Share

BAB 146 : Masalah

“Eh, sialan lu!” Bentakan nyaring terdengar dari belakang Aruna.

Shanti yang tergopoh-gopoh segera menghampiri begitu ia mendengar adanya keributan di dekat pintu kafe.

Ia terkejut bukan kepalang, saat mengetahui bahwa Aruna berada dalam sumber keributan itu.

Tangan Shanti dengan cepat menarik Aruna ke belakang, sementara ia sendiri maju dan menantang ketiga wanita yang mencari ribut dengan sahabatnya.

“Apa maksud lu nyiram temen gue?!” sentak Shanti pada Katrina dengan mata melotot.

“Siapa yang nyiram? Aku hanya mengusir lalat yang menempel di wajahnya tadi,” jawab Katrina santai.

“Nona, tadi Anda--”

“Diamlah Pak!” Katrina menatap tajam pada pria paruh baya beserta istrinya yang hendak mengatakan sesuatu.

“Sebaiknya kalian berdua lekas pergi dari sini,” desis Katrina dengan bola mata bergerak ke arah luar.

Pria paruh baya itu hendak membantah, namun

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status