Share

Bab 15

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-29 19:51:50

“Mbak Embun, sebelum Tuan Danar pergi ke Jogja, beliau telah berpesan. Mohon maaf sebelumnya, ada beberapa perubahan poin penting tentang kontrak sebagai ibu susu Tuan muda.”

Gilang mengeluarkan surat dari dalam tas miliknya.

Embun mengangkat mata untuk menatap berkas itu. Namun ia pun segera menunduk lagi saat tatapan mereka bertemu. Setelah apa yang dialaminya, Embun menjadi pribadi yang tak mudah percaya. Ia membangun sebuah jarak dengan orang lain.

“Tuan Danar meminta Mbak Embun tinggal di kamar atas. Lebih tepatnya kamar yang berada di sebelah Tuan muda agar memudahkan akses untuk menyusui Tuan muda.”

Gilang berkata dengan serius. Ia pun menunjukan berkas perjanjian itu ke atas meja. Ia bekerja secara profesional. Ia tidak ingin dianggap membuat sebuah keputusan sepihak yang merugikan salah satu pihak.

“Saya sudah tahu, Pak Gilang. Tadi Mbak Maya sudah menyampaikannya. Bahkan saya sudah memindahkan barang milik saya ke sana.”

Embun menjawab apa adanya. Ia sempat berpikir jika Dan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
St Komariah
dasar Danar ga punya hati...selalu negatif thinking kpd Embun, ketulah jd bucin akut ke Embun nantinya
goodnovel comment avatar
Hanung Adja
tuh kan syok stelah tau siapa wanita yg anuin gara ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 16

    “Mas Danar, aku mau lihat Gara,” kata Mita menggeser tubuhnya dan mencoba mengintip ponsel yang saat ini tengah dipegang oleh suaminya. Mita pun penasaran dan ingin melihat foto bayi mereka. Danar buru-buru mengusap layar ponselnya dan membuka aplikasi galeri. Mita jangan sampai tahu siapa ibu susu anak mereka. Ia pasti akan marah dan cemburu padanya. “Lucu ya, Gara! Wajahnya mirip …” ucap Mita di mana tenggorokannya langsung tercekat. Sial, baby Sagara makin ke sini makin mirip perpaduan Danar dan wanita bernama Embun. Meskipun hanya pernah sekali melihat Embun, namun Mita bisa mengingat wajahnya. Ia tidak menampik jika Embun itu wanita cantik dan kulitnya putih nan bersih. Hanya saja, ia tidak mengikuti serangkaian perawatan kecantikan saja seperti dirinya. Tubuhnya juga bagus, tinggi mirip model. Mungkin di bawah dirinya lima sentimeter-an. “Sayang, Gara adalah anak kita. Dia mirip kita.”Danar menghibur suasana hati istrinya yang tiba-tiba murung saat menelisik wajah Sagara. Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 17

    Keesokan harinya, Gilang pergi mendatangi rumah Danar dengan perasaan yang berkecamuk. Ia bingung harus menyampaikan pesan atasannya pada Embun Ganita. Sebetulnya ada yang lebih membingungkan baginya. Mengapa tuannya memintanya untuk memecat Embun? Apa alasannya? “Mas Gilang rajin amat datang ke sini. Padahal, Tuan Danar sedang keluar kota loh,” sapa Mbak Nuri yang sedang asik menyiram bunga membantu tukang kebun di sana.Di sana terlihat ramai karena para kuli banguanan mulai berdatangan. Mereka sedang mengerjakan proyek renovasi rumah bagian belakang. “Ya udah, aku pulang lagi nih. Tapi jangan kangen ya Mbak,” jawab Gilang seraya memutar tubuhnya dengan gerakan lambat. Seketika ia tertawa menatap Mbak Nuri yang terlihat basah-basahan.“Mbak, mau mandi atau mau menyiram bunga? Hum, sepertinya Mbak Nuri butuh siraman kasih sayang deh,” kata Gilang sembari melewati Mbak Nuri begitu saja. “Terserah, Mas Gilang!” beo Mbak Nuri dengan tawa kecilnya. Ia menggelengkan kepalanya beberap

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 18

    Selama menikah dengan Danar Yudistira, Embun tidak pernah melihat pria itu marah padanya. Wajahnya seolah datar dengan suara yang terkesan dingin. Pertama kali ia mendengar Danar membentaknya ialah sewaktu Danar dan Mita membawa bayinya di rumah sakit.Setelah berpikir lama, Embun tetap bersikukuh pada keputusannya. Ia akan tetap bertemu dengan Danar dan berbicara empat mata dengannya. Semoga saja pria itu luluh hatinya.Embun menjawab perkataan Gilang dengan tegas.“Tidak apa-apa, Pak Gilang! Aku akan bertemu dengan Tuan Danar. Aku hanya mencoba untuk meminta pertimbangan beliau terlebih dahulu.”Embun berusaha menguatkan hatinya. Ia hanya ingin berjuang mendapatkan anaknya kembali dengan cara apapun. Setidaknya, berada dekat dengannya meskipun tak bisa memilikinya. Atau bahkan mungkin suatu saat putranya hanya memangilnya dengan bibi pengasuh. Hal itu tak jadi masalah baginya. Gilang mendesah pelan mendengar jawaban Embun yang terkesan memaksa. Ia menjadi semakin penasaran akan hubu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 19

    Malam itu, ke dua babysitter yang menjaga Sagara tampak kewalahan sepeninggal Embun Ganita. Mereka tak habis pikir mengapa tiba-tiba saja atasannya memecat ibu susu Sagara. Mereka lantas menarik kesimpulan, pasti Embun telah berbuat kesalahan yang fatal hingga membuat Danar marah besar. Sial, mereka terpaksa harus bergadang demi menenangkan Tuan muda yang kembali menangis kejer. Padahal mereka baru saja menikmati ketenangan karena kehadiran ibu susu sangat membantu mereka dalam mengurus Sagara.“Gara, bobo! Oh, Gara bobo! Kalau tidak bobo digigit kebo, eh, nyamuk-” Maya bernyanyi dengan asal-asalan demi menidurkan Sagara. Bukan tanpa alasan, wanita muda itu sudah berusaha mengeluarkan seluruh tenaga dan pikirannya demi membuat anak itu diam. Sumpah demi apapun, Sagara memang termasuk anak yang menguji iman dan imun.Anak itu kembali tantrum ketika keinginannya tidak terpenuhi. Ya, keinginan terbesarnya ternyata ia ingin menyusu langsung pada sumber ASI. “May, liriknya ngaco nih! K

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 20

    Malam itu Danar menjadi gelisah hingga ia enggan memejamkan mata. Ia tengah membayangkan hari esok yang akan dilalui oleh putra kecilnya. Isi kepala pria itu hanya putranya!Karena tak bisa tidur, pria berwajah dingin itu bangun lalu berjalan menuju nakas. Sekotak rokok yang tergolek di atas nakas menarik perhatiannya. Pria itu pun mengambil sebatang benda candu itu lalu berjalan menuju pintu balkon.Duduk bersilang kaki di atas kursi rotan, ia pun menyalakannya dan mulai menghisapnya sembari menatap hujan yang turun dari langit dengan begitu derasnya. Setidaknya, gulungan tembakau itu bisa mengurangi rasa frustrasi yang menderanya saat ini.Namun, udara malam itu sangat dingin akibat hujan besar disertai angin kencang. Rasa dinginnya sampai menusuk hingga ke tulang belulang. Ia pun memilih mengusak rokok terakhir itu ke dalam asbak, menyudahi kegiatannya menatap kesunyian malam dan masuk kembali ke dalam kamarnya.Danar pun membuka layar ponselnya. Ia membuka rekaman CCTV di kamar put

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 21

    Embun menghela nafas pelan. Ia bersyukur karena bisa selamat. Hum, apalagi yang menyelamatkannya itu adalah pria dingin itu. Ia menjadi berpikir jika pria itu masih memiliki hati. Jika tidak, mungkin ia akan membiarkannya mati kedinginan karena terserang hipotermia di bawah rinai hujan.Namun kelegaan itu tidak berlangsung lama. Air mata kembali menetes di ujung matanya. Embun teringat bayinya. Ia sangat mengkhawatirkannya. Tak berselang lama setelah kepergian Danar, seorang perawat datang menghampiri Embun.“Sus, aku ingin pulang. Aku sudah baikan. Aku cuma demam,” kata Embun. Ia tidak ingin berlama-lama berada di ruangan itu. Ia akan pulang ke apartemen Yasmin. Seperti tujuan awalnya ia akan pergi mencari pekerjaan lain dan melanjutkan hidupnya. Perawat hanya tersenyum menatap Embun lalu menggelengkan kepalanya pelan. Dengan cekatan, ia memeriksa labu infusan.“Mbak, boleh pulang kalau cairan infusannya habis,” jawab perawat kemudian pergi meninggalkan Embun.Embun hanya pasrah, l

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 22

    Waktu seakan merangkak lamban. Detik detik demi detik terasa lama. Namun Embun tak bisa melarikan diri dari kondisi canggung itu. Wajahnya menunduk dalam, tatapannya tertuju pada piring keramik bermotif bunga krisan di pinggirnya. Ia berusaha mengolah perasaannya yang menegang saat berada satu meja dengan pria itu—mantan suami yang begitu dipujanya. Entahlah, perasaan apa yang dimilikinya saat ini terhadapnya.“Setelah makan, kita bicara,” ujar Danar bernada singkat. Pria itu langsung menikmati sarapan siangnya. Ia mengalasi piring miliknya dengan nasi dan lauk pauk serta tumis sayuran.Hanya terdengar suara sendok dan garpu yang berdenting dan beradu. Pria tampan itu makan tanpa suara dan tampak anggun. Kali ini ia sama sekali tidak merasa terusik akan kehadiran Embun.Embun hanya menghela nafas pelan. Ingatannya berputar begitu saja. Setiap kali Danar pulang ke villa, ia selalu menyambut pria itu di luar rumah. Diciumnya punggung tangannya dengan takzim.Embun yang memang sama pendi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 23

    “Halo, Baby! Lagi apa?”Malam hari, Mita baru saja pulang dari rumah ke dua orang tuanya. Ia langsung mendatangi ruang kerja suaminya yang berada di lantai tiga. Danar tengah menatap layar laptop dengan tatapan serius.Danar bahkan tidak menyadari kepulangan istrinya—yang sesuka hatinya. Pedih, bahkan Mita tidak memperdulikan putra mereka.Menaruh tas mahalnya di atas meja, Mita berjalan berlenggak-lenggok mendekati suaminya. Ia bahkan tiba-tiba saja menyingkirkan laptop dari pangkuan suaminya, kemudian ia duduk di atas pangkuan suaminya dengan ke dua tangan yang mengalung pada leher suaminya. Wanita cantik itu memeluk suaminya dengan erat.“Mita, Mas masih punya pekerjaan. Tolong, awas dulu!” peringat Danar yang merasa tak nyaman karena istrinya itu menduduki miliknya. Seharusnya, ia tidak mengganggunya saat ini. Bukan waktu yang tepat. Suasana hati pria itu juga sedang buruk.Raut wajah Mita langsung kecut saat mendapat penolakan dari Danar. Ia kecewa dan langsung turun dari pangku

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02

Bab terbaru

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 253

    Untuk merayakan keberhasilan acara, Laura mengundang para mahasiswa yang tampil saat acara amal untuk berpesta di restoran. Ia mentraktir mereka makan. Tak mungkin ia merayakannya di pub sebab ia menghargai Jeena. Apalagi Jeena sebagai vokal pertama. Ia dianggap pembawa keberuntungan.Sayang, orang terdekatnya tidak bisa ikut menghadiri acaranya. Mereka hanya mengirim pesan dan meneleponnya. “Baiklah, kita bersulang untuk pasangan terviral kita, Jeena dan Dion!”Laura mengangkat gelas berkaki berisi vodka dengan penuh keceriaan. Keberhasilan Performa murid-muridnya telah membuat para pengusaha ikut memberikan donasi dengan jumlah yang sangat besar pada acara itu.“Cheers!!” jawab yang lain serempak.Jeena mengangkat kaleng soda kemudian meneguknya. Rosa yang berada di sampingnya selalu tampak waspada. Ia tidak boleh lengah sedikitpun. Ia pernah mengikuti semacam training yang dilakukan oleh para anggota militer. Teringat akan pesan bijak dari salah satu coachnya bahwa di manapun ia

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 252

    Jeena sudah tiba di Manhattan. Ia mulai latihan bermusik kembali dengan Dion. Rosa selalu menemani Jeena kemanapun Jeena pergi seperti amanat Hanum dan Ana. Ia akan berbakti pada keluarga Basalamah. Akhirnya hari yang dinanti tiba. Acara Amal digelar secara meriah di kampus.Jeena sudah terlihat cantik dengan gaun yang senada dengan Dion. Sebelum mulai, Rosa—yang tidak hanya sekedar bertugas sebagai asisten, sebagai pengawal, ia selalu akan memastikan keselamatan Jeena. Oleh karena itu, ia melakukan pengecekan alat musik dan ruangan di mana Jeena akan tampil.Setelah memastikan semua aman, barulah ia merasa tenang. Beberapa orang cukup kaget melihat apa yang dilakukan oleh Rosa. Mereka baru tahu jika Rosa adalah pengawal khusus yang menjaga Jeena. Barulah mereka sàdar ternyata Jeena bukan orang sembarangan.Penampilan debut Jeena dan Dion berhasil memukau penonton. Riuh tepuk tangan membahana. Semua orang puas dengan performa mereka. Bahkan ada beberapa produser ternama yang akan me

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 251

    “Laila, makan dulu!”Yuda mengetuk pintu kamar Laila beberapa kali ketukan. Sepulang dari rumah sakit, Laila tidak pernah makan bersama semeja di ruang makan. Ia makan ketika mereka sudah makan dan memilih makan sendirian.Ini tidak bisa dibiarkan! Yuda tidak akan merasa tenang melihat putrinya menjauh darinya.Laila mengabaikan panggilan Yuda. Saat ini ia sedang membaringkan tubuhnya dan menatap nanar langit-langit. Kejadian selama di kantor mengusiknya. Serina ternyata tak sepolos yang terlihat dari luar. Bahkan gadis itu aslinya manipulatif. Ia bisa bermain peran dengan sangat baik.Serina tidak bisa diremehkan. Laila yakin, tugas yang diberikan padanya bukankah murni karena pekerjaan. Namun ada Serina di balik itu semua. Pasti, Serina berusaha membuatnya sibuk agar tidak bisa bertemu dengan Hanum.Laila baru bisa beres mengerjakan tugasnya pukul lima sore, saat di mana para karyawan sudah pulang. Namun ia tidak akan tinggal diam. Serina sudah berbuat fatal. Satu-satunya cara ialah

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 250

    “Laila, please! Aku gak bermaksud bohong waktu itu! Kamu udah salah paham. Kamu tahu, aku bahkan sudah lebih dulu kenal dengan the Great Duke sebelum kamu! Aku lakukan ini karena aku mencintai Mas beryl! Itu saja! Kamu jangan mikir macam-macam!”Karena sudah ketahuan Serina pun mulai memberikan klarifikasi dengan berurai air mata. Ia berkata dengan penuh penyesalan. Laila tersenyum sinis. “Sudahlah! Jangan berpura-pura lagi di depanku! Kamu lebih kenal dengan the Great Duke? Kamu juga harus tahu, siapakah gadis yang akan dijodohkan dengan Mas Gala? Aku! Ayahku dan ayah Mas Gala bersahabat dekat. Jadi … jangan sombong kalau kamu baru saja mengenal dengan anggota The Great Duke!”Kini gantian Laila yang mengeluarkan uneg-uneg dalam kepalanya. Perdebatan pun mulai terasa panas. “Kamu udah membohongi keluarga besar Mbak Jeena! Kalau mereka tahu kebusukanmu, mereka pasti kecewa padamu.”Laila mengangkat tangannya lalu memetik jari. “Dan mendepakmu!”Sikap Serina sudah keterlaluan. Selain

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 249

    Laila senang saat mendengar kabar Hanum akan datang. Tanpa disàdari, ia menjatuhkan surat pengunduran diri miliknya. Ia dipanggil lagi oleh kepala staf admin untuk menyiapkan dokumen penting. Gadis bercadar itu terlihat antusias saat melakukan tugasnya. Setelah mengetahui sifat asli Serina, ia pun mengubah sedikit rencananya. Ia akan membongkar kebusukan Serina di depan keluarga Basalamah sebelum ia mengundurkan diri. Ketika Serina berpura-pura menjadi orang yang menyelamatkan Hanum, berarti ia sudah punya niat buruk. Ia ingin masuk ke dalam keluarga Basalamah. Ia ingin hidup enak dengan cara yang instan!Lalu bagaimana jika Serina juga ingin merebut sosok ‘kakak’ yang telah menyelamatkannya? Tidak boleh! Serina tidak boleh mendapatkan tempat di keluarga itu! Ia sudah berniat busuk!“Pak, apa pekerjaanku sudah selesai?” tanya Laila yang mulai merasa letih. Ia baru saja pulang dari rumah sakit. Tubuhnya belum pulih sempurna. Namun pekerjaan yang dibebankan padanya justru semakin berat

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 248

    Laila sudah pulang dari rumah sakit. Kini ia kembali pulang ke kediaman Yuda meskipun terpaksa. Bagaimanapun, ia sudah tidak memiliki siapapun di sana.Hari itu Laila menghela nafas panjang. Berat rasanya ia harus resign dari perusahaan Basalamah. Namun saat ini ia ingin pulang ke kampung halaman ibunya di kota Bandung. Ia akan mencari tahu keluarga ibunya yang masih ada. Laila sangat keras kepala. Ia benar-benar telah membuat sebuah keputusan yang bulat. Apalagi setelah perbincangan antara dirinya dan Nirmala–Dania semalam. Mereka meminta Laila untuk pergi dari rumah Yuda dengan cara yang baik secara tidak langsung. Mereka meminta Laila bersedia menerima perjodohan dengan keponakannya yang seorang ASN.Bukan tanpa alasan, Nirmala tahu jika Yuda sudah menyayangi Laila dan menganggapnya putri kandungnya. Jika Laila pergi begitu saja dari rumah itu, Yuda pasti keberatan dan frustrasi. Yuda seringkali jatuh sakit ketika ia punya masalah. Oleh karena itu Nirmala sudah membuat rencana unt

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 247

    Jeena menghela nafas pelan. Ia berusaha tenang meskipun dalam hatinya penuh dengan rasa kesal. Ia tidak mau lagi berurusan dengan Danar. “Embun, bagaimana kabarmu?”Danar menatap Jeena dengan penuh kagum. Jeena terlihat cantik dan berkelas. Bahkan penampilannya mengalahkan Paramita. Danar menyesal mengapa dulu ia tidak segera menceraikan Paramita dan buru-buru menyatakan cinta pada Jeena. Sayang, nasi sudah menjadi bubur.“Namaku Jeena Mahira Basalamah!” Jawab Jeena dengan suara yang dingin. “Maaf,” imbuh Danar dengan mendesah pelan. Ia harus tahu diri. Embun bukan Jeena! Jeena adalah wanita karir yang punya harga diri. Bukan gadis lugu yang manis dan penurut. Tapi bagi Danar, Jeena tetap Embun. Bahkan hingga detik itu nama Embun masih tersemat dalam hatinya. “Bu Jeena, bagaimana kabarmu?” Danar mengalah, meralat pertanyaannya. Namun Jeena tetap menjawab meskipun kesal. Alasannya ia tahu jika ia mengabaikannya, Danar bisa bikin masalah. “Baik,” jawab Jeena bahkan enggan menanyak

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 246

    Acara meeting pun dibuka oleh seorang sekretaris. Ia membacakan agenda acara meeting hari itu secara rinci. Manggala mendapat kesempatan untuk memberikan pidato terlebih dulu. Ia dianggap sebagai sosok owner perusahaan PT Yudistira Group saat ini sekaligus menjabat sebagai presdir.Pada awalnya, Danar tetap bersikukuh tidak ingin menjual perusahaan milik ayahnya. Ia masih ingin mengelola perusahaan itu. Solusi terbaik adalah dengan akuisisi agar ia masih bisa mengendalikan perusahaan.Namun naasnya, kondisi keuangannya tidak mendukung. Oleh karena itu Danar bersedia merelakan perusahaan yang nyaris bangkrut itu pada Manggala. Pemuda itu benar-benar membeli perusahaan PT Yudistira Group. Ia tidak melakukan merger atau akuisisi atas nama PT Cahaya Waluyo Group. Ternyata tujuannya adalah ia ingin menghibahkan perusahaan itu pada Jeena. Sisi lain, Danar berusaha memprovokasi saudaranya agar bisa membeli sebagian saham di sana. Setelah diambil alih oleh Manggala, perusahaan mulai membaik.

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 245

    Usai sarapan Jeena sudah bersiap-siap akan pulang kembali ke Jakarta lebih dulu dari yang lain. Ia pun berpamitan pada keluarganya, nenek, kakek dan para sepupunya. “Sayang, jaga diri baik-baik ya selama di sana!” Hanum memeluk Jeena dengan erat dengan air mata yang sudah menggenang di matanya. Kemudian ia menatap Rosa dan berkata padanya. “Rosa, kamu harus jaga Nona Jeena! Jangan sampai lengah!”Rosa pun menjawab dengan penuh keyakinan. “Siap, Nyonya! Tenang saja!”Hanum tersenyum puas melihat kesetiaan Rosa pada keluarganya. “Bagus! Nanti Nena minta Ana kasih bonus ya! Soalnya kamu pasti gak bisa pulang selama ada di LN,”Rosa meneguk salivanya karena gugup. Ia pernah meninggalkan Jeena sendirian di sana. Mungkin lain kali ia tidak akan melakukannya.Tiba-tiba Rosa mengerutkan keningnya. Siapa yang memindahkannya tidur? Tak mungkin setan kan? Apa jangan-jangan pemuda berwajah oriental itu? Pemuda itu sedang mengobrol dengan Ali. Tak mungkin kan si kembar? Mereka terlalu cuek padany

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status