“Nona Lillia, kamu datang mencari kami karena berharap kami mendisiplinkannya?” tanya Harris sambil menatap Lillia dengan ekspresi tajam.“Hari ini, nenekku nggak sengaja menerima telepon darinya. Kesehatan nenekku pada dasarnya memang kurang bagus. Setelah menerima telepon itu, dia sangat marah dan hal itu akan berpengaruh pada kesehatannya. Oleh karena itu, aku baru datang mencari kalian. Aku nggak tahu harus bagaimana berkomunikasi dengan Nona Monica. Aku juga nggak tahu alasannya melakukan hal seperti ini. Makanya, aku mau minta bantuan kalian,” jawab Lillia dengan ekspresi datar.Baru saja Harris hendak berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Setelah melihat yang meneleponnya adalah nomor Kota Pinang, keningnya pun langsung berkerut.“Nona Lillia, tunggu sebentar. Aku harus menerima telepon ini,” kata Harris. Setelah itu, dia pun bangkit dan meninggalkan ruang tamu.Saat Harris pergi menjawab telepon, Frederick berkata, “Kenapa Monica melakukan hal seperti ini? Biarpun ada salah
Lillia tidak harus mendapatkan hasilnya hari ini juga. Bagaimanapun, menjaga hubungan yang baik dengan orang lain adalah tindakan yang bijak. Dia pun mengambil cangkir teh itu dan mencium aromanya. Cangkir teh khas Kota Mindara sangat kecil, tetapi sangat indah.“Silver Needle White Tea memang sangat cocok diminum di musim panas,” ujar Lillia setelah menyesapnya.Harris merasa sangat terkejut karena Lillia bisa langsung menebak jenis tehnya, padahal baru minum seteguk. Apalagi, Silver Needle White Tea bukanlah jenis teh yang terkenal. Teh jenis ini memang lumayan populer di Mindara, tetapi sebagian besar orang di wilayah lain tidak mengetahuinya.“Apa Nona Lillia punya pengetahuan mendalam mengenai teh?” tanya Harris sambil tersenyum.Lillia tentu saja tidak memiliki pengetahuan mendalam mengenai teh. Pengetahuannya tentang teh didapatkannya dari Louis. Louis sangat menyukai teh dan sering membicarakan budaya teh dengannya.“Ada seorang temanku yang sangat suka minum teh. Dia pernah me
Setelah dipikir-pikir, memang tidak mungkin ada orang lain yang menolong Lillia secara diam-diam seperti ini selain Claude.[ Nggak kok. Hans yang memberitahuku. Dia masih menganggapmu seperti bosnya sendiri. ]Claude langsung menggunakan Hans yang tidak mengetahui apa-apa sebagai tameng.Lillia menggigit bibirnya sambil mengetik pesan balasan.[ Hans benar-benar sangat baik terhadapku. Nanti, aku akan membelikan sedikit hadiah untuknya. Sampaikan terima kasih dariku kepadanya, ya. ]Setelah membaca pesan dari Lillia itu, Claude pun merasa patah hati. Berhubung Claude tidak membalas lagi, Lillia pun meletakkan ponselnya di samping. Beban pikirannya akhirnya sirna juga. ...Keesokan harinya, Lillia menunggu telepon dari Harris di kamar hotel. Dia sekalian mendiskusikan masalah mengenai pratinjau busana yang akan ditampilkan di acara Wima TV nanti dengan Frederick.“Kamu rasa hanya menampilkan sebuah video promosi di September sudah cukup? Apa kita benar-benar harus menunggu sampai Des
Begitu mendengar kata wanita penggoda yang digunakan Monica, Frederick langsung tahu bahwa semua pesan-pesan itu memang dikirim langsung oleh Monica sendiri.“Claude juga sudah ikut campur dalam hal ini. Kamu nggak akan mungkin bisa melakukan apa-apa terhadap Lillia. Kalau kamu masih melanjutkan hal ini, orang tuamu juga akan ikut tertimpa sial!” seru Frederick dengan marah.“Memangnya dia begitu hebat? Lagian, semua yang kukatakan itu kenyataan kok. Buat apa aku takut? Apa kamu tahu? Dalam reuni terakhir, Elgan dibilang berstandar ganda oleh teman-temannya gara-gara Lillia. Mana bisa aku bersabar?” jawab Monica sambil memelototi Frederick.“Itu juga masalah Elgan sendiri. Buat apa kamu cari masalah dengan Lillia?” tanya Frederick.“Benar, semua itu masalah Elgan, sedangkan Lillia sangat suci. Puas?” sindir Monica. Setelah itu, dia pun hendak berjalan pergi.“Kalau kamu minta maaf dan mengakui perbuatanmu, juga berjanji nggak akan mengulanginya lagi, semua ini akan segera berakhir,” ka
“Pak Elgan, sebenarnya aku tahu kenapa bisa timbul masalah seperti ini. Aku juga sangat membenci masalah yang nggak jelas seperti ini. Menangani masalah-masalah ini sangat menghabiskan waktuku,” ujar Lillia dengan nada yang sudah tidak sesungkan dulu lagi. Meskipun masih terdengar bersahabat, ketidakberdayaan dan kekesalannya juga terpampang jelas.Setelah mendengar ucapan Lillia, Elgan merasa sangat bersalah. Dia berkata, “Lillia ....”“Pak Elgan, aku nggak seharusnya mengeluh padamu. Tapi, tunanganmu itu memang sudah keterlaluan. Menurutmu, bagaimana aku harus menyelesaikan masalah ini?” sela Lillia.“Lillia, aku akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Apa kamu percaya padaku?” tanya Elgan dengan nada yang masih penuh harapan seperti dulu.“Pak Elgan, kenapa aku harus terlibat dalam hubungan kalian dan menerima makian yang tak berujung? Menyelesaikan masalah ini dengan baik adalah kewajibanmu. Apa hubungannya dengan rasa percayaku padamu? Kalau aku nggak percaya padamu, apa kamu
Keesokan harinya, Lillia menerima pesan dari Frederick.[ Elgan bilang dia malu untuk minta maaf padamu secara langsung. Jadi, dia minta aku sampaikan padamu bahwa Monica nggak akan mengganggumu lagi. ][ Oke, aku mengerti. ] Lillia merasa cara penanganan Elgan ini memang merupakan cara yang paling cocok apabila mempertimbangkan hubungan mereka saat ini.[ Aku sudah tanya, Monica bisa salah paham padamu gara-gara seorang pria bernama Andre. Katanya, Andre berinisiatif untuk menghubungi Monica, lalu membicarakan hal-hal buruk tentangmu. ]Lillia tidak terlalu terkejut setelah mengetahuinya. Saat Monica ada di Kota Pinang, Elgan dan Monica pasti sering pergi ke tempat-tempat berkelas. Sementara itu, tempat-tempat berkelas di Kota Pinang tidaklah banyak. Orang seperti Andre seharusnya memang sering muncul di tempat-tempat seperti itu sehingga peluang mereka bertemu secara tidak sengaja sangatlah besar.[ Oke, terima kasih. ]Bagi Lillia, Andre hanyalah bagaikan seekor tikus di selokan. D
Claude menyaksikan Lillia mengobrol tentang teknologi internet bersama Direktur Teknik Action Studio dengan ekspresi kagum. Siapa yang menyangka Lillia bisa melakukan kolaborasi dengan perusahaan gim online.Asalkan teknologi baru ini berjalan lancar, Action Studio sudah bisa masuk ke berbagai industri bisnis. Sementara itu, reputasi Lillia juga akan ikut meningkat. Harus diakui, Visi Lillia dalam berbisnis memang sangat bagus.Setelah konferensi pers berakhir, Direktur Teknik Action Studio pun dikerumuni orang-orang. Sementara itu, Lillia berencana untuk langsung pulang. Namun, Claude menghentikannya.“Kenapa kamu bisa kepikiran untuk berkolaborasi dengan perusahaan gim online?” tanya Claude. Sejujurnya, Claude merasa sangat bingung. Menurutnya, desain busana penuh dengan cita rasa seni dan lebih fokus pada aspek kerajinan tangan. Bekerja sama dengan perusahaan gim online termasuk lintas industri. Claude harus mengakui bahwa Lillia benar-benar bernyali. Dia juga tidak takut teknologi
Selain itu, berhubung berita mengenai Action Studio sedang sangat populer, Lillia dan Claude yang terlihat bersama juga pasti akan menarik sangat banyak perhatian. Lillia khawatir Priya akan mencari masalah dengannya lagi apabila mengetahui hal ini.Setelah terdiam sejenak, Claude berkata, “Kalau kamu khawatir hal ini akan membawakan masalah bagimu, aku akan memberi tahu media untuk mengurangi publisitasnya sebisa mungkin.”Awalnya, Claude hanya memberi usul secara asal. Tak disangka, Lillia malah menyetujuinya dan merasa usulnya itu sangat bagus.Claude pun tidak lagi berbicara. Dia merasa menyesal karena sudah memberikan usul itu. Namun, dia juga bukannya sangat menyesal. Bagaimanapun juga, dia sudah melakukan hal yang bisa menyenangkan Lillia.Setelah mengantar Lillia pulang, Claude pun memberi perintah pada Hans dengan enggan, “Beri tahu media-media itu untuk nggak terlalu mempublikasikan masalah aku dan Lillia. Jangan lupa beri tahu akun-akun terkenal dan akun-akun yang kita beli