Share

118. Sebuah Rencana

last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-18 23:50:05
Derren pun tersenyum manis, lalu berkata, "Aku akan menuruti saranmu, Ar."

Mendengar jika Kakak sepupunya setuju dengan idenya, tentu saja membuat Aryesta tersenyum lebar. Kemudian memeluk erat tubuh kokoh itu.

"Aku sangat yakin kalau Kakak enggak akan menyesal menikah dengannya. Tapi sebelum itu, aku ingin menemuinya dan bicara dari hati ke hati. Boleh, kan? Mungkin malam ini?" tanya Aryesta pada Derren yang diam saja.

Karena Derren terdiam, akhirnya Aryesta melepas pelukannya dan menatap wajah rupawan laki-laki itu yang terlihat seperti tengah berpikir.

Karena terlalu ingin tahu, akhirnya Aryesta pun kembali bertanya, "Apakah ada sesuatu yang mengganjal, hm?"

Tatapan penuh perhatian Aryesta membuat kesadaran Derren kembali, lalu membuang napas sejenak, "Apakah kamu tidak bisa bercerai dari suamimu, dan kita tetap menikah besok?"

Entah kenapa, di dalam hati Derren masih sangat berharap jika Aryesta bisa benar-benar menikah dengannya. Dan pertanyaan Derren membuat Aryesta menghela napa
😈BM Novita OTW🐊

Kira-kira ucapan selanjutnya Derren ngaku enggak ya sama Papa Aryesta soal rencananya?🤔

| 5
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
الغازالي مالع٣٢١
Darren jgn sampai kamu nyakitin tisya ya ,
goodnovel comment avatar
Dhivia Rifki
kayaknya ga ngaku deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   119. Pengantin Pengganti

    "Oh iya, Ar. Bukannya kamu harus ketemu sama calon kakak iparmu malam ini, ya?" Derren justru mengalihkan pembicaraan, karena tak berani mengatakan yang sebenarnya pada mereka.Aryesta tentu saja menatapnya dengan perasaan bingung pun bertanya, "Tapi kan aku janjiannya malam, Kak. Jadi enggak usah sekarang bangetlah.""Kalau malam takutnya kemalaman pulangnya. Lagi pula kamu sedang hamil, tidak baik pergi malam-malam, Ar," saran Derren yang terkesan perhatian, tetapi sesungguhnya Aryesta tahu bahwa kakak sepupunya itu hanya berusaha mengusir dirinya dari sana.Aryesta menggelengkan kepala, lalu bangkit dari sofa, "Aku juga perginya bareng 4 bodyguard, Kak. Jadi enggak usah terlalu berlebihan, oke? Aku juga capek mau istirahat dulu, Kak."Ya, tubuh Aryesta terasa sangat lemah sekarang, apalagi setelah kehamilannya, lelah itu mudah sekali datang padanya. Dan hal tersebut membuatnya jengkel bukan main.Padahal Aryesta sangat ingin menikmati kota London, tetapi karena kehamilannya, Aryesta

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   1. Diceraikan Saat Malam Pertama

    Malam pertama pernikahan ini membuat dada Aryesta berdebar dan bingung apa yang akan dia lakukan bersama suaminya.Wanita yang telah menunggu di atas ranjang dengan lingeri putih, wajah dengan make up flawless dan semprotan parfum itu meremet kedua tangan gugup.Dapat Aryesta lihat, Dion suaminya sedang berjalan menuju ranjang dan hendak bergabung. Jangan lupakan tubuh bagian atas Dion yang sungguh menggoda iman itu, seketika membuat pipi Aryesta merona merah. Ah, sial! Mata tajam dengan senyum yang entah apa artinya buat wajahnya kian memanas.“Apakah kamu udah siap lakuin itu sama Mas, Sayang?” tanya Dion dengan mata berkilau penuh gairah. Pria itu bergerak pelan naik ke atas ranjang. “Aryesta?”“Ah, aku ... aku gak tahu, Mas. I–ini yang pertama untuk aku soalnya,” gumam Aryesta dengan wajah yang semakin memerah menahan rasa malunya yang sungguh luar biasa. Namun, matanya justru sesekali melirik ke arah tubuh atas suaminya. Wanita itu menggigit bibirnya sendiri saat pikiran kotornya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   2. Videonya Asli Atau Palsu?

    Aryesta membuka mata. Lalu, mengerjap berulang kali hanya untuk merasai kepalanya nyeri. Terlebih saat mengingat kejadian semalam. Ya Tuhan, pernikahannya hancur dalam hitungan jam. Kembali memejamkan mata, Aryesta menggeleng tak percaya. Dion telah menceraikannya.Sementara Aryesta tak menyadari bahwa Dion ada di kamar yang sama, duduk di sofa tak jauh sambil menggeram marah. Namun, di antara geraman itu, dia masih tak percaya. Hatinya masih berharap bahwa video semalam hanya editan saja. Sungguh, dia masih berharap bukan istrinya yang ada dalam video tersebut. Dia masih berharap bahwa itu hanyalah pekerjaan orang iseng saja.“Aryesta,” panggil Dion pelan. “Bangun, dan ikut saya.”Aryesta tersentak, praktis membuka mata. “Mas? Kamu—“Dion berdiri. Wajahnya masih keras. Aura pria itu tampak suram. “Bangun. Bersihkan diri kamu. Ahli IT sudah menunggu kita di bawah,” ucapnya pelan. Pria itu berusaha untuk tak membentak. Dia membuang wajah. Wajah sembab dan bengkak Aryesta sungguh dia be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   3. Menemui Aleandra

    Dion melangkahkan kaki dengan hentakan keras. Kedua tangannya mengepal kuat. Rahang pria itu mengeras sempurna. Dia buka mobil cepat, lalu membanting diri. Tangan yang terkepal dia pukulkan pada roda setir.“Sialan!” Lagi, dia pukul roda kemudi. Sungguh kemarahannya tak mereda sedikit pun. Dion luar biasa kecewa. Dia tak menyangka, Aryesta bisa mengkhianatinya seperti ini. “Kurang ajar!”Dengan dada yang naik turun, Dion memejamkan mata. Kilasan perkenalannya dengan Aryesta berkelebat. Dia yang terpana pada pandangan pertama, melihat Aryesta sebagai sosok baik-baik. Hal yang membuat Dion yakin untuk menikahi perempuan itu.Siapa sangka, wajah cantik, tutur kata baik, sopan santun Aryesta justru kamuflase yang menutupi kebrengsekkannya.Lima menit dalam mobil, Dion tak juga bisa meredakan rasa marah dan kecewa dalam dada. Dia mengangkat kepala dari roda kemudi. Bersiap untuk pergi. Entah ke mana. Yang jelas dia butuh pelampiasan saat ini.Baru akan memutar kunci, seseorang yang masuk b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   4. Layani Dulu, Lalu Info

    Aryesta membelalakkan mata. Dia menggeleng keras, lalu tertawa sumbang. “Kamu berbohong!” Dion tak mungkin mengkhianatinya kan? Permasalahan mereka memang pelik, tetapi tak mungkin sampai membuat suaminya berlaku keterlaluan begitu kan? Sekali lagi, Aryesta menggeleng sebagai bantahan. “Enggak mungkin!”Aleandra mengangkat bahu. “Silakan percaya atau tidak, tapi itulah kenyataannya.”“Enggak mungkin kayak gitu, Aleandra!” teriak Aryesta. Belum selesai kerusuhan yang Aleandra buat tentang video syurnya semalam, laki-laki itu kini sudah membuat fitnah lain lagi.Sungguh membuat Aryesta sangat kesal. “Suamiku enggak mungkin melakukan hal menjijikkan itu. Jadi jangan mengada-ada kamu!”Aryesta boleh jadi tak percaya pada Dinda. Adik tiri yang selalu menatapnya tak senang. Adik tiri yang selalu menganggap dirinya adalah saingan hanya karena Kakek Surya lebih menyayanginya.“Sudah kubilang, percaya atau tidak, bukan urusanku!" Aleandra menipiskan bibir. “Tapi itulah kenyataannya, Aryesta Ri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   5. Keciduk Bermain Dengan Adik Tiri

    Aryesta membelalakkan mata tak percaya atas apa yang dia dengar. Sumpah, demi apa pun dia tak pernah menyangka Aleandra tega mengatakan itu padanya.“Apa?” Mata Aryesta membesar, lalu menyipit dengan gigi-gigi yang saling bergesekan saking bencinya pada Aleandra. “Coba kamu ulangi sekali lagi, sialan!”Aleandra tertawa menjengkelkan. Sambil memiringkan kepala, dia mainkan kedua alis untuk menggoda. “Kamu mendengar apa yang kukatakan, Aryesta. Oh, ayolah ... atau kamu layanin aku dulu, hmh?"Amarah dalam dada Aryesta membuncah. Napasnya tampak putus-putus. Sungguh, dia sangat-sangat tak menyangka, Aleandra akan meminta hal itu untuk ditukar dengan alamat hotel tempat Dion dan Dinda sekarang.“Kamu sudah gila?” Aryesta mendesis. “Kamu pikir aku ini apa? Perempuan penghibur, hah?!”Aleandra mengedikkan bahu. “Terserah. Pilihan ada di tangan kamu. Kamu mau, aku akan kasih informasi di mana adik tiri dan suami kamu itu sekarang. Kalau pun tidak, aku enggak akan rugi.” Dia bersiap membalik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   6. Pengkhianat Suami

    Aryesta mengetatkan rahang. Dadanya turun naik menahan rasa marah dan sakit hati. Luar biasa sakit jika Aryesta boleh menambahkan. Dikhianati oleh suami dan adik sendiri tak pernah dia bayangkan akan merasakannya.Aryesta memundurkan langkah. Dia menggeleng. Rasanya masih tak percaya Dion bisa melakukan hal ini padanya. Berkhianat di pernikahan mereka dalam hitungan jam.Tak sengaja menginjak pecahan vas bunga, Aryesta menunduk. Rasa sakit buatnya seketika putus asa. Dia berjongkok, lalu mengambil pecahan dengan ujung runcing.“Lepaskan itu, Aryesta!” teriak Dion. Dia mendekat dengan langkah waspada kalau-kalau perempuan yang masih berstatus istrinya itu nekat melukainya atau Dinda, atau malah diri Aryesta sendiri. “Lepas, Aryesta.”Aryesta menyeringai melihat riak ketakutan di wajah Dion. Dia yang awalnya ingin menggores lengan sendiri, berubah pikiran. Kenapa dia harus menyakiti diri sendiri? Sementara Dinda dan Dion justru pasti akan tertawa di atas penderitaannya.“Kenapa?” Aryesta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   7. Apa Lagi Ini?

    Aryesta masuk ke dalam mobil dengan perasaan yang tak bisa dia jelaskan. Hancur lebur, bukan lagi kata yang bisa mewakili keadaan hatinya kini.Bagai jatuh tertimpa tangga, dia dipermalukan oleh orang yang tak tahu apa maksudnya, mengalami kekerasan, lalu ditalak di malam pengantin.Seolah-olah takdir belum puas mengujinya, masih di hari yang sama, dia mendapati suami dan adik tirinya bercumbu mesra. Lagi, belum cukup, Tuhan ingin mengujinya. Dion, bukannya meminta maaf atas kesalahan justru menjanjikan perpisahan.Pembelaan Dion terhadap Dinda adalah yang paling menyakitkan. Dia hanya korban keegoisan seseorang, tetapi dunia menatapnya hina.Memejamkan mata, Aryesta merasai luka dalam hatinya, sungguh terasa nyeri. Dia bisa mendengar raungan sanubarinya. Dia kepalan tangan saat mengingat bagaimana Dion melindungi Dinda tadi. Kepalan itu dia pukulkan pada bantalan duduk.Aryesta membuka mata saat dering ponselnya terdengar lagi. Sudah beberapa kali dia mengabaikan, tetapi entah siapa y

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08

Bab terbaru

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   119. Pengantin Pengganti

    "Oh iya, Ar. Bukannya kamu harus ketemu sama calon kakak iparmu malam ini, ya?" Derren justru mengalihkan pembicaraan, karena tak berani mengatakan yang sebenarnya pada mereka.Aryesta tentu saja menatapnya dengan perasaan bingung pun bertanya, "Tapi kan aku janjiannya malam, Kak. Jadi enggak usah sekarang bangetlah.""Kalau malam takutnya kemalaman pulangnya. Lagi pula kamu sedang hamil, tidak baik pergi malam-malam, Ar," saran Derren yang terkesan perhatian, tetapi sesungguhnya Aryesta tahu bahwa kakak sepupunya itu hanya berusaha mengusir dirinya dari sana.Aryesta menggelengkan kepala, lalu bangkit dari sofa, "Aku juga perginya bareng 4 bodyguard, Kak. Jadi enggak usah terlalu berlebihan, oke? Aku juga capek mau istirahat dulu, Kak."Ya, tubuh Aryesta terasa sangat lemah sekarang, apalagi setelah kehamilannya, lelah itu mudah sekali datang padanya. Dan hal tersebut membuatnya jengkel bukan main.Padahal Aryesta sangat ingin menikmati kota London, tetapi karena kehamilannya, Aryesta

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   118. Sebuah Rencana

    Derren pun tersenyum manis, lalu berkata, "Aku akan menuruti saranmu, Ar."Mendengar jika Kakak sepupunya setuju dengan idenya, tentu saja membuat Aryesta tersenyum lebar. Kemudian memeluk erat tubuh kokoh itu."Aku sangat yakin kalau Kakak enggak akan menyesal menikah dengannya. Tapi sebelum itu, aku ingin menemuinya dan bicara dari hati ke hati. Boleh, kan? Mungkin malam ini?" tanya Aryesta pada Derren yang diam saja.Karena Derren terdiam, akhirnya Aryesta melepas pelukannya dan menatap wajah rupawan laki-laki itu yang terlihat seperti tengah berpikir.Karena terlalu ingin tahu, akhirnya Aryesta pun kembali bertanya, "Apakah ada sesuatu yang mengganjal, hm?"Tatapan penuh perhatian Aryesta membuat kesadaran Derren kembali, lalu membuang napas sejenak, "Apakah kamu tidak bisa bercerai dari suamimu, dan kita tetap menikah besok?"Entah kenapa, di dalam hati Derren masih sangat berharap jika Aryesta bisa benar-benar menikah dengannya. Dan pertanyaan Derren membuat Aryesta menghela napa

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   117. Fakta & Traumatik

    "Awalnya aku takut dijual sama Mas Al untuk menukarmu denganku. Tapi maaf, Ar. Aku tidak mungkin sudi menjadi alat tukarmu demi laki-laki sialan itu. Dan perlu kamu tahu, kalau kamu memang belum resmi bercerai dengan Mas Al. Kalau punya kuasa tuh, dipake buat usut masalah. Jangan terlalu bego jadi orang," bisik Tisya tepat di telinga Aryesta yang masih berdiri mematung.Aryesta menoleh, "Aku dapat dari Papa Randy, kok. Dia yang ngasih buktinya. Dan di dokumen gugatan cerai itu ada tanda tangan Mas Al juga."Kening Aryesta mengencang setelah mengucapkan kalimat tersebut. Sementara, Tisya hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir."Aku enggak tahu ada masalah apa kamu sama Papa Randy, sampai-sampai dia malsuin tanda tangan Mas Aleandra. Tapi yang jelas, kami tidak mendapatkan berita apa pun tentang gugatan cerai kamu, Ar. Mungkin kamu bisa konfirmasi lagi sama Mas Al ataupun Papa Randy. Aku hanya mau bilang, kalau sampai detik ini kalian masih sah suami istri secara agama maupun nega

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   116. Bertengkar

    "Apa? Aryesta akan menikah dengan kakak sepupunya?" Aleandra menggelengkan kepalanya yang semakin terasa sakit. "Kamu enggak mungkin nikah sama laki-laki lain, Ar. Kita masih suami istri sah secara agama dan juga negara!"Ucapan Aleandra sangat lemah, saking lemahnya tubuh itu hampir ambruk, tetapi ada Adam juga Tisya yang langsung merangkul agar tak jatuh di atas jalan raya, yang kebetulan masih berada di area bandara.Mimpi apa Aleandra selama di pesawat tadi? Hingga dirinya mendapat kabar mengerikan seperti ini?Sungguh demi apa pun, jantungnya nyaris tak berdetak dalam beberapa detik saking syoknya. Bahkan wajah kuyu laki-laki itu terlihat sangat menyedihkan di hadapan perempuan yang sangat dia cintai ini.Bagaimana bisa Aryesta mengatakan dirinya akan menikah lagi, di saat kedatangan Aleandra yang penuh perjuangan.Bahkan selama 5 bulan usia kandungan Aryesta, Aleandra tak hentinya diterpa rasa sakit di sekujur tubuhnya, dan terus-menerus masuk ke rumah sakit setiap minggunya.Ale

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   115. Bertemu

    "Kalau saja aku belum terlanjur membuat janji dengannya, ogah banget nikah sama Kak Derren," gerutu Aryesta yang baru saja mengantar kepergian Kakek, adik tiri juga ibu tirinya ke Indonesia.Perempuan itu masih di bandara dan tak ingin langsung pulang, meskipun sudah mendapatkan telepon dari Derren berulang kali, tetapi dering itu Aryesta matikan, hingga tersisa keheningan, hanya kedipan layar, ketika dia melihatnya.Hah!Aryesta mengembuskan napasnya ke udara, lalu meregangkan otot-ototnya, merasa kaku, karena selama di London dirinya hanya makan dan tidur. Meski terkadang bercengkrama dengan sang Papa.Ah, ya laki-laki paruh baya itu menetap di London untuk sementara, mengingat kehadirannya dibutuhkan untuk menjadi wali nikahnya bersama Derren nanti.Derren Rynegan, Kakak sepupu Aryesta yang begitu terobsesi padanya, bahkan sampai nekat memeluk agama Islam dan bersunat. Hanya agar bisa menikahi Aryesta Ribela.Kini Aryesta duduk di bangku yang masih berada di bandara. Tepatnya di kaw

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   114. Aryesta!

    "Sialan! Awas saja kalau aku sudah sampai di sana. Aku tidak akan membiarkanmu kabur lagi, Ar," geram Aleandra dengan suara berdesis saking kesalnya.Sementara itu, perempuan yang tak kalah kesal di seberang tempatnya duduk berceletuk, "Kamu sekarang percaya kan, kalau karma atau hukum tabur tuai itu ada?"Suara ejekan dari seseorang membuat Aleandra mendelik sinis ke arah Tisya, yang tengah bersantai di kursi sebelah."Tunggu saja pembalasanku, Tisya! Kamu bahkan tidak tahu siapa itu Derren Rynegan, kan? Ah, aku tidak sabar mendengar kabar buruk yang akan kamu alami nanti ketika berada di dalam genggamannya." Kali ini Aleandra yang meledek, meski penampilannya sangat kacau, karena lagi-lagi tubuhnya drop.Dan entah kenapa Tisya merasa sangat ketakutan dengan ancaman yang Aleandra ucapkan barusan. Apakah itu benar-benar akan terjadi pada dirinya? Mungkinkah Derren semengerikan itu?Spontan Tisya menggelengkan kepalanya tak percaya, lalu menjawab, "Kamu jangan coba menakut-nakutiku, Mas

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   113. Alat Tukar

    "Aku tidak mau, Mas! Aku bahkan tidak kenal laki-laki yang kamu maksud itu!" tolak Tisya yang menentang permintaan suaminya ini.Mendengar penolakan itu, tentu saja membuat Aleandra mendengkus kesal lalu menjawab, "Ya, terserah akulah. Aku juga tidak mungkin menikah denganmu selamanya. Pokoknya malam ini kita ke London. Setuju atau enggak, ya bodo amat. Aku tidak peduli!""Dasar suami sialan!" umpat Tisya di dalam hatinya, ketika laki-laki itu mengucapakan kalimat tersebut dengan entengnya.Aleandra benar-benar kurang ajar. Setidaknya itulah yang ada dalam pikiran Tisya. Dia tak pernah bermimpi akan mengalami kejadian pahit seperti ini. Padahal dia hanya mencintai laki-laki itu dengan tulus, tetapi balasan dari cintanya berkahir menyedihkan.Apa katanya tadi? Aleandra akan menjual dirinya pada Derren? Laki-laki yang Tisya ketahui merupakan Kakak sepupu dari madunya. Walau tak pernah bertemu langsung dengannya, dan tak tahu apakah dia tampan atau tidak. Namun, Tisya jelas tak mau meneri

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   112. Dijual Saja

    Aryesta menunggu dengan sabar. Dilihatnya Derren sedang menghela napas, kala mendengar permintaan adik sepupu yang akan dia nikahi lusa itu. Bahkan Derren sama sekali tak mengindahkan aturan pernikahan yang seharusnya. Ya, Derren tahu jika pun Aryesta telah sah bercerai dengan Aleandra, tetapi ada massa idah, sekiranya hingga bayi yang ada di dalam kandungan Aryesta lahir, dan Derren dengan egoisnya menabrak aturan itu. Lagipula perceraian saat hamil tetap sah, itu yang paling penting untuk Derren. Karena yang harus dia tunggu hanya massa idah saja.Tak ada kata menunggu di kamusnya. Entahlah, Derren takut kehilangan kesempatan untuk memiliki Aryesta jika terlalu lama ditunda. Apalagi melihat Aleandra yang hanya diam entah melakukan apa di Indonesia, sehingga sampai detik ini belum juga menjemput atau mencari Aryesta ke London.Derren menatap wajah muram Aryesta pun akhirnya menganggukkan kepala, dan memberikan izin padanya untuk menghubungi Aleandra.Aryesta senang bukan main pun lan

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   111. Meminta Izin

    Kembali ke masa kini, Aryesta sedang meremas gaun pengantinnya. Dia menatap pantulan dirinya di depan cermin, lalu satu tetes air mata jatuh ke pipi, hingga membuat sosok di sebelahnya menoleh, menatap calon istrinya ini.Ya, calon istri karena saat ini keduanya akan melakukan foto prewedding di tempat-tempat yang menjadi destinasi wisata di London.Ada kerutan tak suka pada dahi laki-laki yang sudah memakai tuxedo navy, selaras dengan gaun yang dikenakan oleh Aryesta pada petang ini."Kenapa kamu menangis? Apakah kamu mau berubah pikiran? Atau kamu mau kabur dari pesta pernikahan kita lusa, Ar?" Pertanyaan itu membuat Aryesta semakin mengeratkan remasan pada gaunnya, lalu menggelengkan kepalanya lemah, pertanda jika dirinya merasa tak berdaya saat ini.Aryesta membalikan tubuhnya, kini mereka berdua saling berhadapan dengan tatapan mata yang saling bertolakbelakang.Jika Aryesta memandang melas penuh permohonan, maka laki-laki di hadapannya justru memandang penuh ambisi juga obsesi ya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status