Share

BAB 144 : Membuat Panas

Bangunan bergaya klasik terpampang di hadapan Aruna.

Wanita muda itu kemudian melirik pria bertubuh tinggi dan atletis yang berdiri di samping kirinya.

“Kau melemparku ke salon selama berjam-jam dan membelikan serta memintaku memakai gaun ini, hanya untuk makan?” cetus Aruna dengan alis menurun.

Pria tampan itu memiringkan kepalanya. “Ya,” ucapnya singkat. “Restoran ini berkonsep fine-dining.”

“Aku tahu apa itu fine dining. Aku hanya gak nyangka harus mengorbankan waktu sebanyak itu untuk makan.” Aruna menggelengkan kepalanya.

“Kau tidak suka makan di tempat seperti ini?” Brahmana melirik Aruna.

“Bukan itu,” cetus si wanita. “Waktu kita itu, akan lebih berharga jika kita habiskan berdua. Rasanya kesal, berjam-jam aku membuangnya di salon…”

Tangan kanan Brahmana meraih tangan Aruna dan menyisipkan jemarinya di setiap sela jemari wanita muda yang telah berdandan rapi itu.

“Kau merindukanku?”

“Waktu denganmu sangat berharga, Agha…” Aruna membalas remasan jemari Brahmana saat meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status