat wanita itu hilang pekerjaannya. Sebegitu bencikah Devan terhadap wanita?

Setelah pergi cukup jauh dari tempat di mana ia barusan di pecat, Angel melihat sebuah pohon besar yang rindang. Ia mencoba mengistirahatkan kakinya sejenak di sana. Ya, Angel pergi dengan berjalan kaki. Seorang gadis sebatang kara dan miskin seperti ia, mempunyai kendaraan hanyalah sebuah mimpi belaka.

Sambil menengadahkan wajahnya ke atas, Angel mencoba menghalau air matanya yang hendak jatuh. Menurut nya, menangis hanya membuat dirinya semakin lemah. Ia sambil berpikir, dari mana ia dapat mencari uang untuk melunasi sisa hutang ayahnya sebanyak 100 juta rupiah?

Joan Efendi adalah ayah dariAngel. Menjalani kehidupan dengan serba kekurangan, wajar saja bila ayahnya Angel mempunyai hutang yang banyak. Hingga sampai sekarang setelah ia tiada pun, hutang itu masih ada.

"Oh Tuhan, kemana aku harus mencari uang untuk melunasi hutang ayah? Sekarang aku sudah tidak punya pekerjaan lagi," ucap Angel bermonolog sendiri sambil menengadahkan kepalanya menatap langit.

Menyusuri sepanjang jalan, Angel mencoba kesana kemari mencari lowongan pekerjaan. Hingga tak terasa petang pun tiba. Angel bahkan belum sama sekali menemukan pekerjaan untuknya.

Duduk di pinggir trotoar, Angel mencoba menghilangkan penatnya setelah seharian kesana kemari tak juga mendapatkan pekerjaan.

Tiba-tiba sosok laki-laki tampan bak anime seperti di dunia nyata, sedang melintas di depan Angel dengan menggunakan mobil sportnya. Ya, Devanlah orangnya. Devan pun mendekati Angel yang tengah duduk. Entah apa yang akan Devan lakukan kali ini?

"Hei! apakah kau sekarang sudah beralih profesi menjadi pengemis? pengemis yang meminta-minta uang kepada orang-orang yang lewat." Ejek Devan, namun Angel tidak menanggapinya.

Seketika Angel berdiri langsung dari duduknya dan hendak pergi meninggalkan Devan yang menatapnya dengan tatapan menghina.

Tidak ingin memberikan kesempatan, seketika itu pula Devan menarik tangan Angel dengan kasar. Ia marah saat Angel langsung hendak pergi tanpa menghiraukan ucapan Devan.

"Beraninya kau mengabaikan ku!" berang Devan yang sudah menggenggam dengan erat tangan Angel. Dengan kuat Angel menghempaskan tangan Devan hingga terlepas dari tangannya.

"Apakah kau tidak mempunyai pekerjaan lain Tuan? Apa kau seorang pengangguran yang tidak punya pekerjaan, sehingga dari tadi kau begitu asyik mengusik hidup ku? Apakah kehidupanku begitu menarik perhatian mu, hingga kau tak berhentinya mengganggu hidupku? Apa Tuan merasa kurang cukup membuatku harus kehilangan pekerjaan?" pertanyaan terus Angel lontarkan secara bertubi-tubi.

"Bukankah kita tidak saling mengenal? Lalu mengapa Tuan seakan begitu marah dan menaruh dendam kepada ku?" Imbuh Angel dengan datar. Ia mencoba untuk tidak terpancing emosi oleh perkataan dari Devan.

"Beraninya kau!" Devan hendak melayangkan tamparan, Namun tangannya mengambang di udara saat ia mendapati Angel malah mendekatkan pipinya. Angel dengan beraninya mendekatkan pipinya seakan siap untuk menerima tamparan dari Devan.

"Apa, haa! kau ingin menamparkan? ya, tamparlah sesuka hatimu. Mungkin dengan kau menamparku, itu bisa mengurangi beban hidupmu yang begitu menyedihkan. Kau bahkan dengan senangnya membuat seorang gadis yatim piatu, yang hidup sebatang kara ini kehilangan pekerjaan nya!" Seakan mendapatkan keberanian, Angel menatap tajam mata Devan, lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

"Akanku buat kau menyesal telah berani menghina kehidupanku! Tidak ada seorang wanita manapun yang boleh menghinaku! Dasar brengsek!" teriak Devan dengan mengepalkan tangannya membentuk kepalan tinju.

Related chapters

  • Dicintai CEO Psikopat   2. Pria Aneh

    Sepanjang jalan Angel merutuki nasibnya sendiri. Entah mengapa ia bisa bertemu dengan lelaki berhati iblis. Oh, sungguh Angel yang malang.Sementara itu di lain tempat. Devan begitu emosi, ia mengumpat kesana kemari. Ia tidak terima jika ada seorang wanita yang berani menghinanya.Namun di lain sisi, Devan justru mengagumi sosok gadis pengantar makanan tersebut. Devan terpana saat melihat rambutnya yang berwarna coklat, lurus dan lembut. Kulitnya yang putih dan halus bersih, membuat setiap kaum lelaki yang melihat ingin sekali menyentuhnya. Matanya yang hitam pekat membuat orang terpana saat menatap matanya. Bibir ranumnya yang berwarna pink terlihat begitu kenyal dan seksi. Lekuk tubuhnya yang aduhai, membuat setiap kaum adam bertekuk lutut di hadapannya."Aaaahhh! Bagaimana bisa aku terpikat oleh pesona gadis murahan itu? Dari gelagatnya saja aku bisa melihat kalau ia hanya seorang gadis murahan yang suka tebar pesona dan suka menggaet lelaki kaya raya. Dasar

  • Dicintai CEO Psikopat   3. Monster Gila

    Sebelum kembali ke apartemennya, Angel melajukan perjalanannya ke sebuah minimarket di sekitar taman. Ia teringat akan stok makanannya yang sudah habis. Angel memilih beberapa mie instan, telur dan juga sosis sebagai stoknya. Hari-hari Angel memang selalu ditekankan dalam biaya hidupnya. Mengingat ia harus menabung agar dapat segera melunasi hutang sang ayah. Tak mudah bagi Angel berjuang sendiri untuk melunasi hutang sang ayah, dan juga untuk biaya hidupnya sehari-hari.Bbruukk"Oh astaga. Maaf Nona, aku tidak sengaja," ucap seseorang yang menabrak Angel. Membuat barang belanjaan Angel tabur berserakan."Oh, tidak apa-apa Nona, harusnya Aku yang meminta maaf atas kecerobohanku. Aku tidak memperhatikan sekitar," ucap Angel sambil memunguti belanjaannya."Mari aku bantu! Sekali lagi aku minta maaf, Nona. Aku benar-benar tidak sengaja," ucap orang itu lagi sambil membantu Angel memunguti belanjaannya."Baikl

  • Dicintai CEO Psikopat   4. Rindu

    Angel pergi dari tempat itu dengan rasa kesal yang amat sangat. Ia tidak menghiraukan teriakan dari Devan. Ia tidak habis fikir, Bagaimana bisa alamat yang tertera di dompet itu bukan alamat dari sang pemilik dompet? Malah monster tidak waras itu yang ia temui. Saat Angel baru tiba di depan gerbang, Pak Tejo bertanya kepada Angel."Loh kok sudah pulang non? Apa tuan tidak menemui nona di dalam?" Tanya Pak Tejo.Angel yang merasa kesal memilih berlalu dengan menatap Pak Tejo dengan tatapan tajam. Seketika itu juga pak Tejo tidak berani bertanya lagi.

  • Dicintai CEO Psikopat   5. Rencan Licik

    Pertengahan bulan April merupakan awal bulan yang manis bagi Angel. Bukan karena sedang menunggu gaji nya tiba atau sedang menang undian, Angel bahagia karena baru semalam ia berharap, ternyata hari ini harapan nya terwujud. Angel sedang asyik bermain dengan anak manis kesayangan nya. Dari menggambar, mewarnai, hingga bermain Puzzle sudah mereka lakukan. Hingga kedua nya tak sadar kalau hari telah menunjukkan pukul satu siang."Febby sayang ... kita istirahat dulu yuk main nya! ini sudah siang, Febby juga belum makan kan dari tadi? Gimana kalau Tante buatin telur dadar goreng buat Febby, mau nggak?" Bujuk Angel.

  • Dicintai CEO Psikopat   6. Allan Maverick

    Allan POVFlashback OnRosemary Winata Anderson, sosok wanita yang aku jumpai di salah satu klub malam dalam keadaan yang sangat seksi dan menggairahkan. Bagaimana tidak, jika dia mengenakan gaun warna merah menyala dan juga lipstik warna senada. Belahan dadanya yang menyembul keluar separuh dari gaun belahan dada yang rendah yang ia kenakan, belahan gaun yang ada di bagian pahanya, menampakkan pahanya yang putih mulus, membuat aku sungguh ingin menapakkan tangan ku di atas sana, mengelusnya, menggoda nya.Aku berjalan menuju ke meja tempat nya duduk dengan membawa du

  • Dicintai CEO Psikopat   7. Permintaan Doni Prayoga

    Pagi-pagi sekali Erik sudah sampai di mansion Devan. Apalagi yang dia lakukan kalau bukan untuk mengganggu Devan. "Astaga! Dev, kau benar-benar pemalas ... bangun hei, ini sudah pagi. Aku yakin kau tidak ingin melewatkan berita pagi ini kan?" Teriak Erik sambil mengguncang tubuh Devan. Erik selalu seperti itu kepada Devan jika sedang di luar kantor. Namun siapa yang tahu jika Erik seperti itu hanya saat bersama dengan Devan saja. Erik yang lain akan muncul saat di kantor ataupun dimana saja jika sedang tidak bersama Devan. Erik adalah sosok yang sangat patuh, pendiam dan juga dingin saat di kantor maupun diluar. Banyak yang bilang jika raut wajah Devan dan Erik tidak ada bedanya, sama-sama memiliki tampang datar, dingin dan juga sulit di tebak maupun di dekati. Devan yang di teriaki tidak juga begerak bangun, membuat Erik kembali berteriak kepadanya. "Jika kali ini kau tidak juga bangun, jangan salahkan jika aku mencium bibirmu Dev. Aku tau kau pasti sangat menginginkan nya k

  • Dicintai CEO Psikopat   8. Bang Ricuh

    Pagi-pagi sekali Angelsudah berkutat dengan bahan masakan yang akan ia buat. Namun saat sebelum ia memulai acara memasak nya, Angel turun kebawah untuk membuang sampah ke tempat sampah yang tersedia di bawah. Tanpa disadari oleh Angel, ada sosok yang sedang mengawasinya di seberang jalan. "Well, sayang aku sudah menemukan dimana gadis itu tinggal. Aku akan sedikit membuat kejutan padanya" kata seseorang di seberang jalan yang sedang berbicara lewat panggilan telepon. Tak lama orang itu keluar dari dalam mobil nya dan ikut masuk ke dalam membuntuti Angel yang hendak kembali ke dalam. Angel kembali meneruskan masakan nya setelah sampai ke dalam apartemennya. Angel membuat nasi goreng dengan telur dadar di atas nya. Setelah masakannya matang, Angel membawa nya ke meja makan dan segera melahap masakan buatan nya sendiri. Baru saja ia membuka mulut, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Tok Tok Tok

  • Dicintai CEO Psikopat   9. Panggilan Sayang

    Angel POVSejak hari dimana aku mendengarkan permintaan Febby untuk menjadikan aku Mommy nya, aku memutuskan untuk tinggal sementara di rumah Mario. Bukan karena aku menerima permintaan nya untuk menjadi ibu untuk putri nya, tetapi karena aku mencoba untuk membiasakan diri dengan keberadaan Mario dan Febby di dekat ku. Mungkin dengan cara seperti itu aku bisa menumbuhkan benih-benih cinta di hatiku dan juga Mario. Ya, seperti kata pepatah jawa, Tresno Jalaran soko Kulino. Itu lah kata yang bisa menggambarkan apa yang ingin aku dan Mario lakukan.Flashback On"Tante Angel mau kan jadi mommy nya Febby?" Tanya anak manis itu dengan mata yang sudah basah karena air mata.Aku tidak tahu harus berkata apa, aku dan Mario tidak menjalin hubungan apapun saat ini. Mario yang melihat pun akhirnya angkat bicara mengenai permintaan sang putri."Sayang, kita masuk ke mobil dulu yuk, nanti kita bicarakan di rumah. Sekarang kan hujan, gak baik loh kalau kita bicara nya disini," bujuk Mario pada sang

Latest chapter

  • Dicintai CEO Psikopat   15. Hukuman

    Sebuah notifikasi masuk di dalam laptop seorang pria yang tengah bersenang-senang dengan para wanita-wanita seksi dan cantik yang tengah menemani nya di sebuah salah satu club malam milik nya. Siapa lagi kalau bukan Vicky Alexander, seorang cassanova terbaik sejagat menurut Leon."Astagaaa, tidak bisakah dia tidak memberiku pekerjaan satu hari saja. Sudah 2 hari ini dia tidak masuk kerja, lalu melimpahkan semua pekerjaan nya padaku, dan ini... Lagi-lagi aku harus mengurus urusan pribadinya, rasanya aku ingin menenggelamkan diriku ke tengah lautan saja. Tunggu dulu, bukankah wanita ini tinggal bersama dia, lalu untuk apa dia menyuruhku untuk mencari tahu dimana wanita itu sekarang tinggal, lalu untuk apa dia menyuruhku mencari tahu semua nya tentang wanita ini. Damn!" Umpat Vicky frustasi."Ooh sweety, kenapa hanya urusan seperti itu kau terlihat begitu frustasi. Ayolah sayang, kita lanjutkan urusan kita yang sempat tertunda," ucap salah satu wanita yang tengah duduk di pangkuan Vicky

  • Dicintai CEO Psikopat   14. Tidak Menerima Penolakan

    Joana POVAku tak pernah menyangka jika aku harus mengalami ini semua. Dari hilang nya pekerjaan ku dan pertemuan ku dengan seorang malaikat kecil yang kini menempati hatiku, hingga aku terjebak dalam keadaan yang sangat tidak aku inginkan. Bagaimana bisa tuhan begitu tidak adil terhadap jalan hidupku. Aku hanya ingin menjalani hidup dengan tentram dan damai, tapi kenapa hidupku malah berakhir dengan terkurung nya aku di tempat yang aku sebut seperti neraka ini. Bagaimana bisa aku harus menjalani kehidupan dengan manusia yang begitu aku benci.Aku melihat sekeliling kamar ini yang begitu luas dan juga berantakan. Entah bagaimana dia bisa menyebutnya gudang, bahkan kamar di apartemen ku tidak seluas ruangan yang ia sebut gudang.Saat aku ingin menyentuh handle pintu, aku terkejut saat pintu itu didorong terbuka oleh seseorang dari luar. Rupanya yang membuka pintu itu adalah seorang yang ikut membawa ku ke Hotel ini."Apa yang kau lakukan nona? Aku tau ini salah menurutmu, tapi percaya

  • Dicintai CEO Psikopat   13. Kehidupan Baru

    "Wah wah wahh… Lihatlah siapa yang jadi pahlawan kesiangan kita kali ini! Apakah Kau sudah menyiapkan cadangan nyawamu sehingga kau berani sekali mengganggu diriku?" ejekan pun Allan berikan pada laki-laki yang menghentikan urusan nya."Aku sedang tidak ingin bermain-main dengan mu brengsek! Aku tidak segan-segan untuk menghabisi anak buahmu termasuk kau, jika kau tidak melepaskannya dari tangan kotor anak buahmu." "Memangnya apa hakmu memintaku untuk melepaskan nya? Kau bukan siapa-siapa di hidupnya, jadi ada baiknya kau tinggalkan tempat ini sekarang dan jangan mengganggu urusan ku, atau aku tidak akan segan-segan menguliti mu dengan tangan ku sendiri!" Allan berucap dengan rak kalah sengitnya Adu mulut pun tak terhindarkan antara Allan dan juga Hans. Ya, laki-laki yang berusaha mencegah Allan adalah Hans. Entah apa yang ada di pikiran Hans sehingga ia rela membuang waktunya demi seorang wanita yang sangat ia benci. Bukankah Hans benci dengan Joana? lalu apa tujuan nya ingin memba

  • Dicintai CEO Psikopat   12. Joana Ku Sayang, Joana Ku Malang

    Flashback OnJoan Efendi adalah ayah dari Arhindy Putri Joana. Pada suatu saat itu, Joan mengalami hidup yang sangat-sangat sulit. Bagaimana tidak, Joan harus berjuang untuk menghidupi anak dan juga istri nya yang sakit-sakitan. Joan hanyalah seorang penjual bakso keliling, hidup dalam keadaan ekonomi yang sangatlah rendah membuatnya sulit untuk mendapatkan uang untuk makan dan juga biaya untuk pengobatan istri nya. Joana yang merasa jika ia adalah anak satu-satunya di keluarga mereka, membuatnya mau tak mau harus berjuang sendiri untuk membiayai hidup nya dan juga membantu orang tua nya.Suatu hari Joan sangat panik karena melihat istri nya yang tiba-tiba kejang dan tak sadarkan diri. Joan membawanya ke rumah sakit agar dapat mendapat pertolongan. Joan tak berpikir sebelumnya saat ia membawa istrinya ke rumah sakit. Ia begitu panik hingga ia melupakan bahwa biaya pengobatan di rumah sakit sangatlah mahal."Dok tolong selamatkan istri saya dok, istri saya tiba-tiba kejang dok" kata Jo

  • Dicintai CEO Psikopat   11. Masalah Lama

    Setelah sedikit berdebat, akhirnya Mario pun membuka pintu kamarnya. Mario melihat putri nya yang sedikit berantakan karena air mata nya. Putrinya itu tak henti-hentinya menangis karena tak kunjung menemui mommy nya."Princess nya daddy kok nangis ... kenapa sayang? Coba cerita sama daddy!" Tanya Mario pura-pura tidak tahu."Mommy nggak ada di mana-mana dad, Febby udah cariin dari tadi tapi mommy gak ada. Mommy kemana dad? Kenapa mommy ninggalin Febby? Febby nakal ya dad, makanya mommy pergi ninggalin Febby?" Jawab Febby sambil menangis terisak dengan sedihnya.Mario yang di tanya malah tertawa tanpa menjelaskan kepada putrinya, bahwa mommy nya tak pergi kemana-mana."Daddy bukanya cariin mommy kok malah ketawa siih, apa jangan-jangan daddy ya yang buat mommy pergi ninggalin Febby?" Tuduh Febby kepada Mario.Angelyang mendengar putri nya terus menangis pun akhirnya keluar dari kamar Mario."Mommy gak kemana-mana sayang, tadi mommy dikurung sama daddy kamu tuh ... Mommy gak boleh kelua

  • Dicintai CEO Psikopat   10. Salah Paham

    Sesampainya Mario di kantor, ia tidak bisa fokus terhadap pekerjaan nya. Ia memikirkan tingkahnya pagi ini yang membuat nya kesal dan juga malu."Vicky, aku ingin kau menggantikan aku sementara untuk menyelesaikan tugasku dan meninjau proyek kita siang nanti. Aku tidak bisa fokus dan konsentrasi sekarang" titah nya pada asisten pribadi nya."Astagaaa … apa kau punya masalah hidup denganku, hingga pekerjaan ku yang sudah banyak ini kau tambah lagi dengan tugasmu? Heehh yang benar saja, aku bahkan tidak punya waktu luang untuk sekedar berkencan dengan para wanita-wanita seksi di luar sana. Siapa lagi kalau bukan karena ulahmu!" Protes Vicky dengan kesal."Hahaha, wanita mana yang ingin berkencan dengan pria membosankan dan juga menyebalkan sepertimu Vicky? Ada baiknya kau jangan terlalu tinggi berkhayal, nanti kalau jatuh rasanya itu sakit kau tahu. Lebih baik kau memperbanyak aset dan hartamu dulu, baru kau berulah layaknya cassanova," Jawab Mario dengan gelak tawa sedikit mengejek."H

  • Dicintai CEO Psikopat   9. Panggilan Sayang

    Angel POVSejak hari dimana aku mendengarkan permintaan Febby untuk menjadikan aku Mommy nya, aku memutuskan untuk tinggal sementara di rumah Mario. Bukan karena aku menerima permintaan nya untuk menjadi ibu untuk putri nya, tetapi karena aku mencoba untuk membiasakan diri dengan keberadaan Mario dan Febby di dekat ku. Mungkin dengan cara seperti itu aku bisa menumbuhkan benih-benih cinta di hatiku dan juga Mario. Ya, seperti kata pepatah jawa, Tresno Jalaran soko Kulino. Itu lah kata yang bisa menggambarkan apa yang ingin aku dan Mario lakukan.Flashback On"Tante Angel mau kan jadi mommy nya Febby?" Tanya anak manis itu dengan mata yang sudah basah karena air mata.Aku tidak tahu harus berkata apa, aku dan Mario tidak menjalin hubungan apapun saat ini. Mario yang melihat pun akhirnya angkat bicara mengenai permintaan sang putri."Sayang, kita masuk ke mobil dulu yuk, nanti kita bicarakan di rumah. Sekarang kan hujan, gak baik loh kalau kita bicara nya disini," bujuk Mario pada sang

  • Dicintai CEO Psikopat   8. Bang Ricuh

    Pagi-pagi sekali Angelsudah berkutat dengan bahan masakan yang akan ia buat. Namun saat sebelum ia memulai acara memasak nya, Angel turun kebawah untuk membuang sampah ke tempat sampah yang tersedia di bawah. Tanpa disadari oleh Angel, ada sosok yang sedang mengawasinya di seberang jalan. "Well, sayang aku sudah menemukan dimana gadis itu tinggal. Aku akan sedikit membuat kejutan padanya" kata seseorang di seberang jalan yang sedang berbicara lewat panggilan telepon. Tak lama orang itu keluar dari dalam mobil nya dan ikut masuk ke dalam membuntuti Angel yang hendak kembali ke dalam. Angel kembali meneruskan masakan nya setelah sampai ke dalam apartemennya. Angel membuat nasi goreng dengan telur dadar di atas nya. Setelah masakannya matang, Angel membawa nya ke meja makan dan segera melahap masakan buatan nya sendiri. Baru saja ia membuka mulut, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Tok Tok Tok

  • Dicintai CEO Psikopat   7. Permintaan Doni Prayoga

    Pagi-pagi sekali Erik sudah sampai di mansion Devan. Apalagi yang dia lakukan kalau bukan untuk mengganggu Devan. "Astaga! Dev, kau benar-benar pemalas ... bangun hei, ini sudah pagi. Aku yakin kau tidak ingin melewatkan berita pagi ini kan?" Teriak Erik sambil mengguncang tubuh Devan. Erik selalu seperti itu kepada Devan jika sedang di luar kantor. Namun siapa yang tahu jika Erik seperti itu hanya saat bersama dengan Devan saja. Erik yang lain akan muncul saat di kantor ataupun dimana saja jika sedang tidak bersama Devan. Erik adalah sosok yang sangat patuh, pendiam dan juga dingin saat di kantor maupun diluar. Banyak yang bilang jika raut wajah Devan dan Erik tidak ada bedanya, sama-sama memiliki tampang datar, dingin dan juga sulit di tebak maupun di dekati. Devan yang di teriaki tidak juga begerak bangun, membuat Erik kembali berteriak kepadanya. "Jika kali ini kau tidak juga bangun, jangan salahkan jika aku mencium bibirmu Dev. Aku tau kau pasti sangat menginginkan nya k

DMCA.com Protection Status