Share

Bab 67

Wajah Nada mendadak berubah pucat. Ia berusaha untuk menutupi tanda merah bekas ia bercinta dengan Wisnu dengan telapak tangannya.

"Oh ini, ehm, tadi aku habis masuk angin. Jadi aku minta dikerokin," dusta Nada. Ia memasang wajah penuh keyakinan pada Asma. Agar wanita berkerudung itu percaya dengan ucapannya.

Sejenak Asma terdiam. Netranya menatap intens pada wajah Nada lalu pada tanda merah yang berada di leher wanita itu secara bergantian.

"Siapa yang mengerokin Mbak Nada?" celetuk Asma. Ia yakin tanda pada leher Nada bukanlah bekas kerokan. "Bukankah Mbak Nada baru pulang dari kantor?" cerca Asma menatap curiga.

Nada semakin gugup. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia terlihat berpikir untuk sesaat.

"Tadi aku minta tolong sama Sekertaris aku, As. Habis aku tidak betah, rasanya ingin muntah dan di perut' tidak enak sekali," jelas Nada memasang wajah gelisah.

"Oh ...!" Asma mengangguk lembut tanda mengerti. "Seperti itu," imbuh Asma.

"As, apa yang sedang kamu lakukan di sana?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
yanti rosdiyanti
gk semua orang kampung sebodoh dan sepolos asma .kasian bngt merusak citra
goodnovel comment avatar
Ar Ni
sekuat apapun bangkai di tutupin pasti akan kecium juga hemmmz asma asma pergi saja asma pasti keluarga itu akan kalang kabut Krn pemenangnya kamu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status