Share

Anak Siapa

Author: NihayatuZain
last update Last Updated: 2024-12-05 17:36:19

Michael memelototkan kedua mata dan menatap sengit pada Sandrina. Setelah membaca surat itu, seketika dadanya berdebar kencang dan terasa sesak. Michael tidak menyangka jika Sandrina membawa surat pernyataan bahwa dia yang mengalami kemandulan. Kenyataan ini sungguh membuat Michael merasa terpukul dan tidak percaya. Baru saja dia melepaskan berliannya yaitu Sandrina, tapi kenyataan pahit yang lain kini datang padanya. 

"Ini pasti bohong!" tampik Michael mencoba mencari kebenaran. 

"Ini benar, Michael," balas Sandrina. 

Lorenza yang penasaran, langsung menyambar surat itu. Seperti yang Michael rasakan, dia juga sangat kaget dan syok. "Apa-apaan ini? Michael, ini tidak benar, 'kan?" 

Michael menggeleng tegang dan mulai panik. Ada rasa tidak terima dalam dadanya. Namun, beberapa waktu lalu dia dan Sandrina memang telah melakukan pemeriksaan kesehatan sistem reproduksi mereka. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Baru saja dia kehilangan sosok istri yang sangat dia cinta demi Clara yang konon sedang mengandung anaknya.

"Clara, Michael mandul. Jadi, kamu hamil anak siapa?" tanya Sandrina yang berhasil membuat Clara terperanjat kaget. 

Clara melebarkan kedua matanya dan dia benar-benar terkejut. Rahangnya kini jatuh, tatapannya panik dan tubuhnya mulai gemetar. Sementara itu, Michael bertambah pusing. Kenyataan pahit tentang kemandulannya benar-benar membuat dia terpukul. Ditambah lagi sekarang dia telah kehilangan Sandrina. Emosinya kian bertambah. Kecerobohan yang dia lakukan telah membuat hancur rumah tangganya dengan Sandrina. 

"Clara, jawab!" bentak Michael yang sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Dia juga mulai curiga pada Clara. 

Clara menelan salivanya dengan kasar. "Ini anak kamu, Michael. Aku tidak berbohong." Ia bicara sedikit gugup tapi berusaha untuk tenang.

Michael mengusap wajahnya kasar. Tatapannya kini tertuju pada Clara. Rahangnya mengeras dan napas naik turun tidak beraturan.

"Aku mandul, mana mungkin bisa punya anak. Katakan yang sebenarnya! Apa yang sedang kamu rencanakan? Dia bukan anakku!" Suara bariton itu menggema di dalam kamar. Kegaduhan mulai terjadi di sana. 

Lorenza yang benar-benar syok, kini terduduk lemas di sofa. Apa yang menimpa putranya, sungguh membuat dia terpukul dan merasa sedih. Selain itu, Lorenza juga merasa tertipu oleh Clara yang mengaku hamil anak putranya. 

"Dia berbohong! Itu pasti surat palsu!" tuding Clara sembari menatap sengit pada Sandrina.

Sandrina tersenyum miring. Meski tudingan itu membuatnya kesal, tapi dia tetap santai karena kini sudah nampak sifat asli si wanita ular itu. Sudah ketahuan, Clara masih saja berbohong dan justru kini menuding Sandrina yang bukan-bukan.

"Aku atau kamu yang berbohong?" tantang Sandrina sembari melempar sepatu pada perut rata Clara.

Sontak Clara tersentak kaget. Dia benar-benar marah pada tindakan Sandrina. "Jangan mencoba melawanku, perempuan mandul. Aku bisa masukan kamu ke penjara jika berani—" Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba Michael menyelanya.

"Diaaaaam!" Bentakan nyaring membuat Clara terperanjat kaget dan kini nyalinya menciut. Melihat tatapan tajam berkilat api kemarahan dari mata Michael, Clara sangat ketakutan. 

Eleanor Rose Pratama, adik Michael tiba-tiba masuk ke kamar itu dengan ekspresi kaget dan heran. Dia mendengar keributan yang terjadi di sana. Sementara itu, Lorenza kini bangkit dari duduknya lalu menatap tajam pada Clara.

"Begini saja, ayo kita pergi ke dokter kandungan untuk memeriksa perutmu itu," ucap Lorenza dengan sangat dingin.

Sontak saja Clara menggeleng cepat dan ekspresi wajahnya benar-benar tegang. "Tidak! Aku tidak mau."

"Kenapa? Kamu pasti takut ketahuan, ya? Apa mungkin kamu sebenarnya tidak hamil?" desak Sandrina sembari menatap penuh api permusuhan.

Michael benar-benar pusing dengan apa yang terjadi padanya. Hatinya hancur saat menyadari bahwa kini dia seperti orang bodoh yang mau percaya pada Clara, dan menceraikan Sandrina begitu saja. Tentang kehamilan Clara masih transparan, hal itu menambah kesal dan geram dalam dadanya. Kenapa juga tadi dia bersedia menandatangani surat cerai itu. Padahal sejauh ini Michael sendiri belum membawa Clara periksa ke dokter. Memang yang namanya penyesalan itu pasti datangnya di akhir. 

"Diam kamu! Ini semua karena kamu nggak terima bercerai dengan Michael, 'kan?" tuding Clara, "Mami, jangan percaya sama dia. Ini mungkin hanya surat palsu yang dia siapkan untuk membuat hubungan kami berantakan," lanjutnya yang kini mengiba pada Lorenza.

Lorenza membuang napasnya kasar. Tatapan yang semula manis dan lembut itu kini berubah menjadi sangar dan dingin. "Ayo kita ke dokter!" 

"Kalau dia nggak mau, berarti dia memang pura-pura hamil!" ucap Sandrina.

"Sandrina, kenapa kamu tidak tunjukan surat ini dari tadi? Kenapa kamu menyembunyikannya dariku?" tanya Michael dengan tatapan pahit dan sedih. Berlian yang selama ini dia genggam, kini sudah terlepas dan bukan lagi miliknya. Hatinya hancur dan kecewa.

Sandrina menarik ujung bibirnya membentuk senyuman sinis di sana. "Aku sudah muak menjalani rumah tangga seperti ini, Michael. Kamu diam-diam selingkuh dariku. Selama ini aku diam dan sabar saat Mami dan adikmu menyakitiku. Tapi aku tidak bisa lagi berada dalam keluarga yang toxic seperti ini. Aku tidak sudi lagi mempertahankan rumah tangga yang tidak sehat seperti ini."

Michael menatap kecewa dan hampa. Dadanya semakin sesak setelah menyadari apa yang telah terjadi. Lelaki tampan itu kini mengacak rambutnya frustrasi lalu meninju udara yang tidak salah apa-apa.

"Aaarrgghhhh!" pekik Michael merasa emosi. Hidupnya sudah hancur karena kehilangan Sandrina.

"Selesaikan masalah kalian. Sekarang, aku bukan siapa-siapa di rumah ini. Jadi ... aku harus pergi!" ucap Sandrina yang kemudian melangkahkan kakinya menuju lemari.

Eleanor yang baru tahu bahwa Kakaknya telah bercerai, sangat terkejut dan benar-benar syok. Ditambah lagi dengan surat pernyataan bahwa Michael mengalami kemandulan. Dia sangat sedih dan iba pada Kakaknya itu. Namun, dalam situasi seperti ini, Eleanor tidak bisa banyak bertanya. Karena hal itu hanya akan menambah kekacauan dan kemarahan sang Kakak.

Michael menatap kaget. Dia yang masih mencintai Sandrina, benar-benar menyesal dan tidak ingin kehilangan wanita cantik itu. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Bukti bahwa Michael menalaknya, sudah terdaftar di surat perceraian. 

"Sayang, jangan pergi dari sini!" pinta Michael berusaha mencegah Sandrina.

Sandrina tidak menggubris. Wanita cantik berkulit putih itu kini menggeret travel bag nya lalu berjalan ke luar kamar. Lorenza yang benar-benar kacau, hanya bisa diam tanpa membantu apa pun pada putranya. Sementara Clara, wanita berdada besar itu pun kini cepat-cepat memakai bajunya dan hendak kabur begitu saja.

"Sandrina! Aku minta maaf. Aku mengaku salah padamu dan telah menyakitimu," teriak Michael saat Sandrina masuk ke dalam mobilnya.

Sandrina menatap sinis. Kekecewaan dalam hatinya sudah membuatnya enggan untuk memberi kesempatan. "Terlambat! Jalani hidupmu tanpaku. Kita sudah menjadi orang asing." Setelah bicara demikian, dia pun menancap gas lalu meninggalkan Michael dengan sejuta kekecewaan.

Michael terjatuh di lantai. Dia benar-benar sedih dan terpukul. Hatinya hancur, kepalanya pusing, emosinya bersemayam di dada, penyesalan menggerogoti dirinya. 

"Clara, ini semua gara-gara kamu!" ucap Michael saat melihat Clara keluar dari rumah dan hendak kabur.

Eleanor mengejar Clara dan mencoba mencegah wanita ular itu. Lorenza yang masih syok dan sedih, kini menyiapkan mobil untuk mengajak Clara ke dokter kandungan. Keadaan semakin tegang dan mencekam. Clara yang hendak keluar gerbang, tiba-tiba ditarik oleh Michael dengan kasar lalu menyeretnya masuk ke dalam mobil.

"Lepaskan aku! Kalian tidak bisa memaksa aku seperti ini!" ujar Clara sembari menatap marah satu persatu orang di sana.

Michael yang mengendarai mobil, tampak mengeraskan rahangnya dan menatap penuh api kemarahan. "Kalau kamu tidak berbohong, kamu tidak akan takut seperti ini."

"Clara, kita selesaikan biar semuanya jelas," timpal Lorenza. 

Clara tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Meski keadaannya begitu tegang dan gemetar, tapi dia tidak bisa kabur begitu saja. Hingga detik demi detik telah berlalu. Mobil yang mereka tumpangi kini sudah masuk ke area klinik dokter kandungan. 

"Tunggu beberapa saat lagi, maka kita akan tahu hasilnya," ucap Lorenza saat mereka sudah mendapatkan nomor antrean. 

Bersambung...

Related chapters

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Penyesalan Michael

    Michael menatap serius pada layar monitor yang menunjukan isi di dalam rahim Clara. Dia begitu penasaran apakah Clara hamil atau tidak. Meskipun hamil, nantinya dia ingin melakukan tes DNA. Sang Dokter kandungan kini sedang melakukan pemeriksaan. Alat USG itu sudah berselancar di atas perut rata Clara."Tidak ditemukan tanda-tanda kehamilan di sini," ungkap Dokter kandungan itu yang berhasil membuat Michael terperanjat kaget sekaligus kecewa. Bukan kecewa karena Clara yang tidak mengandung anaknya, tapi dia kecewa karena Clara telah menipunya sehingga membuat dia kehilangan sang istri yang begitu berharga. Tatapan tajam dan dingin itu kembali Clara dapatkan. Bahkan, kini Lorenza yang selalu bersikap manis dan hangat itu tiba-tiba cuek dan judes pada Clara."Bisa-bisanya kamu menipuku, Clara!" Suara bariton itu terdengar menyeramkan di telinga Clara. Michael menatap penuh api kemarahan."Aku lakukan ini karena sangat mencintaimu, Michael. Aku ingin menikah denganmu," ucap Clara dengan

    Last Updated : 2024-12-05
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Kelalaian Berkendara

    Hari demi hari terus berlalu. Sandrina mencoba untuk terus melupakan Michael dalam hidupnya. Masa lalu biarlah masa lalu, Sandrina tidak ingin mengingatnya lagi. Sudah cukup dia disakiti oleh Michael maupun keluarganya. Sekarang, Sandrina hanya ingin fokus pada kehidupannya. Sebagai seorang janda, Sandrina kini telah bebas dari peraturan suami yang harus dia patuhi. Itu sebabnya sekarang Sandrina mencoba untuk bangkit dan berdiri di atas kakinya sendiri. Perempuan cantik berkulit putih itu kini berencana membuka rumah makan miliknya sendiri. Berbekal pengalaman di pondok indah mertua, sedikit demi sedikit Sandrina bisa memasak makanan khas Indonesia. "Semoga usaha ini berjalan lancar dan aku bisa sukses," ucap Sandrina pada dirinya sendiri. Meskipun Sandrina belum punya anak, tapi dia tetap ingin mendapatkan penghasilan dari usahanya. Selain itu, Sandrina juga tidak ingin terus mengingat penderitaan yang pernah dia rasakan selama tinggal bersama orang tua dan adik Michael yang jahat

    Last Updated : 2024-12-05
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Beri Aku Kesempatan

    Sontak saja Sandrina terperanjat kaget mendengar ucapan lelaki di hadapannya. Awalnya Sandrina bersikap lemah lembut dan merendah karena merasa bersalah. Namun saat melihat sikap lelaki itu yang tampak angkuh, tiba-tiba saja Sandrina merasa kesal dan emosi. Sudah benar dia bicara sopan dengan gaya elegan ingin bertanggung jawab, tapi lelaki itu malah ingin membawanya ke kantor polisi."Eh-eh, tunggu dulu. Jangan seperti ini. Saya akan bertanggung jawab!" teriak Sandrina yang kini sudah diseret paksa oleh dua orang pria yang sepertinya adalah bodyguard si lelaki misterius itu.Hurraim Arkhaziyad, si lelaki bertubuh tinggi itu tidak menggubris. Dia kini masuk ke dalam mobil yang sama dengan Sandrina. Kacamata hitam itu masih menyembunyikan sorot mata kala menatap pada wanita di sampingnya.Sandrina menatap sebal. Ini memang kesalahannya, tapi kenapa orang itu harus membawanya ke kantor polisi. Padahal dia akan bertanggung jawab. Bagaimana pun caranya, Sandrina tidak mau sampai dipenjara

    Last Updated : 2024-12-05
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Tuduhan Michael

    "Tidaaaak! Lepaskan!" pekik Sandrina dengan suara yang lantang dan panik.Jika dulu dia sangat bahagia dipeluk dan dimanja oleh Michael, tapi sekarang justru sebaliknya. Sandrina sangat takut dan membenci pelukan Michael. Mereka sudah resmi bercerai, tidak ada ikatan dan kewajiban lagi di antara keduanya. Sandrina tahu perkara haram dan dosa. "Kamu juga masih cinta 'kan sama aku, Sandrina? Jangan munafik," ucap Michael sembari menatap lekat wajah Sandrina yang tegang dan panik.Sandrina merengkuh tubuhnya sendiri. Dia sangat jijik dengan tindakan Michael padanya. Sekarang, tidak ada lagi tatapan manis dari Sandrina untuk Michael. Teringat kelakuan bejat lelaki itu, Sandrina merasa mual dan muak. "Jangan mimpi!" bentak Sandrina, "Saat kamu mengkhianati aku, maka saat itulah cintaku lenyap untukmu," lanjutnya dengan rahang mengeras dan tatapan penuh kebencian.Michael merasa terhina dan disepelekan. Padahal dia sangat tahu bagaimana Sandrina begitu mencintainya sebelum perselingkuhan

    Last Updated : 2024-12-06
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hurraim Merasa Terkekang

    Michael membanting pintu kamarnya dengan kasar. Penolakan dan sikap Sandrina yang cuek, berhasil membuat emosinya meluap-luap. Michael sampai saat ini masih mempertahankan tuduhannya terhadap Sandrina. Ya, dia mengira jika Sandrina bersikap seperti itu dan memilih bercerai dengannya karena dia mengalami kemandulan."Siaaaaal! Kenapa semua ini terjadi padaku? Kenapa aku harus manduuul!!?" teriak Michael sembari mengacak rambutnya frustrasi.Tidak mudah bagi Michael menerima kenyataan yang terjadi padanya. Dari dulu dia merasa sehat dan baik-baik saja. Bahkan, keluarganya pun mengira bahwa Sandrina yang mandul. Namun ternyata, takdir berkata lain. Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Michael benar-benar terkejut dan sulit menerima kenyataan pahit ini. Tok tok tok!Terdengar seseorang mengetuk pintu. Michael menolehkan wajahnya dan menatap tajam pada daun pintu. Sejurus kemudian, dia pun melangkahkan kakinya lalu membuka handle pintu."Apa yang kamu lakukan, Michael? Jangan pernah

    Last Updated : 2024-12-07
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Lelaki Tidak Jelas

    Hurraim menoleh pada asal datangnya suara. Sontak saja matanya memicing dan seperti sedang mengingat-ingat. Tentu saja dia seperti pernah bertemu dengan wanita di hadapannya itu. Sementara Sandrina, wanita cantik itu tiba-tiba melotot kaget saat melihat sosok pria di hadapannya. Ya! Sandrina tidak pernah lupa bahwa Hurraim adalah sosok lelaki yang pernah membawanya ke kantor polisi."Hah? Lelaki ini ... dia 'kan yang bawa aku ke kantor polisi," gumam Sandrina dalam hati.Hurraim menatap dingin dan kini menunjukkan wajah sangarnya. Setelah melihat penampilan dan name tag wanita di hadapannya, Hurraim mulai mengerti jika wanita itu adalah pemilik rumah makan itu. Soal kejadian tempo hari, entah dia masih ingat atau tidak."Kamu pemilik rumah makan ini?" tanya Hurraim dengan suara dingin tapi tegas. Tatapannya tajam dan rahang yang kokoh itu tampak mengeras. Sandrina menarik napasnya dalam lalu membuangnya perlahan. Melihat sikap lelaki di hadapannya yang biasa saja, Sandrina tampak mer

    Last Updated : 2024-12-08
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Pertengkaran di Rumah Makan

    Michael melangkahkan kakinya keluar dari mobil. Dia berjalan bergandengan dengan Clara. Begitu sampai, Michael duduk di meja bagian pojok. Rumah makan milik Sandrina ini begitu strategis dan bertema klasik. Michael sangat kagum dan merasa nyaman ketika pertama kali masuk ke rumah makan itu. Setelah karyawati datang menunjukkan buku menu, Michael dan Clara pun memesan berbagai menu di sana. Harga yang cukup murah bagi mereka, sontak membuat keduanya sangat penasaran dengan rasanya. Mereka mengira bahwa rasanya biasa saja dan sesuai harga. "Murah-murah begini harganya. Kayaknya rasanya juga bias aja," ucap Clara."Coba saja kita tunggu. Aku juga penasaran sih sama rasanya," balas Michael. Mereka tidak tahu kalau pemilik rumah makan itu adalah Sandrina. Meskipun Sandrina bukan seorang chef, tapi dia sangat telaten dan pandai memasak. Saat dia masih menjadi istri Michael, Sandrina selalu belajar pada juru masak di rumah suaminya itu. Selain karena hoby, dia juga merasa tertantang dan i

    Last Updated : 2024-12-09
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Video viral

    Semua mata tertuju pada ketiga orang yang sedang mengalami pertikaian. Sandrina mengepalkan tangan dan menatap tajam pada Clara. Beberapa sorot mata menatap iba pada Sandrina, tapi mereka hanya diam dan menonton aksi Clara. Michael sebagai penengah, cukup merasa kesulitan menghentikan Clara yang terus menyerang Sandrina. Awalnya Sandrina hanya diam saja saat Clara menyiram jus alpukat pada wajahnya. Akan tetapi saat Clara hendak melakukannya lagi, dengan cepat Sandrina menepis tangan Clara dan alhasil baju Michael pun ikut ternodai. Sontak saja Michael melebarkan kedua matanya dan menatap kaget sekaligus kesal. Namun, tentu saja dia tidak bisa marah pada Sandrina karena ini semua ulah kekasihnya sendiri yaitu Clara."Cukup! Lebih baik kalian pergi dari sini sebelum aku seret ke kantor polisi!" bentak Sandrina dengan tatapan tajam dan penuh api kemarahan."Wow, sok berkuasa sekali. Hei, kalian! Wanita ini adalah mantan istri kekasihku ini. Dia bercerai karena tahu bahwa—" Clara belum

    Last Updated : 2024-12-10

Latest chapter

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Jangan Terlalu Berharap

    Malam ini kedua orang tua Hurraim sudah berada di sebuah restoran mewah bersama Naima dan Kakeknya. Naima adalah gadis yatim piatu yang tinggal bersama Kakek dan neneknya. Namun, neneknya pun sudah lama meninggal dunia. Sekarang, Naima hanya hidup bersama sang Kakek yang sudah seperti pahlawan baginya. Kakek Naima sendiri bersahabat baik dengan kakek Hurraim. Sejak dulu, mereka saling bekerja sama untuk mengembangkan bisnis masing-masing. Kakek Hurraim ingin menikahkan cucunya dengan cucu sahabatnya, agar persahabatan mereka selalu terikat hingga generasi ke generasi yang akan datang. "Di mana Hurraim? Apakah dia tidak bersedia datang?" tanya Kakek Naima yang tampak heran.Sudah lima belas menit mereka menunggu kedatangan Hurraim, tapi Hurraim belum juga sampai. Naima sedikit canggung sekaligus tidak percaya diri. Dari awal, dia merasa jika Hurraim tidak akan mau dijodohkan dengannya. Namun, Naima sudah terlanjur menyukai Hurraim dan berharap mereka akan benar-benar menikah."Dia pa

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Ingin Memberi Pelajaran

    Seperti dugaan Sandrina kemarin, rumah makannya hari ini benar-benar ramai oleh pengunjung. Ada yang sudah sering datang ke sana, ada yang baru beberapa kali, dan ada juga yang baru menginjakkan kaki ke tempat itu. Sebagian mungkin karena penasaran dengan rasa dan kualitas rumah makan baru milik Sandrina itu. Namun, sepertinya yang lebih utama adalah orang-orang yang kepo pada Sandrina akibat kejadian viral kemarin. Sandrina saat ini sedang menghadapi beberapa konten kreator dan blogger. Banyak di antara mereka membuat konten di sana. Sandrina tidak marah atau melarang, dia justru merasa senang karena hal itu akan sangat menguntungkan baginya. Setelah ini, rumah makannya mungkin akan semakin dikenal banyak orang. "Saya tidak ada hubungan apapun dengan mereka. Terlebih saat saya memilih untuk mengikhlaskan mantan suami saya direbut oleh wanita itu," ucap Sandrina di depan kamera. "Oh, jadi dia mantan suami Mbak? Dengar-dengar, dia pemilik perusahaan sepatu terbesar di kota ini?" tan

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Video viral

    Semua mata tertuju pada ketiga orang yang sedang mengalami pertikaian. Sandrina mengepalkan tangan dan menatap tajam pada Clara. Beberapa sorot mata menatap iba pada Sandrina, tapi mereka hanya diam dan menonton aksi Clara. Michael sebagai penengah, cukup merasa kesulitan menghentikan Clara yang terus menyerang Sandrina. Awalnya Sandrina hanya diam saja saat Clara menyiram jus alpukat pada wajahnya. Akan tetapi saat Clara hendak melakukannya lagi, dengan cepat Sandrina menepis tangan Clara dan alhasil baju Michael pun ikut ternodai. Sontak saja Michael melebarkan kedua matanya dan menatap kaget sekaligus kesal. Namun, tentu saja dia tidak bisa marah pada Sandrina karena ini semua ulah kekasihnya sendiri yaitu Clara."Cukup! Lebih baik kalian pergi dari sini sebelum aku seret ke kantor polisi!" bentak Sandrina dengan tatapan tajam dan penuh api kemarahan."Wow, sok berkuasa sekali. Hei, kalian! Wanita ini adalah mantan istri kekasihku ini. Dia bercerai karena tahu bahwa—" Clara belum

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Pertengkaran di Rumah Makan

    Michael melangkahkan kakinya keluar dari mobil. Dia berjalan bergandengan dengan Clara. Begitu sampai, Michael duduk di meja bagian pojok. Rumah makan milik Sandrina ini begitu strategis dan bertema klasik. Michael sangat kagum dan merasa nyaman ketika pertama kali masuk ke rumah makan itu. Setelah karyawati datang menunjukkan buku menu, Michael dan Clara pun memesan berbagai menu di sana. Harga yang cukup murah bagi mereka, sontak membuat keduanya sangat penasaran dengan rasanya. Mereka mengira bahwa rasanya biasa saja dan sesuai harga. "Murah-murah begini harganya. Kayaknya rasanya juga bias aja," ucap Clara."Coba saja kita tunggu. Aku juga penasaran sih sama rasanya," balas Michael. Mereka tidak tahu kalau pemilik rumah makan itu adalah Sandrina. Meskipun Sandrina bukan seorang chef, tapi dia sangat telaten dan pandai memasak. Saat dia masih menjadi istri Michael, Sandrina selalu belajar pada juru masak di rumah suaminya itu. Selain karena hoby, dia juga merasa tertantang dan i

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Lelaki Tidak Jelas

    Hurraim menoleh pada asal datangnya suara. Sontak saja matanya memicing dan seperti sedang mengingat-ingat. Tentu saja dia seperti pernah bertemu dengan wanita di hadapannya itu. Sementara Sandrina, wanita cantik itu tiba-tiba melotot kaget saat melihat sosok pria di hadapannya. Ya! Sandrina tidak pernah lupa bahwa Hurraim adalah sosok lelaki yang pernah membawanya ke kantor polisi."Hah? Lelaki ini ... dia 'kan yang bawa aku ke kantor polisi," gumam Sandrina dalam hati.Hurraim menatap dingin dan kini menunjukkan wajah sangarnya. Setelah melihat penampilan dan name tag wanita di hadapannya, Hurraim mulai mengerti jika wanita itu adalah pemilik rumah makan itu. Soal kejadian tempo hari, entah dia masih ingat atau tidak."Kamu pemilik rumah makan ini?" tanya Hurraim dengan suara dingin tapi tegas. Tatapannya tajam dan rahang yang kokoh itu tampak mengeras. Sandrina menarik napasnya dalam lalu membuangnya perlahan. Melihat sikap lelaki di hadapannya yang biasa saja, Sandrina tampak mer

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hurraim Merasa Terkekang

    Michael membanting pintu kamarnya dengan kasar. Penolakan dan sikap Sandrina yang cuek, berhasil membuat emosinya meluap-luap. Michael sampai saat ini masih mempertahankan tuduhannya terhadap Sandrina. Ya, dia mengira jika Sandrina bersikap seperti itu dan memilih bercerai dengannya karena dia mengalami kemandulan."Siaaaaal! Kenapa semua ini terjadi padaku? Kenapa aku harus manduuul!!?" teriak Michael sembari mengacak rambutnya frustrasi.Tidak mudah bagi Michael menerima kenyataan yang terjadi padanya. Dari dulu dia merasa sehat dan baik-baik saja. Bahkan, keluarganya pun mengira bahwa Sandrina yang mandul. Namun ternyata, takdir berkata lain. Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Michael benar-benar terkejut dan sulit menerima kenyataan pahit ini. Tok tok tok!Terdengar seseorang mengetuk pintu. Michael menolehkan wajahnya dan menatap tajam pada daun pintu. Sejurus kemudian, dia pun melangkahkan kakinya lalu membuka handle pintu."Apa yang kamu lakukan, Michael? Jangan pernah

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Tuduhan Michael

    "Tidaaaak! Lepaskan!" pekik Sandrina dengan suara yang lantang dan panik.Jika dulu dia sangat bahagia dipeluk dan dimanja oleh Michael, tapi sekarang justru sebaliknya. Sandrina sangat takut dan membenci pelukan Michael. Mereka sudah resmi bercerai, tidak ada ikatan dan kewajiban lagi di antara keduanya. Sandrina tahu perkara haram dan dosa. "Kamu juga masih cinta 'kan sama aku, Sandrina? Jangan munafik," ucap Michael sembari menatap lekat wajah Sandrina yang tegang dan panik.Sandrina merengkuh tubuhnya sendiri. Dia sangat jijik dengan tindakan Michael padanya. Sekarang, tidak ada lagi tatapan manis dari Sandrina untuk Michael. Teringat kelakuan bejat lelaki itu, Sandrina merasa mual dan muak. "Jangan mimpi!" bentak Sandrina, "Saat kamu mengkhianati aku, maka saat itulah cintaku lenyap untukmu," lanjutnya dengan rahang mengeras dan tatapan penuh kebencian.Michael merasa terhina dan disepelekan. Padahal dia sangat tahu bagaimana Sandrina begitu mencintainya sebelum perselingkuhan

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Beri Aku Kesempatan

    Sontak saja Sandrina terperanjat kaget mendengar ucapan lelaki di hadapannya. Awalnya Sandrina bersikap lemah lembut dan merendah karena merasa bersalah. Namun saat melihat sikap lelaki itu yang tampak angkuh, tiba-tiba saja Sandrina merasa kesal dan emosi. Sudah benar dia bicara sopan dengan gaya elegan ingin bertanggung jawab, tapi lelaki itu malah ingin membawanya ke kantor polisi."Eh-eh, tunggu dulu. Jangan seperti ini. Saya akan bertanggung jawab!" teriak Sandrina yang kini sudah diseret paksa oleh dua orang pria yang sepertinya adalah bodyguard si lelaki misterius itu.Hurraim Arkhaziyad, si lelaki bertubuh tinggi itu tidak menggubris. Dia kini masuk ke dalam mobil yang sama dengan Sandrina. Kacamata hitam itu masih menyembunyikan sorot mata kala menatap pada wanita di sampingnya.Sandrina menatap sebal. Ini memang kesalahannya, tapi kenapa orang itu harus membawanya ke kantor polisi. Padahal dia akan bertanggung jawab. Bagaimana pun caranya, Sandrina tidak mau sampai dipenjara

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Kelalaian Berkendara

    Hari demi hari terus berlalu. Sandrina mencoba untuk terus melupakan Michael dalam hidupnya. Masa lalu biarlah masa lalu, Sandrina tidak ingin mengingatnya lagi. Sudah cukup dia disakiti oleh Michael maupun keluarganya. Sekarang, Sandrina hanya ingin fokus pada kehidupannya. Sebagai seorang janda, Sandrina kini telah bebas dari peraturan suami yang harus dia patuhi. Itu sebabnya sekarang Sandrina mencoba untuk bangkit dan berdiri di atas kakinya sendiri. Perempuan cantik berkulit putih itu kini berencana membuka rumah makan miliknya sendiri. Berbekal pengalaman di pondok indah mertua, sedikit demi sedikit Sandrina bisa memasak makanan khas Indonesia. "Semoga usaha ini berjalan lancar dan aku bisa sukses," ucap Sandrina pada dirinya sendiri. Meskipun Sandrina belum punya anak, tapi dia tetap ingin mendapatkan penghasilan dari usahanya. Selain itu, Sandrina juga tidak ingin terus mengingat penderitaan yang pernah dia rasakan selama tinggal bersama orang tua dan adik Michael yang jahat

DMCA.com Protection Status