Share

73. Kedatangan Inamah

Aku melihatnya. Istriku. Ia datang lagi. Setelah berminggu tak bertemu karena ia kabur dari rumah. Tidak, bukan kabur sebenarnya. Melainkan kuusir.

Ah, betapa aku bodoh sekali. Bukannya mengendapkan masalah agar bisa berpikir jernih. Aku justeru memperkeruh suasana hati Inamah. Begitu mudah diri ini tersulut emosi, hingga berlian kesayanganku itu pergi dan tak lagi kembali.

Ia bahkan mengancam akan menggugat cerai.

Rabbi ....

Tidakkah aku memiliki kesempatan untuk kembali? Andai Inamah tahu, bahwa aku telah ditipu Lastri. Rencana jahatnya yang busuk menjeratku, ia bahkan terang-terangan melukai ibuku.

Aaaargh! Sialan!

***

Penyesalan memang menyakitkan, tapi itu adalah sebuah kenyataan.

Inamah masuk ke dalam ruang rawat inap Ani. Ia melangkahkan kaki dengan perlahan. Ada pedih merambati hati. Bagaimanapun, Ani sudah ia anggap seperti orang tuanya sendiri. Tak sampai hati saa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status