Kesan pertama Frederick terhadap Lillia adalah, Lillia sangat cantik, dingin, dan sulit didekati. Orang-orang seperti ini biasanya akan langsung dicap sombong. Namun, Frederick baru tahu bahwa Lillia ternyata bukan sombong, melainkan auranya memang seperti itu.Setelah berpisah, Lillia pun mengendarai mobilnya untuk pulang ke rumah. Hari ini, dia pulang lebih cepat, tetapi Ohara malah tidak berada di rumah. Berhubung mengkhawatirkan Ohara, Lillia pun segera meneleponnya. Setelah sekian lama, Ohara baru mengangkat teleponnya.“Nenek, kamu ada di mana? Hari ini, aku cepat pulang dan bisa menjemputmu,” kata Lillia dengan nada yang santai begitu teleponnya tersambung.“Nggak usah, aku lagi nonton TV di rumah teman sekitar kompleks. Aku akan pulang sebentar lagi,” tolak Ohara dengan buru-buru.Begitu mendengar Ohara sudah mendapatkan teman, Lillia pun tersenyum tipis dan berkata, “Kalau begitu, main dengan gembira, ya. Pulangnya malaman juga nggak apa-apa.”Setelah memutuskan sambungan tele
Lillia pulang ke rumah dengan beban pikiran yang banyak. Begitu masuk ke rumah dan melihat orang yang duduk di ruang tamu, ekspresinya langsung menjadi sangat dingin.“Siapa yang mengizinkanmu masuk ke rumahku?” bentak Lillia.Begitu mendengar suara Lillia, Ohara buru-buru berlari keluar dari dapur. Dia melirik Kelvin yang tersenyum hangat, lalu menatap Lillia dan bertanya dengan bingung, “Ada apa ini?”“Nenek, kamu nggak seharusnya mengizinkan orang asing untuk masuk saat aku nggak ada di rumah!” seru Lillia sambil berjalan ke sisi Ohara. Kemudian, dia melindungi Ohara di belakangnya.“Kenapa Nona Lillia begitu yakin aku nggak kenal sama nenekmu? Lagian, nenekmu itu orang dewasa, kamu nggak mungkin bisa melarangnya berteman dengan orang lain,” jawab Kelvin sambil tersenyum. Dia sama sekali tidak peduli pada kemarahan Lillia.“Pak Kelvin, kalau kamu nggak keluar sekarang juga, jangan salahkan aku pakai cara kasar!” ancam Lillia. Dia tidak ingin lanjut berbicara omong kosong dengan Kelv
Ohara meletakkan semua makanan di atas meja sambil bergumam tidak senang, “Mana bisa aku dibohongi segampang itu. Waktu masih muda, aku ini bunga desa yang sangat tangguh. Bahkan dalam mencari pasangan hidup, aku juga hanya bersedia menikahi kakekmu yang merupakan pria paling tampan di desa. Kamu boleh tanya semua penduduk Desa Nova apa aku pernah dibohongi atau nggak.”Ucapan Ohara membuat Lillia tertawa. Dia pun teringat tentang neneknya yang pernah mengambil sapu sambil mengejar orang yang berani menindasnya di desa dulu. Namun, dia juga tidak bisa melupakan bahwa neneknya sekarang adalah orang tua yang bahkan tidak begitu mengerti cara naik taksi.“Kota besar dan desa itu berbeda. Orang-orang di desa biasanya sering bertemu dan saling mengenal. Tapi kalau di kota besar, kamu mana tahu bagaimana sifat asli seseorang?” tanya Lillia sambil tersenyum. Dia tidak lupa untuk menasihati neneknya lagi.“Iya, aku tahu. Lillia, dia memaksamu melakukan transaksi apa? Apa masalah yang menimpa s
Postingan Lillia kali ini sangat brilian. Sebelumnya, Kelly sudah menindasnya baik secara terang-terangan maupun diam-diam. Sekarang, dia sengaja ingin meminjam bantuan para warganet untuk mencemooh Kelly.Setelah membaca komentar di Instagram, suasana hati Lillia menjadi sangat bagus. Hanya saja, setelah menggunakan kekuatan internet untuk menghadapi Kelly kali ini, dia harus lebih berhati-hati dalam memanfaatkan internet lagi selanjutnya. Bagaimanapun juga, internet bagaikan pedang bermata dua. Jika tidak hati-hati, dia juga akan melukai dirinya sendiri.Saat Lillia tiba di Studio LMOON keesokan harinya, Moonela langsung memberitahunya bahwa pengacara dari Katie Jewelry sedang menunggunya di kantor....Di Kediaman Jaspal di ibu kota.Kelly masih belum mengetahui tentang postingan yang dibagikan Lillia di Instagram semalam. Begitu berbalik di tempat tidur, dia tiba-tiba menabrak tubuh seseorang. Dia pun merasa sangat terkejut dan segera membuka matanya.“Ah!” Terdengar jeritan dari s
Lillia duduk di kantornya sambil mendengar ucapan pengacara dari Katie Jewelry dalam diam.“Nona Lillia, dunia bisnis punya aturannya sendiri. Memosting hal seperti itu di internet sudah terlalu ekstrem. Berhubung tindakan seperti ini sangat merusak reputasi Kelvin, kamu harus menanggung konsekuensi berat. Selain itu, dia masih nggak bisa dihubungi sampai sekarang setelah pergi ke rumahmu. Apa kamu masih berani bilang hal ini nggak ada kaitannya denganmu?” ulang pengacara itu lagi.“Lorraine sudah bilang dia akan mendiskusikan hal ini denganmu setelah pengacaranya tiba. Nggak ada gunanya kamu menghabiskan air liurmu!” jawab asistennya Lillia sambil menatap pengacara itu dengan dingin.Pengacara itu tidak menghiraukan asistennya Lillia dan lanjut berkata, “Nona Lillia, Tuan Kelvin yang menghilang sangat menguntungkan postinganmu. Ini juga adalah bagian dari rencanamu, ‘kan?”Lillia duduk santai sambil menyesap tehnya. Dia bahkan juga tidak berhenti menguap. Berhubung tahu Katie Jewelry
Setelah memberi perintah pada Hans, Claude pun berencana untuk tidur sejenak. Hans pun membesarkan sedikit kekuatan AC mobil.Sejak bertemu dengan Lillia di bar waktu itu, Hans menyadari bahwa Claude mulai insomnia lagi. Meskipun tidak mengatakannya, dia bisa menebak bahwa ada yang mengganggu pikiran Claude.Baru saja Claude memejamkan matanya sebentar, ponselnya tiba-tiba berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat orang yang menelepon adalah Louis. Dia pun mendengus, lalu menekan tombol menerima panggilan. Namun, dia hanya menutup matanya tanpa berbicara.“Ada maksud dari masalah Kelvin ini?” tanya Louis dengan nada dingin.“Bukannya dia ada di tanganmu? Kenapa kamu nggak langsung tanya dia saja?” tanya balik Claude dengan acuh tak acuh. Namun, ada kedinginan yang tersirat di dalam nadanya.“Claude, aku bukan mau tahu apa yang sudah dilakukan Kelvin, tapi alasan kenapa kamu mengirimnya ke rumahku!” seru Louis dengan marah. Dia sudah tidak dapat menahan amarahnya dan melanjutkan
Nada bicara Liman membuat Louis merasa agak marah. Dia pun menjawab, “Kamu sudah kenal berapa lama denganku? Masih belum terbukti bahwa Kelly yang melakukan semua ini, tapi kamu mau langsung melampiaskan amarahmu padaku?”Louis mendukung Liman mengejar Lillia. Hanya saja, Liman yang mencurigai Kelly tanpa bukti membuatnya merasa agak kesal. Liman adalah teman baiknya. Dia berharap meskipun menyukai Lillia, Liman tetap bisa menghadapi masalah ini secara rasional. Bagaimanapun juga, Kelly adalah adiknya. Dengan mencurigai Kelly secara langsung, apa Liman sama sekali tidak peduli pada perasaannya?Liman berkata dengan dingin, “Aku percaya padamu karena sudah mengenalmu begitu lama. Tapi, aku nggak kenal dengan Kelly dan nggak punya alasan untuk percaya sama dia. Lagian, memangnya kamu sudah kenal lama dengannya? Aku cuma mau tahu, dia tahu nomor sandimu atau nggak?”“Mana mungkin dia tahu nomor sandi rekeningku? Aku juga akan menyelidiki dengan jelas kenapa bisa ada uang yang masuk ke rek
Setelah membaca komentar warganet, Lillia pun tidak bisa menahan tawanya. Namun, cara perang bisnis yang mereka anggap tidak berbobot itu malah telah menimbulkan masalah besar untuknya.Dengan Kelvin yang terluka, mutiara yang ada di tangan Lillia telah selamat untuk sementara. Hal yang tersisa hanyalah masalah Melisa.Seiring dengan waktu yang terus berjalan, tanpa terasa, seminggu telah berlalu.Begitu keluar dari perusahaan, Lillia menerima telepon dari Elgan.“Ingat datang ke acara reuni besok, ya. Apa kamu mau aku menjemputmu?” tanya Elgan dengan suara yang sangat lembut dan hangat.“Nggak usah, kamu kirimkan saja alamatnya padaku,” tolak Lillia dengan halus.“Oke. Oh iya, aku sudah mengetahui masalahmu dari internet. Bagaimana keadaanmu sekarang? Nenek baik-baik saja, ‘kan? Akhir-akhir ini, aku terlalu sibuk. Lagian, kamu juga lagi sibuk mengurus semua masalah-masalah ini. Jadi, aku nggak mau mengganggumu dulu dan menunggu sampai hari ini untuk bertanya,” ujar Elgan dengan penuh
Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia
Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa
Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny
Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h
Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m
“Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk
Selama adiknya hilang, Louis selalu berharap dia bisa segera pulang ke rumah. Sekarang, adiknya memang sudah kembali. Selain itu, dia juga merasa dirinya bersikap sangat baik terhadap Kelly dan selalu menuruti permintaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Louis merasa Kelly menjadi makin menyebalkan. Dia bukan hanya suka melakukan trik kotor secara diam-diam, juga sering memicu perselisihan di hadapan orang tuanya. Dia juga berkata dirinya menyukai Lillia, tetapi malah selalu berlagak seperti korban dan mengatakan Lillia sering menindasnya.Kelly tidak menyangka Louis akan menggunakan nada bicara seperti ini untuk berbicara dengannya. Dia pun terisak, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak, apa kamu sudah bosan denganku? Setelah memiliki orang yang disukai, Kakak jadi membenciku?”Louis menjawab dengan dingin, “Aku juga punya urusanku sendiri. Kamu nggak perlu menggunakan alasan Moonela memukulmu untuk mengikatku. Lagian, aku juga sudah bosan harus menemanimu jalan-jalan s
Di hari ketiga Moonela hilang, Claude masih belum menemukan informasi apa-apa. Saat ini, dia sedang duduk di kantor dan memikirkan bagaimana cara bawahan Kelly memindahkan Moonela. Dia sudah menyelidiki semua CCTV, tetapi tidak menemukan ada yang aneh. Dia hampir tidak pernah bertemu kesulitan seperti ini. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menelepon Nelson.“Coba cari kesempatan untuk pergi ke rumah Moonela lagi, lalu periksalah seluruh rumahnya dengan teliti. Aku curiga dia masih berada di dalam rumah,” perintah Claude dengan nada dingin.“Aku rasa Louis yang paling cocok untuk melakukan hal ini,” jawab Nelson. Untuk mengurangi risiko, hanya Louis seorang yang paling cocok untuk melakukan hal ini. Claude pun terdiam sejenak, lalu memutuskan sambungan telepon. Dia sudah secara tidak langsung menyetujui usul Nelson.Tidak lama kemudian, Lillia menerima telepon dari Claude. Baru saja dia menekan tombol menerima panggilan, terdengar Claude yang bertanya, “A
Melihat Moonela yang membagikan foto avatar virtual yang dibuatnya kepadanya setiap hari, Lillia merasa Moonela juga lumayan suka bermain permainan ini. Namun, begitu teringat cedera kaki Moonela, dia mau tak mau mulai merasa khawatir lagi. Dia sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus menelepon Moonela untuk menanyakan keadaannya atau tidak.Tepat pada saat ini, Moonela malah meneleponnya terlebih dahulu. Lillia pun segera menjawabnya.“Lillia, aku lagi di ibu kota, nih! Apa kamu lagi senggang? Aku kangen sama kamu,” tanya Moonela dengan gembira.Lillia melihat jadwalnya, lalu menjawab, “Kamu datang ke perusahaan saja, ya? Akhir-akhir ini, aku sibuk banget dan hanya bisa menemuimu di kantor.”Lillia dan Moonela pada dasarnya selalu bersikap jujur pada satu sama lain. Saat ini, ada setumpuk pesanan yang harus ditangani dan rapat tiada akhir yang harus dihadiri Lillia setiap hari. Jadi, dia tidak bisa meluangkan waktu untuk menemui Moonela di luar.“Ya sudah deh. Kamu harus lebih per