Share

Bab 23 : Perkara Kebaya

Lihatlah!  Kedua wanita itu sungguh terperanjat melihatku ada di tempat yang sama dengan mereka. Lebih-lebih Tania. Mukanya memerah sudah seperti kepiting rebus.

Aku tidak tahu apa dia malu ataukah marah melihatku di sini?

Ah, mana mungkin dia malu pada  wanita yang derajadnya jauh di bawahnya.

“Kamila?” Tania menatapku tak berkedip.

“Iya. Apa kabar, Nia?” tanyaku mencoba bersikap sewajarnya meski di dalam dada ini sudah tidak karuan gemuruhnya.

“O-oh, Eng. Baik. Aku ikut prihatin atas gagalnya pernikahanmu dan Pak Ramzi.”

Tania pasti merasa bahwa aku tidak mengetahui hubungannya dengan Mas Ramzi.

“Benarkah? Bagaimana kau bisa prihatin kalau kau sendiri yang merebut calon suamiku itu? Bahkan di dalam perutmu itu sudah tumbuh hasil penghianatanmu padaku. Aku benar-benar tidak mengerti kau ini sahabatku tapi malah menusukku dari belakang.”

Entahlah, kenapa aku bisa begitu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status