Claude menurunkan tangannya. Dia menatap Lillia, lalu berkata, “Kalau begitu, aku akan beri tahu orang tuanya untuk menghubungimu.”Lillia mengangguk. Dia menatap Claude, kemudian berkata, “Seandainya ada masalah yang berhubungan denganku, kamu bisa langsung hubungi aku. Nggak usah jauh-jauh ke sini.”“Kalau aku nggak datang langsung, mereka akan mengira kamu bisa ditindas. Aku nggak akan izinin orang lain untuk menindasmu.” Claude berkata dengan datar, seolah-olah sedang mengatakan hal yang sangat wajar.Lillia tersenyum. “Kamu nggak izinin?”Lillia tidak mengatakan maksud ucapannya dengan jelas, tetapi Claude bisa memahaminya. Bagi Lillia, Claude tidak berhak untuk tidak mengizinkannya. Claude juga bukan siapa-siapanya Lillia. Atas dasar apa Claude tidak mengizinkannya?Claude menghela napas dengan tidak berdaya. “Semua ini kemauanku sendiri.”Kali ini, Claude tidak tinggal lama lagi. Selesai berbicara, dia pun meninggalkan tempat. Awalnya Claude ingin mentraktir Lillia untuk makan m
Seandainya memang ada masalah dengan pajak, Studio LMOON hanya perlu membayar kekurangan dan denda saja, tidak akan ada dampak buruk lainnya. Hanya saja, jelas sekali orang itu hendak menggunakan masalah ini untuk memperingati Lillia.Pemeriksaan pajak dilakukan selama 1 hari, dimulai dari perusahaan didirikan hingga sekarang.Setelah mereka pergi, Lillia dan Moonela janjian untuk makan steamboat bersama.Lillia mengatakan siapa kira-kira yang berulah kali ini hingga studio bisa diperiksa pajak. Namun, Moonela tidak menganggapnya sama sekali.“Sekarang kamu semakin mirip dengan seniman dengan sikap aneh saja. Awalnya aku kira gaun mutiara ini bisa dijual dengan harga puluhan miliar. Tak disangka totalnya hanya 2,16 miliar saja.” Moonela tersenyum menyindir.“Seandainya masalah Christian itu benar, aku pasti akan menjual gaun itu kepadanya,” ucap Lillia.Moonela mengangkat-angkat alisnya. “Kenapa? Aku ingin sekali tahu alasannya.”Lillia terdiam beberapa saat, baru berkata, “Cinta itu p
Claude menyesap anggurnya. Suaranya terdengar magnetis. “Maksudmu, Lillia ingin melindungi hubungan Christian dengan calon istrinya?”Cedron mengangguk. “Dia sudah banyak terluka ketika bersamamu, mungkin dia nggak akan memercayai cinta lagi. Kamu sudah menghancurkan khayalannya akan kisah cinta indah. Tapi sekarang, malah muncul sepasang kekasih yang berusaha untuk bersama mesti ditentang banyak orang. Dia pasti merasa terharu.”Tangan Claude yang menggenggam gelas anggur semakin erat lagi.“Bukannya semua wanita baik hati pasti ingin melindungi kisah cinta yang indah?” ucap Cedron.“Kalau begitu, aku seharusnya berpihak sama dia,” ujar Claude.“Kamu boleh berpihak di sisinya, tapi yang dia percayai itu hubungan orang lain, bukan kamu. Kamu harus terima kenyataan ini.” Nada bicara Cedron menjadi serius.Claude pun tidak berkata-kata lagi. Dia memang harus menerima kenyataan, tetapi dia tidak akan menerima nasibnya. Berhubung Lillia masih mendambakan cinta, Claude tidak rela untuk meng
Jelas-jelas Keluarga Jaspal bisa menjaga jarak dengan Lillia. Kenapa malah mengganggunya lagi?“Louis, apa kamu lupa kamu pernah menyelamatkan neneknya? Sekarang aku tanya kamu, apa kamu bisa membantu Kelly untuk mewujudkan keinginannya?” Terlihat ketidakgembiraan di atas wajah Imelda.Louis juga terlihat kesal. “Aku nggak bisa membantunya. Terserah Lillia ingin mendesain kepada siapa saja. Kita nggak bisa gunain alasan itu untuk memaksanya melakukan hal yang nggak ingin dia lakukan.”“Aku tahu Lillia masih keberatan karena masalah Harvey. Tapi coba kamu bawa Kelly ke Pinang, lalu jelaskan semuanya kepadanya. Kelly sangat suka dengan desain Lillia. Lagi pula masalah itu hanyalah salah paham. Bisa jadi mereka akan menjadi teman baik,” lanjut Imelda.Kening Louis tampak berkerut. Dia tidak langsung menyangkal omongan ibunya. Seandainya Lillia bisa berhubungan baik dengan Kelly, tentu saja Louis akan merasa gembira.“Coba kamu telepon dulu. Kita bicarakan lagi kalau dia nggak bersedia.” N
Keesokan paginya, begitu Lillia tiba di perusahaan, dia segera mengatur pekerjaan selanjutnya. Dia berencana untuk membuat gaun di ruang kerjanya sendiri.“Ada tamu yang ingin bertemu denganmu.” Tetiba asisten membuka pintu ruangan, lalu berkata.Lillia mengangkat kepalanya. Tampak Kelly berdiri di depan ruang kerja. Dia mengenakan terusan bermerek yang sangat mahal. Rambut panjangnya kelihatan halus. Penampilannya kelihatan sangat patuh.Meskipun tidak pernah bertemu dengan Kelly, dalam sekilas pandang Lillia dapat mengetahui wanita itu adalah Kelly. Sebab, senyumannya sungguh tidak nyaman di hati.“Bu Lorraine, namaku Kelly, adiknya Kak Louis.” Kelly berjalan ke dalam ruangan, lalu berbicara dengan tersenyum lembut.Lillia berdiri tegak, lalu menunjukkan wajah dingin. “Halo, apa kamu datang untuk membuat gaun?”Kelly memasuki ruangan, lalu mengamati isi ruangan. Kemudian, dia baru melihat ke sisi Lillia. “Aku datang untuk minta maaf. Masalah itu bukan ulahku, tapi aku tetap merasa be
Kelly melihat ke sisi Claude. Dia menggigit bibirnya, berusaha menekan rasa gembira di hatinya, hanya menunjukkan wajah lugunya.Louis langsung mengadang di depan Kelly, lalu menatap Claude. “Masalah hari ini salah keluarga kami. Kelly hanya bermaksud untuk menghapus salah paham dengan Lillia, makanya dia bisa kemari.”“Hans!” Claude tidak ingin omong kosong dengan Louis lagi. Dia langsung menjerit ke belakang.Hans berjalan ke dalam ruangan. Dia mengepal erat kedua tangannya hingga terdengar suara derakan di dalam ruangan. Dia melangkah ke sisi Louis dan juga Kelly.“Claude, kamu harus tahu, kalau kamu menyentuh kami, malah akan mendatangkan masalah baru untuk Lillia.” Louis tidak takut dengan Hans. Dia menatap Claude dengan datar.Claude meliriknya. Tidak terlihat ekspresi apa pun di dalam tatapannya. “Aku akan melindunginya. Hanya saja, saat di ibu kota, aku sudah pernah peringati kalian. Kalau kalian menyinggungnya lagi, kalian tanggung sendiri akibatnya!”“Claude, aku benar-benar
Berhubung Kelly sudah datang, dia pasti tidak bersedia untuk pergi lagi. Selain itu, ingin dibuatkan gaun oleh Lillia hanyalah alasan belaka. Tujuan utamanya adalah untuk mendekati Claude.“Aku nggak suruh dia bikin gaun lagi. Aku hanya ingin berteman saja sama dia, boleh, ‘kan?” Kelly menatap Louis dengan sedikit takut.Louis mendengus, lalu bertanya, “Kenapa?”“Bukannya Kakak peduli banget sama dia? Kali ini masalahku telah merusak hubunganmu dengan Lillia. Aku bisa membuatnya menghilangkan salah paham di antara kami. Aku nggak akan sembarangan bicara dan buat dia marah lagi.” Kelly menunjukkan ekspresi patuhnya.Louis memang sangat memedulikan Lillia. Dia sendiri juga tidak mengetahui alasannya. Dia hanya tahu ucapan Lillia hari ini membuat hatinya terasa agak penat.“Sudahlah, aku memang nggak begitu paham dengan karakternya, tapi setahuku, saat dia nggak suka sama seseorang, nggak ada yang bisa mengubah pola pikirnya.” Louis takut Kelly akan memancing emosi Lillia lagi. Dengan beg
Sejak Lillia memasuki ruang kerjanya, dia tidak menerima tamu sama sekali. Beberapa kali Louis datang bertamu, tapi kedatangannya berakhir sia-sia.Setelah satu minggu fokus dalam bekerja, saat Lillia pulang kerja, akhirnya dia bertemu dengan Louis.“Lillia, aku traktir kamu makan, ya?” tanya Louis.“Nenekku sudah menungguku di rumah.” Lillia menolak dengan dingin.“Lillia …. Jangan-jangan kita bahkan nggak bisa jadi teman lagi?” tanya Louis dengan nada kecewa.“Sesuai dengan karaktermu, seharusnya kamu akan pulang setelah mendengar kata-kataku. Alasan kamu masih bisa tinggal di Kota Pinang juga karena adikmu masih nggak ingin pulang, ‘kan? Kamu ingin berteman sama aku juga karena adikmu, ‘kan? Nanti kita bakal berantem lagi sepertinya juga karena adikmu, ‘kan?” ucap Lillia dengan dingin.Louis pun tidak bisa berkata-kata.“Jangan buang-buang tenaga lagi. Aku dan adikmu hanya bisa jadi orang asing saja. Aku nggak peduli dia punya maksud apa. Aku juga bukan Tuhan, yang bisa mengabulkan