Share

Bab. 49. Sayang, aku benar-benar tidak sanggup

Marsya menoleh ke arah Reval yang sedang berdiri sambil tersenyum memegag keresek. "Aku sudah tidak mau, nanti saja makannya."

Reval menghela napas panjang penuh kecewa, padahal dia begitu semangat menghampiri sang istri. "Sayang, kamu yakin? Kamu tidak mau makan satu biji saja buahnya." Reval menghampiri Marsya yang sedang duduk di sofa.

"Aku, 'kan maunya tadi sore, Sayang, bukan sekarang. Besok saja aku makannya. Tapi ditemanin sama kamu makannya. Besok, 'kan kamu libur. Oke, Sayang." Marsya mendekati Reval lalu mengambil keresek berisi buah mangga.

"Ya, sudah." Reval menjawab dengan lesu.

***

"Sayang kamu tahu tidak?" Reval menatap wajah sang istri sambil tidur miring menghadap Marsya dan tangan kanannya mengusap-usap perut sang istri.

"Apa?" Marsya memperhatikan wajah tampan Reval.

"Aku beli buah mangga yang kamu mau penuh perjuangan, Sayang. Seumur-umur belum pernah aku kaya begitu. Aku tinggal menyuruh orang u
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status