Share

Bab 250

Danil menjingkat saat Bianca mengopres sudut bibirnya yang memar. Wajahnya mendelik kesal menatap pada Bianca.

"Pelan-pelan Bianca!" cetus Danil dengan nada setengah menyentak.

"Tadi juga sudah pelan-pelan, Danil!" protes janda muda itu menjauhkan kompres dari wajah Danil untuk sesaat. "Lagian ngapain sih kalian ribut. Sudah pada tua juga masih suka berantem," gerutu Bianca melanjutkan kalimatnya.

Danil berdesis. Jemarinya memijat-mijat kecil pada bagian sudut bibirnya yang terasa perih.

"Coba tadi kalau security tidak buru-buru datang ke sini pasti ada korban yang harus dilarikan ke rumah sakit," oceh Bianca. Ia kembali mengompres sudut bibir dan pelipis Danil yang terluka. Tinjuan Wisnu cukup membuat bibir lelaki itu sedikit koyak.

"Memang sebenarnya apa sih yang kalian perebutkan?"

Danil menarik tubuhnya menjauh dari Bianca. Matanya mendelik, menatap tajam. "Memangnya mulut kamu itu tidak bisa diam apa?" cebik Danil meradang. "Bibirku ini sudah sangat sakit sekali, jadi jangan mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status