Lillia pun hendak meninggalkan Claude. Tiba-tiba, Claude berkata, "Kamu seharusnya tahu cara mencocokkan pakaian, 'kan? Kenapa nggak bisa membantuku?"Lillia berbalik dan berjalan ke arah koper. Setelah mencari sesaat, dia memilih pakaian berwarna abu untuk Claude. "Kalau mau ikut aku, pakai pakaian yang warnanya lebih terang. Pakaian dengan warna gelap mudah menyerap sinar matahari, nanti kamu kepanasan.""Oke." Terlihat kegembiraan pada sorot mata Claude.Setelah Claude selesai mandi, Lillia pun membawanya untuk sarapan. Saat ini, Moonela mengirimnya sebuah tangkapan layar.Nikita mengklarifikasi bahwa Lillia adalah adik sepupu Claude, banyak akun resmi yang meneruskan berita ini. Namun, Lillia tidak peduli.Matahari sudah bersinar terik pada pukul 07.00. Lillia memilih kain di pasar, sedangkan Claude terus mengikutinya di belakang."Ini bukan wol asli. Wol asli nggak akan menusuk tangan begini. Selain itu, rasanya agak dingin saat baru disentuh. Setelah itu, baru menjadi hangat," je
Claude mengangkat alisnya sambil bertanya, "Kamu cemburu lagi?""Jangan mimpi di siang bolong, ya!" tegur Lillia sambil mengerlingkan matanya dengan sinis.Claude menatapnya, lalu berucap, "Kamu pasti sangat menderita karena berpura-pura menjadi istri yang penurut selama 3 tahun ini."Lillia pun merasa canggung mendengarnya. Demi menyenangkan hati Claude, dia memang berusaha untuk bersikap lembut selama ini.Sesudah pramusaji datang, Lillia menyerahkan menu kepadanya. Kemudian, dia tidak berbicara lagi dan hanya menonton video dengan volume yang cukup besar.Claude pun tahu wanita ini tidak ingin menghiraukannya sehingga ikut mengeluarkan ponsel untuk membaca pesan yang dikirimkan Cedron. Hari ini, Cedron mengirimnya cukup banyak pesan.Begitu melihatnya, Claude baru mendapati Cedron mengirimnya beberapa tautan Instagram. Dia pun mengekliknya, lalu menemukan bahwa seseorang memotret dirinya dan Lillia saat memasuki hotel. Tidak banyak komentar yang ditinggalkan netizen, tetapi telah me
Lillia meliriknya sekilas, tetapi segera mengalihkan pandangannya. Kemudian, dia membalas, "Oh, itu nggak ada hubungannya denganku juga."Meskipun masih merasa agak kesal, semuanya akan tenang kembali pada waktunya. Lillia menerima semua ini dengan lapang dada. Dia belum bisa melupakan cinta mendalam yang diberikannya kepada Claude selama 3 tahun.Elgan yang mendengarnya pun menunjukkan ekspresi puas. Dia berucap, "Ya, kamu benar."Begitu bergabung dengan tim produksi, Lillia menjadi luar biasa sibuk. Baik pemeran utama ataupun pemeran pendukung, dia tetap harus mengukur ukuran tubuh mereka untuk membuat pakaian.Tentunya, Lillia juga harus mencocokkan pakaian berdasarkan warna kulit, karisma, paras, dan riasan pemeran utama pria serta wanita.Sesudah sibuk sebulan lebih, LMOON menyelesaikan kostum para pemain, kecuali beberapa kostum yang akan dikenakan di akhir.Setelah syuting dimulai, Lillia pun tinggal di hotel yang dipersiapkan oleh tim produksi. Pagi-pagi, dia hendak menemui pem
Ketika syuting, penampilan Moira tampak sangat buruk karena merasa tidak puas dengan kostum yang dipakainya. Jaivyn sampai membanting naskahnya dengan geram."Moira, kamu bisa berakting nggak sih! Aku menyuruhmu menunjukkan kesedihan dan kemarahan karena kehilangan kerabat. Kenapa yang terlihat hanya kemarahan! Di mana kesedihannya!" bentak Jaivyn sampai wajahnya memerah.Mata Moira pun berkaca-kaca. Dia menggigit bibirnya tanpa berbicara. Di sisi lain, Viola justru segera memberi tahu Jaivyn, "Lillia membuatnya marah pagi tadi, makanya kondisinya jadi nggak prima."Jaivyn langsung memelototi Lillia dan menghardik, "Apa-apaan kamu ini? Dia pemeran utama, kamu seharusnya menjaga omonganmu!"Lillia yang berjongkok di samping sontak termangu karena dirinya ikut terlibat. Dia segera membalas, "Ya, aku sudah mengerti.""Suruh pemeran utama pria maju dulu!" perintah Jaivyn sambil melirik Moira sekilas. Kemudian, dia berbalik dan menyuruh orang lain membuat persiapan.Viola membawa Moira untu
Claude telah berhubungan dengan banyak orang di kalangan industri. Beberapa yang terlihat suci justru sangat nakal di belakang. Beberapa yang reputasinya baik dan terlihat sopan justru menyiram asistennya dengan air panas, bahkan memaki dan memperlakukan asisten seolah-olah mereka bukan manusia.Claude berpikir, jika Moira bisa melihat kemampuan Lillia, asistennya tidak mungkin berbicara begitu kepada Jaivyn.Lantaran Lillia tidak bisa dihubungi, Claude terpaksa menelepon Jaivyn. Saat ini, Jaivyn baru selesai bertelepon. Ketika melihat nama Claude, dia tak kuasa merinding dan buru-buru menerimanya."Pak Claude ...," sapa Jaivyn dengan agak takut. Menurutnya, Claude dan Elgan sama-sama sulit untuk dihadapi."Apa yang terjadi di antara Lillia dengan Moira? Kamu bisa memberitahuku?" tanya Claude dengan nada bicara yang cukup sopan.Jaivyn menyeka keringat di dahinya sebelum menyahut, "Kami masih menyelidikinya. Lillia bilang Moira tidak puas dengan kostum yang dipakainya, tapi Moira memba
Tidak sampai 2 jam, Claude akhirnya mengambil tindakan. Pertama, Moira terungkap pernah menginjak asistennya dengan sepatu hak tinggi. Kemudian, dia terungkap pernah menampar pemain figuran yang berperan sebagai pelayan.Ada video, juga ada tulisan yang diunggah oleh seseorang. Begitu melihat Claude yang mengunggah semua itu, Lillia langsung meneleponnya.Begitu telepon tersambung, Claude pun bertanya dengan bangga, "Gimana?""Kenapa kamu mengunggahnya di akunmu sendiri? Orang-orang akan bilang kamu membantuku ...," ujar Lillia."Kenapa memangnya? Moira berani menindasmu karena mengandalkan bos di belakangnya dan para penggemar bodohnya," ucap Claude."Tapi, hal ini akan merugikanmu," ujar Lillia dengan sungguh-sungguh.Claude tersenyum dingin sambil bertanya, "Jadi, apa bedanya kalau Elgan yang membantumu?""Dia nggak berpikir untuk mengambil tindakan seperti ini. Selain itu, aku bisa mengatasinya sendiri meskipun kamu nggak membantuku," sahut Lillia."Kamu ingin mengatasinya dengan k
Moira dan Viola sontak terperanjat. Lillia berucap dengan sinis, "Kamu nggak perlu minta maaf, hanya perlu bicara terus terang tentang desain LMOON. Apa benar kamu nggak menyukainya dan merasa dandanan Suku Klaz mirip dandanan wanita penghibur? Kamu merasa aku hanya seorang penipu?""Memangnya yang kukatakan salah? Kalau LMOON nggak bisa mendesain kostum, mundur saja dari tim produksi! Kenapa sampai mencari profesor demi desain seperti itu? Dandanan Suku Klaz juga nggak sejelek itu!" sahut Moira yang berdiri dengan galak.Moira memang meremehkan Lillia. Dia merasa seorang asisten seperti Lillia tidak mungkin bergabung dengan tim produksi tanpa bantuan Claude dan Elgan.Mendengar ini, Jaivyn segera menegur, "Kalau nggak mengerti sejarah, jangan sembarangan omong!""Aku nggak ngerti sejarah? Di film dan drama lain juga ada busana tradisional Suku Klaz dari Dinasti Tivoli, dandanan mereka jelas begitu cantik," timpal Moira."Kamu juga tahu itu dari Dinasti Tivoli, jadi sebenarnya kamu mau
Lillia merasa pria ini sangat menjijikkan. Dia mengkritik asistennya di belakang, jadi apa bedanya dengan orang yang mengkhianati sahabat sendiri?"Nggak perlu, aku merasa diriku sangat sehat," tolak Lillia dengan lembut.Mendengar ini, Nevis hanya bisa pergi dengan membawa kotak makannya. Lillia awalnya mengira ini hanya selingan. Tanpa diduga, setelah syuting selesai, Claude tiba-tiba meneleponnya.Lillia menekan tombol menjawab panggilan, lalu terdengar suara jengkel Claude. "Apa hubunganmu dengan aktor itu?""Hah? Memangnya ada apa?" tanya Lillia balik.Begitu ucapan ini dilontarkan, terdengar pula suara Elgan dari belakang, "Lillia."Lillia berbalik dan melihat Elgan datang dengan membawa Harris. Sebelum Claude sempat berbicara, Lillia sudah berkata, "Aku ada urusan, nanti kutelepon balik."Tanpa memberi Claude kesempatan untuk menolak, Lillia langsung mengakhiri panggilannya. Dia pun mendekati Elgan dan Harris, lalu bertanya dengan sopan, "Pak Harris, kenapa kamu datang kemari?"