Share

Bab 85

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-10-26 23:44:03

“Antar aku ke BUMI PUTRA Regency!”

Embun berkata dengan suara yang gemetar pada seorang pemuda–yang ia kira driver taxi. Ia berbicara bahkan tanpa melihat ke depan. Ia fokus dengan dirinya dan bergelut dengan perasaannya yang kacau balau saat ini. Pertemuan dengan Danar dan Mita membuatnya merasa muak.

Embun menundukan wajahnya dan terisak pelan. Sang pengemudi bisa mendengar rintihannya. Tak ingin protes, pengemudi itu melajukan kendaraannya dengan tempo yang pelan. Sejujurnya, pemuda tampan itu bingung. Tadi ia menghentikan mobilnya tepat di depan resto Bunga Rampai karena ingin makan. Ia sudah melewatkan jam makan siangnya sehingga ia berniat akan makan di sana.

Sisi lain, Embun menatap arloji yang melingkari tangannya. Saat ke sana, ia datang sebelum azan ashar. Oleh karena itu, ia pun ingin mencari masjid untuk menunaikan sholat ashar yang sudah terlambat. Ia panik sendiri kemudian ia mendongak dan menatap kursi yang diduduki pengemudi.

“Mas, turun di masjid terdekat!” titah Emb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 86

    “Cukup, Mita!” salak Danar saat menghadapi Mita yang tengah mengamuk. Setelah bertahun-tahun berumah tangga dengannya, Danar baru sàdar jika istrinya itu temperamen akut. Mungkin selama ini Mita pandai menyembunyikan perangai aslinya.Yang paling mengejutkan ialah, Mita sering melakukan kekerasan. Tamparan dan pukulan itu seperti hal yang biasa ia lakukan di belakangnya. Belakangan, salah satu art di rumah mengundurkan diri kerja di rumah Danar, karena mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari Mita. Hanya gara-gara sepele, ART yang masih sangat muda itu dilempari dengan remote TV hingga keningnya berdarah.Mungkin, itu hanya sebagian kecil perbuatan Mita yang terungkap. Ia menjadi khawatir andai Mita benar-benar mengasuh Sagara, bisa tidak menutup kemungkinan ia bisa melakukan KDRT pada anaknya.“Kau berani membentakku? Dasar pria tidak tahu diri!”Mita tidak terima dibentak oleh suaminya. Ia merasa direndahkan. “Kau pikir siapa dirimu? Jika aku tidak membantumu, kau tidak akan

    Last Updated : 2024-10-27
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 87

    Embun terlihat khawatir jika ibunya marah padanya. Aura karismatik Ana tak bisa diabaikan. Sebagai seorang anak, Embun begitu menghormatinya. Ketika ia turun dari mobil Manggala, ia langsung menghampiri ibunya dan menyalaminya. “Mami, maaf ya aku keluar tanpa mengabarimu,”“Tidak apa-apa. Mami tidak marah, Sayang. Mungkin lain kali saat kau mau bepergian keluar, kau harus memberitahu Mami dulu.”Raut wajah Ana berubah melunak saat bicara dengan putrinya.“Mami, um, aku diantar Mas Gala karena kebetulan Mas Gala mau ke rumah temannya. Satu arah begitu ya Mas Gala?” Embun menatap Gala dan dengan isyarat mata. Ia meminta Gala untuk mengangguk. “Hai, Tante! Betul apa kata Embun.”Manggala berkata dan memyematkan senyuman canggung pada Ana.Ana menatap Manggala kemudian mengangguk pelan. Tak lama kemudian, Ana pun bersuara. “Masuklah! Mampir dulu,”Ana mempersilakan masuk Manggala sebagai tamu untuk putrinya. Meskipun ia tahu Manggala adalah anak mantan kekasihnya dulu. Namun mengabaikan

    Last Updated : 2024-10-27
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 88

    Danar murka setelah mendengar nasehat dari advokat perusahaan. Saking marah, pria dingin itu meninju tembok dengan kepalan tangannya hingga berdenyut sakit.Danar hanya ingin melampiaskan amarahnya pada apapun. Awal kemarahan pria itu bermuasal dari bentuk kekecewaan dirinya pada Embun–yang sudah menolak permintaannya untuk rujuk. Sebelumnya, ia memang terlalu percaya diri jika mantan istrinya itu akan bersedia kembali padanya.Bayangan mengasuh anak bersama melintas di kepalanya. Ternyata, itu semua hanyalah imajinasi.Naasnya, jauh panggang dari api, ternyata di luar ekspektasinya, Embun Ganita menolak permintaannya mentah-mentah. Bahkan wanita bermanik almond itu tidak merasa terintimidasi saat ia mengancamnya takkan pernah memberikan hak asuh Sagara padanya. Embun menjelma menjadi wanita yang berbeda, tidak selugu yang dikira.“Argh!!”Masih belum puas meninju tembok, Danar kini bersiap-siap akan menendang meja. Namun segera ia mengurungkan niatnya karena Gilang masuk ke ruanganny

    Last Updated : 2024-10-27
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 89

    Diajeng hanya mendelik sebentar pada wanita cantik dalam balutan eksekutif itu--yang tak lain Paramita Rosalina Cahyadi, menantunya. Sungguh, Diajeng malas meladeninya. Namun Mita menahan kepergiannya.“Ibu, kau tak memelukku? Apakah kau tidak merindukanku?”Seolah tidak terjadi apa-apa, Mita mendekati Diajeng yang berwajah ketus. Mita ingin mencoba berdamai dengan ibu mertuanya. Ia masih ingin bersama suaminya adalah salah satu alasannya. “Kau bilang rindu? Beberapa hari yang lalu kau datang ke sini? Kau tidak mengatakan itu? Kau hanya meminta jatah bulananmu. Katanya CEO di perusahaan sendiri. Tapi uang nafkah tidak seberapa masih diminta? Cih!”Diajeng berkata dengan nada ketus. Sungguh, di luar kebiasaannya. Padahal dulu, ia begitu bersikap manis pada Mita. Namun setelah tahu boroknya Mita, sikapnya pun perlahan berubah.“Ibu, sudahlah! Mita memang masih istriku. Dia masih tanggung jawabku. Well, kami sekarang akan berusaha merawat Sagara bersama. Betulan ‘kan Mita?” Danar menc

    Last Updated : 2024-10-27
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 90

    “Mas, apa yang kaulakukan malam-malam?”Mita melongokan kepalanya di bibir pintu kamar tidur utama menuju balkon. Ia mengintip suaminya yang sedang terdiam di balkon dengan menatap kosong langit malam yang kelam tanpa bintang. Ke dua tangannya terentang dan berlabuh di lengan kursi sedangkan kepalanya bersandar pada kepala kursi sembari menengadah. Jika ditatap dari kejauhan, Danar mirip seorang pemuda yang tengah patah hati atau gelandangan.Penampilannya kisuh misuh. Piyama yang dikenakannya semrawut dengan beberapa kancing bagian atasnya terbuka. Wajahnya tampak muram durja lengkap dengan rambut yang megar seperti sarang burung walet. Pria itu benar-benar sedang frustrasi.Ditambah dramatis dengan suasana hening di malam yang kelam. Benar-benar suasana yang menggambarkan perasaan Danar saat ini. Pikirannya benar-benar kalut hingga menyebabkan kepalanya berdenyut seakan-akan ada ribuan jarum yang menusuk bagian cerebrum di kepalanya tanpa ampun. Bahkan untuk bernafas saja ia merasa

    Last Updated : 2024-10-28
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 91

    Menepis segala pikiran buruk yang berseliweran di kepalanya, Mita kembali mengemukakan pendapatnya tanpa diminta sekalipun. “Mas, satu-satunya solusi yaitu jalan damai! Mas, kita serahkan Sagara pada ibunya. Mas tidak usah khawatir soal aku tidak punya anak darimu. Kita bisa mencoba lagi program. Kalau perlu aku berobat lagi ke dokter obgyn di luar negeri. Aku akan berusaha lagi. Atau … jika masih tidak berhasil mendapat momongan, kita adopsi saja,”“Big no! Sagara putraku! Aku tidak akan mengijinkan wanita itu mengambilnya,” ucap Danar dengan serius.“Mas, kau tak mau ‘kan perusahaan collapse?” sergah Mita terdengar logis.Danar terdiam sesaat. “Kita lihat saja nanti!”Kemudian Danar menoleh pada Mita. Ia tertegun saat melihat Mita tampak cantik dalam gaun malam. Sedari tadi ia memang bicara tanpa melihatnya. Dersik angin yang berembus menggelitik tubuh Mita hingga membuatnya memeluk tubuhnya dengan ke dua tangannya. Mita kedinginan namun semakin seksi dalam pandangan Danar. Gaun be

    Last Updated : 2024-10-28
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 92

    Di sebuah apartemen penthouse saat ini sebuah keluarga kecil tengah berkumpul menikmati sarapan sebelum melakukan aktifitas akhir pekan. Suasana terasa hening manakala mereka menyantap hidangan yang dimasak khusus oleh sang ibu tercinta.Usai sarapan, mereka pindah ke ruang keluarga dan mulai mengobrol ringan tentang hal apapun.“Gala, hari ini kegiatanmu apa?” Sang ibu bertanya dengan penuh perhatian. Ia tahu jika putranya sangat sibuk mengurus perusahaan yang didirikannya secara mandiri. Ia telah membangun puluhan hotel dengan menghasilkan omset ratusan juta per bulannya.Pertanyaan yang terlontar hanyalah sekedar basa-basi yang pada intinya sang ibu mempertanyakan kegiatan putranya selain bekerja dan bekerja. Masalahnya Manggala sudah cukup umur untuk mencari calon istri. Manggala terdiam sesaat sebelum menjawab pertanyaan ibunya. Tanpa ibunya menjelaskan langsung pun ia paham ke mana arah tujuan pertanyaannya.“Mama, Gala setiap hari ke kantor. Tapi … terkadang Gala mengecek hot

    Last Updated : 2024-10-28
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 93

    Embun mencoba mengenali wanita cantik yang berdiri bersama seorang pria tampan–yang baru saja keluar dari sebuah unit apartemen mewah. Ia yakin mereka adalah ke dua orang tuanya Manggala. Oleh karena itu Embun langsung saja menyapa mereka dengan penuh percaya diri.“Aku mau ketemu, Tante. Tante Mamanya Mas Gala ‘kan?” tanya Embun hanya sekedar mengkonfirmasi. Embun menatap wanita bermata sipit lalu menatap ke arah pria yang bertubuh tinggi besar di sebelahnya. Seketika ia meringis pelan melihat sosok Aldino. Pantas saja, Manggala bertubuh tinggi besar. Ternyata postur tubuhnya menurun dari ayahnya. Ibunya justru terlihat sangat muda selain bertubuh mungil.“Om, pasti Papanya Mas Gala ya. Salam kenal,” ujar Embun–yang kini terlihat lebih percaya diri di depan setiap orang yang ditemuinya.Aldino tersenyum amat tipis dan mengangguk pelan. Kesan pertama melihat wanita itu ialah mengingatkannya pada wajah seseorang. Dari cara ia tersenyum dan berbicara.Sisi lain, Malati menjadi merasa ta

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Extra Part (Ending)

    Sepuluh Tahun KemudianLangit pagi itu cerah di kawasan perbukitan tempat kediaman keluarga Manggala berdiri megah. Rumah bergaya modern tropis dengan sentuhan klasik itu dikelilingi taman bunga dan pepohonan rindang, dibangun oleh Aldino, sang kakek yang visioner. Di halaman belakang, terdengar suara tawa anak-anak dan langkah kaki berlarian.Kini Manggala mengambil alih perusahaan sang ayah, sedangkan Jeena menjadi seorang pianis seperti ibunya. Ia juga bahagia menjadi seorang ibu dari empat orang anak. “Mas Sagara! Tunggu aku dong!” seru Bintang, bocah sepuluh tahun yang berusaha mengejar kakaknya.Sagara menoleh sambil tertawa. “Cepat dong, Bintang! Katanya mau lomba lari?”Dari balik pintu kaca, dua gadis kembar berambut panjang hitam–berusia tujuh tahun, Savana dan Aurora, berseru bersamaan, “Mamaaa! Mas Sagara gak mau ajak kita main!”Jeena, yang tengah menyiram bunga, menoleh sambil tersenyum. “Kalian gak usah ikut main lari-larian. Kalian bisa kan main yang lain,”Savana dan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 431

    Tiga minggu telah berlalu sejak kecelakaan itu.Alby akhirnya pulang ke Jakarta. Ia masih lemah, tubuhnya belum sepenuhnya pulih, tapi kesadarannya sudah kembali. Dan itu saja sudah cukup membuat seluruh keluarga menghela napas lega.Di kamar yang tenang, Alby perlahan duduk di sisi ranjang. Levina sigap menopangnya.“Kamu yakin udah kuat buat berdiri?” tanyanya pelan, seolah takut suaranya akan membuat Alby goyah.Alby tersenyum tipis. “Aku nggak selemah itu, Lev… Tapi kalau kamu tetap mau di sini, aku nggak keberatan.”Senyum itu begitu lemah, tapi cukup untuk menggetarkan hati Levina. Ia membalas tatapan itu dengan lembut, menyembunyikan guncangan di dadanya. Sejak hari pertama Alby tak sadarkan diri, Levina tidak pernah meninggalkan sisinya.Ia bertahan, bahkan ketika dokter kehilangan harapan. Dan, keluarga Basalamah mengabaikannya. “Lev,” suara Alby pelan.Levina menoleh cepat. “Hmm?”“Makasih ya… sudah rawat aku.”Alby menatap Levina dengan senyum tipis.Levina diam kemudian m

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 430

    RS Bali International Cahaya lampu rumah sakit memantul di lantai keramik yang licin, menciptakan suasana dingin dan sepi. Di balik pintu ICU yang tertutup rapat, Alby tengah berjuang mempertahankan hidupnya. Tubuhnya penuh luka, sebagian tulangnya retak, dan kepalanya mengalami trauma berat akibat benturan keras dalam kecelakaan.Di ruang tunggu ICU, suasana dipenuhi ketegangan.Dokter Bagas, ahli bedah saraf yang menangani Alby, keluar dengan wajah serius langsung mengabari kondisi Alby saat ini pada keluarga; Sulis-Ali, Beryl, Ana-dr Zain, dan Manggala-Jeena yang langsung terbang ke Bali setelah mendapat kabar buruk mengenai kecelakaan yang menimpa Alby.Dokter Bagas berkata. “Kami sudah melakukan tindakan penyelamatan secepat mungkin. Alby mengalami pendarahan hebat di otak serta beberapa patah tulang rusuk yang melukai paru-paru kirinya. Kami telah memasang ventilator dan melakukan dekompresi kranial untuk mengurangi tekanan pada otaknya.”Tak ada yang berbicara. Wajah Ali pucat,

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 429

    “Hari ini mendadak sepi, ya?”Levina menoleh. Alby ada di sampingnya, berjalan santai di antara deretan pohon mahoni yang mulai meranggas. Cahaya senja memantulkan rona keemasan di wajah mereka, menciptakan siluet yang tenang namun menyimpan gelombang perasaan yang tak terucap.Alby menatap tunangannya dengan lembut. Banyak hal ingin ia katakan, tapi belum waktunya. Ia hanya meraih jemari Levina dan menggenggamnya erat. Namun, kali ini Levina tidak menolak. Ia tahu harus berpura-pura menjadi kekasih Alby dengan sebaik mungkin.“Besok kita menikah. Tapi hari ini… izinkan aku jujur.”Alby menatap Levina dari samping. Meskipun Levina selalu menampilkan wajah dengan minim ekspresi, di matanya gadis itu terlihat cantik. Mungkin wanita tercantik yang pernah ia sukai. Ia menyukai segala hal tentang dirinya. Entah sejak kapan, Ia mulai merasakannya. Alih-alih merespon perkataan Alby, Levina menatapnya dalam. “Aku dengar kau sudah melaporkan Bella dan Roger.”Alby mengangguk pelan. “Aku rekam

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 428

    “Lihat nih! Komennya udah tembus sepuluh ribu. Gila, Bella, kamu viral!”Manager Bella, seorang wanita berkacamata bernama Fara, tertawa kecil sambil menyodorkan ponsel ke arah kliennya. Di layar, unggahan Bella sedang dibanjiri komentar dan likes. Foto-foto kontroversial dengan Alby—yang sengaja diposting ulang oleh akun fanbase-nya, membuat namanya melejit dalam semalam.Bella tersenyum tipis, membolak-balik notifikasi dengan santai.“Ya... kalau skandal bisa bikin aku trending, kenapa nggak?” ujarnya ringan.Fara menyikut lengannya. “Kamu jahat juga, ya.”Bella menjawab dengan anggukan percaya diri. “Dunia hiburan bukan tempat buat yang terlalu baik.”Namun sebelum mereka bisa tertawa lagi, pintu studio tempat mereka santai tiba-tiba terbuka keras.BRAK!Keduanya terlonjak kaget. Di ambang pintu, berdiri Alby dengan sorot mata yang tak pernah Bella lihat sebelumnya—dingin, tajam, dan penuh kemarahan yang ditekan.“Untuk apa kamu lakukan ini, Bella?”Nada suaranya rendah, tapi mengge

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 427

    “Astaga, Bella, sialan!” gumam Alby saat melihat layar ponselnya. Foto-foto itu terpampang jelas. Ia dan Bella terlihat terlalu dekat. Mereka seperti sepasang kekasih.Skandal itu tersebar begitu cepat. Akun-akun gosip di X dan I*******m berebut menaikkannya, sementara bot-bot anonim memperkeruh suasana dengan komentar tajam dan spekulasi kejam. Nama Alby mendadak trending, bukan karena prestasi, tapi karena ciuman yang tak pernah benar-benar terjadi.Dengan geram, Alby melemparkan ponselnya ke meja. Ia ingin menyangkal semua ini, tapi bagaimana? Mata kamera tidak pernah peduli pada kebenaran—hanya pada apa yang terlihat.Ponselnya bergetar. Nama “Mommy” tertera di layar.Sulis tidak pernah menelepon tanpa alasan. Dan kali ini, Alby tahu persis apa yang membuat ibunya menelepon di tengah malam, saat hujan mengguyur kota seperti murka langit yang tak tertahan.Sulis duduk anggun di sofa ruang tamu. Ruangan itu sepi, tapi hawa di dalamnya menggigit seperti salju saat musim dingin. Alby

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 426

    Di kediaman Mahesa“Levina…” suara Roger terdengar pelan dan penuh simpati saat ia masuk ke dalam ruang tamu di mana Levina sedang duduk, membaca buku.Levina menatapnya, keningnya berkerut. “Roger? Ada apa?”Hubungannya dengan Roger mulai membaik. Keluarga Roger datang dan meminta maaf pada Mahesa atas apa yang telah Roger lakukan.Roger tersenyum lalu duduk bergabung dengan Levina, seolah menimbang-nimbang kata-kata yang ingin ia ucapkan. “Aku mendengar kabar yang cukup mengejutkan.” Ia mencoba menatap Levina dengan ekspresi prihatin, namun dalam hatinya, ada kepuasan yang terselip. “Aku... aku dengar kalau Alby terlibat hubungan dengan seorang penyanyi pendatang baru. Mereka... kedapatan di beberapa tempat bersama. Selingkuh, mungkin.”Levina hanya mengangkat alis. “Oh,” jawabnya singkat, tanpa ekspresi lebih lanjut. “Kapan kamu mendengarnya?”Roger sedikit terkejut dengan respons Levina yang begitu datar. “Baru beberapa hari yang lalu. Sepertinya mereka terlihat sangat dekat. Aku h

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 425

    Di sebuah lounge hotel mewah, Roger duduk menyilangkan kaki sambil menatap layar ponsel. Di sampingnya, seorang wanita berambut panjang duduk dengan senyum menggoda—Bella, penyanyi pendatang baru yang sedang naik daun.“Jadi... lo cuma mau gue foto bareng dia?” tanya Bella dengan alis terangkat. “That’s it? Gue pikir bakal lebih ekstrem.”Roger tertawa pelan, suaranya tenang namun licik. “Nggak perlu ekstrem. Cukup satu foto. Waktu yang pas, tempat yang pas. Publik akan percaya kalau Alby ternyata sama aja kayak pria lainnya. Dan Levina... perempuan dengan prinsip seperti dia? Dia akan mundur sendiri.”Bella mengangkat bahu. “Easy. Asal bayarannya sepadan.”Roger menyerahkan sebuah cek yang sudah ditandatangani olehnya. “Lihat sendiri.”Bella tersenyum licik. “Deal.”Roger bersandar, lalu menyesap kopinya. Matanya menatap kosong ke depan. “Sorry, Alby... Aku lebih dulu kenal Levina. Dan aku nggak akan biarin kamu ambil Levina,” Roger sudah mendengar kabar tentang Levina yang sudah di

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 424

    Rumah besar keluarga Ana Basalamah sore itu lebih sunyi dari biasanya. Dedaunan bergerak pelan ditiup angin, dan cahaya matahari yang menembus kaca jendela membuat ruangan terlihat hangat—meski hati sebagian penghuninya masih membeku.Di ruang keluarga, Sagara duduk di atas karpet bulu berwarna krem. Bocah empat tahun itu memeluk boneka dinosaurus hijau miliknya. Matanya masih sembab, dan tak ada satu pun senyum terukir di wajah kecilnya.Pasha duduk tak jauh darinya, memangku salah satu putra kembarnya—Rayyan—yang tengah bermain mobil-mobilan sambil tertawa sendiri. Di sisi lain, Rosa menggendong Rafael yang baru saja tertidur di pangkuannya. “Gara,” panggil Pasha dengan suara pelan.Sagara menoleh perlahan. Ia belum sepenuhnya nyaman, belum juga paham sepenuhnya apa yang terjadi dengan ayahnya.Pasha mencoba tersenyum. “Papa Pasha bawa mainan, mau lihat?”Bocah itu hanya mengangguk kecil. Pasha mengeluarkan satu set puzzle binatang dari dalam tasnya.“Coba tebak ini apa?” Ia mengang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status