Share

Bab 6

Author: Kharamiza
last update Last Updated: 2025-01-08 22:44:09

Pintu rumah terbuka perlahan. Damian masuk dengan langkah pelan agar suara langkahnya tak membangunkan siapa pun.

Hanya saja, langkahnya mendadak terhenti saat melihat lampu ruang tamu ternyata menyala. Di sana, istrinya duduk dengan wajah datar, kedua tangannya dilipat di depan dada.

Pemandangan itu, seketika membuat Damian canggung. Bukankah tadi, Inara sudah tidur ketika ia pergi?

“Ra? Kenapa kamu belum tidur?” Damian memberanikan diri bertanya.

Wanita itu bangkit dari sofa, menatap Damian tajam. “Aku bangun karena mendapati kamu tidak ada di kamar. Malam-malam begini pergi ke mana kamu dan baru pulang saat sudah dini hari?” tanyanya langsung tanpa basa-basi.

Damian terdiam sejenak, jelas tidak menyangka kalau akan dihantam dengan pertanyaan itu. Sebelumnya, dia berpikir kalau Inara akan tetap tidur ketika ia kembali, seperti saat memutuskan diam-diam keluar dari rumah tadi.

Dia berdehem pelan, terlihat berpikir sebelum akhirnya menjawab, “Tadi tiba-tiba sekretarisku telepon, katanya ada masalah di kantor. Aku harus ke sana untuk mengurusnya.”

“Tengah malam begini kamu masih bekerja?” tanya Inara dengan alis terangkat. Tatapannya penuh rasa curiga yang tidak bisa ia sembunyikan.

Suaminya itu memijat tengkuk. Pertanda gugup yang sebenarnya dia sendiri tak menyadari hal itu. “Iya, urgent banget soalnya. Kalau aku enggak datang, masalahnya bisa jadi makin kacau,” katanya, mencoba tersenyum untuk menyakinkan Inara.

Akan tetapi, Inara tetap berdiri di tempatnya, menatap Damian tanpa ekspresi. “Harusnya kamu bilang dulu agar aku tak cemas mencarimu. Berpikir kalau ....”

Inara tak melanjutkan kata-katanya ketika Damian mendekat dan memeluknya dengan lembut, bermaksud meredakan rasa khawatir istrinya. “Maaf, Sayang. Tadi tidurmu sangat nyenyak. Aku hanya tidak mau menganggu tidurmu.”

“Apa iya, Mas?” Inara menyipitkan mata, seolah-olah mencari kejujuran di wajah suaminya itu.

Hanya saja, setelah beberapa detik, dia menarik napas panjang dan mengalihkan pandangan. Memilih untuk tak berpikir macam-macam. Mungkin, suaminya memang ada urusan kantor yang tak bisa ditunda.

“Baiklah, lain kali beri tau aku kalau ada urusan malam-malam begini. Setidaknya, aktifkan ponselmu, biar aku mudah menghubungi.”

Damian mengangguk cepat. Tak ingin membuat istrinya itu makin meragukannya. “Ya ampun. Maaf sekali lagi, Sayang, ponselku tiba-tiba mati tadi, tapi lain kali, aku janji akan mengatakannya padamu.”

Sekalipun terlihat percaya, sebenarnya Inara tak benar-benar puas dengan alasan Damian. Dia memperhatikan gerak-gerik suaminya yang tampak cemas dan sedikit gelisah, seperti ada sesuatu yang sengaja disembunyikan.

“Sudah malam. Kamu istirahatlah,” ujarnya yang diangguki Damian sebagai jawaban.

Mereka melangkah ke kamar dengan Damian yang merangkul pinggang Inara.

“Kamu sudah berjanji memperbaiki hubungan kita, jadi kamu enggak akan berbohong padaku, kan, Mas?” gumam Inara dalam hatinya.

Hingga keesokan paginya, Inara yang duduk di tepi ranjang tiba-tiba dikejutkan dengan ponsel Damian yang tiba-tiba berbunyi.

Refleks, dia menoleh pada benda yang berada di atas nakas, di sebelahnya. Pandangannya langsung tertuju pada layar ponsel yang menyala. Sekilas, memperlihatkan sebuah pesan masuk, dari Selena.

Jantung Inara berdetak cepat. Tangannya gemetar hendak meraih beda pipih itu, tetapi ia juga merasa ragu, takut tiba-tiba Damian datang dan menganggapnya melewati batas. Namun, ia sungguh penasaran.

Suara air dari kamar mandi yang terdengar samar, menandakan kalau pria itu sedang mandi membuat Inara mengulurkan tangan, meskipun sedikit bergetar, dia meraih benda pipih tersebut dan mulai melihat pesan dari Selena melalui notifikasi layar kunci.

“Terima kasih untuk semalam, Mas Damian. Kamu benar-benar selalu ada untukku. Entah bagaimana jadinya, kalau kamu tidak ada.”

Pesan singkat itu, membuat mata Inara mulai memanas. Tangannya mengepal menahan gemuruh di dadanya.

Tak perlu waktu lama, hingga air matanya meluncur bebas di pipi bersamaan dengan runtuhnya kembali kepercayaan pada Damian.

“Kamu tega membohongiku demi wanita itu, Mas,” gumamnya pelan, tentu saja terluka dengan semua ini.

Napasnya mulai tersengal kala mengetahui kalau suaminya yang semalam mengaku ada urusan penting di kantor, ternyata justru menemui mantan kekasihnya, seperti dugaan sebelumnya, tetapi mencoba percaya pada alasan Damian.

Hatinya terasa hancur lebur, bahkan separuh hatinya sudah mati.

Suara air di kamar mandi berhenti. Inara buru-buru mengembalikan ponsel ke tempatnya. Dia menghapus air mata dengan gerakan cepat, berusaha menyembunyikan tangis.

Tak lama kemudian, Damian keluar dari kamar mandi, dengan handuk di lehernya. Memandang Inara yang masih duduk di tepi ranjang dengan ekspresi datar.

“Ra, aku lupa bilang, kalau nanti malam, aku mungkin lembur.”

Inara terkejut mendengarnya. Tidak sepenuhnya percaya kalau Damian benar-benar akan lembur. Bisa saja berbohong lagi, untuk menemui Selena.

Hanya saja, Inara tak mau ambil pusing. “Ya sudah kalau begitu, Mas,” ujarnya.

Damian tertegun mendengar nada suara istrinya yang terdengar dingin dan tak seperti biasanya.

Biasanya, Inara akan protes atau banyak bertanya? Akan tetapi, kali ini, bahkan bertanya sampai jam berapa saja tidak ada.

Sebelum sempat bertanya, Inara sudah bangkit dari tempatnya dan keluar dari kamar, meninggalkan Damian dengan wajah bingung, juga cemas.

Di luar kamar, Inara mengepalkan tangan. Diam-diam merencanakan sesuatu untuk mengungkap kebohongan suaminya.

Related chapters

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 7

    Mobil yang ditumpangi Inara berhenti di seberang kantor suaminya agar keberadaannya tak menarik perhatian. Dia melirik jam tangan, memastikan bahwa jam kerja Damian sebentar lagi selesai.Benar saja, begitu hari mulai gelap dan suasana kantor juga sudah lenggang, Inara melihat Damian tiba-tiba muncul di pintu keluar kantor dan langsung menuju mobilnya. Seketika ia mengepalkan tangan saat hatinya sedang diliputi kegelisahaan.“Bukankah katanya akan lembur, tapi mengapa dia pulang tepat waktu?” Inara merasa napasnya tercekat. Semakin yakin kalau memang ada yang disembunyikan Damian darinya.Ketika mobil suaminya itu berlalu, Inara juga meminta sopir taksi untuk mengikuti dengan perlahan, membiarkan mobil Damian tetap dalam jangkauan pandangannya.Hatinya berdebar kencang, tidak percaya bahwa ia sampai harus memata-matai suaminya sendiri seperti seorang target yang melakukan kejahatan.Semua bermula karena Damian yang mulai bertingkah, diam-diam keluar rumah tadi malam membuat istrinya m

    Last Updated : 2025-02-01
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 8

    “Dam, aku mohon, tinggallah dulu … demi Vano. Sudah lama, dia tidak merasakan makan malam bersama ayahnya, jadi dia sangat berharap bisa makan malam bersamamu, meskipun kamu bukan ayah kandungnya. Setidaknya, kehadiranmu bisa mengobati rindu pada ayahnya.” Damian mengusap wajah frustrasi, perasaannya campur aduk. Ia makin bingung apakah harus menyusul istrinya untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini atau tinggal menemani Vano yang juga sangat mengharapkan kehadirannya. Sekali lagi, Damian menatap putra Selena yang masih berdiri di dekat pintu dengan tampang polosnya membuat hati kecil ayah anak satu itu tak bisa mengabaikan begitu saja. Akhirnya, setelah berpikir, Damian dengan berat hati mengangguk. “Baiklah ….” Selena tersenyum samar mendengar keputusan Damian. Matanya berbinar, merasa puas atas keberhasilan rencananya menahan Damian berada di sisinya lebih lama. Mereka berjalan kembali ke rumah Selena. Damian berusaha tersenyum di depan Vano walau nyatanya beban di dad

    Last Updated : 2025-02-01
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 9

    Alih-alih mengakui kesalahan, Damian justru bersikap seolah-olah ia melakukan tindakan yang benar. “Ra, jangan berkata begitu. Aku benar-benar hanya ingin memastikan Vano tidak merasa kehilangan figur ayah. Dia masih kecil, Ra,” katanya. Inara menggeleng, makin tak mengerti dengan jalan pikiran suaminya. “Lalu bagaimana dengan Alma, Mas? Apa menurutmu, dia tidak kehilangan figur ayah dengan sikap kamu yang seperti ini?” Ia mendengus kecil, mecoba menahan tawa sarkas yang nyaris meledak. “Alma dan Vano beda, Ra. Rasa sayangku ke Alma tidak sama seperti Vano. Tentu, aku sangat menyanyangi Alma. Tapi, kamu juga harus mengerti kalau Vano kehilangan ayahnya dan harus tumbuh tanpa sosok ayah, sedangkan Alma, dia masih punya orang tua lengkap.” Siapa yang tahu kalau kalimat pembelaan diri Damian itu justru semakin menyakitkan hati istrinya. “Begitu yang kamu pikirkan?” Senyum bengis Inara tercetak dari bibirnya, dia melipat tangan di depan dada, mencoba menahan amarahnya yang makin mem

    Last Updated : 2025-02-02
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 1

    “Mas, kamu ini bagaimana? Aku memintamu agar menjemput Alma, tapi kenapa tak dijemput?” Suara Inara yang tak bisa menahan rasa kecewa dan marah langsung menyerang telinga Damian begitu masuk ke rumah.Suami Inara itu membuang napas berat, menaruh tas kerjanya di meja, sebelum menghempaskan tubuh ke sofa, lalu berkata dengan santai. “Aku tadi ada urusan mendesak, Ra. Maaf.”“Urusan mendesak yang lebih penting dari anakmu sendiri?!” Nada suara Inara sedikit meninggi kali ini. Raut wajah yang biasanya tenang kini memerah, menahan emosi yang siap meledak kapan saja. “Sebelumnya kamu bilang bisa. Aku sudah percaya padamu.”Damian mengusap wajahnya dengan kasar. “Iya, aku tau, tapi ....” Suaranya tercekat. Ingin menjelaskan, tetapi kata-katanya terasa terhenti di tenggorokan.“Padahal aku hanya minta tolong karena harus ke rumah sakit.” Inara menggeleng kecewa. Jika kakinya tak tertusuk paku yang cukup dalam, ia jelas akan menjemput putrinya tanpa harus meminta bantuan sang suami, tapi ap

    Last Updated : 2025-01-02
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 2

    “Bunda?”“Kita tunggu sebentar lagi, ya, Sayang.” Inara yang tak mau mengecewakan sang putri yang sangat menginginkan kehadiran papanya pun terpaksa memberinya sedikit harapan. Untungnya, Alma mengangguk kecil. Beralih duduk di sofa sambil menopang wajah dengan kedua tangan. Sesekali, memajukan bibir bawah dengan mata yang mulai berkaca-kaca, menandakan kalau ia benar-benar sedang bersedih.“Kasihan kamu, Nak,” ucap Inara dalam hati. Ditatapnya pintu depan, berharap sosok kepala keluarga itu muncul dengan alasan yang bisa diterima.Akan tetapi, sepertinya ini hanya khayalan belaka karena Damian mungkin kembali melewatkan kebersamaan mereka kali ini.Inara lantas mendekati lalu mengusap-usap rambut Alma dengan lembut sambil berkata, “Kita potong aja kuenya sekarang. Mau, enggak? Nanti Papa menyusul.”“Tapi, Bunda ... Papa udah janji akan pulang cepat dan rayain ulang tahunku sama-sama.” Suara Alma lemah dan bergetar. Inara pun tahu kalau putrinya berusaha menahan tangis.Tak ada yang

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 3

    Setelah beberapa saat, Damian kembali ke hadapan Inara dengan raut cemas. “Sayang, aku harus keluar sebentar.” “Selena lagi?” Inara mencoba menebak. Dan, diamnya Damian membuatnya langsung bisa menyimpulkan kalau dugaannya memang benar. Selalu saja begitu, ‘kan? “Anaknya Selena jatuh dari sepeda, Ra. Dia terluka dan butuh dibawa ke rumah sakit, tapi mobilnya masih di bengkel. Jadi, dia minta tolong aku untuk mengantarnya dulu,” jelas Damian, berharap sang istri memahaminya. “Kenapa harus kamu?” “Kamu tau sendiri kalau Selena sudah enggak punya siapa-siapa di sini, Ra.” Inara menggeleng kuat-kuat. Tak habis pikir lagi dengan sikap Damian yang seakan-akan mementingkan membantu mantan kekasihnya daripada menghabiskan waktu bersama keluarganya sendiri. “Kamu pikir aku dan Alma punya siapa-siapa di sini selain kamu? Putrimu hanya ingin menghabiskan waktu denganmu di hari libur, loh, Mas. Mau kamu merusak kebahagiaannya lagi? Kamu lupa tadi malam aku susah payah membujuknya, menyakink

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 4

    Dalam perjalanan pulang, suasana di mobil cukup sunyi. Alma sibuk memeluk kelinci mainan barunya, sedangkan Inara memandang jalan dengan tatapan kosong.Bayangan Damian bersama Selena dan bocah laki-laki itu terus terputar di kepalanya. Mereka terlihat bahagia sekali. Namun, bukankah Damian bilang akan mengantarnya ke rumah sakit? Lantas, mengapa mereka ada di mal?Hati Inara sakit mengingat pemandangan itu, tetapi dia menahan setiap emosi agar tidak terlihat oleh putrinya.Tiba di rumah, Inara langsung membawa Alma ke kamarnya. “Sayang, kamu istirahat dulu, ya. Pasti capek dari jalan-jalan.”Alma mengangguk, setidaknya raut wajahnya sudah tak lagi menyiratkan kesedihan seperti tadi. “Oke, Bunda.”Setelah memastikan sang putri nyaman di tempat tidurnya. Inara menutup pintu kamar dengan perlahan, kemudian melangkah ke kamarnya yang berada di sebelah kamar Alma.Sampai di kamar, dia bersandar di balik pintu, menatap kosong ke arah lantai. Napasnya berat, pikirannya sangat kacau, tetapi

    Last Updated : 2025-01-05
  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 5

    Di depan pintu kamarnya, Inara berdiri mematung. Tangannya gemetar saat menyeka air mata yang mulai membasahi pipinya.Ia menarik napas panjang, mencoba menahan isakan yang hampir meluncur dari bibirnya. Hatinya hancur oleh sikap suaminya sendiri yang seakan-akan tak bisa menentukan pilihan.“Bunda ....”Inara terkejut. Cepat-cepat berbalik dan melihat Alma sudah berdiri di hadapannya, memeluk boneka kelinci barunya dengan tatapan bingung.“Kenapa Bunda menangis? Bunda bertengkar sama Papa?” tanya Alma dengan raut polos, matanya menatap langsung ke arah ibunya.Inara tergagap, mencoba mencari alasan tepat. Dia menggeleng, kemudian berjongkok agar sejajar dengan Alma.Sambil tersenyum sedikit terpaksa, Inara menjawab, “Enggak, kok, Sayang. Bunda cuma kelilipan aja, tadi ada hewan kecil yang masuk mata Bunda.”Alma terlihat ragu dengan jawaban Inara sebelum akhirnya berkata, “Bunda ... Alma enggak apa-apa, kok, kalau Papa belum punya waktu buat main sama Alma.”Kata-kata itu seakan-akan

    Last Updated : 2025-01-07

Latest chapter

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 9

    Alih-alih mengakui kesalahan, Damian justru bersikap seolah-olah ia melakukan tindakan yang benar. “Ra, jangan berkata begitu. Aku benar-benar hanya ingin memastikan Vano tidak merasa kehilangan figur ayah. Dia masih kecil, Ra,” katanya. Inara menggeleng, makin tak mengerti dengan jalan pikiran suaminya. “Lalu bagaimana dengan Alma, Mas? Apa menurutmu, dia tidak kehilangan figur ayah dengan sikap kamu yang seperti ini?” Ia mendengus kecil, mecoba menahan tawa sarkas yang nyaris meledak. “Alma dan Vano beda, Ra. Rasa sayangku ke Alma tidak sama seperti Vano. Tentu, aku sangat menyanyangi Alma. Tapi, kamu juga harus mengerti kalau Vano kehilangan ayahnya dan harus tumbuh tanpa sosok ayah, sedangkan Alma, dia masih punya orang tua lengkap.” Siapa yang tahu kalau kalimat pembelaan diri Damian itu justru semakin menyakitkan hati istrinya. “Begitu yang kamu pikirkan?” Senyum bengis Inara tercetak dari bibirnya, dia melipat tangan di depan dada, mencoba menahan amarahnya yang makin mem

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 8

    “Dam, aku mohon, tinggallah dulu … demi Vano. Sudah lama, dia tidak merasakan makan malam bersama ayahnya, jadi dia sangat berharap bisa makan malam bersamamu, meskipun kamu bukan ayah kandungnya. Setidaknya, kehadiranmu bisa mengobati rindu pada ayahnya.” Damian mengusap wajah frustrasi, perasaannya campur aduk. Ia makin bingung apakah harus menyusul istrinya untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini atau tinggal menemani Vano yang juga sangat mengharapkan kehadirannya. Sekali lagi, Damian menatap putra Selena yang masih berdiri di dekat pintu dengan tampang polosnya membuat hati kecil ayah anak satu itu tak bisa mengabaikan begitu saja. Akhirnya, setelah berpikir, Damian dengan berat hati mengangguk. “Baiklah ….” Selena tersenyum samar mendengar keputusan Damian. Matanya berbinar, merasa puas atas keberhasilan rencananya menahan Damian berada di sisinya lebih lama. Mereka berjalan kembali ke rumah Selena. Damian berusaha tersenyum di depan Vano walau nyatanya beban di dad

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 7

    Mobil yang ditumpangi Inara berhenti di seberang kantor suaminya agar keberadaannya tak menarik perhatian. Dia melirik jam tangan, memastikan bahwa jam kerja Damian sebentar lagi selesai.Benar saja, begitu hari mulai gelap dan suasana kantor juga sudah lenggang, Inara melihat Damian tiba-tiba muncul di pintu keluar kantor dan langsung menuju mobilnya. Seketika ia mengepalkan tangan saat hatinya sedang diliputi kegelisahaan.“Bukankah katanya akan lembur, tapi mengapa dia pulang tepat waktu?” Inara merasa napasnya tercekat. Semakin yakin kalau memang ada yang disembunyikan Damian darinya.Ketika mobil suaminya itu berlalu, Inara juga meminta sopir taksi untuk mengikuti dengan perlahan, membiarkan mobil Damian tetap dalam jangkauan pandangannya.Hatinya berdebar kencang, tidak percaya bahwa ia sampai harus memata-matai suaminya sendiri seperti seorang target yang melakukan kejahatan.Semua bermula karena Damian yang mulai bertingkah, diam-diam keluar rumah tadi malam membuat istrinya m

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 6

    Pintu rumah terbuka perlahan. Damian masuk dengan langkah pelan agar suara langkahnya tak membangunkan siapa pun.Hanya saja, langkahnya mendadak terhenti saat melihat lampu ruang tamu ternyata menyala. Di sana, istrinya duduk dengan wajah datar, kedua tangannya dilipat di depan dada.Pemandangan itu, seketika membuat Damian canggung. Bukankah tadi, Inara sudah tidur ketika ia pergi?“Ra? Kenapa kamu belum tidur?” Damian memberanikan diri bertanya.Wanita itu bangkit dari sofa, menatap Damian tajam. “Aku bangun karena mendapati kamu tidak ada di kamar. Malam-malam begini pergi ke mana kamu dan baru pulang saat sudah dini hari?” tanyanya langsung tanpa basa-basi.Damian terdiam sejenak, jelas tidak menyangka kalau akan dihantam dengan pertanyaan itu. Sebelumnya, dia berpikir kalau Inara akan tetap tidur ketika ia kembali, seperti saat memutuskan diam-diam keluar dari rumah tadi.Dia berdehem pelan, terlihat berpikir sebelum akhirnya menjawab, “Tadi tiba-tiba sekretarisku telepon, katan

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 5

    Di depan pintu kamarnya, Inara berdiri mematung. Tangannya gemetar saat menyeka air mata yang mulai membasahi pipinya.Ia menarik napas panjang, mencoba menahan isakan yang hampir meluncur dari bibirnya. Hatinya hancur oleh sikap suaminya sendiri yang seakan-akan tak bisa menentukan pilihan.“Bunda ....”Inara terkejut. Cepat-cepat berbalik dan melihat Alma sudah berdiri di hadapannya, memeluk boneka kelinci barunya dengan tatapan bingung.“Kenapa Bunda menangis? Bunda bertengkar sama Papa?” tanya Alma dengan raut polos, matanya menatap langsung ke arah ibunya.Inara tergagap, mencoba mencari alasan tepat. Dia menggeleng, kemudian berjongkok agar sejajar dengan Alma.Sambil tersenyum sedikit terpaksa, Inara menjawab, “Enggak, kok, Sayang. Bunda cuma kelilipan aja, tadi ada hewan kecil yang masuk mata Bunda.”Alma terlihat ragu dengan jawaban Inara sebelum akhirnya berkata, “Bunda ... Alma enggak apa-apa, kok, kalau Papa belum punya waktu buat main sama Alma.”Kata-kata itu seakan-akan

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 4

    Dalam perjalanan pulang, suasana di mobil cukup sunyi. Alma sibuk memeluk kelinci mainan barunya, sedangkan Inara memandang jalan dengan tatapan kosong.Bayangan Damian bersama Selena dan bocah laki-laki itu terus terputar di kepalanya. Mereka terlihat bahagia sekali. Namun, bukankah Damian bilang akan mengantarnya ke rumah sakit? Lantas, mengapa mereka ada di mal?Hati Inara sakit mengingat pemandangan itu, tetapi dia menahan setiap emosi agar tidak terlihat oleh putrinya.Tiba di rumah, Inara langsung membawa Alma ke kamarnya. “Sayang, kamu istirahat dulu, ya. Pasti capek dari jalan-jalan.”Alma mengangguk, setidaknya raut wajahnya sudah tak lagi menyiratkan kesedihan seperti tadi. “Oke, Bunda.”Setelah memastikan sang putri nyaman di tempat tidurnya. Inara menutup pintu kamar dengan perlahan, kemudian melangkah ke kamarnya yang berada di sebelah kamar Alma.Sampai di kamar, dia bersandar di balik pintu, menatap kosong ke arah lantai. Napasnya berat, pikirannya sangat kacau, tetapi

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 3

    Setelah beberapa saat, Damian kembali ke hadapan Inara dengan raut cemas. “Sayang, aku harus keluar sebentar.” “Selena lagi?” Inara mencoba menebak. Dan, diamnya Damian membuatnya langsung bisa menyimpulkan kalau dugaannya memang benar. Selalu saja begitu, ‘kan? “Anaknya Selena jatuh dari sepeda, Ra. Dia terluka dan butuh dibawa ke rumah sakit, tapi mobilnya masih di bengkel. Jadi, dia minta tolong aku untuk mengantarnya dulu,” jelas Damian, berharap sang istri memahaminya. “Kenapa harus kamu?” “Kamu tau sendiri kalau Selena sudah enggak punya siapa-siapa di sini, Ra.” Inara menggeleng kuat-kuat. Tak habis pikir lagi dengan sikap Damian yang seakan-akan mementingkan membantu mantan kekasihnya daripada menghabiskan waktu bersama keluarganya sendiri. “Kamu pikir aku dan Alma punya siapa-siapa di sini selain kamu? Putrimu hanya ingin menghabiskan waktu denganmu di hari libur, loh, Mas. Mau kamu merusak kebahagiaannya lagi? Kamu lupa tadi malam aku susah payah membujuknya, menyakink

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 2

    “Bunda?”“Kita tunggu sebentar lagi, ya, Sayang.” Inara yang tak mau mengecewakan sang putri yang sangat menginginkan kehadiran papanya pun terpaksa memberinya sedikit harapan. Untungnya, Alma mengangguk kecil. Beralih duduk di sofa sambil menopang wajah dengan kedua tangan. Sesekali, memajukan bibir bawah dengan mata yang mulai berkaca-kaca, menandakan kalau ia benar-benar sedang bersedih.“Kasihan kamu, Nak,” ucap Inara dalam hati. Ditatapnya pintu depan, berharap sosok kepala keluarga itu muncul dengan alasan yang bisa diterima.Akan tetapi, sepertinya ini hanya khayalan belaka karena Damian mungkin kembali melewatkan kebersamaan mereka kali ini.Inara lantas mendekati lalu mengusap-usap rambut Alma dengan lembut sambil berkata, “Kita potong aja kuenya sekarang. Mau, enggak? Nanti Papa menyusul.”“Tapi, Bunda ... Papa udah janji akan pulang cepat dan rayain ulang tahunku sama-sama.” Suara Alma lemah dan bergetar. Inara pun tahu kalau putrinya berusaha menahan tangis.Tak ada yang

  • Dicampakkan Suami Setelah Mantan Kekasihnya Kembali    Bab 1

    “Mas, kamu ini bagaimana? Aku memintamu agar menjemput Alma, tapi kenapa tak dijemput?” Suara Inara yang tak bisa menahan rasa kecewa dan marah langsung menyerang telinga Damian begitu masuk ke rumah.Suami Inara itu membuang napas berat, menaruh tas kerjanya di meja, sebelum menghempaskan tubuh ke sofa, lalu berkata dengan santai. “Aku tadi ada urusan mendesak, Ra. Maaf.”“Urusan mendesak yang lebih penting dari anakmu sendiri?!” Nada suara Inara sedikit meninggi kali ini. Raut wajah yang biasanya tenang kini memerah, menahan emosi yang siap meledak kapan saja. “Sebelumnya kamu bilang bisa. Aku sudah percaya padamu.”Damian mengusap wajahnya dengan kasar. “Iya, aku tau, tapi ....” Suaranya tercekat. Ingin menjelaskan, tetapi kata-katanya terasa terhenti di tenggorokan.“Padahal aku hanya minta tolong karena harus ke rumah sakit.” Inara menggeleng kecewa. Jika kakinya tak tertusuk paku yang cukup dalam, ia jelas akan menjemput putrinya tanpa harus meminta bantuan sang suami, tapi ap

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status