Share

Bab 151 : Ed Bersama Jessica?

Penulis: Kafkaika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Sebenarnya aku lebih nyaman di rumah sendiri, Mila. Tapi kalau ibu memilih di rumah, kau dan anak-anak pasti ikut ke rumah. Dan suamimu akan ikut juga. Kasihan dia kalau harus tinggal di rumah kita yang kecil,” ujar ibu saat kubantu beristirahat di tempat tidur. Ed langsung membawa kami ke vilanya setelah menjemput ibu dari rumah sakit tadi.

“Suasana di sini lebih nyaman, Bu. Ibu juga tidak perlu dengar orang-orang bergunjing tetang kita. Biar tidak kepikitan terus. Nanti kalau ibu sudah sehat, kita pulang ke rumah, ya?” bujukku padanya. Kuingatkan juga bahwa sebelum dia jatuh sakit ibu pasti stres mendegar ocehan tetangga.

“Kata Lilis, Erna sudah pindah, Mila. Sudah tidak ada yang mengusik kamu lagi. Kalau Rosita, dia hanya beraninya karena ada teman. Setelah ini Rosita pasti sudah tidak punya taring.” Ibu ternyata tahu tentang tetangga depan rumahku yang pindah mendadak itu.

“Kupikir ibu belum tahu hal itu,” tukasku mendengar ibu membicarakan Erna.

Pasti ibu selama ini juga merasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 152 : Rumput Tetangga

    “Mila?!” Rafael mengejutkanku dari belakang.“Oh, iya, Pak. Saya langsung datang begitu mendapat pesan dari Anda,” ucapku pada Rafael. Kulihat di tangannya ada dua minuman hangat.“Oh. Baiklah kalau begitu. Aku antar minuman ini ke dalam untuk Tuan Edward dan Nona Jessica. Kau tunggulah aku di ruang sebelah. Setelah ini kita akan sama-sama survey pembangunan lagi.”“Pak Rafael, izinkan saya yang membawakannya. Saya jadi tidak enak harusnya itu tugas saya.” Kuambil dua gelas plastik yang ada di tangan Rafael dan dia nampak tidak keberatan.“Terima kasih, Mila,” ujar Rafael yag merasa bebannya berkurang.Setelah melihatnya berlalu ke ruang sebelah, aku menghela napas panjang dan menyiapkan mental untuk masuk ke ruangan itu.Entahlah. Pengen saja melihat bagaimana reaksi Ed melihatku yang datang membawakan minuman mereka.Kesal juga mengapa dia pergi pun tidak bilang kalau akan menemui Jessica di tempat ini.Apa selama ini tidak cukup kesalahpahaman yang membuat kami harus sebegininya men

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 153 : Membuat Jessica Berang

    “Dari mana saja tadi baru sampai di proyek?” suara Ed terdengar ketika aku kembali ke mobil untuk mengambil sesuatu sementara Rafael masih sibuk bersama mandor dan beberapa pekerja. “Oh. Kau di sini?” tanyaku setengah terkejut ternyata pria ini juga ke tempat proyek.“Sudah setengah jam sebelum kalian datang,” tukas Ed tampak kesal.Kenapa jadi dia yang kesal?Siapa juga yang minta dia lebih dulu ke proyek? Ini tugasku dan Rafael, bukan tugas seorang big bos sepertinya.Bisa jadi setelah aku memergokinya bersama Jessica di ruangan tadi, Ed tidak enak dan ingin menjelaskan padaku. Mengiraku sudah berangkat lebih dulu ke proyek bersama Rafael pria ini pasti berniat segera menyusul. Ternyata kami baru sampai tiga puluh menit setelahnya.“Tidak perlu ikut datang ke proyek, biar Rafael yang kerjakan!” Ed mencari perhatianku yang mengabaikannya.“Pak Rafael butuh bantuan, sebagai pegawai yang baik aku tentu membantunya ‘kan?”“Mila, letakan itu dan ikut aku pulang.” Ed menarik lengank

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 154 : Kekesalan Ed

    “Anda lihat ‘kan aku tidak melakukan apa-apa, dan wanita itu sudah mengiraku yang menggoda Tuan Edward.”“Yang kau panggil wanita itu adalah Nona Jessica, Mila. Panggil dia dengan sebutan Nona Jessica.” Rafael tidak menanggapi ucapanku justru mengoreksi caraku memanggil Jessica.Aku mendegus dan baru ingat, pria ini kan teman baiknya Jessica. Tentu akan selalu membelanya. Apalagi dia bisa menjadi asisten Ed karena jasa Jessica juga.Oh. Pintar sekali Jessica menjadikan teman baiknya sebagai asisten Ed. Pasti misinya agar Rafael bisa mengawasi Ed untuknya.Untungnya kulihat Ed tidak terlalu mempercayakan segala urusan pada Rafael. Buktinya, saat dia menghilang sekalipun, Rafael sendiri tidak tahu di mana dia berada. Sekarang, sepertinya aku mulai kehilangan penilain baikku pada Rafael. “Kalau kau sakit baiknya kau istirahat saja.” Rafael kembali mengingatkanku. Dia pasti takut tuannya marah-marah padanya karena membiarkanku tetap bekerja.“Tidak apa, Pak Rafael. Aku masih bisa

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 155 : Ditinggal

    “Bukannya kau bersama Tuan Edward?” Rafael keluar dari jeep karena melihat Jessica menghampiri.“Bodoh amat! Pokoknya aku ikut kamu. Persetan dengan pria itu!” Jessica menyenggol bahuku hingga aku mundur dari pintu jeep itu dan dia langsung naik ke dalam jeep.“Aku bagimana, dong?”Ini sudah sore, hanya ada pekerja cowok di proyek ini. Tidak nyaman saja kalau ditinggal di tempat ini sendirian. Mana ponselku lowbat, lagi!“Bodoh amaaaat, kamu kan sukanya cari perhatian laki orang. Tuh banyak mangsa yang bisa kau goda. Nikmati sepuasnya sendirian biar gak gatel lagi!”Darahku mendidih mendengar wanita ini selalu mengataiku buruk. Ingin sekali kusumpal mulutnya. Tapi tidak mungkin juga aku nekat melakukannya. “Oh, maaf, Mila. Nanti aku akan minta yang lain menjemputmu di sini. Aku antar Nona Jessica dulu.” Rafael sudah barang tentu akan mengutamakan wanita itu dan berlalu dari tempat proyek ini. “Oh, baiklah. Tidak apa, Pak Rafael. Nanti aku akan coba jalan ke depan. Biasanya ada b

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 156 : Sama-sama Kesal

    “Mau apa?” kupasang wajah dingin pada pria bertelanjang dada itu yang ingin merangsekku.“Lagi pusing kepalaku, butuh sentuhan lembutmu. Tahu dong harus bagaimana?” ujar Ed dengan tatapan memohon.Dih, lupa apa dia sudah bikin kesal? Sekarang sok pengen di layani.“Kenapa enggak minta disentuh saja sama wanita yang kau temui itu?” Aku tidak menahan diri membahas tentang pertemuan Ed dan Jessica tadi di sekretariat proyek.Ini bukan tentang mereka yang bertemu, tapi lebih pada Ed yang tiba-tiba menghilang dari rumah setelah menjemput ibu, tidak memberitahuku kemana mau pergi, tahu-tahu malah menemui Jessica di sekretariat proyek.“Aku tidak menemuinya, Sayang. Dia yang menemuiku!” Ed menghampiriku namun aku masih menghindarinya.Dia tidak akan mudah mendapatkan apa yang dia mau setelah membuatku kesal tadi.“Sama saja, kalian bertelponan tadi pagi lalu siangnya ketemuan. Pintar banget sih ngajak ketemuannya di sekretariat proyek?” Kuutarakan kesalku padanya.“Haha, istriku cemburuan s

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 157 : Kecelakaan Kecil

    Lalu, perdebatan kami pun berakhir di bathtub air hangat dengan minyak aromatherapy yang menenangkan.Sedikit menguras emosi tadi sudah membuatku lelah. Ed dengan penuh perhatiannya membiarkanku bersandar di dadanya sementara dia mencoba merilekskan otot dan syarafku dengan memijit lembut kepalaku.“Pijitannya enak, Nyonya?” tanyanya melihatku terkantuk-kantuk.“Hmm, lumayan, Tuan. Cukuplah buat melemaskan syaraf kepalaku yang sempat tegang tadi,” ujarku.“Kalau mau dilemasin semua, aku bisa kok.” “Boleh,” tukasku sembari tersenyum. Tidak perlu munafik lagi, aku sudah tahu apa yang dimaksudnya. “Tambah seksi saja ibu dua anak ini,” celoteh Ed sembari menyusuri setiap lekuk tubuhku. Dua benda kenyal yang disebutnya squishi itu selalu menjadi favorite mainannya.“Di mananya tambah seksi?” aku menggodanya, apa dia masih ingat bagaimana aku dulu hingga dibandingkannya dengan sekarang?“Dulu yang bagian ini tidak terlalu berisi, Nyonya. Aku tentu masih ingat betul.” Ed terkekeh dan me

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 158 : Posisi Jessica

    Karena sudah terbiasa beraktifitas, ibu jadi mudah bosan kalau terus rebahan. Namun demi kesehatannya, aku mewanti-wanti pada perawat yang diminta Ed untuk menjaga ibu agar tidak mengizinkannya banyak bergerak dulu. Kalau Ibu mau keluar atau bosan biar perawat bantu mendorongnya pakai kursi roda saja.Dokter mengatakan pemulihan ibu butuh waktu sekitar 6 sampai 8 minggu ke depan. Kuharap wanita yang kusayangi ini bisa patuh dengan perawatnya agar lebih cepat pulih.Kalau ibu pulih, anak-anak juga pasti tidak sedih lagi karena neneknya bisa kembali mengantar mereka sekolah.Lihat saja mereka di samping yang kini berenang bersama papanya. Tidak mau berangkat ke sekolah dengan alasan kalau bukan papanya yang ngantar harus neneknya. Sementara hari ini Ed harus ke kantor karena sudah meminta Rafael mengadakan meeting.“Wali murid temannya Gala dan Meida mau ada rencana jenguk, Mila. Ini Bu Laksmi tanya apa aku sudah di rumah?” Ibu menunjukan pesan di group chat wali murid sekolahnya si

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 159 : Drama Jessica

    Setiba di kantor, kulihat Pak Betha sudah ada di loby bersama Vanka.Sebenarnya malas saja kalau sepagi ini harus menyapa Pak Betha. Apalagi ada wanita itu di sampingnya.Yang ada sepanjang hariku jadi bad mood karena wanita sinis itu akan megacaukan moodku. Padahal suasana hatiku sudah turun tadi ketika Sam terdiam seolah membenarkan ucapanku bahwa Jessica itu sama berkuasanya dengan Ed.Aku sedih, karena kalau benar demikian, bagaimana Ed mengambil sikap pada wanita itu?Rasanya cemas saja kalau hari-hari yang mulai terasa membaik ini akan dihadapkan pada sebuah dilema kembali. “Pagi, Pak Betha?” sapaku berusaha tampak ramah.Tidak sopan sekali kalau aku ngeloyor begitu saja dari hadapan bos tempatku kerja itu tanpa menyapanya.Dan seperti dugaanku pria itu tidak memberikan reaksi yang baik atas sapaanku tadi.“Mila, kenapa kau sekarang mulai berubah? Biasanya kau rajin dan datang lebih pagi. Sekarang malah kulihat Pak Rafael tadi yang datang lebih dulu. Seharusnya kau mendahul

Bab terbaru

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 370 : Meida Hilang

    “Mama...!” teriak Gala saat melihatku yang berjalan bersama papanya. Anak itu sedang memainkan salah satu jenis video game arcade.“Main apa itu?” tanyaku sembari menghampirinya.“Kata mbaknya tadi namanya pump it up, ya kan, Mbak?” Kakinya bergerak aktif menginjak bebrapa panel dengan beberapa warna yang berbeda.Meski ngos-ngosan, Gala masih sempat bertanya pada penjaga permainan yang berdiri tak jauh dari tempat kami.Gadis penjaga permainan itu hanya tersenyum dan mengangguk.“Meida, mana?” sang papa mencari anak perempuannya.“Biasa, Ma. Tadi dia minta antar ke toilet sama Om Erik,” jawab Gala dengan napas memburu.“Ya ampun, Ed. Pasti Erik kerepotan,” ujarku membayangkan Erik harus mengantar Meida ketoilet.Tidak mungkin Erik mengajaknya ke toilet pria, jadi iparku itu harus menahan malu dan meminta pengertian untuk membolehkan mengantar anak itu ke toilet wanita.“Biar aku telpon dia,” tukas Ed mengangkat ponselnya. Namun kami sudah melihat Erik datang. Herannya dia hanya se

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 369 : Mengancam Sherina

    Erik mengirim pesan pada Ed bahwa anak-anak sedang meminta di antar ke kidszone untuk bersenang-senang.“Di mana itu, Sayang?” tanyaku sembari menata rambut panjangku.“Dekat sini saja. Kalau kau lelah aku minta Erik langsung mengantar anak-anak pulang saja.”“Kalau dekat sini kita samperin saja, yuk!” ajakku.Ed tidak keberatan. Begitu kami chek out dari hotel, kami langsung meluncur ke tempat anak-anak bermain bersama om mereka. Tempat itu ada di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota ini. Wahana permainanya lebih lengkap dari wahana permainan anak-anak di mall dekat kantor Ed.Kami tiba di tempat itu dan Ed memintaku menunggu sebentar. Dia harus pergi ke toilet dulu.Karena kurasa sedikit lama, aku pun mencarinya.Tidak tahunya dia malah bertemu Sherina dan wanita itu sedang mencoba mengajaknya mengobrol.“Terima kasih, Edward. Ternyata kau masih peduli juga denganku.” Kulihat Ed mengusap-usap lengannya tak menyahuti dan langsung hendak berbalik namun wanita itu menahann

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 368 : Membara

    “Ed, kulihat Sherina kerja di kantor?” ujarku sembari bermanja di pangkuannya.Padahal seharusnya kami sedang memadu kasih dan tidak perlulah membahas tentang wanita itu dulu.Tapi, bibirku ini memang suka keceplosan saja atas apa yang sempat mengusik pikiranku setelah mendengar bahwa wanita itu adalah mantan tunangan suamiku yang sempat membuatnya patah hati.Insting sebagai seorang istri membuatku merasa harus waspada.“Uhm. Aku juga baru tahu tadi.” Ed membenarkan.“Kau bertemu dengannya atau Sherina yang menemuimu di ruang kerjamu?” tanyaku.“Kebetulan ada dokumen yang harus dia bawakan ke ruang kerjaku, jadi aku tahu dia sudah diterima kerja.”Ed membingkai pipiku dengan kedua telepak tangannya. Dia sama sekali tidak curiga kalau aku sudah mengetahui tentang siapa wanita itu di masa lalunya.Beberapa bulan yang lalu aku membicarakan tentang Sherina yang ditolaknya. Lalu aku menuduh Ed tidak adil dan tidak setia kawan mengingat Sherina mengaku sebagai teman dekatnya. Dia pasti han

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 367

    Erik menatapku sejenak sembari menelisik hal apa yang membuatku bertanya seperti itu.Lalu dia hanya mengulas senyum tipis sebelum mengatakan, “Hanya masa lalu, tapi jangan diambil hati, ya?”Aku mengernyitkan dahiku dan tidak sabar bertanya kembali, “Masa lalu seperti apa?”“Ah, sudahlah. Ayo naik. Katanya mau ketemu Ed?”Erik hendak menekan tombol lift tapi aku menahan lengannya.Hubungan kami sudah lebih baik dan aku menikmati kebersamaan ini sebagai kedekatan saudara ipar saja.Ed sangat bijaksana menyikapi ini, dia melihat Erik berubah total setelah sering bersama kami.Erik bahkan bukan lagi Erik yang lebih suka bermabuk-mabukan dan main pelacur saat stres menghadapi masalah.Tapi, Erik yang sudah mau menjalankan kewajibannya sebagai seoarng muslim, Erik yang selalu hangat pada keponakannya, dan sekarang pola hidupnya pun jauh lebih sehat.“Bagaimana kalau kita duduk dan kau bicarakan tentang sesuatu yang kau sebut masa lalu? Aku bisa menunggu beberapa saat untuk yang lainnya

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 366

    Ed bahkan mendengar Gala merajuk saat meminta izinku untuk mengikuti Erik?Berarti Ed sudah ada di sana ketika aku memeluk Erik tadi karena anak-anak yang mendesak.“Oh, kau sudah di sana dan tidak langsung datang pada kami?”Aku jadi sensi lagi. Hati kecilku tidak terima kalau seandainya Ed sudah ada di sana tapi malah berlagak tidak tahu apa-apa? Apa maksudnya? Ed membuka matanya dan menatapku sayu. “Kenapa?”“Apa maksudmu tidak langsung datang saat melihat kami mengobrol? Padahal kami menunggumu, Ed?” ujarku mengumbar kesal.“Aku masih bicara dengan Pak Rawan, apa sopan langsung kutinggal melipir ke arahmu dan Erik yang berpelukan?”“Tuh, kan?” sahutku karena Ed membahas kami yang pelukan.“Tuh kan, kenapa?” Ed membalikan ucapan itu padaku.Aku bingung sendiri dan sialnya jadi terlihat naif sekali di depan suamiku yang raut wajahnya setenang malam itu. Padahal suasana di dalam hatinya sana sungguh misterius dan menyeramkan.“Jangan marah, ya?”Aku mencoba memperbaiki sikapku. N

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 365

    “Ma, kita nginap di rumah Om Erik, ya?” Gala menolak saat kuminta masuk ke mobil papanya. Dia pengen ikut omnya itu walau Erik juga sudah memintanya masuk ke mobil papanya.“Gala, nanti ngrepotin Om, lho!” Aku masih membujuknya.Sayangnya Gala masih berkeras mau ikut Erik.“Ya sudah enggak apa-apa, Mila. Biar Gala ikut aku, saja,” tukas Erik padaku.Aku belum memberitahu Ed apakah mengizinkan Gala menginap bersama Erik di rumah keluarga. Tapi aku pikir Ed tidak akan melarangnya. Jadinya, kubolehkan saja.“Edward mana, Mila?” Erik bertanya.Tadi Ed bersamaku hendak ke mobil. Tapi karena ada panggilan dia bilang ingin ke dalam sebentar. Entah siapa yang memanggilnya.“Enggak apa, aku bisa nunggu di mobil. Palingan ada sesuatu yang tertinggal,” dugaku.“Kalau begitu kita balik dulu,” tukas Erik sembari menggandeng Gala.“Meida, aku sama om Erik, jangan cariin aku, ya?” Gala berteriak ke dalam mobil dan melambai pada adik perempuannya itu.Meida membuka kaca mobil dan berseloroh. “Sana,

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 364 : Di Kondangan(2)

    Ed langsung berjalan ke panggung dan meminta dua anaknya turun panggung. Dia juga tidak malu mengendong dua bocah yang sudah tampak lebih besar itu sembari meminta maaf pada pasangan yang bertunangan.Sambutan yang di sampaikan Pak Rawan sempat terhenti karena kegaduhan tawa beberapa undangan yang melihat dua bocah lucu itu.Mereka justru terhibur dengan kerandoman dua bocah itu.Apalagi melihat sang big bos di perusahaan mereka langsung turun tangan menjemput dua perusuh kecil itu di atas panggung, mereka banyak yang terkesan.Sam dan Ari baru menyadari tentang dua bocah itu. Dia juga tidak melihat kehadiran kami. Jadi tidak menduga kalau dua bocah kecil itu ternyata Gala dan Meida.Kalau mereka tahu sudah barang tentu gercep dan mengatasi mereka. Tidak membiarkan sang bos sampai harus menjemput dua anaknya di sana.“Tuan Edward sayang banget ya sama anak-anaknya.” Kedengar gumaman itu dibalik punggungku.“Iya, kupikir hanya bisa marah-marah di kantor seperti tadi marah besar pada Tu

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 363 : Di Kondangan

    “Ma... dilihatin pelayan dan Sus, tuh! Mama enggak malu sama mereka?” Meida terlihat kesal melihat kemesraan kami.“Ya deh, Pa. Kita pindah ke kamar, yuk biar enggak dilihatin!” Aku bangkit dan menarik lengan Ed.Membuat Meida langsung berlari menahan lengan papanya dan merajuk.Sekarang malah ganti aku yang menggoda anak perempuanku itu. Enggak heran deh kalau Meida jadi cengeng.Habis, dia mudah sekali digodain....“Ada apa, Ed?” tanyaku karena tadi dia sampai memanggilku saat aku masih bersama ibu.Ed tidak akan menggangguku yang masih berbicara dengan ibu kalau bukan karena ada sesuatu yang ingin disampaikannya.“Sam tadi baru menyampaikan ada undangan hari ini dari salah satu dewan direksiku. Tidak enak juga kalau tidak datang karena kami lumayan dekat di kantor. Kamu bisa temani aku, kan?”“Undangan apa itu, Sayang?”“Pertunangan putrinya. ““Baik, Sayang,” ujarku menyanggupi.Lalu aku baru ingat tentang Erik yang sudah tidak berada di rumah saat kami pulang dari liburan.“Erik

  • Dicampakkan Calon Suami, Diratukan Suami Pengganti   Bab 362 : Terpaksa Pulang Liburan

    Kesibukan Ed dan beberapa hal yang sangat membutuhkan keberadaannya di Jakarta membuat liburan kami tidak bisa berlama-lama.Padahal Ed tidak begitu saja lepas pekerjaan saat kami liburan.Ketika anak-anak sudah tidur, biasanya dia membuka laptopnya sekedar berkordinasi dengan Sam mengenai urusan kantor atau lainnya.Perbedaan waktu antara negara tempat kami berlibur dengan Indonesia membuat Ed serasa selalu sibuk sepanjang waktu.Semisal anak-anak sudah lelah dan beristirahat ketika malam hari. Ed masih bisa mengadakan meeting jarak jauh dengan pegawainya di Indonesia yang masih di jam kerja.Karena musim dingin, jadi kami menggunakan waktu siang hari yang masih relatif jarang turun salju daripada ketika menjelang malam hari untuk jalan-jalan.Jadi malam harinya kami bisa bersantai di sebuah rumah yang kami sewa, menyalakan api di perapian untuk menghangatkan diri, menikmati minuman hangat dan kudapan bersama anak-anak sembari melihat salju berjatuhan dari jendela kaca. Gala dan

DMCA.com Protection Status