Setelah dipikir-pikir, memang tidak mungkin ada orang lain yang menolong Lillia secara diam-diam seperti ini selain Claude.[ Nggak kok. Hans yang memberitahuku. Dia masih menganggapmu seperti bosnya sendiri. ]Claude langsung menggunakan Hans yang tidak mengetahui apa-apa sebagai tameng.Lillia menggigit bibirnya sambil mengetik pesan balasan.[ Hans benar-benar sangat baik terhadapku. Nanti, aku akan membelikan sedikit hadiah untuknya. Sampaikan terima kasih dariku kepadanya, ya. ]Setelah membaca pesan dari Lillia itu, Claude pun merasa patah hati. Berhubung Claude tidak membalas lagi, Lillia pun meletakkan ponselnya di samping. Beban pikirannya akhirnya sirna juga. ...Keesokan harinya, Lillia menunggu telepon dari Harris di kamar hotel. Dia sekalian mendiskusikan masalah mengenai pratinjau busana yang akan ditampilkan di acara Wima TV nanti dengan Frederick.“Kamu rasa hanya menampilkan sebuah video promosi di September sudah cukup? Apa kita benar-benar harus menunggu sampai Des
Begitu mendengar kata wanita penggoda yang digunakan Monica, Frederick langsung tahu bahwa semua pesan-pesan itu memang dikirim langsung oleh Monica sendiri.“Claude juga sudah ikut campur dalam hal ini. Kamu nggak akan mungkin bisa melakukan apa-apa terhadap Lillia. Kalau kamu masih melanjutkan hal ini, orang tuamu juga akan ikut tertimpa sial!” seru Frederick dengan marah.“Memangnya dia begitu hebat? Lagian, semua yang kukatakan itu kenyataan kok. Buat apa aku takut? Apa kamu tahu? Dalam reuni terakhir, Elgan dibilang berstandar ganda oleh teman-temannya gara-gara Lillia. Mana bisa aku bersabar?” jawab Monica sambil memelototi Frederick.“Itu juga masalah Elgan sendiri. Buat apa kamu cari masalah dengan Lillia?” tanya Frederick.“Benar, semua itu masalah Elgan, sedangkan Lillia sangat suci. Puas?” sindir Monica. Setelah itu, dia pun hendak berjalan pergi.“Kalau kamu minta maaf dan mengakui perbuatanmu, juga berjanji nggak akan mengulanginya lagi, semua ini akan segera berakhir,” ka
“Pak Elgan, sebenarnya aku tahu kenapa bisa timbul masalah seperti ini. Aku juga sangat membenci masalah yang nggak jelas seperti ini. Menangani masalah-masalah ini sangat menghabiskan waktuku,” ujar Lillia dengan nada yang sudah tidak sesungkan dulu lagi. Meskipun masih terdengar bersahabat, ketidakberdayaan dan kekesalannya juga terpampang jelas.Setelah mendengar ucapan Lillia, Elgan merasa sangat bersalah. Dia berkata, “Lillia ....”“Pak Elgan, aku nggak seharusnya mengeluh padamu. Tapi, tunanganmu itu memang sudah keterlaluan. Menurutmu, bagaimana aku harus menyelesaikan masalah ini?” sela Lillia.“Lillia, aku akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Apa kamu percaya padaku?” tanya Elgan dengan nada yang masih penuh harapan seperti dulu.“Pak Elgan, kenapa aku harus terlibat dalam hubungan kalian dan menerima makian yang tak berujung? Menyelesaikan masalah ini dengan baik adalah kewajibanmu. Apa hubungannya dengan rasa percayaku padamu? Kalau aku nggak percaya padamu, apa kamu
Keesokan harinya, Lillia menerima pesan dari Frederick.[ Elgan bilang dia malu untuk minta maaf padamu secara langsung. Jadi, dia minta aku sampaikan padamu bahwa Monica nggak akan mengganggumu lagi. ][ Oke, aku mengerti. ] Lillia merasa cara penanganan Elgan ini memang merupakan cara yang paling cocok apabila mempertimbangkan hubungan mereka saat ini.[ Aku sudah tanya, Monica bisa salah paham padamu gara-gara seorang pria bernama Andre. Katanya, Andre berinisiatif untuk menghubungi Monica, lalu membicarakan hal-hal buruk tentangmu. ]Lillia tidak terlalu terkejut setelah mengetahuinya. Saat Monica ada di Kota Pinang, Elgan dan Monica pasti sering pergi ke tempat-tempat berkelas. Sementara itu, tempat-tempat berkelas di Kota Pinang tidaklah banyak. Orang seperti Andre seharusnya memang sering muncul di tempat-tempat seperti itu sehingga peluang mereka bertemu secara tidak sengaja sangatlah besar.[ Oke, terima kasih. ]Bagi Lillia, Andre hanyalah bagaikan seekor tikus di selokan. D
Claude menyaksikan Lillia mengobrol tentang teknologi internet bersama Direktur Teknik Action Studio dengan ekspresi kagum. Siapa yang menyangka Lillia bisa melakukan kolaborasi dengan perusahaan gim online.Asalkan teknologi baru ini berjalan lancar, Action Studio sudah bisa masuk ke berbagai industri bisnis. Sementara itu, reputasi Lillia juga akan ikut meningkat. Harus diakui, Visi Lillia dalam berbisnis memang sangat bagus.Setelah konferensi pers berakhir, Direktur Teknik Action Studio pun dikerumuni orang-orang. Sementara itu, Lillia berencana untuk langsung pulang. Namun, Claude menghentikannya.“Kenapa kamu bisa kepikiran untuk berkolaborasi dengan perusahaan gim online?” tanya Claude. Sejujurnya, Claude merasa sangat bingung. Menurutnya, desain busana penuh dengan cita rasa seni dan lebih fokus pada aspek kerajinan tangan. Bekerja sama dengan perusahaan gim online termasuk lintas industri. Claude harus mengakui bahwa Lillia benar-benar bernyali. Dia juga tidak takut teknologi
Selain itu, berhubung berita mengenai Action Studio sedang sangat populer, Lillia dan Claude yang terlihat bersama juga pasti akan menarik sangat banyak perhatian. Lillia khawatir Priya akan mencari masalah dengannya lagi apabila mengetahui hal ini.Setelah terdiam sejenak, Claude berkata, “Kalau kamu khawatir hal ini akan membawakan masalah bagimu, aku akan memberi tahu media untuk mengurangi publisitasnya sebisa mungkin.”Awalnya, Claude hanya memberi usul secara asal. Tak disangka, Lillia malah menyetujuinya dan merasa usulnya itu sangat bagus.Claude pun tidak lagi berbicara. Dia merasa menyesal karena sudah memberikan usul itu. Namun, dia juga bukannya sangat menyesal. Bagaimanapun juga, dia sudah melakukan hal yang bisa menyenangkan Lillia.Setelah mengantar Lillia pulang, Claude pun memberi perintah pada Hans dengan enggan, “Beri tahu media-media itu untuk nggak terlalu mempublikasikan masalah aku dan Lillia. Jangan lupa beri tahu akun-akun terkenal dan akun-akun yang kita beli
Saat Lillia mendengar omongannya, jujur saja dia sungguh merasa iri. Lillia iri lantaran Christian bisa bersama dengan wanita yang disukai selama 10 tahun. Kasus seperti ini sangatlah jarang dijumpai.“Kemudian?” tanya Lillia dengan lembut.Usai Christian mendengar, dia pun berkata dengan nada canggung, “Kami akan melanjutkan kisah cinta kami di dalam permainan baru. Tapi berhubung kami juga akan menikah, aku sangat menyukai gaun ini. Aku tahu dia juga menyukainya. Semalam dia bilang sama aku, setelah permainan ini dirilis, dia ingin membeli busana yang kamu desain ini. Aku ingin beri kejutan kepadanya.”Lillia pun tersenyum tipis. “Oke, harga gaun ini 1,76 miliar. Apa kamu bisa menerimanya?”Lillia memberi hak paten gaun kepada perusahaan permainan. Dia sendiri pun hanya menerima uang 400 juta saja. Seandainya busana ini dijual kepada selebritas, setidaknya mereka bisa menjual harga yang lebih tinggi daripada harga yang dibuka kepada Christian. Hanya saja, Lillia bersedia merestui hub
Nama Grup Sardana cukup terkenal di ibu kota. Selain memiliki banyak hotel bintang lima, mereka juga memiliki banyak bioskop.Awalnya Lillia khawatir Christian akan kekurangan uang. Itulah sebabnya dia sengaja menurunkan harga gaun ….Canggung sekali! Sepertinya yang kekurangan uang itu Studio LMOON!“Bu Lorraine, kalau kamu butuh bantuan dalam soal bisnis, kamu bisa mencariku.” Christian merasa Lillia sangat menarik. Saat berbicara, ujung bibirnya spontan melengkung ke atas.Lillia mengangguk. “Kalau begitu, mohon bantuan Pak Christian.”“Kamu terlalu sungkan. Aku lihat Bu Lorraine orangnya sangat baik, sungguh nggak mirip dengan seorang pebisnis. Aku juga merasa sangat terkejut,” ucap Christian dengan tersenyum.Mana mungkin Christian tidak tahu Lillia sangat terharu dengan cintanya terhadap calon istrinya.“Umm, hak paten gaun itu sudah dijual kepada perusahaan gim, aku nggak bisa membuka harga tinggi lagi.” Lillia masih teguh pada pendiriannya.“Sepertinya seribu mutiara merak hija
Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia
Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa
Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny
Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h
Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m
“Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk
Selama adiknya hilang, Louis selalu berharap dia bisa segera pulang ke rumah. Sekarang, adiknya memang sudah kembali. Selain itu, dia juga merasa dirinya bersikap sangat baik terhadap Kelly dan selalu menuruti permintaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Louis merasa Kelly menjadi makin menyebalkan. Dia bukan hanya suka melakukan trik kotor secara diam-diam, juga sering memicu perselisihan di hadapan orang tuanya. Dia juga berkata dirinya menyukai Lillia, tetapi malah selalu berlagak seperti korban dan mengatakan Lillia sering menindasnya.Kelly tidak menyangka Louis akan menggunakan nada bicara seperti ini untuk berbicara dengannya. Dia pun terisak, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak, apa kamu sudah bosan denganku? Setelah memiliki orang yang disukai, Kakak jadi membenciku?”Louis menjawab dengan dingin, “Aku juga punya urusanku sendiri. Kamu nggak perlu menggunakan alasan Moonela memukulmu untuk mengikatku. Lagian, aku juga sudah bosan harus menemanimu jalan-jalan s
Di hari ketiga Moonela hilang, Claude masih belum menemukan informasi apa-apa. Saat ini, dia sedang duduk di kantor dan memikirkan bagaimana cara bawahan Kelly memindahkan Moonela. Dia sudah menyelidiki semua CCTV, tetapi tidak menemukan ada yang aneh. Dia hampir tidak pernah bertemu kesulitan seperti ini. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menelepon Nelson.“Coba cari kesempatan untuk pergi ke rumah Moonela lagi, lalu periksalah seluruh rumahnya dengan teliti. Aku curiga dia masih berada di dalam rumah,” perintah Claude dengan nada dingin.“Aku rasa Louis yang paling cocok untuk melakukan hal ini,” jawab Nelson. Untuk mengurangi risiko, hanya Louis seorang yang paling cocok untuk melakukan hal ini. Claude pun terdiam sejenak, lalu memutuskan sambungan telepon. Dia sudah secara tidak langsung menyetujui usul Nelson.Tidak lama kemudian, Lillia menerima telepon dari Claude. Baru saja dia menekan tombol menerima panggilan, terdengar Claude yang bertanya, “A
Melihat Moonela yang membagikan foto avatar virtual yang dibuatnya kepadanya setiap hari, Lillia merasa Moonela juga lumayan suka bermain permainan ini. Namun, begitu teringat cedera kaki Moonela, dia mau tak mau mulai merasa khawatir lagi. Dia sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus menelepon Moonela untuk menanyakan keadaannya atau tidak.Tepat pada saat ini, Moonela malah meneleponnya terlebih dahulu. Lillia pun segera menjawabnya.“Lillia, aku lagi di ibu kota, nih! Apa kamu lagi senggang? Aku kangen sama kamu,” tanya Moonela dengan gembira.Lillia melihat jadwalnya, lalu menjawab, “Kamu datang ke perusahaan saja, ya? Akhir-akhir ini, aku sibuk banget dan hanya bisa menemuimu di kantor.”Lillia dan Moonela pada dasarnya selalu bersikap jujur pada satu sama lain. Saat ini, ada setumpuk pesanan yang harus ditangani dan rapat tiada akhir yang harus dihadiri Lillia setiap hari. Jadi, dia tidak bisa meluangkan waktu untuk menemui Moonela di luar.“Ya sudah deh. Kamu harus lebih per