“Kamu benar-benar mau pacaran sama Kenneth?” tanya Lillia. Dia mau tak mau teringat ucapan Claude. Dia masih tidak tahu kenapa Louis bisa tiba-tiba jatuh cinta pada Moonela.“Tentu saja! Kami masih dalam tahap pendekatan. Oh iya, nanti aku mau mengajaknya makan. Apa ada yang lagi pengen kamu makan? Aku akan sekalian membelikannya untukmu,” ujar Moonela sambil tersenyum.Wanita yang sedang jatuh cinta memang terlihat berbeda dan lebih bahagia.“Nenek akan memasak untukku. Kamu nikmati saja kencanmu dengan baik. Nggak usah peduli padaku,” jawab Lillia. Saat ini, dia harus buru-buru menggambar lagi.Setelah itu, Lillia dan Moonela mengobrol seharian. Saat hampir pulang kerja, Nadia tiba-tiba mengatakan bahwa Louis datang untuk menemui mereka.Moonela langsung menjawab, “Kami nggak mau menemuinya. Suruh dia pulang saja!”Setelah Kelly menghasut Priya untuk datang mencari masalah dengan Lillia, Louis masih berani datang kemari?Begitu mendengar jawaban Moonela, Nadia pun menatap Lillia. Kem
Setelah membiarkan Priya dikurung di sel kantor polisi selama 3 hari, Claude baru menjaminnya untuk keluar. Berhubung sudah hidup menderita selama 3 hari terakhir, dia pun terlihat linglung saat keluar dari kantor polisi.“Nelson, antarkan Nenek kembali ke Kota Pinang. Kalau dia berbuat onar lagi, kamu yang harus tanggung jawab!” perintah Claude pada Nelson.Setelah mengiakannya, Nelson pun hendak membawa Priya pergi.“Claude, kalau kamu menikah dengan Kelly, aku nggak akan ganggu Lillia lagi. Kalau nggak, aku nggak akan mengampuninya!” ujar Priya. Dia bersikeras tidak mau pergi.Claude meliriknya, lalu menjawab, “Kali ini, untung saja tabletnya masih bisa diperbaiki dan gambar desainnya juga selamat. Makanya, kamu juga hanya dikurung 3 hari. Kalau nggak, kamu tinggal tunggu dihukum. Kenapa kamu masih begitu nggak rasional meski sudah tua?”“Jangan menggertakku!” seru Priya. Dia sama sekali tidak percaya pada ucapan Claude.“Kalau nggak percaya, lanjut saja berbuat onar. Coba lihat apa
Setelah terdiam sejenak, Claude berkata, “Masalah Desa Tasik harus segera ditangani. Para penjual nomor ponsel itu juga harus segera ditangkap dan dihukum. Berhubung kamu sudah menemukan keberadaan mereka, cepat atau lambat, mereka pasti akan tahu kamu mencari tahu tentang mereka. Aku mau kamu menyelidiki dan mengekspos masalah ini dalam waktu 1 minggu.”“Baik!” jawab Hans.Saat ini, suasana hati Claude lumayan buruk. Dia pada dasarnya datang ke ibu kota demi Lillia. Sekarang, hubungan mereka malah bertambah hancur.Melihat tampang Claude yang sedih, Hans pun berkata, “Kamu nggak seharusnya menyetujui permintaan Bu Lillia. Dengan begitu, Liman pasti akan diuntungkan. Beberapa hari lagi, dia akan kembali ke ibu kota.”Setelah mendengar ucapan Hans, Claude pun meliriknya dengan dingin dan menjawab, “Nyetir yang baik, buat apa kamu mengkhawatirkan masalahku?”Hans pun bergumam dalam hati, ‘Kalau nggak mengkhawatirkanmu, kami semua akan ikut ketimpa sial!’Bagaimanapun juga, suasana hati C
Begitu kembali ke Kota Pinang, Claude langsung bertanya kenapa Jeff mengurung Priya.“Kalau nggak dikurung, dia hanya akan menimbulkan masalah,” jawab Jeff dengan ekspresi suram.“Nenek punya penyakit jantung ....” “Dia berani bersikap begitu seenaknya karena tahu kita mengkhawatirkannya. Tapi, kamu nggak usah khawatir. Aku sudah pasang CCTV di dalam kamar yang diawasi 24 jam oleh pengawal. Begitu penyakitnya kambuh, dokter akan langsung masuk untuk mengobatinya,” hibur Jeff.Claude tidak menyangka persiapan yang dilakukan Jeff begitu menyeluruh. Dia pun akhirnya merasa lega dan bertanya, “Masalah penting apa yang mau Kakek bicarakan denganku?”“Bukan Ohara yang meracuniku. Masalah itu berkaitan dengan Kelly, tapi aku masih belum menemukan buktinya. Tapi, Russel sudah menemukan beberapa hal,” jawab Jeff. Kemudian, dia berdiri dan mengajak Claude ke ruang bacanya.Claude merasa sangat terkejut karena tidak menyangka Jeff juga sedang menyelidiki Kelly. Dia menatap Jeff dan bertanya, “Ke
Berhubung Moonela juga tidak menginginkan publisitas ini, Lillia pun menolak permintaan guru itu untuk melakukan siaran langsung bersama.Di hari pakaian-pakaian itu dikirim ke sekolah, guru itu pun mengadakan siaran langsung. Lillia juga menonton siaran langsung itu.Guru ini pada dasarnya adalah guru relawan yang memilih untuk mengajar di pedalaman. Berhubung dia sering membagikan video lucu dan menghibur tentang kehidupan sehari-harinya, akun sosial media guru ini memiliki jutaan penggemar.Saat melihat sekotak demi sekotak baju musim dingin yang diturunkan dari mobil truk, para penggemar guru ini merasa sangat bersemangat.[ Dengar-dengar, baju-baju ini adalah donasi orang. Tapi, kok semuanya kelihatan masih baru ya? Perusahaan busana mana yang mendonasikannya? Baik banget mereka! ][ Mereka mau melakukan hal baik ini secara anonim, tapi mana bisa begitu? Bu Guru, cepat bilang siapa yang mendonasikan baju-baju ini! Kami mau beli pakaian yang mereka jual! ][ Pada musim dingin kali
Postingan ini langsung menarik perhatian banyak orang. Bahkan ada banyak influenser yang memosting ulang artikel itu. Perusahaan LMOON jelas-jelas melakukan hal baik, tetapi malah ada sekelompok orang yang menuding mereka melakukan pemasaran dengan cara rendahan. Saat ini, semua kolom komentar postingan Perusahaan LMOON sebelumnya dipenuhi dengan caci maki. Masalah ini telah berkembang hingga mencapai tahap tidak terkendali.Bahkan ada orang yang mulai curiga bahwa guru relawan itu bekerja sama dengan Lorraine untuk melakukan pemasaran dengan memanfaatkan anak-anak itu. Rumor mengenai Perusahaan LMOON yang menyuap guru itu dengan memberinya uang sebesar 2 miliar juga tersebar di seluruh internet.Lillia dan Moonela mengawasi perubahan situasinya sampai larut malam. Kemudian, Moonela pun berseru marah, “Aku tahu pasti akan ada orang yang melakukan hal ini, tapi aku nggak nyangka semuanya akan terjadi secepat ini.”“Ini semua salahku. Aku nggak seharusnya mendesainkan pola bordir untuk
Ketika isu tentang donasi Perusahaan LMOON mencapai puncaknya, Capital News pun membagikan sebuah video.[ “Pembantaian” online akibat donasi pakaian. Masalah moral di balik insiden ini perlu diwaspadai. ]Video ini berisi wawancara Lillia dan Moonela tanpa editan sama sekali. Selain itu, pihak Capital News juga menuliskan beberapa penggal kata.[ Hal yang paling mengejutkan adalah, seorang guru yang telah mengajar selama 5 tahun di pedalaman dituduh memanfaatkan anak-anak dari daerah terpencil untuk mendapatkan keuntungan oleh beberapa influenser. Pada saat yang sama, Perusahaan LMOON yang sudah menghabiskan lebih dari 2 miliar untuk menyumbangkan pakaian musim dingin baru kepada anak-anak juga dikritik oleh influenser-influenser itu karena dianggap memanfaatkan anak-anak untuk meningkatkan popularitas. ] [ Pengorbanan nyata dalam bentuk uang, kerja keras, dan waktu ternyata tidak sebanding dengan perhatian beberapa influenser dan warganet terhadap anak-anak, padahal mereka hanya dud
Setelah melihat mutiara yang digunakan Lillia untuk membuat gaun itu, bisnis mutiara Frederick juga langsung meningkat pesat. Hanya dalam waktu beberapa hari, semua mutiara yang ditimbun Frederick pun habis terjual dan bahkan sudah masuk pesanan untuk tahun depan.Frederick pun pergi ke ibu kota dengan bersemangat untuk mencari Lillia. Namun, dia malah diberi tahu bahwa Lillia tidak ada di tempat.“Dia sebenarnya ke mana? Memangnya kamu nggak bisa memberitahuku?” tanya Frederick. Dia tidak berhenti mengganggu Moonela yang sibuk.“Pak Frederick, pesanannya sudah penuh sampai akhir tahun depan. Jadi, jangan harap kamu bisa mengajaknya bermain lagi,” jawab Moonela sambil meletakkan dokumen yang dipegangnya dengan ekspresi tidak berdaya.Saat ini, Lillia harus mengikuti kompetisi di luar negeri dan juga memikirkan desain untuk menjual kain yang tertimbun kepada klien baru. Dia benar-benar sangat sibuk.“Tolong beri tahu aku di mana dia sekarang. Aku hanya akan pergi mencarinya, tapi nggak