Share

DUA PULUH SEMBILAN

23 tahun lalu.

Reza yang baru pulang sekolah mendapati ibunya duduk di lantai dengan serpihan pecah belah bertebaran di sekitar dan sedang dibersihkan para pelayan.

"Ibu."

Ibu Reza mengangkat kepala dan menatap Reza dengan sedih. "Putraku," lirihnya.

"Apa yang terjadi?" Reza melangkah dengan hati-hati lalu memeluk ibunya. "Apakah ayah mabuk lagi?"

Ibu Reza terisak di pelukan putranya. "Ayahmu bersama wanita lain lagi, ibu hanya bertanya tapi dia malah menghancurkan barang-barang."

Reza geram dengan perbuatan ayah kandungnya sekarang, kehidupan harmonis saat kakeknya ada menguap menjadi ilusi. Ayahnya lebih sering ke kantor, mabuk dan main dengan wanita padahal ayahnya sangat hebat dalam pekerjaan.

Ayah Reza tidak bisa memukul atau membunuh Reza karena keseluruhan harta yang dipegang semuanya milik ibu Reza dan putranya. Balik nama pun juga tidak bisa karena terikat perjanjian, yang bisa dia lakukan hanya menyiksa secara verbal dan psikologis supaya ibu Reza menceraikannya secara sadar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status