Share

Bab 242

Claude akan menghargai semua pembelian Lillia. Dia tidak tega untuk menyia-nyiakannya, meski buah-buahan ini tidak begitu segar. Nelson merasa Claude sedang mencari penyakit sendiri.

Siang harinya, akhirnya Ohara siuman.

Dokter melakukan pemeriksaan sekali lagi, lalu berkata pada Lillia, “Penyakit diabetes pasien cukup serius. Kalau pasien nggak menyuntik insulin dengan teratur, akan berdampak pada penglihatannya. Masih nggak patuh lagi?”

Lillia menatap Ohara dengan kesal. Ohara yang merasa tidak enak hati itu langsung mengalihkan pandangannya. “Ingatan orang tua sudah nggak bagus. Wajar kalau sering lupa.”

“Aku sudah beli rumah. Kali ini apa pun ceritanya, kamu nggak usah kembali ke kampung lagi.” Raut Lillia berubah serius. “Kamu nggak boleh menolakku lagi. Kalau nggak, aku benar-benar marah.”

Setelah mengalami masalah ini, Ohara juga tidak keras kepala lagi. Tatapannya tertuju pada wajah Lillia. Dia menunjukkan ekspresi bersalahnya. “Lillia, kamu pasti capek.”

Lillia tertegun sejena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status