Share

Bab 21. Kita Cerai Saja, Mas

Ardi menatap istrinya dengan buncahan banyak rasa. Emosi, gelisah, cemas dan banyak lagi. Wajah pria itu memerah dengan nafas berat.

Alya lantas menoleh menatap suaminya. Dua pasang mata itu saling menatap sangat dalam. Alya menekan sorot mata kekecewaannya.

"Oh, beberapa hari yang lalu suamiku memang menemani istrinya yang melahirkan di rumah sakit. Ya, dia menemani is-tri-nya!" Alya menekan kata terakhir. Dia tersenyum miring pada suaminya.

Ardi sedikit bernafas lega, Alya menjawab seperti itu. Setidaknya dia tidak akan jadi bulan-bulanan teman kantornya nanti. Dia hanya perlu mencari alasan dan rayuan agar Alya mau percaya dengan penjelasannya nanti.

Bara membenarkan jasnya. "Van, aku tidak punya selera makan lagi Kamu urus pembayaran makanan mereka!" Pria itu beranjak sana berlalu dengan senyum tipis.

Selepas Bara pergi.

"Huuuufffff .... Akhirnya Tuan Bara pergi juga. Sumpah aku merinding saat dia datang. Cuma hoki banget si Alya dapat uang segitu." Sindy menggeleng heran.

Alya h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status