Share

Bab 18 : Tidak Menolak

“Aku tidak malu, lho. Aku hanya pengen tahu pekerjaanmu saja.” Aku tidak terima dibilang malu.

“Benarkah?” Ed menyipitkan mata menatapku.

“Benar, Ed. Aku sudah kapok dihujat orang dengan mengistilahkanku bagai pungguk merindukan rembulan. Aku rasa hidup dalam kesederhanaan jauh lebih baik daripada dalam kemewahan namun banyak sekali masalah. Jadi, bahkan jika pun kau seorang tukang becak atau kuli sekalipun, aku tidak akan malu, kok.”

 “Kau lebih suka hidup seperti ini?” Ed terbelalak seolah tidak percaya aku mengatakan hal itu.

“Aku sudah disadarkan keadaan, bahwa tempatku memang di sini, Ed. Jadi jangan berkecil hati kalau kau hanya seorang sopir truk. Saat ini, dengan apa yang sudah menimpaku, aku lebih nyaman tinggal bersama pria sederhana sepertimu,” kukatakan hal itu agar Ed tidak merasa kurang percaya diri lantaran tadi sudah berniat mencari pekerjaan yang membuatku tidak malu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status