Share

10 : Perjuangan Pernikahan

“Jangan lupa dimakan, ya, Mas bekalnya.” Tangan kecil Dara mengulurkan kotak bekal untuk suaminya.

Tekadnya bulat akan memperbaki semuanya, memulai kembali dari nol. Menumbuhkan kasih sayang dan cinta yang hampir padam karena salah paham.

“Iya. Aku berangkat. Nggak usah telpon. Cari aja kesibukan sampai aku pulang, Da. Kita sudah sepakat kalau nggak akan bahas masalah ini lagi,” pesan Raka. Mewanti-wanti agar Dara tidak curiga padanya lagi.

“Dimengerti, Mas. Baiklah, aku juga mau berangkat. Kamu hati-hati, ya.” Dara membungkuk untuk mencium punggung tangan sang suami. Namun, belum sempat ia berhasil meraih tangan besar itu, Raka sudah meninggalkannya.

Bola mata besar milik Dara kian melebar menatap punggung sang suami. Ia menghembuskan napas pasrah mengerem diri agar tidak banyak bicara ataupun protes hanya masalah sepele seperti ini.

Sepeda kayuh kembali mengiringi perjalanan Dara. Ia tiba di sekolah tempatnya mengajar pukul enam lebih tiga puluh menit. Setengah jam sebelum lonceng b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status