Share

Bab 66

Cedron tak bisa menahan tawanya. Dia berkata, "Kamu memang pintar mengajukan pertanyaan."

Cedron tentu berharap ada keseruan seperti ini. Usai berbicara, dia bahkan diam-diam melirik Claude.

Terlihat Claude bersandar di kursi sambil menoleh sedikit untuk menatap Lillia. Tatapannya terlihat datar, tetapi ekspresinya tampak tegang. Kurang jelas apakah pria ini merasa penasaran atau tidak peduli.

Telinga dan leher Lillia seketika memerah. Dia tidak menyangka Nikita akan mengajukan pertanyaan seperti ini di depan kamera. Setelah ragu-ragu sejenak, dia pun bertanya dengan lirih, "Gimana kalau ganti pertanyaannya saja?"

Awalnya, semua orang menatapnya dengan gugup. Begitu mendengar pertanyaan ini, semua orang pun bertatapan, seolah-olah menyampaikan makna lain ke kamera.

Tatapan Nikita seketika tampak mendalam. Namun, dia tetap menyahut dengan ramah, "Kamu boleh minum kalau nggak mau jawab kok. Kami nggak akan menyulitkanmu."

Begitu ucapan ini dilontarkan, seorang desainer pria tiba-tiba men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status