Share

70. Aktivitas Pagi

Di teras belakang pondok, tepatnya dekat pintu kamar Mirna. Inamah tengah duduk sambil memangku Kia, putri kecilnya. Ia menimang gadis kecilnya itu, mencandai hingga terasa lepas sudah beban dalam hatinya. Sesekali terdengar suara gemerisik dedaunan berpadu dengan bunyi nyaring binatang malam.

"Mashaa Allah, indah banget, ya, Nduk. Lihat di atas sana. Kerlap-kerlip cahayanya."

Dipandanginya pekat langit malam yang bertabur bintang. Diangkatnya tangan ke atas, Inamah menunjuk dengan telunjuknya, berbicara pada Kia, seolah gadis kecilnya itu tahu apa yang ia ucapkan. Semilir angin berembus pelan, mengusap wajah lembut Inamah. Menimbulkan sensasi segar yang menyenangkan.

Menjadi abdi dalem pondok bukan sekadar pilihan. Inamah tak memiliki tempat lain selain Pondok Pesantren As Salam ini. Selain itu, ia merasa tenang di sini. Anaknya akan tumbuh di lingkungan yang kental dengan nuansa agamanya. Meski ada pekerjaan berat yang harus Inamah lakukan. Menyiapkan makan, pergi belanja, bersih-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status