Share

Bab 2

"Rumah tuan?" Seakan tidak percaya, Lucia memastikannya lagi.

"Sudahlah jangan banyak bertanya, ayo masuk. aku akan menyuruh maid agar mengambil kopermu dalam bagasi mobil" Mahardika menggandeng tangan Lucia lagi. Mengajak gadis polos tersebut masuk ke dalam rumah Mension miliknya.

Lucia mengikuti Mahardika dari belakang, ia membuntuti laki laki itu. Mahardika mengajak Lucia masuk. Kedatangan mereka berdua ternyata sudah disambut oleh dua orang penjaga pintu.

"Silahkan masuk tuan muda" Salah satu dari penjaga membukakan pintu, mempersilahkan keduanya untuk masuk ke dalam.

"Ambil koper dalam bagasi mobil dan bawa ke dalam kamar khusus yang berada di antai dua" Mahardika menyuruh salah satu dari kedua penjaga yang langsung di patuhi.

Lucia tidak tau mereka siapa? Kenapa mereka berdua patuh terhadap Mahardika? Tetapi terlihat dari pakaian keduanya, pakaian seperti bodyguard yang ada difilm film. Masuklah Mahardika dan Lucia ke dalam rumah. Tepatnya ruang awal adalah ruang tamu.

Tepat diruang tamu pandangan takjub diperlihatkan oleh Lucia, ruang tamu nya begitu sangat luas, dan tentu saja terlihat lebih megah dari luar bangunan. Lucia bahkan bisa membandingkan rumah Mahardika dengan rumah milik ibu tirinya dulu. Keduanya sangatlah beda jauh.

Mengedarkan pandangannya ke sana kemari, apa yang Lucia benar-benar sangat luar biasa di matanya. Diruang tamu itu banyak maid yang sedang berlalu lalang sibuk bekerja. Ada sekitar sepuluh Maid yang Lucia bisa lihat apabila di hitung dan itu baru diruang tamu, belum di ruangan lain apalagi lantai atas.

"Tunggu dan duduklah dulu di sofa di ruang tamu, saya akan segera kembali" Kata Mahardika yang menyuruh Lucia untuk menunggu nya terlebih dahulu. Lucia mengganguk kemudian ia berjalan dan duduk secara hati hati di sofa panjang nan empuk. Baru saja Lucia duduk, satu maid menyedikan dia minum.

"Silahkan diminum muda" Maid itu mempersilahkan Lucia untuk minum segelas jus di hadapannya. Sembari tersenyum Lucia pun menjawab ''Terimakasih".

Beberapa saat kemudian, Mahardika sudah kembali bersama seorang wanita paruh baya. Lucia mengernyitkan dahi nya, siapakah wanita tersebut? Mahardika dan wanita paruh baya itu berjalan ke arah Lucia, mereka ikut duduk di sofa yang Lucia duduki.

"Perkenalkan bunda, dia adalah Lucia. gadis yang Dika ceritakan kepada bunda yang mulai besok akan menjadi menantu bunda" Ucap Mahardika kepada ibunda. Ternyata perempuan paruh baya tersebut tidak lain adalah ibunda Mahardika sendiri.

Mata Lucia terbelalak lebar, disaat dia mendengar ucapan dari Mahardika barusan, tentu saja Lucia membelalakkan matanya sempurna. calon menantu? Kupingnya tidak salah dengar bukan? Apakah itu artinya dia akan menjadi istri Mahardika?

"Tuan, apa maksud nya? Apa yang tuan katakan?" Lucia begitu terkejut dibuatnya seraya tercengang.

"Aku akan menjelaskan nya nanti Lucia" Mahardika menjawab Lucia singkat.

"Benarkah dia calon menantu bunda? Dia terlihat cantik, tetapi kenapa pakaian nya seperti ini Dika? Dan apa pekerjaan nya?" Tanya ibunda Mahardika melihat Lucia dari atas sampai bawah.

"Dia hanya gadis biasa bunda, tetapi sudah lama Dika menyukai nya jadi Dika memutuskan untuk langsung menikahinya besok. Untuk pekerjaan nya, dia tidak bekerja bunda tetapi Dika yakin dia bisa menjadi istri yang baik" Mahardika mengatakan tentang Lucia dengan jujur serta meyakinkan sang ibunda akan Lucia.

"Apakah kamu yakin dia bisa menjadi istri sekaligus menantu yang baik bagi bunda? Dari tampilannya ibunda sudah tidak begitu yakin" Ibunda Mahardika mempertanyakan nya lagi.

"Aku bisa menjamin nya bunda, untuk mengenai pakaian. setelah menikah dengan ku, akan aku pastikan dia akan berubah 180 derajat dan tidak akan memalukan keluarga kita" Jelas Mahardika.

"Baiklah, bunda menurut saja apa yang kamu katakan. apa mulai hari ini dia sudah tinggal di rumah ini?" Lagi lagi bunda Mahardika bertanya, setelah ia melirik ke arah penjaga rumah dengan meneteng koper milik Lucia.

"Iya bunda, butuh waktu untuk bersiap diri. Mahardika menyuruhnya untuk bermalam disini agar besok bisa langsung di dandani, Soal orang tua, Lucia sudah tidak punya. Dia yatim piatu jadi bunda tidak perlu mempertanyakan lagi tentang kedua orang tua Lucia, dan kamu Lucia, ini adalah ibunda saya namanya Sonia" Terang Mahardika sambil mengenalkan Lucia kepada ibunda.

Lucia menampilkan senyuman ke arah ibunda Mahardika itu. Binggung hendak menjawab apa.

"Baiklah kalau seperti itu, ajaklah dia ke kamar dan suruh dia beristirahat sebelum hari H besok" Sang ibunda menyuruh Mahardika untuk mengantarkan Lucia ke lantai atas. Karena Dia ada urusan, jadi dia menyuruh maid saja. Menggunakan satu kali tepukan tangan yang Dika lakukan, maid langsung datang.

"Cepat antarkan calon istri saya ini ke dalam kamar khusus dilantai dua" Maid dengan segara mematuhi perintah dari Mahardika.

"Baik tuan"

Kala maid dan Lucia pergi, ibunda Mahardika, Sonia juga ikut pergi. Sedangkan Mahardika sendiri keluar rumah, entah apa yang hendak dia lakukan.

Naik satu demi satu anak tangga, Lucia benar benar tidak menyangka. Apa yang sedang dialaminya sekarang? Dia ingin dijadikan istri oleh orang yang sama sekali tidak ia kenal dan juga orang yang telah membelinya tersebut bisa bisanya mengatakan bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal. Tujuan Mahardika itu tidak dapat ia pahami. Selain itu juga kehidupan dadakan macam apa yang ia terima sekarang? Berpindah ke lingkungan baru, menggagalkan kedua orang tua dihalaman rumahnya.

Namun demikian, Lucia tetap tidak berkutik meskipun sebenarnya ada sejuta pertanyaan dalam benak gadis tersebut. Sementara waktu Lucia diam dulu, sampai Mahardika menjelaskan semua. Saat sampai diujung anak tangga, Lucia bertanya kepada maid yang mengantarkannya itu

"Maaf, apa tidak sebaiknya saya ditempatkan dikamar bawah saja?" Tanya Lucia.

"Ini sudah perintah dari tuan muda nona, jadi saya hanya mematuhi perintah" Kata Maid membalas Lucia.

Setelah pada akhirnya sampai di depan pintu kamar tersebut, maid langsung membuka pintu kamar, lalu mempersilahkan Lucia untuk masuk.

"Mari nona muda, silahkan masuk, anda dapat beristirahat di dalam" Ucap maid itu.

Ketika Lucia masuk kedalam, ia lagi lagi takjub dibuatnya. Kamar khusus yang dikatakan oleh Dika, teramat megah jauh daripada ruang tamu tadi. Mata Lucia dibuat berbinar. Kamar khusus tersebut begitu sangat luas dan tentu saja ada banyak barang barang yang terkesan cukup mahal berlapis emas.

Ya, di kamar khusus tersebut terdapat meja rias yang dipenuhi dengan alat rias, di sebelah meja rias itu terdapat lemari pakaian yang juga di penuhi oleh banyak sekali pakaian ganti yang sangat glamor layaknya pakaian tuan putri. Di tengah tengah ruangan kamar khusus juga terdapat kasur yang sangat lebar, disamping ada sofa yang begitu panjang menghadap ke arah jendela balkon kamar. Disudut ruang kamar ada kamar mandi.

Lucia hanya dapat membatin saat ini, apa yang dilihatnya benar benar seperti di dunia mimpi. Seperti di dunia princess princess.

"Nona muda, kenapa hanya berdiam diri? nona bisa beristirahat atau membersihkan diri karena besok nona muda sudah pasti akan dibuat kelelahan. saya permisi keluar" Ucap maid itu yang sadar jika Lucia menganga.

"Em,,, baiklah kalau begitu. Terimakasih sudah mengantarku" Ucap Lucia. Maid itu mengangguk kemudian ia pergi keluar kamar. Setelah maid menutup pintu dari luar, Lucia membantingkan tubuh nya di kasur yang empuk, sangat lebar!

Pandangan Lucia menatap ke arah langit langit kamar tidur, Dia menampar pipinya berulang kali, ini bukan mimpi tetapi realiti. Pikirnya yang masih tidak percaya. Sungguh keajaiban baginya, Secara dadakan, dia tiba tiba dijual dan sekarang? luar biasa.

"Apa yang aku alami ini? Semua yang terjadi rasanya kayak mimpi buat aku. Aku pikir setelah Aku dijual aku akan di apa apain tapi kenapa justru aku malah mau dinikahin sama orang yang nggak aku kenal sama sekali? dan sebenarnya siapa Mahardika Darmawangsa ini? Kenapa tadi dia bisa bilang kalau dia udah kenal aku di depan ibunya? sementara aku aja nggak pernah mengenal dia?" Ada berbagai pertanyaan yang Lucia simpan di dalam pikiran nya saat ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status