Semalam sore Louis baru mulai menyelidiki masalah ini. Mana mungkin hasilnya akan secepat ini?Lagi pula, saat Louis menyelidikinya, dia juga merasa ada banyak hal yang menghambatnya.“Nggak tahu,” balas Louis dengan tenang.“Leon. Seharusnya kamu kenal dia? Hubungannya dengan Claude sangatlah dekat. Sekarang dia ditusuk dan masih berbaring di rumah sakit. Sepertinya Keluarga Jaspal akan dikuliti oleh Claude.” Ketika berbicara sampai di sini, Liman baru mulai khawatir dengan Louis.“Leon ….” Tatapan Louis terlihat muram.“Kamu tahu sendiri bagaimana temperamen Claude. Kalau kali ini bukan Leon yang mengadang tusukan itu, orang yang berbaring di rumah sakit sekarang adalah Lillia. Kedua orang itu adalah orang yang sangat penting baginya. Sekarang mereka pun berada di dalam bahaya. Apa kamu merasa dia akan melepaskan masalah ini begitu saja? Kalau Keluarga Jaspal nggak segera memberi penjelasan, sepertinya dia nggak akan melepaskan Keluarga Jaspal,” ucap Liman. Dia merasa marah dengan ap
Claude mengangkat alisnya. Terlintas rasa kagum di dalam tatapannya.“Aku memang ada dugaan seperti itu, tapi aku lebih mengarah ke dugaan pertama kamu.” Claude meletakkan cangkir kopi di tangannya.Lillia duduk di sofa sebelah, lalu menatap Claude dengan tenang. “Masalah kali ini bersangkutan dengan nyawa temanmu. Aku nggak akan menghalangi semua yang ingin kamu lakukan. Lagi pula, aku juga ingin tahu sebenarnya siapa anggota Keluarga Jaspal yang begitu menentangku.”Kelly sudah pasti adalah salah satunya, tetapi seharusnya masih ada orang lain di belakang Kelly.“Aku nggak akan membiarkan masalah Leon begitu saja. Aku beri tahu kamu di awal. Aku tahu kamu akan berterima kasih kepada Liman lantaran dia telah membelamu dengan postingan yang diunggahnya. Tapi kalau dia benar-benar berdiri di pihak yang sama dengan Keluarga Jaspal, aku juga akan beri pelajaran kepadanya.” Tatapan Claude ketika melihat Lillia sangatlah dingin.“Aku tahu,” balas Lillia.Tentu saja Lillia berterima kasih at
Claude mengakhiri panggilan. Seketika terlintas rasa kecewa di dalam matanya.Leon dapat merasakan perubahan ekspresi di wajah Claude. Dia pun tersenyum jahat. “Kenapa? Setelah tolak tawarannya, kamu malah jadi kecewa? Kalau kamu benar-benar merindukannya, kamu bisa pulang ke Kota Pinang. Cukup aku saja yang tinggal di ibu kota.”“Coba kamu lihat diri kamu sendiri, bukannya kamu masih berbaring di ranjang?” Claude sungguh tidak berdaya.“Tapi aku bisa bantu kamu selidiki apa pun yang kamu inginkan.” Terlihat senyuman santai di wajah Leon.Claude menekan-nekan pundaknya. “Semua yang kamu lakukan sudah lebih dari cukup. Sisanya, cukup serahkan kepadaku saja.”Wajah Leon masih kelihatan pucat lantaran kehilangan banyak darah. Setelah mendengar ucapan Claude, Leon spontan berkata, “Apa kamu merasa aku sangat nggak berguna? Kalau aku lebih hati-hati, nggak bakal terjadi hal seperti ini. Sekarang kamu malah mesti datang ke ibu kota untuk mengatasi hal ini.”Claude memperlakukan Leon bagai ad
Claude menyadari omongan Lillia terbata-bata. Dia pun spontan bertanya, “Apa yang ingin kamu katakan? Katakan saja, aku akan mendengarmu.”Jantung Lillia berdegup kencang. Dia berusaha menenangkan dirinya, lalu berkata pada Claude, “Nenek menerima panggilan dari Keluarga Jaspal di ibu kota. Mereka ingin kamu menghentikan aksimu.”Lillia mengatakan ucapan Ohara tadi kepada Claude. Namun, malah terdengar suara dengus dingin Claude. “Kenapa? Karena nggak sanggup menghadapiku, jadi malah mengancam orang tua? Kamu bilang sama nenekmu untuk tenang. Berhubung aku sudah memulai, aku nggak akan mengakhirinya.”Menyadari sikap tegas Claude, Lillia juga tidak membujuknya lagi.Claude berpesan kepada Lillia untuk mendengar apa katanya. Lillia juga tidak pasti akan mendengarnya. Hanya saja, Lillia tidak mungkin akan memaksa Claude untuk mendengar omongannya.“Claude, Nenek bukan penakut. Dia bahkan nggak pernah takut sewaktu di Desa Nova, kecuali kondisi memang nggak optimis.” Lillia masih saja men
Internet pada empat tahun silam tidak seramai sekarang. Jadi, meski ada berita kematian atau unggahan di sosial media, tidak banyak yang memperhatikannya. Berita itu pada akhirnya tenggelam hingga … baru kembali diketahui banyak orang sekarang. [ Apa kamu merasa berita ini benar? ]Moonela mengirim pesan kepada Lillia.Lillia menggigit bibirnya dengan erat. Dia mengetik membalas Moonela.[ Lagi diverifikasi. Nixon bukanlah orang baik. Jika benar semuanya seperti yang diberitakan, kenapa dia nggak mengatakannya ketika ditangkap waktu itu. Sekarang kebetulan Keluarga Jaspal sedang memiliki konflik dengan Claude, dia malah keluar untuk mengatakan hal ini? ]Selesai mengirim pesan, Lillia pun menghubungi Claude.Sayangnya, tidak ada yang mengangkat panggilan. Sejak mereka berdua bercerai, saat Lillia menghubungi Claude, Claude selalu mengangkatnya. Hari ini pesan tidak dibalas, panggilan juga tidak diangkat …. Wajar jika Lillia merasa cemas.Jangan-jangan Lillia terlalu memercayai Claud
Lillia sibuk hingga jam dua dini hari. Dia juga berusaha menemukan orang yang bersangkutan dengan rekor tindak kriminal Claude.Saat Lillia sedang kewalahan, dia menerima panggilan dari Frederick.Tak disangka Frederick juga masih belum tidur. Lillia yang merasa syok pun mengangkat panggilan.“Berdasarkan informasi orang dalam, Claude melakukan penyelundupan …. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa dia benar-benar menyuruh Nixon untuk menjadi kambing hitam?” Nada bicara Frederick sangatlah syok.“Penyeludupan apa?” tanya Lillia.“Aku sudah menemukan riwayat penyelundupan yang dilakukan Claude dari pihak kepolisian. Aku nggak lagi memfitnahnya.” Frederick membalas Lillia.“Pak Frederick, aku ingin pergi ke Jirlandia untuk mencari tahu apa yang terjadi. Apa kamu bisa membantuku?” tanya Lillia. Dia tidak berani pergi ke perbatasan Jirlandia sendirian.“Tentu saja bisa. Aku bisa pergi bersamamu.” Frederick langsung menyetujuinya. Dia bahkan merasa agak riang.“Perbatasan Jirlandia sangatlah ber
Frederick langsung memahami maksud Lillia.“Idemu bagus juga.”Mereka berdua kembali ke hotel. Frederick langsung mengutus anggotanya untuk mencari tahu.Tak sampai dua jam, anggota Frederick datang dengan kabar baru.“Aku sudah bertanya pada penduduk setempat. Semalam sekitar jam 12.30, katanya ada seorang lelaki paruh baya bersama sekelompok orang menculik seorang pemuda ke kapal penyelundupan.” Anggota Frederick menjelaskan apa yang diketahuinya.Frederick pun merasa agak kaget. Begitu pula dengan Lillia. Apa Claude telah diculik? Makanya dia tidak bisa dihubungi?“Apa kamu yakin? Selain saksi mata, apa kamu menemukan bukti?” tanya Frederick.“Masih dalam penyelidikan,” balas si bawahan.“Beri tahu mereka, uang bukanlah masalah. Asalkan mereka bisa memberikan bukti yang bermanfaat, aku pasti nggak akan merugikan mereka.” Frederick menatap pundak si bawahan, lalu tersenyum lebar.Frederick duduk di sofa, lalu mengambil kipas kesayangannya. “Dengan adanya turun tangan anggotaku, kamu
Proses penyelidikan ini jauh lebih lancar dari bayangan Lillia. Dia segera menyerahkan video itu kepada pihak kepolisian Jirlandia. Kemudian, pihak polisi langsung menangkap beberapa orang yang membantu penyelundupan ini dan mengeluarkan pemberitahuan.“Kamu benar-benar hebat!” puji Lillia begitu mendengar kabar mengenai pelakunya yang sudah tertangkap.Frederick pun tersenyum malu dan menjawab, “Pamanku bilang, kita nggak boleh menyembunyikan apa-apa waktu bertemu masalah seperti ini. Orang yang membantu melakukan penyelundupan harus ditangkap semuanya. Dengan begitu, kita baru bisa mengurangi korban penyelundupan.”“Tindakanmu benar,” kata Lillia.Pemberitahuan yang dikeluarkan pihak kepolisian Jirlandia langsung menjadi trending topic. Bagaimanapun juga, presiden direktur Grup Hutomo diculik ke perbatasan dan hendak dikirim ke luar negeri. Apalagi, hal ini juga berhubungan dengan Keluarga Jaspal. Berita ini tentu saja sangat menggemparkan.Meskipun sudah larut malam, perhatian warga