Share

BAB 160 : Pertarungan Tanpa Darah

Gedung Dananjaya Pusat menjulang tinggi dengan gagah.

Gedung megah yang menjadi kebanggaan serta ikon Dananjaya Group itu, dinyatakan sebagai gedung kantor termewah dan termegah di seluruh penjuru negara ini.

Namun berbanding terbalik dengan kemegahan yang menakjubkan itu, ketegangan menyelimuti satu ruangan besar.

Dalam dua sisi saling berhadapan dengan pemisah satu meja oval panjang yang dilengkapi set mikrofon, telah duduk berderet pria dan juga wanita dalam balutan setelan jas mahal mereka.

Beberapa dari mereka berbincang dengan berbisik, sementara yang lainnya duduk tenang sambil beberapa kali melirik jam tangan di pergelangan tangan.

Pintu ruang rapat terbuka, Harsa datang dengan diikuti Ardiya di belakangnya.

Mereka mengambil tempat sisi kanan paling depan, dekat kursi utama di ujung meja oval tersebut.

Beberapa orang menatap Ardiya dengan tatapan bingung, namun yang lainnya mengangguk dan tersenyum penuh hormat pada Harsa dan Ardiya.

Tidak lama berselang, pintu kembali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status