Share

Bab 78

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Embun pulang ke rumah dengan perasaan sedih. Betapa tidak sedih, ia tadi nyaris bertemu dengan mantan suaminya. Saat ini ia tidak ingin bertemu dengannya. Meskipun ia sangat ingin bertemu dengan putranya. Melihat wajah Danar membangkitkan memori terkelam dalam hidupnya.

Sebelum pulang ke rumah ibunya, Embun menyempatkan dirinya mengunjungi anak jalanan dan memberikan santunan berasal dari gajinya sebagai housekeeper di hotel milik Manggala. Namun ia tidak bisa berlama-lama di sana sebab sang ibu terus saja menghubunginya agar segera pulang.

Saat tiba di rumah, Embun langsung disambut oleh ibunya. Padahal ia tahu ibunya wanita karir dengan segudang aktifitasnya. Namun karena masih ingin menikmati waktu bersama putri–yang baru saja ditemukan, Ana memilih cuti dari kegiatannya bahkan ia sampai membatalkan beberapa acara pertunjukan seni musik di gedung teater.

“M-mami!” seru Embun yang masih belum terbiasa dengan kondisi saat itu.

Ana tersenyum sumringah menatap putrinya. Ia menghampiri
Piemar

Terima kasih sudah singgah and supportnya untuk novel ini. Moga rezeki kalian melimpah. Amin.

| 9
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 79

    Hingga sore menjelang, Embun menghabiskan waktunya mengobrol dengan saudara kembarnya–Pasha di taman. Mereka begitu mudah membangun chemistry. Bahkan mereka sampai lupa waktu.Pasha menengok benda bulat dengan tali yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Ia pun bersuara, “Jeena, kita asik ngobrol.”Pasha menoleh pada Embun dan tersenyum. Kemudian tatapannya bergulir pada langit yang terlihat mendung.Pasha menjadi teringat telepon dari Manggala tadi pagi. “Jeena, tadi mantan suamimu mencarimu?”Embun tersentak mendengar pertanyaan Pasha. Dari manakah Pasha tahu soal Danar?Melihat mimik muka adiknya, Pasha pun melanjutkan kalimatnya.“Tadi aku sempat teleponan dengan Gala. Dia cerita katanya ada Danar Yudistira mencarimu hingga ke hotelnya. Dasar pria tidak tahu diri! Setelah kau pergi baru dia mencarimu!&

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 80

    Setelah kepergian rombongan Ali beserta kuasa hukumnya, Diajeng panik bukan main. “Mas Danar, kau ini bagaimana? Kau mau pernikahan kontrakmu dengan gadis itu mencuat ke media? Argh, kau berhasil menghancurkan reputasi perusahaan dengan sikapmu yang gegabah!”“Ibu, jangan bikin aku bingung! Bukankah Ibu bilang jika tidak ingin berpisah dengan Sagara? Ini salah satu cara agar aku bisa mempertahankan Sagara bersama kita.”Danar menjadi serba salah. Ia merasa seperti seekor kerbau dicucuk hidungnya. Apapun langkah yang diambil keliru.“Maksud Ibu, kau harus bisa menyelesaikan masalah ini tanpa melibatkan masalah hukum! Jika wartawan mendengar secuil kasusmu ini, reputasi perusahaan hancur termasuk saham perusahaan pasti anjlok. Kau mau Eyangmu langsung terkena serangan jantung,” sergah Diajeng dengan raut kekhawatiran di wajahnya. Wajar saja, seorang ibu adalah sosok orang pertama—yang selalu mengkhawatirkan keluarganya.“Terus aku harus bagaimana Ibu? Aku sudah tidak peduli lagi dengan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 81

    Akhir-akhir ini Manggala tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia merasa gelisah karena terus dihantui bayangan sosok wanita bermanik almond. Padahal baru hitungan hari ia tidak bertemu dengannya. Namun ia merasa tidak bertemu dengannya selama sewindu.Untuk mengobati rasa rindunya, ia kadang menatap saudara kembarnya agak lama saat mereka melakukan teleconference berempat, geng The Great Duke. Geng itu terdiri dari si kembar Beryl, Alby, Pasha dan dirinya. Sementara itu, orang yang menamai geng tersebut ialah Beryl–si cowok narsistik dan agak tengil. Terdengar absurd memang. Begitulah cinta kadangkala bikin orang buta. Manggala memang tidak dekat dengan teman perempuan. Selama sekolah ia juga tinggal di asrama lelaki. Ke dua orang tuanya baru melepasnya tinggal jauh saat kuliah dan mulai mengurus perusahaan. Ke dua orang tuanya tinggal di Salatiga mengurus perusahaan induk PT Cahaya Waluyo Group. Sementara itu, Manggala tinggal di bawah asuhan eyangnya—budenya ayahnya bernama Bude Ratna

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 82

    Sepanjang jalan menuju pulang ke kediaman mewah milik ibunya, Embun terdiam namun kepalanya mirip terkena angin puting beliung. Berisik sekali. Diam-diam ia menghitung sejumlah pengeluaran ibunya dimulai belanja pakaian di mall hingga melakukan perawatan wajah. Bergidik ngeri Embun menghitung total pengeluaran ibunya untuk mewujudkan apa yang ia mau. Intinya, ibunya seorang konglomerat! Mereka pulang saat menjelang malam hari. Driver langsung membantu Ana mengeluarkan barang-barang hasil perburuan mereka dan membawanya masuk ke dalam rumah mewah tersebut.Barulah keesokan harinya, Embun berencana menata berbagai jenis pakaian yang dibelikan ibunya ke dalam lemari. Ia akan memakai pakaian baru itu setelah bagian binatu mencucinya.Pagi itu, Ana terbangun dari tidurnya. Ia melihat di sebelah kanan ranjangnya kosong. Putrinya bangun terlalu pagi. Setiap malam Ana masih tidur dengan putrinya—untuk mengobati rasa rindu yang menyiksanya selama nyaris lebih dari dua puluh tahun lamanya.Wa

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 83

    Ketika mendapat nomor telepon Embun dari Yasmin, Danar tak bisa menyembunyikan raut bahagianya. Akhirnya, ia bisa menghubungi mantan istrinya secara langsung. Sebetulnya tidak benar-benar langsung, karena ia sadar seratus persen. Embun bahkan mungkin tidak akan mengangkat telepon dari nomor sembarangan.Alhasil, tercetuslah sebuah ide spontan. Ia meminta sang ibu untuk menghubungi Embun.“Makasih, Ibu. Semoga usaha Ibu membuahkan hasil.”Danar memeluk ibunya dengan penuh haru sesaat ibunya telah menghubungi Embun demi dirinya. Namun Diajeng hanya mendecak sebal pada putranya. Rasanya, ia sudah menjatuhkan harga dirinya demi wanita rendahan itu. Diajeng belum tahu soal hubungan Embun Ganita dan keluarga Basalamah. Ia berpikir jika Embun meminta pertolongan pada salah satu keluarga itu—keluarga yang berkuasa. Ana juga belum melakukan press conference resmi di depan awak media soal putri kembarnya yang ditemukan. Untuk saat ini, ia hanya menikmati kebersamaan dengan putrinya yang sempat

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 84

    Embun tertegun lama setelah mendengar cerita Danar dan ungkapan perasaan hatinya. Jauh dalam lubuk hati terdalam, andaikata Danar bersikap seperti itu dulu padanya. Barangkali dengan senang hati dan penuh keikhlasan, ia akan menerimanya tanpa pertimbangan. Embun bukan seorang perempuan yang keras hati. Ia wanita berhati lembut. Bahkan ketika beberapa kali orang melukai dan menyakiti hatinya, berulang kali ia memaafkan mereka. Mungkin sebagian orang menganggap sikap Embun dungu dan tolol. Namun Embun hanya tak ingin ada permusuhan. Ia ingin hidup damai.Naasnya, sikap Danar dan keluarganya sudah melewati ambang batas kewajaran. Hal tersebut memicu sebuah pemberontakan dari dalam diri Embun Ganita. Sudah cukup mereka telah memperdaya dirinya yang begitu lugu. Mereka telah berhasil membangkitkan sisi gelap wanita itu hingga menyebabkannya mengalami trauma dan tak mudah percaya pada siapapun.“Bagaimana, Embun? Bersediakah kau kembali padaku?”Tangan Danar terulur hendak menyentuh ke dua

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 85

    “Antar aku ke BUMI PUTRA Regency!”Embun berkata dengan suara yang gemetar pada seorang pemuda–yang ia kira driver taxi. Ia berbicara bahkan tanpa melihat ke depan. Ia fokus dengan dirinya dan bergelut dengan perasaannya yang kacau balau saat ini. Pertemuan dengan Danar dan Mita membuatnya merasa muak. Embun menundukan wajahnya dan terisak pelan. Sang pengemudi bisa mendengar rintihannya. Tak ingin protes, pengemudi itu melajukan kendaraannya dengan tempo yang pelan. Sejujurnya, pemuda tampan itu bingung. Tadi ia menghentikan mobilnya tepat di depan resto Bunga Rampai karena ingin makan. Ia sudah melewatkan jam makan siangnya sehingga ia berniat akan makan di sana.Sisi lain, Embun menatap arloji yang melingkari tangannya. Saat ke sana, ia datang sebelum azan ashar. Oleh karena itu, ia pun ingin mencari masjid untuk menunaikan sholat ashar yang sudah terlambat. Ia panik sendiri kemudian ia mendongak dan menatap kursi yang diduduki pengemudi.“Mas, turun di masjid terdekat!” titah Emb

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 86

    “Cukup, Mita!” salak Danar saat menghadapi Mita yang tengah mengamuk. Setelah bertahun-tahun berumah tangga dengannya, Danar baru sàdar jika istrinya itu temperamen akut. Mungkin selama ini Mita pandai menyembunyikan perangai aslinya.Yang paling mengejutkan ialah, Mita sering melakukan kekerasan. Tamparan dan pukulan itu seperti hal yang biasa ia lakukan di belakangnya. Belakangan, salah satu art di rumah mengundurkan diri kerja di rumah Danar, karena mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari Mita. Hanya gara-gara sepele, ART yang masih sangat muda itu dilempari dengan remote TV hingga keningnya berdarah.Mungkin, itu hanya sebagian kecil perbuatan Mita yang terungkap. Ia menjadi khawatir andai Mita benar-benar mengasuh Sagara, bisa tidak menutup kemungkinan ia bisa melakukan KDRT pada anaknya.“Kau berani membentakku? Dasar pria tidak tahu diri!”Mita tidak terima dibentak oleh suaminya. Ia merasa direndahkan. “Kau pikir siapa dirimu? Jika aku tidak membantumu, kau tidak akan

Bab terbaru

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 140

    Manggala dan ibunya duduk dan bicara empat mata. Pemuda tampan itu tidak ingin ibunya berspekulasi yang tidak-tidak tentang dirinya. Ia pun menceritakan apa yang terjadi saat mereka berada di cafe, saat pertama kali ia menemukan Serina hingga membawanya pulang ke apartemen.“Mama, dengarkan Gala! Malam, Gala menginap di hotel. Gala juga gak enak kalau tinggal berdua dengan gadis itu.”Manggala berusaha memberikan pengertian pada ibunya. Ia tidak ingin ibunya kecewa padanya.Malati menarik nafas dalam kemudian mengembuskannya perlahan. “Gala, apa kau tidak menaruh curiga pada gadis itu? Bisa-bisanya kau meninggalkan gadis itu di apartemen sendirian? Kau hanya baru mengenalnya beberapa jam?”Manggala mengerti arah pembicaraan ibunya. Jika ibunya orang biasa mungkin cara berpikirnya sederhana. Namun masalahnya ibunya seorang mantan agen detektif di mana ia selalu bersikap hati-hati dan waspada terhadap kemungkinan apapun yang terjadi.Manggala tidak berpikir panjang meninggalkan gadis it

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 139

    Malam itu langit tampak gulita tanpa gemintang yang menghiasnya. Ditambah gemerosok angin menyapu dahan-dahan pohon hingga membuatnya bergoyang dan seperti sosok monster yang menakutkan. Namun pemandangan yang sedikit anker itu sama sekali tidak mengurungkan niat seorang gadis cantik untuk berjalan di jalan setapak. Gadis cantik dengan tas ransel yang tercangklong di punggungnya tampak berjalan cepat untuk mencari kendaraan yang akan membawanya keluar kota. Ia merasa sudah tidak aman jika ia kembali ke ibukota atau berada tinggal bersama ke dua orang tuanya di Bandung. Untuk sementara waktu ia akan pergi keluar kota.Peluh sudah membanjiri tubuhnya. Sungguh, ia merasa letih. Namun ia harus segera pergi demi keselamatannya. Gadis itu duduk di halte bus yang sepi. Hanya ada empat orang yang tengah duduk di sana, menunggu bus datang.Drt, drt, drt, Suara ponsel yang gemetar menginterupsi lamunannya. Gadis itu segera mengangkatnya namun sebelumnya ia mencari tempat sepi. Ia tidak mau per

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 138

    Akhirnya, the Great Duke bisa menyelamatkan gadis bermata biru dan membawanya ke penthouse milik Manggala. Dengan sebuah asumsi dan pertimbangan jika penthouse itu adalah tempat yang paling aman untuk gadis itu tinggal sementara. Manggala sempat skeptis tak bisa melarikan diri dari rumah mafia itu. Namun ia berhasil selamat setelah baku hantam dengannya. Mafia itu tidak sekuat dan sesangar penampilannya. Dari gerakannya, ia terlihat sedang sakit.Namun, saat mereka pulang ke penthouse, ibunya Manggala ternyata tidak berada di sana. Manggala baru saja membaca pesan dari ibunya jika ibunya baru saja dijemput oleh sepupunya—Nadira. Padahal ia akan meminta ijin dan bantuan pada ibunya untuk melindungi gadis itu.Kini ke empat pemuda itu berkumpul di ruang tamu dan mulai menginterogasi gadis bermata biru itu. Gadis lugu itu pun menceritakan secara singkat mengapa ia bisa tertangkap oleh pria berwajah sangar tadi.“Jadi kau dijebak oleh siapa tadi? Teman barumu?”Beryl langsung berkomentar

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 137

    “Maaf, ada kepentingan apa?” Seorang security bertubuh tinggi besar menghadang jalan Pasha yang tiba-tiba saja datang menghampirinya. Pasha melakukan penyamaran sebagai seorang tukang service AC. Ini semua ide Manggala. Mudah baginya untuk mengetahui siapa saja tamu yang datang ke sana. Sebetulnya security itu sudah tahu siapa saja tamu yang datang. Hanya saja, ia selalu waspada, mengkonfirmasi terlebih dahulu siapa saja tamu yang datang ke sana. Apalagi bosnya seorang yang keji dan tak segan memecat pekerjanya yang tidak mematuhi semua aturannya.Pasha pun menjawab dengan lugas. “Saya tukang service AC langganan rumah ini, Pak. Lihatlah ini kartu nama saya.”Pasha pun memperlihatkan sebuah kartu nama si empunya tukang service.Pucuk dicinta ulam pun tiba, sebuah keberuntungan memihak mereka. Kebetulan, di jalan perumahan mewah itu, ada sebuah mobil khusus bertuliskan service AC. Perumahan mewah itu menyediakan berbagai jenis jasa pemeliharaan rumah termasuk fasilitas demi kenyamanan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 136

    “Cepat kau katakan! Di mana gadis itu? Aku sudah membayarnya mahal! Mengapa kamu yang datang?”Pria dengan luka sayat di wajahnya itu memojokan gadis bermata biru ke dinding. Ke dua tangan kekarnya kembali menekan leher gadis itu hingga gadis itu tampak syok. Ia takut jika pria itu akan benar-benar mengakhiri hidupnya hari itu.Gadis itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan berderai air mata. Kesialan tengah menyambangi dirinya. “A-aku tidak tahu, Om. Aku tiba-tiba saja berada di kamar itu. Aku tidak ingat apapun lagi. Sungguh, bebaskan aku Om!” jawab gadis itu suara yang terbata-bata. Seingatnya, ia bekerja di sebuah hotel sebagai seorang housekeeper. Saat itu ia kehausan dan minum air berasal dari dalam tumbler miliknya. Namun setelahnya ia merasa pusing dan tingkahnya mulai aneh. Ia menjadi lebih berani dan terkesan tidak tahu malu. Sekonyong-konyong ia sudah berada di dalam kamar mewah hotel.“No! Kau harus bawa gadis itu! Aku cuma pengen dia!” ucap pria itu bernada dingin.

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 135

    Suasana cafe bergaya retro itu tampak mencekam semenjak kedatangan beberapa orang pria berpakaian serba hitam. Seorang pria yang diduga sebagai ketuanya terlihat paling menonjol di antara yang lain. Wajahnya bukan wajah orang Melayu. Akan tetapi wajahnya mirip blasteran Amerika tengah. Fitur wajahnya tampan namun ada luka sayat melintang di pipinya hingga sekilas tampak menyeramkan bagi siapapun yang melihatnya. Apalagi ditambah bentuk matanya bagaikan mata elang yang tajam.Pria berwajah hispanik itu langsung mendelik ke arah sumber suara—yang tak lain suara Manggala. Ia tidak suka siapapun menginterupsi apa yang dilakukannya.“Siapa kau? Lancang sekali kau ikut campur urusanku!”Sekali hentakan pria itu mendorong gadis muda itu hingga terjatuh ke lantai. Gadis muda itu terlihat kehabisan pasokan oksigen yang membuatnya beberapa kali terbatuk-batuk. Wajahnya yang bersih tampak merah dengan mata yang sayu. Hanya dalam sekali tatapan, Manggala sudah bisa menarik kesimpulan jika gadis i

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 134

    Di sebuah kafe kopi, tempat nongkrong anak muda, empat pemuda tampan tengah duduk melingkari meja berbentuk bundar. Mereka menghabiskan waktu sore mereka dengan ngopi di kafe di mana ada live music yang disuguhkan di sana.Manggala menyesap kopi Long Black Americano dengan begitu nikmat. Harum aroma kopi dengan rasa yang pahit dan agak sedikit asam memberikan sensasi tersendiri baginya sebagai penikmat kopi. Satu teguk tidaklah cukup. Ia pun mengulanginya hingga tiga kali.Barulah pemuda tampan itu menaruh cangkir kopi itu ke atas meja. Ia pun mulai berkisah pada anggota the Great Duke. Pertama kalinya, secara resmi ia menceritakan isi kepalanya pada sahabatnya. Ia mengatakan pada mereka, jika ia serius menyukai Embun.Ke tiga sahabatnya tidak terlalu terkejut mendengar ungkapan perasaan hatinya pada Embun. Mereka sudah tahu hanya dari melihat bahasa tubuhnya. Beryl pun mulai berkomentar setelah mendengar ungkapan isi hati Manggala.“Kau harus segera menembaknya! Kalau bisa sebelum Emb

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 133

    Danar menjadi merasa bersalah. Ia bingung harus menjelaskan soal cincin itu. Ia memang sudah lama membeli cincin berlian itu. Sebelumnya ia menaruh cincin berbatu safir itu di dalam ruang kerjanya di rumah. Namun karena merasa tidak aman, ia berniat akan menyimpan cincin itu di ruang kantornya. Sayang, ia malah lupa menaruhnya di dalam laci kamar mereka. Padahal ia menaruhnya di bagian terdalam laci tersebut. Bahkan ia memang melupakan cincin itu.Bagaimana lagi, sebaik atau serapi apapun orang menyembunyikan bau maka akan ketahuan juga. Cincin itu dibeli untuk Embun. Ia ingin memberikan hadiah untuknya.“Mita, saya bisa jelaskan,” imbuh Danar menatap Mita yang memunggunginya. Wanita itu menangis sesenggukan. Hatinya terasa pedih ketika melihat dengan kepala sendiri, suaminya masih mengharapkan mantan istri sirinya. Padahal, Mita sedang berjuang untuk mempertahankan rumah tangganya meskipun dengan hati yang berdarah-darah.“Cukup, Mas!” tukas Mita yang terdengar lirih dan menyerah. Wan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 132

    “Bagaimana tadi lesnya?”Ana bertanya pada putrinya yang terlihat ceria setelah belajar bahasa Inggris, meskipun Embun sempat kesal karena tutor bahasa Inggris yang dijanjikan oleh Pasha membatalkan pertemuannya.Embun duduk dan menaruh tas yang dijinjingnya di atas kursi di mana ia duduki. Kemudian ia pun merespon pertanyaan ibunya dengan seutas senyum tipis. Tatapan matanya berbinar terang saat mengingat beberapa menit yang lalu, ketika ia belajar bahasa Inggris bersama Manggala. Di luar dugaan, rupanya Manggala bisa menjelma menjadi sosok guru yang hebat. Ia mengajarinya dengan sangat baik. Yang terpenting, Embun bisa memahami penjelasannya. Baru satu jam tiga puluh menit, namun Embun sudah bisa menguasai conversation dasar. Manggala memforsir dirinya untuk terbiasa bicara dalam bahasa Inggris saat pertemuan. Embun pun mengikuti nasehatnya dan ternyata ia bisa berhasil bicara bahasa Inggris meskipun masih terbata-bata.Padahal niat hati, ia ingin menghindari sosok Manggala karena p

DMCA.com Protection Status