Share

Bab 247 : Memenuhi Keinginan

“Jangan dulu, dokter bilang ini berisiko di trimester pertama.” Ed mencemaskanku saat aku merajuk di atas tempat tidur kami.

“Tapi aku pengen, Ed. Kau tega sekali padaku?” desakku sembari menarik-narik kaus yang dikenakannya.

“Kasihan baby-nya, Sayang. Bagaimana kalau aku nanti malah menyakitinya?”

“Menyakitinya darimana sih, Ed? Baby-nya ada di rahim terbungkus kantung ketuban. Sepanjang apa milikmu sampi bisa menyakitinya?” Karena kesal ucapanku sampai random begitu.

Apa pria ini tidak pernah belajar ilmu pengetahuan alam di sekolahnya dulu?

Ah, aku ingat, dia selalu bermasalah dengan guru BP-nya karena jarang masuk kelas saat pelajaran.

Ed tertawa dengan sikapku sembari merangkulku gemas.

Sejak hamil kadang keinginanku yang seperti ini selalu mendesak dan tidak bisa ditolak. Kalau ditolak rasanya sakit hati sekali. Apalagi alasan pria ini yang tidak bisa kuterima, katanya terus memikirkan akan menyakiti baby-nya kalau harus memasukiku.

“Bilang saja aku sudah membosankan di matamu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status