Home / Romansa / Dicampakkan Setelah Melahirkan / Bab 154 - Embun & Manggala

Share

Bab 154 - Embun & Manggala

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-12-01 22:57:27
“Halo Om dan Tante!”

Manggala menyapa sahabat ayahnya dengan ramah. Ia tersenyum menyalami mereka. Sesaat kemudian ia melirik ke arah seorang gadis bercadar dan menganggukan kepalanya pelan. Mata gadis itu menyipit, sepertinya ia juga membalas senyuman Manggala dari balik cadarnya. Matanya terlihat indah.

“Gala, dari mana saja kau? Om Yuda dari tadi menanyakanmu,” sambung Aldino menyambut putranya.

“Gala menyambut tamu, Pa,” jawab Manggala kemudian ia menoleh ke arah belakang. Ia akan memperkenalkan Embun pada sang ayah. Naasnya, saat Manggala menoleh ke belakang, Embun tidak ada berada di belakangnya.

Pemuda tampan itu tampak panik, Embun menghilang. Apakah wanita bermanik almond itu tersinggung mendengar perkataan ayah dan sahabatnya?

Manggala mengkhawatirkannya. Padahal ia ingin sekali memperkenalkan wanitanya secara langsung kepada ke dua orang tuanya dengan cara yang benar.

“Papa, maaf Gala mau ke pergi dulu,” ujar Manggala meminta ijin pada ayahnya. Padahal ia ingin mencari Embu
Piemar

Halo, maaf akhir bulan ini saya sibuk duta. InsyaAllah, mulai besok update double lagi seperti semula.

| 9
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
adib.zsn
Alhamdulillah sibuk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 155

    Malam itu menjadi malam yang indah bagi seorang wanita dan pria yang baru saja mengungkapkan perasaan masing-masing. Embun menjawab pertanyaan Manggala dengan senyuman yang tipis. Senyuman yang menyiratkan bahwa ia bersedia menerima cinta dari seorang pemuda yang telah mengungkapkan perasaan padanya.Manggala memalingkan wajahnya, menahan euforia yang meledak-ledak di balik dadanya. Sempat ia berpikir harapan cintanya hanya sekitar lima puluh persen. Bukan tanpa alasan, selain Embun masih trauma dengan kisah cintanya dengan Danar, ada hal lain yang membuatnya memutuskan untuk menolaknya yaitu soal restu ke dua orang tua mereka. Bukankah ibunya Embun adalah mantan kekasih ayahnya?“Hum, jadi Jeena menerima cinta Mas Gala?”manggala bertanya kembali untuk ke dua kalinya. Baginya, ini seperti mimpi indah.Embun tersenyum melihat ekspresi Manggala yang mirip seorang anak kecil di mana ia baru saja mendapatkan mainan baru yang diinginkannya.Rona merah jambu menyembul di pipi Embun Ganita.

    Last Updated : 2024-12-02
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 156

    “Kenapa marah-marah? Tolong jaga sikap!”Satria mengingatkan Mita. Semenjak pulang dari pesta ayahnya Manggala, wanita itu terlihat kesal dan murka. Bahkan mereka lebih dulu pulang. Mita merengek pada Satria ingin pulang lebih dulu. Mereka berada di dalam kendaraan milik Satria. Mereka baru saja tiba di depan tower apartemen milik Satria.“Aku bosan saja! Pesta apa di sana? Sama sekali tidak keren! Hanya minuman biasa yang disajikan,” jawab Mita asal. Sebetulnya, yang membuatnya kesal ialah kehadiran Embun. Ia muak melihat Embun kini sudah berada satu level dengannya.Satria menggelengkan kepalanya. Ia juga tahu soal Embun dari Mita yang dulu bercerita padanya. “Honey, kau mau minum vodka? Sampanye? Atau apa?” Jawab Satria dengan menarik sudut bibirnya dengan penuh arti. Mita bisa langsung tahu arah kemana pembicaraannya. “Dasar pria mesum!” umpat Mita namun ia juga tidak bisa memungkiri jika Satria sangat buas di atas ranjang. Ia selalu mengumpatinya namun menikmati permainannya.“Ay

    Last Updated : 2024-12-02
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 157

    Embun menarik nafas dalam kemudian mengembuskannya perlahan. Gadis bernama Laila cukup berhasil membuatnya mengalami sport jantung.“Mbak, sariawan?” Laila menatap Embun dengan tatapan interogatif. Kesal juga ketika ia bicara namun tidak ditanggapi oleh wanita bermanik almond di depannya. Padahal ia cukup letih berbincang panjang lebar namun hanya ditanggapi dengan kalimat singkat.Embun menghela nafas pelan. Menghadapi gadis cerewet membutuhkan kesabaran. Sikap gadis itu mengingatkan dirinya pada salah satu sepupunya yang menyebalkan.“Mbak cemburu ya? Bercanda kok? Aku belum mau menikah. Lagipula, aku tidak mau merebut calon suami orang,”Laila meralat perkataannya. Embun yang mendengarnya sampai menganga dibuatnya.Ke dua sudut bibirnya berkedut, Embun hendak mengomentari gadis berisik itu. Namun gadis itu lagi menyambar perkataannya.“Mbak pasti penasaran kan, kenapa aku tahu tentang kalian? Soalnya aku tadi mencuri dengar kalian bicara berbisik-bisik,” katanya dengan santai. Sese

    Last Updated : 2024-12-03
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 158

    “Ough, Satria, apa yang kaulakukan?” ujar Mita saat Satria menarik kardigan yang dipakainya dengan kasar. Wanita bertubuh jangkung itu cukup kaget melihat tingkah Satria yang tak biasa. Sekalipun sikap pria itu menyebalkan, namun sejauh ini pria itu bersikap lembut padanya dalam keadaan sadar. Kecuali saat pria itu dalam keadaan mabuk.Pria berwajah oriental itu mendengus kesal. Ia pun menarik paksa sebuah benda yang menempel pada cardigan Mita. Sebuah benda kecil namun sangatlah berbahaya.“Kenapa ditarik sih kancingnya?” oceh Mita tak terima dengan sikap Satria. Ia menatap tajam Satria, tidak terima dengan sikapnya. Satria tertegun menatap sebuah benda bulat yang berbentuk mirip pin atau kancing itu. “Sialan! Seseorang menyadap kita, Mita! Seseorang telah mencurigaimu. Bahkan kau tidak menyadarinya.”Mita mengerjapkan matanya sekali dengan wajah bingung. “Apa maksudmu? Penyadap apa?” tanya Mita memperhatikan sekelilingnya, mencari apa yang diucapkan oleh Satria padanya. “Kamarmu tid

    Last Updated : 2024-12-03
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 159 - Manggala

    Makan malam hari itu terasa hening. Hanya terdengar suara sendok dan garpu yang beradu dan berdenting. Suasana terasa menegangkan. Manggala merasa sang ayah seperti tengah marah padanya. Setelah acara pesta ulang tahun perusahaan, sang ayah masih mendiamkannya.Berawal dari respon Manggala yang mengatakan pada Yuda bahwa ia belum memikirkan soal jodoh. Aldino merasa kecewa karena putranya telah menyinggung perasaan Yuda-sahabatnya. Yuda merasa Aldino telah mengolok-oloknya dan mempermainkannya. Manggala dan ke dua orang tuanya menyantap makan malam dengan tenang. Saat ayahnya terlihat selesai menghabiskan makanannya, Manggala menggerakan ke dua sudut bibirnya. Ia akan membahas soal perjodohan dirinya dengan Laila.Manggala menarik nafas dalam sebagai ancang-ancang. Ia butuh menyiapkan stok kesabaran dan mental yang kuat saat berhadapan dengan sang ayah yang temperamen. Manggala melirik pada ibunya terlebih dahulu. Seolah mengerti apa yang putranya isyaratkan, Malati pun mengangguk pe

    Last Updated : 2024-12-04
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 160

    Manggala menengok arlojinya lalu kembali masuk ke dalam kamarnya. Ia mengambil tas ransel kecil miliknya lalu memasukan beberapa benda penting dan pakaian ganti. Ia akan menginap di salah satu hotel miliknya, untuk menenangkan diri.Namun sebelumnya ia berpamitan pada ibunya sebab sang ayah kembali mendiamkannya.“Mama, Gala ada urusan di hotel, paling pulang besok ya,”Manggala memeluk tubuh mungil ibunya dan menciumi wajahnya. Pemuda itu memang sangat menyayangi ibunya. Padahal ibunya sudah tahu tujuan kepergiannya.Malati hanya bisa mendesah pelan melihat reaksi ke dua orang lelaki dalam hidupnya. Baru pertama kali mereka bersitegang. Penyebabnya ialah seorang Jeena Mahira Basalamah.Wanita itu tidak bisa mencegah ke duanya. Ia akan memberikan waktu bagi mereka untuk menenangkan diri. Ia yakin jika Aldino akan merestui hubungan itu pada akhirnya. Bukan tanpa alasan, baginya Manggala adalah satu-satunya putra kesayangannya. “Besok kamu harus pulang. Papa pasti kerepotan pergi ke per

    Last Updated : 2024-12-05
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 161

    Beryl memergoki Manggala dan Laila di cafe kopi. Ia mengira jika mereka sedang melakukan dating, pendekatan atau apalah untuk saling mengenal di antara mereka.“Gala, gue kecewa sama lo! Gue kira lo cowok baik dan alim. Ternyata lo lebih parah dari yang gue bayangkan. Mempermainkan cewek itu fatal lo tau! Jeena sudah trauma dengan yang namanya cowok. Tapi, lihat lo, Jeena kira lo cowok beda dari yang lain! Eksklusif! Taunya muna lo,” oceh Beryl dengan bernada penuh amarah. Manggala menelan salivanya yang terasa kecut. Tak pernah mengira jika situasi menjadi rumit begitu.Manggala menggerakan ke dua sudut bibirnya. Ia berusaha tenang dan akan memberikan sebuah penjelasan padanya. Namun sebelum suaranya lolos dari bibirnya, Beryl kembali menyambar. “Dan, kamu!”Beryl kini menatap tajam Laila. “Kamu berpenampilan seperti ini? Buka saja cadar dan penutup kepalamu! Malam-malam berduaan dengan yang bukan muhrim, ngafe?? Ngedate?”Beryl menggelengkan kepalanya ribut. Ia mengira jika Manggala

    Last Updated : 2024-12-05
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 162

    [Sa, kenapa lama sih? Aku kan sudah beres dari klinik.]Jeena terlihat mengomeli kakaknya yang tak kunjung datang menjemputnya saat ia pergi ke salah satu klinik kecantikan terkenal. Hari itu Embun (Jeena) melakukan berbagai macam perawatan tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Sebetulnya, ia malas melakukan aktifitas wanita yang menyita uang dan waktu itu, namun sang ibu memaksanya untuk melakukan perawatan sebelum pergi ke luar negeri.[Tunggu ya, Jeena! Sepuluh menit lagi,]Pasha menjawab dengan suara yang memburu di luar sambungan telepon.Jeena hanya mendesah pelan mendengar suara telepon yang terputus tiba-tiba. Wanita pemilik manik almond itu langsung pergi menuju ke area lobi. Ia sudah terlihat segar setelah keluar dari klinik kecantikan. Penampilannya juga kini terlihat memukau dan berkelas. Embun bukan lagi wanita lugu dengan penampilan yang kuyu dan lusuh. Kini ia mirip seorang model berhijab yang wara-wiri di fashion show luar negeri. Ana berperan penting dalam mengu

    Last Updated : 2024-12-06

Latest chapter

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 351

    Rosa menatap dua garis merah di test pack dan foto USG yang digenggamnya. Tangannya gemetar. Jantungnya berdetak begitu kencang hingga ia merasa bisa mendengarnya sendiri. “Tidak mungkin,” bisiknya, suaranya bergetar. Tapi kenyataan sudah terpampang jelas di hadapannya. Dua garis itu nyata. Ia hamil. Rosa merosot ke lantai kamar mandi, punggungnya bersandar pada dinding dingin. Air matanya mengalir tanpa bisa ditahan. Ia menggigit bibir, menahan isakan yang hendak pecah. Ini semua gara-gara malam itu. Malam yang seharusnya tidak pernah terjadi. Rosa merutuki kebodohannya sendiri. Tapi yang sudah terjadi tak bisa diubah. Ia berpikir semuanya akan berlalu begitu saja. Rosa wanita yang cerdas. Ia bahkan meminum obat kontrasepsi setelah melakukan hubungan terlarang itu. Ia juga tidak mau hamil di luar nikah. Namun ternyata takdir berkata lain. Sekalipun, ia berusaha menolak, takdir memiliki cara sendiri untuk datang.Rosa menutup matanya rapat-rapat. Napasnya tersengal. “Apa

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 350

    Senyum Rahes perlahan muncul. Ia mengangguk dan kembali menatap Ali. “Jika ini yang terbaik untuk Laila, aku merestui.”Sulis yang sejak tadi menunggu momen ini, segera membuka kotak beludru yang dibawanya. Di dalamnya, terdapat cincin emas putih bertatahkan berlian kecil yang berkilau di bawah cahaya lampu. Dengan penuh kelembutan, Sulis mengambil cincin itu dan berlutut di depan Laila.“Laila, izinkan aku mewakili Beryl untuk menyematkan cincin ini di jarimu sebagai tanda bahwa kau telah menjadi calon menantuku,” kata Sulis dengan suara bergetar penuh haru.Laila menatap cincin itu dengan mata berbinar, lalu perlahan mengulurkan tangannya. Dengan hati-hati, Sulis menyematkan cincin itu di jari manisnya. Suasana dipenuhi rasa haru, terutama bagi Yuda yang tanpa sadar menitikkan air mata bahagia.Yuda merasa bermimpi jika gadis kecil yang dibesarkan olehnya ternyata sudah ada yang melamar. Namun ia merasa senang sekali. Ia berpikir jika Laila menikah dengan Beryl maka ia juga akan mud

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 349

    Rosa menghela nafas, lalu melangkah mundur, membiarkan Pasha masuk ke dalam kamar sempitnya. Begitu pintu tertutup, keheningan menyelimuti mereka berdua. Pasha berdiri canggung di tengah ruangan, sementara Rosa berjalan ke meja kecil di sudut kamar, mengambil segelas air, lalu meneguknya tanpa tergesa-gesa.Kemudian ia pun membawakan air minum untuk Pasha.“Ada yang mau kamu omongin?” tanya Rosa akhirnya setelah menaruh nampan berisi segelas air minum.Pasha mengembuskan napas panjang menatap Rosa yang duduk di sebelahnya. “Rosa, aku... aku ingin minta maaf.”Rosa menoleh padanya, mata gelapnya menelisik. “Untuk apa?”Pasha mengatupkan rahangnya, merasa semakin bersalah. “Untuk tadi malam. Aku seharusnya... aku seharusnya lebih kuat menahan diri. Aku merasa bersalah. Aku ingin bertanggung jawab.”Rosa tersenyum kecil, tapi senyumnya tidak sampai ke matanya. Ia meletakkan gelasnya kembali ke meja, lalu berjalan mendekat. “Kenapa kamu merasa bersalah?” tanyanya pelan. “Karena kamu pikir

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 348

    Pasha terbangun dengan kepala berat. Pandangannya masih kabur, tubuhnya terasa lelah. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, berusaha mengingat apa yang terjadi semalam. Tapi ingatannya seperti kepingan puzzle yang tidak bisa tersusun dengan benar. Ia menoleh ke samping. Kosong.Pasha mengangkat tubuhnya perlahan, menyandarkan kepala ke sandaran tempat tidur. Kamar ini bukan kamarnya. Ia menatap langit-langit, mencoba mengingat sesuatu. Samar-samar, ia mengingat seseorang bersamanya tadi malam. Sosok seorang wanita. Tapi siapa?Tangannya meraba ke meja di samping tempat tidur, mengambil ponselnya. Saat ia membuka layar, sebuah pesan masuk dari salah satu temannya.[Pasha, lo aman? Semalam gue lihat Rosa yang anter lo ke hotel. Lo mabuk berat.]Jantungnya berdetak lebih cepat. Rosa? Pasha buru-buru membuka riwayat panggilannya. Ada beberapa panggilan tidak terjawab dan satu panggilan dari Rosa sekitar tengah malam. Ia menelan ludah.“Tidak mungkin…” gumamnya dengan perasaan yang gelisah.

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 347

    Beryl duduk dengan gelisah di ruang tamu, menggenggam cangkir kopi yang sudah dingin sejak tadi. Berhadapan dengannya, Rahes duduk dengan sikap yang sedikit terlalu santai untuk seorang pria yang sedang diuji kesabarannya. Rahes baru saja tiba di rumah. Ia langsung menemani pemuda itu di sana. Sementara itu, Laila duduk di sebelah sang ayah dengan perasaan yang tak kalah gugup. “Pak Rahes, aku ingin melamar Laila,” imbuh Beryl akhirnya, dengan nada penuh keyakinan dan percaya diri. Ia sangat yakin jika Laila akan menerima cintanya. Jika tidak, ia akan sedikit memaksa. Lama kelamaan Laila akan jatuh cinta padanya. Begitulah isi kepala pria berhidung bangir itu.Rahes menaikkan sebelah alis, menatap Beryl dengan ekspresi setengah geli, setengah skeptis. “Oh? Langsung ke inti, ya? Aku suka anak muda yang to the point. Sayangnya, aku gak suka anak muda yang gak bisa membaca situasi.”Beryl mengerutkan dahi. “Maksudnya?”Rahes meletakkan cangkirnya dengan bunyi kecil di meja. “Aku baru s

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 346

    Pukul lima pagi keesokan harinya, Serina dibangunkan oleh suara gong. Bukan alarm lembut di ponselnya, tetapi gong sungguhan yang dipukul oleh salah satu pelayan rumah. GONG! GONG! GONG!Serina terlonjak dari tempat tidur. “APAAN NIH? GEMPA?!”Nadia, sepupunya yang tinggal di rumah itu, menyeringai dari ambang pintu. “Bukan gempa, Sayang. Itu tanda bahwa kita harus bangun dan bersiap.”Serina mengusap wajahnya yang masih mengantuk. “Ini masih subuh! Aku butuh lima jam tidur lagi!”Nadia tertawa. “Selamat datang di rumah Tante Rosalinda!” Serina menggerutu sepanjang jalan menuju halaman belakang, tempat olahraga pagi dilakukan. Di sana, Rosalinda sudah menunggu dengan setelan olahraga yang sangat rapi. Beberapa pelayan rumah tangga juga ikut serta. “Baiklah, kita mulai dengan lari keliling halaman sepuluh putaran,” perintah Rosalinda. Serina terkejut. “Sepuluh?!” “Kalau protes, aku tambah jadi lima belas.”Serina langsung tutup mulut dan mulai berlari, meskipun rasanya seperti

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 345

    Setelah berbincang lama dengan Laila dengan mengangkat topik yang berbeda-beda, Beryl mengambil jeda. Sudah cukup! Laila sudah terlihat lebih baik. Sudah saatnya ia mengungkapkan maksud inti kedatangannya ke sana. Sebagai seorang pria, ia akan memberanikan diri mengungkapkan perasaannya yang selama ini ia pendam. Perkara Laila menolaknya terserah nanti. Namun ia sudah tak bisa lagi memanjangkan sumbu kesabaran untuk menahannya. Nanti bisa-bisa kepalanya meledak.“Laila,” panggil Beryl menatap Laila lurus, terdengar serius.Laila pun mengangkat mata setelah mengecek ponselnya. Ayahnya mengirim pesan padanya, ia masih berada di jalan. Laila mengabari ayahnya soal tamu yang datang. Tak mungkin ia membiarkan tamunya begitu saja. Sang ayah harus tahu siapa tamu yang datang untuk putrinya.“Apa, Pak?” tanya Laila dengan tenang.Beryl menekuk wajahnya saat Laila memanggilnya dengan Bapak.Laila—yang peka terhadap perubahan ekspresi wajahnya itu langsung meralat panggilnya. “Ada apa Kak Bery

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 344

    Beryl turun dari mobil dengan hati berdebar. Sudah sekian lama ia menunggu saat ini—bertemu Laila lagi, setelah semua kejadian yang menimpa mereka. Sengaja, ia tidak memberikan kabar padanya. Ia ingin memberikan kejutan.Meninggalkan Alby yang masih berada di luar, Beryl melangkah masuk ke rumah mewah itu dengan napas yang sedikit tertahan, seperti anak kecil yang hendak membuka hadiah ulang tahun.Pintu rumah mewah itu terbuka, matanya langsung tertuju pada sosok yang begitu dirindukannya. Laila, dalam balutan gamis berwarna merah muda sedang berjuang berdiri tegak di ruang tamu yang luas. Perawat Febi dengan sabar menopangnya, sementara Laila berkali-kali menggerutu, “Aku bisa sendiri! Jangan perlakukan aku seperti anak kecil!”Laila kembali cerewet, pertanda ia mulai sembuh. Namun, belum sampai tiga detik, tubuhnya oleng ke samping.“Ya Allah, Nona! Jangan maksa!” pekik Febi panik, buru-buru menangkapnya agar tidak jatuh.Namun Laila yang gigih tidak akan menyerah begitu saja. Ia

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 343

    Hujan turun deras malam itu, menambah suasana kelam di kediaman Rahes. Serina duduk di ruang tamu dengan wajah tegang, masih tidak percaya bahwa ayahnya benar-benar akan menghukumnya. Di depannya, Rahes berdiri tegap, matanya dingin menatap putrinya yang selama ini begitu ia manja. Rahes bukan menutup mata dengan apa yang terjadi. Selama ini ia mengamati putrinya dari Laura itu diam-diam. Laporan dari Sulis, bukti-bukti kejahatan yang sudah dilakukannya, laporan dari para art dan perawat Febi sudah cukup menjadikan sebuah pertimbangan di mana ia harus segera bertindak. Ternyata, semakin dibiarkan Serina semakin menjadi. “Kamu akan pulang ke Indonesia,” kata Rahes tanpa basa-basi. Serina menatapnya dengan mata melebar. “Apa?”Rahes menekan pelipisnya, mencoba meredam amarah yang masih tersisa. “Kamu akan tinggal bersama Rosalinda. Dia akan mengajarkanmu bagaimana menjadi manusia yang lebih baik.”Serina bangkit dari sofa, tangannya mengepal. “Ayah tidak bisa melakukan ini padaku! A

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status