Ketika syuting, penampilan Moira tampak sangat buruk karena merasa tidak puas dengan kostum yang dipakainya. Jaivyn sampai membanting naskahnya dengan geram."Moira, kamu bisa berakting nggak sih! Aku menyuruhmu menunjukkan kesedihan dan kemarahan karena kehilangan kerabat. Kenapa yang terlihat hanya kemarahan! Di mana kesedihannya!" bentak Jaivyn sampai wajahnya memerah.Mata Moira pun berkaca-kaca. Dia menggigit bibirnya tanpa berbicara. Di sisi lain, Viola justru segera memberi tahu Jaivyn, "Lillia membuatnya marah pagi tadi, makanya kondisinya jadi nggak prima."Jaivyn langsung memelototi Lillia dan menghardik, "Apa-apaan kamu ini? Dia pemeran utama, kamu seharusnya menjaga omonganmu!"Lillia yang berjongkok di samping sontak termangu karena dirinya ikut terlibat. Dia segera membalas, "Ya, aku sudah mengerti.""Suruh pemeran utama pria maju dulu!" perintah Jaivyn sambil melirik Moira sekilas. Kemudian, dia berbalik dan menyuruh orang lain membuat persiapan.Viola membawa Moira untu
Claude telah berhubungan dengan banyak orang di kalangan industri. Beberapa yang terlihat suci justru sangat nakal di belakang. Beberapa yang reputasinya baik dan terlihat sopan justru menyiram asistennya dengan air panas, bahkan memaki dan memperlakukan asisten seolah-olah mereka bukan manusia.Claude berpikir, jika Moira bisa melihat kemampuan Lillia, asistennya tidak mungkin berbicara begitu kepada Jaivyn.Lantaran Lillia tidak bisa dihubungi, Claude terpaksa menelepon Jaivyn. Saat ini, Jaivyn baru selesai bertelepon. Ketika melihat nama Claude, dia tak kuasa merinding dan buru-buru menerimanya."Pak Claude ...," sapa Jaivyn dengan agak takut. Menurutnya, Claude dan Elgan sama-sama sulit untuk dihadapi."Apa yang terjadi di antara Lillia dengan Moira? Kamu bisa memberitahuku?" tanya Claude dengan nada bicara yang cukup sopan.Jaivyn menyeka keringat di dahinya sebelum menyahut, "Kami masih menyelidikinya. Lillia bilang Moira tidak puas dengan kostum yang dipakainya, tapi Moira memba
Tidak sampai 2 jam, Claude akhirnya mengambil tindakan. Pertama, Moira terungkap pernah menginjak asistennya dengan sepatu hak tinggi. Kemudian, dia terungkap pernah menampar pemain figuran yang berperan sebagai pelayan.Ada video, juga ada tulisan yang diunggah oleh seseorang. Begitu melihat Claude yang mengunggah semua itu, Lillia langsung meneleponnya.Begitu telepon tersambung, Claude pun bertanya dengan bangga, "Gimana?""Kenapa kamu mengunggahnya di akunmu sendiri? Orang-orang akan bilang kamu membantuku ...," ujar Lillia."Kenapa memangnya? Moira berani menindasmu karena mengandalkan bos di belakangnya dan para penggemar bodohnya," ucap Claude."Tapi, hal ini akan merugikanmu," ujar Lillia dengan sungguh-sungguh.Claude tersenyum dingin sambil bertanya, "Jadi, apa bedanya kalau Elgan yang membantumu?""Dia nggak berpikir untuk mengambil tindakan seperti ini. Selain itu, aku bisa mengatasinya sendiri meskipun kamu nggak membantuku," sahut Lillia."Kamu ingin mengatasinya dengan k
Moira dan Viola sontak terperanjat. Lillia berucap dengan sinis, "Kamu nggak perlu minta maaf, hanya perlu bicara terus terang tentang desain LMOON. Apa benar kamu nggak menyukainya dan merasa dandanan Suku Klaz mirip dandanan wanita penghibur? Kamu merasa aku hanya seorang penipu?""Memangnya yang kukatakan salah? Kalau LMOON nggak bisa mendesain kostum, mundur saja dari tim produksi! Kenapa sampai mencari profesor demi desain seperti itu? Dandanan Suku Klaz juga nggak sejelek itu!" sahut Moira yang berdiri dengan galak.Moira memang meremehkan Lillia. Dia merasa seorang asisten seperti Lillia tidak mungkin bergabung dengan tim produksi tanpa bantuan Claude dan Elgan.Mendengar ini, Jaivyn segera menegur, "Kalau nggak mengerti sejarah, jangan sembarangan omong!""Aku nggak ngerti sejarah? Di film dan drama lain juga ada busana tradisional Suku Klaz dari Dinasti Tivoli, dandanan mereka jelas begitu cantik," timpal Moira."Kamu juga tahu itu dari Dinasti Tivoli, jadi sebenarnya kamu mau
Lillia merasa pria ini sangat menjijikkan. Dia mengkritik asistennya di belakang, jadi apa bedanya dengan orang yang mengkhianati sahabat sendiri?"Nggak perlu, aku merasa diriku sangat sehat," tolak Lillia dengan lembut.Mendengar ini, Nevis hanya bisa pergi dengan membawa kotak makannya. Lillia awalnya mengira ini hanya selingan. Tanpa diduga, setelah syuting selesai, Claude tiba-tiba meneleponnya.Lillia menekan tombol menjawab panggilan, lalu terdengar suara jengkel Claude. "Apa hubunganmu dengan aktor itu?""Hah? Memangnya ada apa?" tanya Lillia balik.Begitu ucapan ini dilontarkan, terdengar pula suara Elgan dari belakang, "Lillia."Lillia berbalik dan melihat Elgan datang dengan membawa Harris. Sebelum Claude sempat berbicara, Lillia sudah berkata, "Aku ada urusan, nanti kutelepon balik."Tanpa memberi Claude kesempatan untuk menolak, Lillia langsung mengakhiri panggilannya. Dia pun mendekati Elgan dan Harris, lalu bertanya dengan sopan, "Pak Harris, kenapa kamu datang kemari?"
Lillia memalingkan kepala untuk menatap Claude. Dia sungguh kaget saat ini. Namun, dia segera menyembunyikan ekspresi kagetnya. “Kenapa kamu bisa ke sini?”Claude berjalan ke dalam ruangan privat. Dia berdiri di sisi Lillia, lalu meletakkan tangan di atas pundaknya. “Tentu saja aku datang untuk menyelesaikan masalah adik sepupuku.”Harris yang duduk di samping Elgan spontan berdiri. “Kalian para anak muda duduk bersama saja. Jadi, kalian bisa bahas masalah yang kacau di internet itu.”Jaivyn juga mengetahui masalah yang beredar di internet. Hanya saja, Jaivyn sendiri juga kehabisan akal untuk menghadapi masalah seperti ini.Claude duduk di samping Lillia. Dia melirik Elgan dengan tatapan datar, lalu berkata, “Apa asisten kecil seperti dia pantas ditentang oleh artis kalian?”“Semuanya belum pasti, soalnya kita juga nggak punya bukti …,” ucap Jaivyn.Claude memotong ucapan Jaivyn dengan sinis. “Setelah kalian menemukan cara penyelesaian, semuanya pun sudah terlambat. Kalian semua berkec
Elgan yang tadinya memainkan ponselnya tetiba menatap Claude.“Apa masalah itu bisa diselidiki dengan gampangnya? Biasanya orang-orang di dalam dunia hiburan melakukan semuanya dengan sangat rahasia. Soalnya kalau sampai ketahuan, karier mereka di dunia hiburan pun akan berakhir.”Sebenarnya Elgan juga kepikiran cara itu sebelumnya. Dia pernah bertanya kepada orang yang menggeluti bidang tersebut. Namun, orang itu mengatakan bahwa jika semua itu ulah Moira, itu berarti yang mendukungnya dari belakang itu adalah perusahaannya.“Cukup menyelidiki apakah Nikita membayar netizen untuk meningkatkan ketenarannya saja.” Claude menatap Elgan. Sikapnya tidak begitu bersahabat.Elgan mengangguk, lalu lanjut memainkan ponselnya.Claude menenangkan Lillia. “Kamu serahkan semua masalah kepadaku. Kamu bisa melakukan pekerjaanmu dengan tenang.”Perasaan Lillia terasa agak kalut. Seandainya sejak dulu Claude memiliki pemikiran seperti ini, Lillia juga tidak mungkin akan seperti sekarang ini.Seandainy
Elgan menatap Lillia. Tiba-tiba dia merasa bagai pertama kali bertemu dengan Lillia saja.Beberapa saat kemudian, Elgan pun tersenyum. “Kamu memang … adalah Lillia yang kerjaannya menentang anggota kru dan juga Pak Claude. Ayo, kita bicara di tempatku saja.”Elgan memiliki ruang istirahatnya tersendiri. Jadi, semuanya akan terasa lebih aman.Setelah Lillia masuk ke dalam, tatapannya seketika menjadi datar. “Ada satu rahasia Moira di tanganku. Aku bisa membuatnya meninggalkan tempat ini. Sebelumnya aku masih bingung dengan apa yang harus aku lakukan. Setelah melihat kamu mencari Pak Harris, pikiranku jadi jernih.”Seusai berbicara, Lillia mengeluarkan ponselnya, lalu membuka rekaman.Elgan mendengar isi rekaman itu. Moira mengatakan bahwa dia sangat tidak puas dengan busana dan riasan itu. Seketika wajahnya Elgan menjadi muram.Mereka sedang melakukan syuting drama sejarah. Setiap busana dan riasan pasti akan mengikuti referensi zaman waktu itu. Jika Moira tidak puas dengan semua itu, i
Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia
Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa
Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny
Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h
Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m
“Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk
Selama adiknya hilang, Louis selalu berharap dia bisa segera pulang ke rumah. Sekarang, adiknya memang sudah kembali. Selain itu, dia juga merasa dirinya bersikap sangat baik terhadap Kelly dan selalu menuruti permintaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Louis merasa Kelly menjadi makin menyebalkan. Dia bukan hanya suka melakukan trik kotor secara diam-diam, juga sering memicu perselisihan di hadapan orang tuanya. Dia juga berkata dirinya menyukai Lillia, tetapi malah selalu berlagak seperti korban dan mengatakan Lillia sering menindasnya.Kelly tidak menyangka Louis akan menggunakan nada bicara seperti ini untuk berbicara dengannya. Dia pun terisak, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak, apa kamu sudah bosan denganku? Setelah memiliki orang yang disukai, Kakak jadi membenciku?”Louis menjawab dengan dingin, “Aku juga punya urusanku sendiri. Kamu nggak perlu menggunakan alasan Moonela memukulmu untuk mengikatku. Lagian, aku juga sudah bosan harus menemanimu jalan-jalan s
Di hari ketiga Moonela hilang, Claude masih belum menemukan informasi apa-apa. Saat ini, dia sedang duduk di kantor dan memikirkan bagaimana cara bawahan Kelly memindahkan Moonela. Dia sudah menyelidiki semua CCTV, tetapi tidak menemukan ada yang aneh. Dia hampir tidak pernah bertemu kesulitan seperti ini. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menelepon Nelson.“Coba cari kesempatan untuk pergi ke rumah Moonela lagi, lalu periksalah seluruh rumahnya dengan teliti. Aku curiga dia masih berada di dalam rumah,” perintah Claude dengan nada dingin.“Aku rasa Louis yang paling cocok untuk melakukan hal ini,” jawab Nelson. Untuk mengurangi risiko, hanya Louis seorang yang paling cocok untuk melakukan hal ini. Claude pun terdiam sejenak, lalu memutuskan sambungan telepon. Dia sudah secara tidak langsung menyetujui usul Nelson.Tidak lama kemudian, Lillia menerima telepon dari Claude. Baru saja dia menekan tombol menerima panggilan, terdengar Claude yang bertanya, “A
Melihat Moonela yang membagikan foto avatar virtual yang dibuatnya kepadanya setiap hari, Lillia merasa Moonela juga lumayan suka bermain permainan ini. Namun, begitu teringat cedera kaki Moonela, dia mau tak mau mulai merasa khawatir lagi. Dia sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus menelepon Moonela untuk menanyakan keadaannya atau tidak.Tepat pada saat ini, Moonela malah meneleponnya terlebih dahulu. Lillia pun segera menjawabnya.“Lillia, aku lagi di ibu kota, nih! Apa kamu lagi senggang? Aku kangen sama kamu,” tanya Moonela dengan gembira.Lillia melihat jadwalnya, lalu menjawab, “Kamu datang ke perusahaan saja, ya? Akhir-akhir ini, aku sibuk banget dan hanya bisa menemuimu di kantor.”Lillia dan Moonela pada dasarnya selalu bersikap jujur pada satu sama lain. Saat ini, ada setumpuk pesanan yang harus ditangani dan rapat tiada akhir yang harus dihadiri Lillia setiap hari. Jadi, dia tidak bisa meluangkan waktu untuk menemui Moonela di luar.“Ya sudah deh. Kamu harus lebih per