Share

Bab 77

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-23 10:45:10

Embun merasa panik karena mendengar dari salah satu staf yang bekerja di sana bahwa ada yang mencarinya yakni seorang pria dewasa dengan seorang anak kecil. Ia mengira jika itu mantan suaminya dan putra kesayangannya.

Sungguh, dalam lubuk hati terdalam ia ingin sekali bertemu dengan putranya, namun ia tak sudi bertemu dengan mantan suaminya. Ia masih mengingat kenangan pahit saat ia diusir dan dipermalukan oleh keluarga Yudistira saat itu, Danar bahkan tidak membelanya sama sekali. Sakit hatinya tatkala mengingat setiap moment kelam itu. Tak ada seorang pun yang peduli padanya ketika ia diseret oleh ke dua orang pria bertubuh tinggi besar yang tak lain para security yang berjaga di kediaman Yudistira.

Embun tidak tahu jika Danar mencarinya hingga sekarang. Hanya saja, Danar terlambat mencarinya.

Embun masih membeku di tempatnya. Hingga suara seorang pemuda familiar terdengar olehnya. “Embun!” panggil Manggala dengan suara yang lembut.

Embun menoleh dengan penuh keterkejutan. “Pak, Pa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 78

    Embun pulang ke rumah dengan perasaan sedih. Betapa tidak sedih, ia tadi nyaris bertemu dengan mantan suaminya. Saat ini ia tidak ingin bertemu dengannya. Meskipun ia sangat ingin bertemu dengan putranya. Melihat wajah Danar membangkitkan memori terkelam dalam hidupnya. Sebelum pulang ke rumah ibunya, Embun menyempatkan dirinya mengunjungi anak jalanan dan memberikan santunan berasal dari gajinya sebagai housekeeper di hotel milik Manggala. Namun ia tidak bisa berlama-lama di sana sebab sang ibu terus saja menghubunginya agar segera pulang.Saat tiba di rumah, Embun langsung disambut oleh ibunya. Padahal ia tahu ibunya wanita karir dengan segudang aktifitasnya. Namun karena masih ingin menikmati waktu bersama putri–yang baru saja ditemukan, Ana memilih cuti dari kegiatannya bahkan ia sampai membatalkan beberapa acara pertunjukan seni musik di gedung teater.“M-mami!” seru Embun yang masih belum terbiasa dengan kondisi saat itu.Ana tersenyum sumringah menatap putrinya. Ia menghampiri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 79

    Hingga sore menjelang, Embun menghabiskan waktunya mengobrol dengan saudara kembarnya–Pasha di taman. Mereka begitu mudah membangun chemistry. Bahkan mereka sampai lupa waktu.Pasha menengok benda bulat dengan tali yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Ia pun bersuara, “Jeena, kita asik ngobrol.”Pasha menoleh pada Embun dan tersenyum. Kemudian tatapannya bergulir pada langit yang terlihat mendung.Pasha menjadi teringat telepon dari Manggala tadi pagi. “Jeena, tadi mantan suamimu mencarimu?”Embun tersentak mendengar pertanyaan Pasha. Dari manakah Pasha tahu soal Danar?Melihat mimik muka adiknya, Pasha pun melanjutkan kalimatnya.“Tadi aku sempat teleponan dengan Gala. Dia cerita katanya ada Danar Yudistira mencarimu hingga ke hotelnya. Dasar pria tidak tahu diri! Setelah kau pergi baru dia mencarimu!&

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 80

    Setelah kepergian rombongan Ali beserta kuasa hukumnya, Diajeng panik bukan main. “Mas Danar, kau ini bagaimana? Kau mau pernikahan kontrakmu dengan gadis itu mencuat ke media? Argh, kau berhasil menghancurkan reputasi perusahaan dengan sikapmu yang gegabah!”“Ibu, jangan bikin aku bingung! Bukankah Ibu bilang jika tidak ingin berpisah dengan Sagara? Ini salah satu cara agar aku bisa mempertahankan Sagara bersama kita.”Danar menjadi serba salah. Ia merasa seperti seekor kerbau dicucuk hidungnya. Apapun langkah yang diambil keliru.“Maksud Ibu, kau harus bisa menyelesaikan masalah ini tanpa melibatkan masalah hukum! Jika wartawan mendengar secuil kasusmu ini, reputasi perusahaan hancur termasuk saham perusahaan pasti anjlok. Kau mau Eyangmu langsung terkena serangan jantung,” sergah Diajeng dengan raut kekhawatiran di wajahnya. Wajar saja, seorang ibu adalah sosok orang pertama—yang selalu mengkhawatirkan keluarganya.“Terus aku harus bagaimana Ibu? Aku sudah tidak peduli lagi dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 81

    Akhir-akhir ini Manggala tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia merasa gelisah karena terus dihantui bayangan sosok wanita bermanik almond. Padahal baru hitungan hari ia tidak bertemu dengannya. Namun ia merasa tidak bertemu dengannya selama sewindu.Untuk mengobati rasa rindunya, ia kadang menatap saudara kembarnya agak lama saat mereka melakukan teleconference berempat, geng The Great Duke. Geng itu terdiri dari si kembar Beryl, Alby, Pasha dan dirinya. Sementara itu, orang yang menamai geng tersebut ialah Beryl–si cowok narsistik dan agak tengil. Terdengar absurd memang. Begitulah cinta kadangkala bikin orang buta. Manggala memang tidak dekat dengan teman perempuan. Selama sekolah ia juga tinggal di asrama lelaki. Ke dua orang tuanya baru melepasnya tinggal jauh saat kuliah dan mulai mengurus perusahaan. Ke dua orang tuanya tinggal di Salatiga mengurus perusahaan induk PT Cahaya Waluyo Group. Sementara itu, Manggala tinggal di bawah asuhan eyangnya—budenya ayahnya bernama Bude Ratna

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 82

    Sepanjang jalan menuju pulang ke kediaman mewah milik ibunya, Embun terdiam namun kepalanya mirip terkena angin puting beliung. Berisik sekali. Diam-diam ia menghitung sejumlah pengeluaran ibunya dimulai belanja pakaian di mall hingga melakukan perawatan wajah. Bergidik ngeri Embun menghitung total pengeluaran ibunya untuk mewujudkan apa yang ia mau. Intinya, ibunya seorang konglomerat! Mereka pulang saat menjelang malam hari. Driver langsung membantu Ana mengeluarkan barang-barang hasil perburuan mereka dan membawanya masuk ke dalam rumah mewah tersebut.Barulah keesokan harinya, Embun berencana menata berbagai jenis pakaian yang dibelikan ibunya ke dalam lemari. Ia akan memakai pakaian baru itu setelah bagian binatu mencucinya.Pagi itu, Ana terbangun dari tidurnya. Ia melihat di sebelah kanan ranjangnya kosong. Putrinya bangun terlalu pagi. Setiap malam Ana masih tidur dengan putrinya—untuk mengobati rasa rindu yang menyiksanya selama nyaris lebih dari dua puluh tahun lamanya.Wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 83

    Ketika mendapat nomor telepon Embun dari Yasmin, Danar tak bisa menyembunyikan raut bahagianya. Akhirnya, ia bisa menghubungi mantan istrinya secara langsung. Sebetulnya tidak benar-benar langsung, karena ia sadar seratus persen. Embun bahkan mungkin tidak akan mengangkat telepon dari nomor sembarangan.Alhasil, tercetuslah sebuah ide spontan. Ia meminta sang ibu untuk menghubungi Embun.“Makasih, Ibu. Semoga usaha Ibu membuahkan hasil.”Danar memeluk ibunya dengan penuh haru sesaat ibunya telah menghubungi Embun demi dirinya. Namun Diajeng hanya mendecak sebal pada putranya. Rasanya, ia sudah menjatuhkan harga dirinya demi wanita rendahan itu. Diajeng belum tahu soal hubungan Embun Ganita dan keluarga Basalamah. Ia berpikir jika Embun meminta pertolongan pada salah satu keluarga itu—keluarga yang berkuasa. Ana juga belum melakukan press conference resmi di depan awak media soal putri kembarnya yang ditemukan. Untuk saat ini, ia hanya menikmati kebersamaan dengan putrinya yang sempat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 84

    Embun tertegun lama setelah mendengar cerita Danar dan ungkapan perasaan hatinya. Jauh dalam lubuk hati terdalam, andaikata Danar bersikap seperti itu dulu padanya. Barangkali dengan senang hati dan penuh keikhlasan, ia akan menerimanya tanpa pertimbangan. Embun bukan seorang perempuan yang keras hati. Ia wanita berhati lembut. Bahkan ketika beberapa kali orang melukai dan menyakiti hatinya, berulang kali ia memaafkan mereka. Mungkin sebagian orang menganggap sikap Embun dungu dan tolol. Namun Embun hanya tak ingin ada permusuhan. Ia ingin hidup damai.Naasnya, sikap Danar dan keluarganya sudah melewati ambang batas kewajaran. Hal tersebut memicu sebuah pemberontakan dari dalam diri Embun Ganita. Sudah cukup mereka telah memperdaya dirinya yang begitu lugu. Mereka telah berhasil membangkitkan sisi gelap wanita itu hingga menyebabkannya mengalami trauma dan tak mudah percaya pada siapapun.“Bagaimana, Embun? Bersediakah kau kembali padaku?”Tangan Danar terulur hendak menyentuh ke dua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 85

    “Antar aku ke BUMI PUTRA Regency!”Embun berkata dengan suara yang gemetar pada seorang pemuda–yang ia kira driver taxi. Ia berbicara bahkan tanpa melihat ke depan. Ia fokus dengan dirinya dan bergelut dengan perasaannya yang kacau balau saat ini. Pertemuan dengan Danar dan Mita membuatnya merasa muak. Embun menundukan wajahnya dan terisak pelan. Sang pengemudi bisa mendengar rintihannya. Tak ingin protes, pengemudi itu melajukan kendaraannya dengan tempo yang pelan. Sejujurnya, pemuda tampan itu bingung. Tadi ia menghentikan mobilnya tepat di depan resto Bunga Rampai karena ingin makan. Ia sudah melewatkan jam makan siangnya sehingga ia berniat akan makan di sana.Sisi lain, Embun menatap arloji yang melingkari tangannya. Saat ke sana, ia datang sebelum azan ashar. Oleh karena itu, ia pun ingin mencari masjid untuk menunaikan sholat ashar yang sudah terlambat. Ia panik sendiri kemudian ia mendongak dan menatap kursi yang diduduki pengemudi.“Mas, turun di masjid terdekat!” titah Emb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26

Bab terbaru

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Extra Part (Ending)

    Sepuluh Tahun KemudianLangit pagi itu cerah di kawasan perbukitan tempat kediaman keluarga Manggala berdiri megah. Rumah bergaya modern tropis dengan sentuhan klasik itu dikelilingi taman bunga dan pepohonan rindang, dibangun oleh Aldino, sang kakek yang visioner. Di halaman belakang, terdengar suara tawa anak-anak dan langkah kaki berlarian.Kini Manggala mengambil alih perusahaan sang ayah, sedangkan Jeena menjadi seorang pianis seperti ibunya. Ia juga bahagia menjadi seorang ibu dari empat orang anak. “Mas Sagara! Tunggu aku dong!” seru Bintang, bocah sepuluh tahun yang berusaha mengejar kakaknya.Sagara menoleh sambil tertawa. “Cepat dong, Bintang! Katanya mau lomba lari?”Dari balik pintu kaca, dua gadis kembar berambut panjang hitam–berusia tujuh tahun, Savana dan Aurora, berseru bersamaan, “Mamaaa! Mas Sagara gak mau ajak kita main!”Jeena, yang tengah menyiram bunga, menoleh sambil tersenyum. “Kalian gak usah ikut main lari-larian. Kalian bisa kan main yang lain,”Savana dan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 431

    Tiga minggu telah berlalu sejak kecelakaan itu.Alby akhirnya pulang ke Jakarta. Ia masih lemah, tubuhnya belum sepenuhnya pulih, tapi kesadarannya sudah kembali. Dan itu saja sudah cukup membuat seluruh keluarga menghela napas lega.Di kamar yang tenang, Alby perlahan duduk di sisi ranjang. Levina sigap menopangnya.“Kamu yakin udah kuat buat berdiri?” tanyanya pelan, seolah takut suaranya akan membuat Alby goyah.Alby tersenyum tipis. “Aku nggak selemah itu, Lev… Tapi kalau kamu tetap mau di sini, aku nggak keberatan.”Senyum itu begitu lemah, tapi cukup untuk menggetarkan hati Levina. Ia membalas tatapan itu dengan lembut, menyembunyikan guncangan di dadanya. Sejak hari pertama Alby tak sadarkan diri, Levina tidak pernah meninggalkan sisinya.Ia bertahan, bahkan ketika dokter kehilangan harapan. Dan, keluarga Basalamah mengabaikannya. “Lev,” suara Alby pelan.Levina menoleh cepat. “Hmm?”“Makasih ya… sudah rawat aku.”Alby menatap Levina dengan senyum tipis.Levina diam kemudian m

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 430

    RS Bali International Cahaya lampu rumah sakit memantul di lantai keramik yang licin, menciptakan suasana dingin dan sepi. Di balik pintu ICU yang tertutup rapat, Alby tengah berjuang mempertahankan hidupnya. Tubuhnya penuh luka, sebagian tulangnya retak, dan kepalanya mengalami trauma berat akibat benturan keras dalam kecelakaan.Di ruang tunggu ICU, suasana dipenuhi ketegangan.Dokter Bagas, ahli bedah saraf yang menangani Alby, keluar dengan wajah serius langsung mengabari kondisi Alby saat ini pada keluarga; Sulis-Ali, Beryl, Ana-dr Zain, dan Manggala-Jeena yang langsung terbang ke Bali setelah mendapat kabar buruk mengenai kecelakaan yang menimpa Alby.Dokter Bagas berkata. “Kami sudah melakukan tindakan penyelamatan secepat mungkin. Alby mengalami pendarahan hebat di otak serta beberapa patah tulang rusuk yang melukai paru-paru kirinya. Kami telah memasang ventilator dan melakukan dekompresi kranial untuk mengurangi tekanan pada otaknya.”Tak ada yang berbicara. Wajah Ali pucat,

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 429

    “Hari ini mendadak sepi, ya?”Levina menoleh. Alby ada di sampingnya, berjalan santai di antara deretan pohon mahoni yang mulai meranggas. Cahaya senja memantulkan rona keemasan di wajah mereka, menciptakan siluet yang tenang namun menyimpan gelombang perasaan yang tak terucap.Alby menatap tunangannya dengan lembut. Banyak hal ingin ia katakan, tapi belum waktunya. Ia hanya meraih jemari Levina dan menggenggamnya erat. Namun, kali ini Levina tidak menolak. Ia tahu harus berpura-pura menjadi kekasih Alby dengan sebaik mungkin.“Besok kita menikah. Tapi hari ini… izinkan aku jujur.”Alby menatap Levina dari samping. Meskipun Levina selalu menampilkan wajah dengan minim ekspresi, di matanya gadis itu terlihat cantik. Mungkin wanita tercantik yang pernah ia sukai. Ia menyukai segala hal tentang dirinya. Entah sejak kapan, Ia mulai merasakannya. Alih-alih merespon perkataan Alby, Levina menatapnya dalam. “Aku dengar kau sudah melaporkan Bella dan Roger.”Alby mengangguk pelan. “Aku rekam

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 428

    “Lihat nih! Komennya udah tembus sepuluh ribu. Gila, Bella, kamu viral!”Manager Bella, seorang wanita berkacamata bernama Fara, tertawa kecil sambil menyodorkan ponsel ke arah kliennya. Di layar, unggahan Bella sedang dibanjiri komentar dan likes. Foto-foto kontroversial dengan Alby—yang sengaja diposting ulang oleh akun fanbase-nya, membuat namanya melejit dalam semalam.Bella tersenyum tipis, membolak-balik notifikasi dengan santai.“Ya... kalau skandal bisa bikin aku trending, kenapa nggak?” ujarnya ringan.Fara menyikut lengannya. “Kamu jahat juga, ya.”Bella menjawab dengan anggukan percaya diri. “Dunia hiburan bukan tempat buat yang terlalu baik.”Namun sebelum mereka bisa tertawa lagi, pintu studio tempat mereka santai tiba-tiba terbuka keras.BRAK!Keduanya terlonjak kaget. Di ambang pintu, berdiri Alby dengan sorot mata yang tak pernah Bella lihat sebelumnya—dingin, tajam, dan penuh kemarahan yang ditekan.“Untuk apa kamu lakukan ini, Bella?”Nada suaranya rendah, tapi mengge

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 427

    “Astaga, Bella, sialan!” gumam Alby saat melihat layar ponselnya. Foto-foto itu terpampang jelas. Ia dan Bella terlihat terlalu dekat. Mereka seperti sepasang kekasih.Skandal itu tersebar begitu cepat. Akun-akun gosip di X dan I*******m berebut menaikkannya, sementara bot-bot anonim memperkeruh suasana dengan komentar tajam dan spekulasi kejam. Nama Alby mendadak trending, bukan karena prestasi, tapi karena ciuman yang tak pernah benar-benar terjadi.Dengan geram, Alby melemparkan ponselnya ke meja. Ia ingin menyangkal semua ini, tapi bagaimana? Mata kamera tidak pernah peduli pada kebenaran—hanya pada apa yang terlihat.Ponselnya bergetar. Nama “Mommy” tertera di layar.Sulis tidak pernah menelepon tanpa alasan. Dan kali ini, Alby tahu persis apa yang membuat ibunya menelepon di tengah malam, saat hujan mengguyur kota seperti murka langit yang tak tertahan.Sulis duduk anggun di sofa ruang tamu. Ruangan itu sepi, tapi hawa di dalamnya menggigit seperti salju saat musim dingin. Alby

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 426

    Di kediaman Mahesa“Levina…” suara Roger terdengar pelan dan penuh simpati saat ia masuk ke dalam ruang tamu di mana Levina sedang duduk, membaca buku.Levina menatapnya, keningnya berkerut. “Roger? Ada apa?”Hubungannya dengan Roger mulai membaik. Keluarga Roger datang dan meminta maaf pada Mahesa atas apa yang telah Roger lakukan.Roger tersenyum lalu duduk bergabung dengan Levina, seolah menimbang-nimbang kata-kata yang ingin ia ucapkan. “Aku mendengar kabar yang cukup mengejutkan.” Ia mencoba menatap Levina dengan ekspresi prihatin, namun dalam hatinya, ada kepuasan yang terselip. “Aku... aku dengar kalau Alby terlibat hubungan dengan seorang penyanyi pendatang baru. Mereka... kedapatan di beberapa tempat bersama. Selingkuh, mungkin.”Levina hanya mengangkat alis. “Oh,” jawabnya singkat, tanpa ekspresi lebih lanjut. “Kapan kamu mendengarnya?”Roger sedikit terkejut dengan respons Levina yang begitu datar. “Baru beberapa hari yang lalu. Sepertinya mereka terlihat sangat dekat. Aku h

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 425

    Di sebuah lounge hotel mewah, Roger duduk menyilangkan kaki sambil menatap layar ponsel. Di sampingnya, seorang wanita berambut panjang duduk dengan senyum menggoda—Bella, penyanyi pendatang baru yang sedang naik daun.“Jadi... lo cuma mau gue foto bareng dia?” tanya Bella dengan alis terangkat. “That’s it? Gue pikir bakal lebih ekstrem.”Roger tertawa pelan, suaranya tenang namun licik. “Nggak perlu ekstrem. Cukup satu foto. Waktu yang pas, tempat yang pas. Publik akan percaya kalau Alby ternyata sama aja kayak pria lainnya. Dan Levina... perempuan dengan prinsip seperti dia? Dia akan mundur sendiri.”Bella mengangkat bahu. “Easy. Asal bayarannya sepadan.”Roger menyerahkan sebuah cek yang sudah ditandatangani olehnya. “Lihat sendiri.”Bella tersenyum licik. “Deal.”Roger bersandar, lalu menyesap kopinya. Matanya menatap kosong ke depan. “Sorry, Alby... Aku lebih dulu kenal Levina. Dan aku nggak akan biarin kamu ambil Levina,” Roger sudah mendengar kabar tentang Levina yang sudah di

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 424

    Rumah besar keluarga Ana Basalamah sore itu lebih sunyi dari biasanya. Dedaunan bergerak pelan ditiup angin, dan cahaya matahari yang menembus kaca jendela membuat ruangan terlihat hangat—meski hati sebagian penghuninya masih membeku.Di ruang keluarga, Sagara duduk di atas karpet bulu berwarna krem. Bocah empat tahun itu memeluk boneka dinosaurus hijau miliknya. Matanya masih sembab, dan tak ada satu pun senyum terukir di wajah kecilnya.Pasha duduk tak jauh darinya, memangku salah satu putra kembarnya—Rayyan—yang tengah bermain mobil-mobilan sambil tertawa sendiri. Di sisi lain, Rosa menggendong Rafael yang baru saja tertidur di pangkuannya. “Gara,” panggil Pasha dengan suara pelan.Sagara menoleh perlahan. Ia belum sepenuhnya nyaman, belum juga paham sepenuhnya apa yang terjadi dengan ayahnya.Pasha mencoba tersenyum. “Papa Pasha bawa mainan, mau lihat?”Bocah itu hanya mengangguk kecil. Pasha mengeluarkan satu set puzzle binatang dari dalam tasnya.“Coba tebak ini apa?” Ia mengang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status