Di meja makan, Lillia menuangkan segelas alkohol untuk Claude. Setelah berbasa-basi sejenak, Lillia mengangkat gelas alkoholnya dan berkata, “Kita sudah bercerai. Aku harap Pak Claude nggak terlalu terpaku pada masa lalu. Yang namanya orang itu harus terus maju. Tentu saja, aku juga merasa sangat berterima kasih atas bantuanmu selama ini.”Claude mengangguk, lalu mengangkat gelas alkoholnya dan bersulang dengan Lillia. Kemudian, dia langsung menghabiskan alkohol dalam gelasnya itu.Alkohol yang dipersiapkan Ohara adalah arak putih. Bagaimanapun juga, orang tua pada dasarnya tidak begitu romantis dan kurang mengerti tentang anggur merah. Arak putih itu pun langsung membakar tenggorokan Claude hingga semua sarafnya terasa berdenyut.Claude bahkan memiliki dorongan untuk langsung melontarkan pertanyaan seperti apa yang harus dilakukannya agar Lillia memberikannya sebuah kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dulu. Namun, dia menahannya. Lillia memiliki kebebasan untuk memberikan atau m
Setelah Lillia membagikan postingan Instagram itu dan mendapat simpati dari para penggemar, CoolMe pun memosting ulang postingan Lillia itu dan melampirkan kata-kata yang terkesan sangat munafik.[ Tak disangka, karyawan perusahaanmu begitu jahat. Kami salah paham padamu karena merasa terlalu panik. Maafkan kami, ya. Kami juga merasa sangat kasihan padamu. ]Begitu melihat postingan CoolMe, Claude juga ikut memosting ulang postingannya.[ Lorraine sudah menelepon semua mitra kerja sama untuk menjelaskan situasinya. Hanya CoolMe yang langsung membagikan postingan di Instagram untuk mengkritik Lorraine mengenai plagiarisme. Apa kalian merasa Lorraine nggak punya bukti untuk membuktikan ketidakbersalahannya, makanya kalian langsung bersikap layaknya korban supaya bisa cari sensasi? ]Begitu postingan itu dibagikan, semua penggemar Lillia langsung meninggalkan makian di postingan CoolMe.[ Ternyata kalian sudah dapat telepon penjelasan dari Lorraine! Dari sekian banyak mitra kerja sama, b
Hal yang paling mengejutkan Lillia adalah, bahkan ada warganet yang menulis fiksi penggemar mengenai dirinya dan Claude. Isi ceritanya lumayan panas hingga Lillia pun merasa malu setelah membacanya.“Kak Lillia, apa AC-nya kurang dingin? Kenapa wajahmu begitu merah?” tanya Nadia yang berjalan mendekat untuk mengantarkan dokumen.“Iya, panas juga ya,” jawab Lillia dengan sok serius. Setelah mengeklik mouse beberapa kali dengan panik, dia baru berhasil menutup halaman web itu dengan aplikasi menggambar.Nadia meletakkan dokumen itu di meja Lillia, lalu bertanya, “Apa aku perlu menurunkan suhu AC-nya?”“Nggak usah, tolong ambilkan saja segelas air es untukku,” jawab Lillia. Dia merasa sangat haus setelah membaca fiksi penggemar yang isinya lumayan panas itu. Membaca sesuatu seperti ini di siang hari benar-benar adalah sebuah kesalahan.Saat Nadia pergi mengambilkan air untuknya, Lillia buru-buru menutup halaman web itu, lalu mengesampingkan semuanya dan lanjut menggambar dengan penuh kons
Lillia tidak menyangka fiksi penggemar ini akan menjadi trending topic selama beberapa hari. Hal yang terpenting adalah, Claude juga menge-like fiksi penggemar itu. Tindakannya itu terkesan seperti memberikan tanggapan pada para penggemar.“Menurutmu, apa maksudnya? Apa dia sengaja mau menimbulkan skandal di antara aku dan dia?” tanya Lillia dengan kesal pada Moonela. Saat ini, mereka sedang ada di bar.Moonela menggoyangkan gelas alkoholnya sambil menjawab, “Aku juga nggak ngerti.”Gara-gara tindakan Claude itu, Lillia jadi tidak bisa batal menge-like postingan itu. Meskipun kejadiannya sudah berlalu 4 hari, Lillia masih tidak berani masuk ke Instagram dengan akunnya sendiri. Dia hanya diam-diam menggunakan akun Moonela untuk melihat keadaannya.“Kebetulan banget!” Tiba-tiba, terdengar suara seseorang yang familier.Lillia dan Moonela menoleh ke arah datangnya suara dengan serentak, lalu melihat Elgan yang mengenakan setelan jas biru sedang berdiri di belakang mereka. Jika dilihat dar
Moonela pun mau tak mau meredam amarahnya. Dia bertanya dengan kebingungan sambil menggenggam tangan Lillia, “Kenapa Monica memusuhimu?”Lillia berpikir sejenak, lalu menjawab, “Mungkin karena Elgan? Bukannya kelihatan kalau Elgan sengaja berdandan? Jadi, mereka seharusnya mau kencan.”Moonela pun menjawab sambil menjulingkan matanya, “Dasar orang nggak masuk akal!”Saat ini, Moonela akhirnya sudah mengerti. Apabila Elgan dan Monica benar-benar berpacaran, Monica pasti cemburu pada Lillia karena Elgan bersikap baik terhadap Lillia sebelumnya. Selain itu, Elgan juga bersikap luar biasa baik terhadap Lillia semasa kuliah dulu sehingga ada rumor bahwa Elgan menyukai Lillia. Monica bisa mengetahui hal ini dengan mudah begitu menyelidikinya.Namun, Lillia tidak peduli pada masalah ini.Keesokan harinya.Tidak lama setelah Lillia tiba di studio, Nadia mengatakan ada orang yang datang mencarinya. Baru saja Nadia selesai berbicara, pintu kantor Lillia pun dibuka seseorang.“Bu, kamu nggak bole
Claude manatap Lillia sambil tersenyum tipis. Sementara itu, Lillia yang dipandang seperti itu merasa kurang nyaman dan bertanya dengan kening berkerut, “Apa ada masalah lain lagi?”“Biarpun kamu nggak ngomong, aku tetap akan memberinya pelajaran,” jawab Claude dengan acuh tak acuh. Namun, aura intimidasi yang dipancarkannya malah sangat jelas.“Dia itu adik sepupunya Frederick. Kalau kamu memberinya pelajaran, kerja sama aku dan Frederick akan hancur. Aku juga harus mengembalikan mutiara darinya sebagai bentuk minta maaf,” jawab Lillia dengan kesal.Setelah berpikir sejenak, Claude bertanya, “Elgan pacaran sama dia?”“Aku juga nggak tahu. Tapi, apa hubungannya itu denganku?” jawab Lillia dengan acuh tak acuh.“Kamu memang merasa nggak ada masalah, tapi dia menganggapmu sebagai ancaman. Apa sebenarnya niat Elgan terhadapmu?” tanya Claude dengan tenang. Dia tidak menyangka akan ada hari di mana dia dan Lillia bisa membicarakan tentang pria yang menaruh perasaan terhadap Lillia dengan te
Setelah berbasa-basi sejenak, Elgan dan Lillia pun memutuskan sambungan telepon dengan memikirkan kekhawatiran masing-masing.Lillia meletakkan ponselnya, lalu memusatkan kembali perhatiannya pada layar komputer. Baru saja kembali bekerja sebentar, dia tiba-tiba menerima sebuah pesan.[ Jangan hubungi Elgan lagi! Dasar wanita penggoda! ]Begitu membaca isinya, Lillia pun mencibir, lalu langsung menghapusnya. Namun, Monica mengirim pesan padanya lagi.[ Kamu kira aku takut padamu karena kamu punya dukungan Claude? Kalau kamu membuatku marah dan hal ini berdampak buruk pada Elgan, dia nggak akan berteman denganmu lagi! ]Setelah beberapa saat, Lillia baru membalas pesan itu.[ Apa kamu begitu nggak percaya diri, makanya kamu baru melampiaskan kekesalanmu padaku? ]Penampilan dan gaya Monica sangat dewasa sehingga terasa tidak cocok dengan gaya bicaranya dalam pesan-pesan ini. Hal ini pun membuat Lillia merasa agak terkejut.[ Apa kamu mau merendahkanku untuk meningkatkan nilaimu sendiri?
Monica tertegun sejenak, lalu berkata, “Kamu itu neneknya Lillia? Kamu nggak tahu dia itu ....”“Nak, sebelum menuduh orang, keluarkan dulu buktinya. Kenapa kamu nggak berhenti memaki orang? Apa kamu begitu nggak berpendidikan?” seru Ohara untuk menyela Monica.“Setidaknya aku lebih berpendidikan dari cucumu yang suka menggoda pria,” sahut Monica. Setelah itu, dia langsung memutuskan sambungan telepon.Ohara merasa sangat marah dan hendak menelepon balik. Namun, tiba-tiba terdengar suara Lillia dari belakangnya yang berkata, “Berikan saja ponselnya padaku. Nenek nggak usah peduli. Ini semua hanyalah salah paham.”“Apa sainganmu menyuruh orang untuk menindasmu lagi?” tanya Ohara sambil berbalik dan menyerahkan ponsel itu pada Lillia.Lillia menggeleng dan menjawab, “Aku juga nggak tahu.”Seusai makan dengan suasana hati yang kurang bagus, Lillia pun kembali ke kamar dan menelepon Monica.Monica langsung menjawab dan bertanya dengan sombong, “Kenapa? Kamu mau menggantikan nenekmu untuk m
Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia
Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa
Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny
Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h
Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m
“Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk
Selama adiknya hilang, Louis selalu berharap dia bisa segera pulang ke rumah. Sekarang, adiknya memang sudah kembali. Selain itu, dia juga merasa dirinya bersikap sangat baik terhadap Kelly dan selalu menuruti permintaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Louis merasa Kelly menjadi makin menyebalkan. Dia bukan hanya suka melakukan trik kotor secara diam-diam, juga sering memicu perselisihan di hadapan orang tuanya. Dia juga berkata dirinya menyukai Lillia, tetapi malah selalu berlagak seperti korban dan mengatakan Lillia sering menindasnya.Kelly tidak menyangka Louis akan menggunakan nada bicara seperti ini untuk berbicara dengannya. Dia pun terisak, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak, apa kamu sudah bosan denganku? Setelah memiliki orang yang disukai, Kakak jadi membenciku?”Louis menjawab dengan dingin, “Aku juga punya urusanku sendiri. Kamu nggak perlu menggunakan alasan Moonela memukulmu untuk mengikatku. Lagian, aku juga sudah bosan harus menemanimu jalan-jalan s
Di hari ketiga Moonela hilang, Claude masih belum menemukan informasi apa-apa. Saat ini, dia sedang duduk di kantor dan memikirkan bagaimana cara bawahan Kelly memindahkan Moonela. Dia sudah menyelidiki semua CCTV, tetapi tidak menemukan ada yang aneh. Dia hampir tidak pernah bertemu kesulitan seperti ini. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menelepon Nelson.“Coba cari kesempatan untuk pergi ke rumah Moonela lagi, lalu periksalah seluruh rumahnya dengan teliti. Aku curiga dia masih berada di dalam rumah,” perintah Claude dengan nada dingin.“Aku rasa Louis yang paling cocok untuk melakukan hal ini,” jawab Nelson. Untuk mengurangi risiko, hanya Louis seorang yang paling cocok untuk melakukan hal ini. Claude pun terdiam sejenak, lalu memutuskan sambungan telepon. Dia sudah secara tidak langsung menyetujui usul Nelson.Tidak lama kemudian, Lillia menerima telepon dari Claude. Baru saja dia menekan tombol menerima panggilan, terdengar Claude yang bertanya, “A
Melihat Moonela yang membagikan foto avatar virtual yang dibuatnya kepadanya setiap hari, Lillia merasa Moonela juga lumayan suka bermain permainan ini. Namun, begitu teringat cedera kaki Moonela, dia mau tak mau mulai merasa khawatir lagi. Dia sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus menelepon Moonela untuk menanyakan keadaannya atau tidak.Tepat pada saat ini, Moonela malah meneleponnya terlebih dahulu. Lillia pun segera menjawabnya.“Lillia, aku lagi di ibu kota, nih! Apa kamu lagi senggang? Aku kangen sama kamu,” tanya Moonela dengan gembira.Lillia melihat jadwalnya, lalu menjawab, “Kamu datang ke perusahaan saja, ya? Akhir-akhir ini, aku sibuk banget dan hanya bisa menemuimu di kantor.”Lillia dan Moonela pada dasarnya selalu bersikap jujur pada satu sama lain. Saat ini, ada setumpuk pesanan yang harus ditangani dan rapat tiada akhir yang harus dihadiri Lillia setiap hari. Jadi, dia tidak bisa meluangkan waktu untuk menemui Moonela di luar.“Ya sudah deh. Kamu harus lebih per