Beranda / Pernikahan / Dianggap Pelacur Oleh Suamiku / Bab. 51. Jangan-jangan kalian bercinta di toilet

Share

Bab. 51. Jangan-jangan kalian bercinta di toilet

Penulis: My_ndrati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-05 08:00:32

Reval kemudian memperhatikan foto-foto tersebut lalu kedua matanya membulat. "Berengsek! Apa maksudnya ini?" Reval melihat satu persatu foto tersebut.

Dadanya kembang kempis sambil menahan amarah. Kedua matanya memancarkan kemarahan dan juga memerah. Hati Reval pun merasakan sakit yang sangat teramat perih dan juga merasakan sesak di dadanya.

Bagaimana tidak, Reval sedang melihat foto sang istri sedang bersama dengan lelaki lain. Di foto tersebut seperti terlihat Marsya sedang bermesraan dengan seorang lelaki. Namun, sayangnya wajah foto lelaki tersebut di blur.

"Jadi kamu ingin nonton hanya alasan saja! Ternyata kamu ingin bertemu dengan pria ini. Berengsek kamu Marsya! Dan foto ini, ini sebelum kamu hamil. Ternyata kalian sudah lama berhubungan. Pura-pura juga ingin ke toilet. Jangan sampai anak yang ada di kandunganmu ... berengsek! Awas kamu Marsya. Kamu diam-diam bermain di belakangku dengan lelaki lain." Reval melempar foto ke atas meja secara k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 52. Apakah anak itu adalah anakku?

    Reval tertawa mencibir mendengar ucapan Farhan. Dia lalu menatap wajah sang asisten. "Kamu tahu kenapa aku seperti ini? Ternyata istriku mengkhianatiku, diam-diam dia selingkuh di belakangku.""Apa?!" Farhan terhentak kaget mendengar ucapan Reval, dia lalu menggelengkan kepalanya. "Reval, tidak mungkin istrimu seperti itu. Aku tidak percaya."Reval menyunggingkan senyumnya sambil menggoyang-goyangkan gelas berisi minuman keras. "Ya, awalnya aku tidak percaya, tapi bukti yang membuat aku percaya. Seorang Marsya yang sangat aku cintai, ternyata dia bermain api di belakangku. Kurang ajar! Sialan! Wanita tidak tahu diuntung!" Reval mengumpat sambil dadanya kembang kempis. Farhan mencerna ucapan Reval sambil mengerutkan keningnya. "Bukti? Bukti seperti apa?"Reval merogoh satu lembar foto yang sudah kusut di saku celananya. "Ini lihat, gimana aku tidak murka dengan istriku." Reval memberikan satu lembar foto kepada Farhan. Farhan kemudian me

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 53. Kamu benar-benar mengabaikanku

    Tidak usah pegang-pegang tanganku!" Reval mengempaskan tangan sang istri. "Aku tidak sudi dipegang oleh tanganmu yang kotor itu!" ketus Reval lalu pergi berjalan meninggalkan Marsya. Sontak saja tubuh Marsya langsung terdiam mematung ketika mendengar ucapan sang suami. Dia menatap punggung sang suami yang berjalan meninggalkannya. Tidak terasa air matanya kembali mengalir di atas pipinya sambil satu tangan mengusap perut.Hatinya kembali hancur berkeping-keping. Dadanya seakan tidak bisa bernapas karena sang suami benar-benar membencinya. "Sayang, apa yang harus aku lakukan agar kamu bisa percaya denganku? Aku berpikir kamu tidak akan marah lagi denganku setelah kamu pulang. Tapi ternyata kamu masih marah sama aku. Ya, Tuhan kenapa aku harus diberi cobaan seperti ini di saat aku sedang hamil?" Marsya mengusap air matanya yang tumpah ruah dan sesaat dia terdiam. "Aku harus mencari lelaki itu, tapi bagaimana mencarinya." Marsya menatap lurus ke depan lalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 54. Harusnya aku yang pergi

    [ Aku sedang sibuk, aku tidak bisa mengantarmu. Minta antar saja sama pria yang ada di foto itu. ]Lagi-lagi Marsya hanya bisa menghela napas setelah membaca pesan dari Reval. "Padahal kamu selalu antusias jika sudah ada jadwal aku ke dokter kandungan. Tapi sekarang kamu seperti itu." Marsya bermonolog pada dirinya sendiri lalu berusaha untuk menahan air matanya yang sebentar lagi akan keluar. ***"Oh, iya, Tuan. Sore ini jadwal nyonya Marsya ke dokter kandungan." Farhan melirik Reval di kaca spion lalu kembali fokus menyetir. "Hhhmm." Reval hanya berdehem. "Antar aku apartemenku! Aku tidak akan pulang ke rumah," perintah Reval. "Tapi, Tuan, 'kan ....""Aku tidak akan mengantarnya! Biarkan saja dia pergi sendiri," marah Reval. Farhan menghela napas pelan. Dia tidak mungkin memaksa Reval. Perkataan sang CEO tidak akan bisa diubah dan tetap akan pada pendiriannya. Beberapa menit kemudian Farhan sudah sampai d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 55. Kamu bukan istriku lagi!

    Kamu tahu, justru aku menyesal pulang ke rumah ini. Aku pikir aku tidak akan mengingat foto-foto itu. Tapi setelah aku melihat wajahmu, pikiranku kembali kepada foto kamu dan pria berengsek itu! Aku benar-benar muak melihat wajahmu!" Reval menatap tajam wajah sang istri. Lagi-lagi perkataan Reval membuat Marsya sakit hati. Bulir air mata kembali menetes di atas pipinya. Dadanya kembali merasakan sesak yang luar biasa. "Sayang please kamu jangan begini terus sama aku! Aku tidak mungkin melakukan hal itu. Aku Sayang kamu, tidak mungkin aku melakukan hal yang tidak sepantasnya." Marsya memegang tangan Reval. Reval menyunggingkan senyumnya sambil menatap tajam wajah sang istri. "Yakin kamu?" "Iya, aku yakin. Aku akan membuktikan ...." Marsya menghentikan perkataannya karena ponselnya berdering. Namun, Marsya diam saja, dia seakan malas mengambil benda pipih yang tergeletak di nakas. "Kenapa diam saja? Kamu tidak mau mengangkatnya?" Reva

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 56. Kamu pasti sedang bersama pria itu

    "Nyonya tidak pernah berbuat salah sama Mbok. Mbok mohon jangan pergi dari rumah ini. Bagaimana nanti kalau tuan Reval menanyakan tentang, Nyonya? Mbok mau jawab apa? Yang ada nanti tuan Reval marah sama Mbok karena, Nyonya pergi dari rumah ini." Marsya melepaskan pelukan mbok Lasmi. "Suamiku tidak akan marah, Mbok. Marsya yakin.""Tapi kalau nanti tuan Reval bertanya soal, Nyonya bagaimana? Tuan Reval pasti nanti tanya sama Mbok. Mbok harus jawab apa, Nyonya?" "Mbok bilang saja tidak tahu. Lagian Marsya juga belum tahu mau ke mana," jawab Marsya lalu tersenyum. "Ya, ampun. Nyonya benar-benar belum punya tujuan! Mbok mohon jangan pergi. Nyonya mau tinggal di mana? Mbok sayang sama, Nyonya, Mbok tidak mau, Nyonya pergi dari sini. Mbok mohon, Nyonya." Mbok Lasmi berucap sambil menangis dan memegang kedua tangan Marsya. "Sudahlah, Mbok. Lagian suamiku juga sudah tidak menginginkan Marsya lagi. Sudah ya, Mbok, Marsya pamit," kata Marsya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 57. Pemandangan tubuhmu merusak mataku

    "Maafkan aku, Tuan jika perkataanku lancang." Farhan menundukkan kepalanya. "Aku tahu, Tuan sakit hati dengan nyonya Marsya. Tapi sebaiknya, Tuan berpikir jernih. Aku yakin ini semuanya hanya jebakan."Reval yang sedang berdiri langsung menatap tajam ke arah Farhan. "Tahu dari mana kalau ini hanya jebakan? Sudah jelas-jelas di foto tersebut Marsya bermesraan dan juga pria berengsek itu menghubungi Marsya! Kalau memang itu jebakan, tidak mungkin pria itu tahu nomor Marsya dan juga menghubungi istriku" desis Reval lalu menyungginngkan senyumnya. "Tuan Reval lihat saja kebenaran akan terungkap." Farhan berucap penuh percaya diri.Reval menyunggingkan senyumnya lalu berjalan ke arah meja kerja. Dia kemudian duduk di kursi lalu meghela napas. Tidak bisa dipungkiri di hati kecilnya dia merindukan sosok yang selama ini selalu menemani Reval. Sosok yang membuat Reval bisa tersenyum, tertawa, dan juga merubahnya. ***Waktu menunjukkan pukul 19.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 58. Kamu baik-baik saja, 'kan?

    "Tuan Reval menyuruh saya untuk mencari, Nyonya," ucap Farhan. Marsya membelalakkan matanya sambil menatap wajah Farhan lalu tersenyum mencibir. "Untuk apa dia mencariku? Bukankah dia sudah mengusirku," ketus Marsya. "Sepertinya tuan Reval sangat rindu dengan, Nyonya dan ... tuan Reval sudah menyadari kalau itu hanya jebakan," jelas Farhan. Marsya tertawa mencibir. "Aku tidak mau! Aku mohon, asisten Farhan jangan beri tahu Reval kalau aku ada di sini. Aku sangat membenci Reval. Sama sekali dia tidak peduli sama aku. Aku pergi pun dia tidak peduli. Aku sengaja menunggu telepon dari dia untuk beberapa hari, tapi sama sekali dia tidak mencariku atau meneleponku. Akhirnya aku blokir nomornya," urai Marsya dan kedua matanya berkaca-kaca. "Mungkin tuan Reval lagi emosi makanya seperti itu," ujar Farhan. "Pokoknya aku tidak mau ketemu dia. Maaf, asisten Farhan untuk saat ini aku benar-benar tidak mau bertemu Reval. Sekali lagi aku mohon."

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 59. Ya Tuhan tolong selamatkan istriku dan anakku

    "Reval!" Marsya begitu kaget karena tiba-tiba di hadapannya melihat Reval sedang menatapnya tajam. Sementara Reval sedang merasakan cemburu yang luar biasa. Bagaimana tidak, dia melihat sang istri berjalan berdampingan sambil tertawa bersama. Hatinya kembali sakit di saat mendapati sang istri sedang berjalan dengan lelaki lain.Reval menggelengkan kepalanya kemudian menyunggingkan senyum. Kedua mata memerah, rahangnya mengeras melihat sang istri jalan berdampingan. Reval kemudian bangun dari duduknya lalu berjalan dan menatap tajam lelaki yang berada di samping Marsya. "Jadi ini lelaki selingkuhan kamu ...." Reval menarik kerah baju lelaki tersebut. "Reval kamu apa-apaan, sih! Kamu jangan membuat malu." Marsya menarik tubuh Reval. Lelaki yang tiba-tiba ditarik oleh Reval pun merasa kaget dan bingung karena tiba-tiba ditarik oleh Reval.Reval menoleh ke arah Marsya. "Kamu membela dia!" Reval menatap tajam Marsya dan tangannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13

Bab terbaru

  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 122. Jangan melakukan perlawanan!

    "Saya mohon maafkan saya. Jangan masukkan saya ke penjara. Saya mohon Tuan. Saya mengakui saya telah bersalah kepada Marsya. Saya ... Saya benar-benar minta maaf." Pak Bowo mengangkat kedua tangannya memohon sambil menundukkan kepalanya. Reval menyunggingkan senyumnya sambil memperhatikan Pak Bowo. "Minta maaf? Aku tidak salah dengar! Anda jangan minta maaf kepadaku, tetapi kepada Marsya anakmu!" jerit Reval, "Sekarang Anda minta maaf setelah semuanya sudah terbongkar. Ke mana saja Anda selama ini? Bahkan Anda masih memanfaatkan Marysa dan akan menjadikan mantan istriku sebagai wanita malam. Dan sekarang Anda berkata menyesal. Dasar manusia tidak tahu diri. Jika Marsya tidak mengenal teman Anda, Anda tidak mungkin melakukan hal ini. Oke, tunggu saja. Dalam waktu satu kali dua puluh empat jam Anda dan teman Anda akan masuk ke penjara!" desis Reval.Pak Bowo bangun dari duduknya lalu menghampiri Reval. "Tuan saya mohon jangan penjarakan saya. Saya mohon, Tuan!" Pak

  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 121. Anda jangan coba-coba kabur!

    Marsya tiba-tiba berteriak dan menangis histeris. Jantungnya berdetak tidak karuan dan tubuhnya bergetar hebat. Reval merasa bingung melihat Marsya. "Sayang kamu kenapa?" Reval memegangi tubuh Marsya sambil memperhatikan wajah sang mantan istri dengan penuh khawatir. "Orang itu ... orang itu ada lagi." Marsya berucap dengan terbata dan menangis lalu menyembunyikan wajahnya di dada Reval. Reval mengerutkan keninnya sambil berpikir lalu memperhatikan Pak Bowo dan teman pemilik rumah bordil yang sedang berjalan. "Tuan Reval." Pak Bowo menundukkan kepalanya setelah berada di depan Reval. Namun, dia merasa bingung melihat Marsya sedang menangis. "Ada ... ada apa dengan anak saya?" tanya Pak Bowo lalu menoleh kepada pemilik rumah bordil. Sang pemilik rumah bordil pun merasa bingung sambil mengerutkan keningnya.

  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 120. Will you marry me?

    "Sudah tahu Marsya masih mencintaiku. Kenapa kamu memaksanya?" kesal Reval, "asal kamu tahu, Garvin. Sebenarnya aku malas menemuimu, tetapi demi mengembalikan cincin ini aku terpaksa menemuimu. Aku tidak mau kamu berpikiran kalau Marsya masih menyimpan cincin pemberianmu. Hanya cincin pemberian dariku yang akan melingkar di jari manisnya." Reval mencondongkan badannya ke arah Garvin. Garvin menyunggingkan senyumnya. "Oke, sekali lagi aku mengaku kalah. Harusnya kamu berterima kasih kepadaku. Kalau malam itu bukan aku yang menemui Marsya. Marsya tidak akan selamat. Dia mungkin sudah dijamah dan ditiduri oleh pria hidung belang. Apa lagi penampilan Marsya saat itu sangat cantik dan seksi. Siapa yang tidak akan tergoda melihat ...." Garvin malah membayangkan penampilan Marsya lalu menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Sialan! Kamu sedang membayangkan apa, hah?" Reval bangun dari duduknya. "Tuan Reval. Su

  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 119. Aku terpaksa memakainya

    Marsya dan Reval sedang dalam perjalanan pulang ke rumah Marsya. Mereka duduk berpelukan dan saling tersenyum. Reval tidak henti-hentinya menciumi kening sang mantan istri. "Senang sekali melihat mereka bahagia. Aku harap kalian berdua tidak akan terpisahkan." Farhan sekilas menoleh ke kaca spion sambil berbicara dalam hati. "Kamu kalau ada apa-apa cerita sama aku, ya. Kalau ada orang yang menekanmu jangan diam saja." Reval memeluk Marsya sambil tangan kanannya mengelus rambut Marsya. "Iya, Reval. Sekali lagi terima kasih, ya. Kamu sudah menolongku," ucap Marsya, "emm, tapi ...." Marsya tidak melanjutkan kata-katanya. "Kenapa?" tanya Reval khawatir. "Aku takut pulang, Reval. Bapak mau ...." "Sudah kamu pulang saja, tidak apa-apa kamu aman," ucap Reval lalu mencium kening Marsya. "Aman?" tanya Marsy

  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 118. Mati saja kamu

    "Kita tunggu di sini saja. Aku ingin menunggu Marsya." Reval duduk di kursi. "Baik, Tuan." Farhan ikut duduk di samping Reval. Beberapa menit kemudian Garvin berjalan sambil menarik tangan Marsya. Dia melewati Reval dan Farhan yang sedang duduk dan sama sekali dia tidak menyadari adanya mereka. "Marsya!" Reval bangun dari duduknya. "Kenapa dia membawa Marsya seperti itu?" kesal Reval, "Kita ikuti dia! Awas saja kalau dia macam-macam!" Reval berjalan mengikuti Garvin secara pelan agar Garvin tidak mengetahuinya. "Hati-hati Tuan jangan sampai Mr. Garvin tahu kita mengikutinya." "Hhhmmm." Reval berjalan sambil memicingkan matanya. Reval kemudian berhenti dan memperhatikan Garvin yang sudah berada di depan mobil. "Berengsek! Kasar sekali dia!" Reval mengepalkan tangannya lalu melangkah. "Tuan ... jangan gegabah. Kita lihat saja dulu. Kita

  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 117. Kenapa kamu menggigit bibirku?

    "Honey, sepertinya mantan suamimu sedang cemburu." Garvin menatap tajam Reval sambil berbisik kepada Marsya. "Reval?" kaget Marsya lalu matanya mencari keberadaan sang mantan suami. "Kita temui dia." Garvin meraih tangan Marsya lalu menggenggam jari jemari Marsya. "Buat apa?" Marsya menahan langkahnya dan berusaha melepaskan tangannya dari Garvin. "Sudah kita temui dia!" Garvin tetap berjalan membawa Marsya. Marsya ingin sekali menolak. Dia tidak ingin membuat sang mantan suami sakit hati melihat dirinya bersama Garvin. "Reval maafkan aku, aku tidak mau seperti ini." Marsya berbicara dalam hati sambil mengikuti Garvin. "Hai, Reval," sapa Garvin setelah berada di hadapan Reval. Reval menundukkan kepalanya lalu menatap Marsya. "Tahan, Reval jangan memperlihatkan kemarahan dan kecemburuan di mata bule berengsek ini!" batin Reval. "Asisten Farhan," sapa Garvin. Mr. Garvin." Farhan menundu

  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 116. Aku harus bisa menikmati tubuhmu

    "Ibu sebenarnya sudah menyadarinya. Cuma Ibu ingin kamu yang bercerita sama Ibu. Kalau Ibu yang bertanya duluan kamu tidak akan mungkin menjawab jujur," kata Bu Tasya "Iya, Bu. Marsya belum siap bercerita sama Ibu. Cuma Marysa juga tidak mungkin pendam sendiri. Apa lagi bapak sudah ikut campur dan malah memaksa Marsya untuk merayu Mr. Garvin. Marsya tidak mau, Bu. Merayu salah tidak merayu pun salah," ucap Marsya lalu menghela napas pelan."Kamu minta tolong sama tuan Reval. Kamu putuskan hubunganmu dengan Mr. Garvin. Kamu, 'kan tidak mencintai Mr. Garvin. Kamu tuh cintanya sama tuan Reval. Iya, 'kan?" Marysa mengangguk lalu tersenyum. "tapi Marsya bingung, Bu. Marysa tidak mungkin memutuskan hubungan Marsya dengan Mr. Garvin. Ini sudah pilihan Marsya. Mr. Garvin memberikan pilihan yang aneh sama seperti Bapak," kesal Marsya. "Aneh bagaimana maksudnya?" tanya Bu Tasya. Marsya kemudian menceritakan awal mula dia harus menjadi pacar M

  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 115. Kuras harta dia!

    Reval sudah berada di ruangan rapat. Kedua matanya langsung menatap tajam ke arah Garvin yang sedang duduk di meja sebelah kiri. Tatapannya bagaikan elang yang akan memangsa buruannya. "Kamu tidak akan lama bersama Marsya. Lihat saja Garvin. Kamu boleh sombong di hadapanku untuk saat ini dan kesombonganmu tidak akan lama." Reval berbicara dalam hati sambil mengepalkan kedua tangannya. "Tuan Reval! Silakan dimulai," bisik Karin. "Hhhmm." Reval hanya berdeham dan tatapannya masih kepada Garvin. Garvin pun malah membalasnya menatap Reval sambil tersenyum. "Ada yang sedang terbakar cemburu sepertinya," batin Garvin. Sementara Farhan hanya bisa menghela napas pelan. Dia kemudian memperhatikan Reval dan menggelengkan kepalanya kepada sang CEO. Reval pun mengerti melihat Farhan seperti itu. Dia kemudian menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskannya. Keadaannya sudah bisa terkontrol dan Reval memulai rapatnya. ***

  • Dianggap Pelacur Oleh Suamiku   Bab. 114. Bullshit dengan omonganmu!

    Marsya membelalakkan matanya ketika secara tiba-tiba Reval langsung bertanya ke inti permasalahan. Dia meremas-remas tangannya sendiri. Tenggorokannya seakan tercekat dan dia tidak berani menatap Reval. "Kenapa diam saja? Ayo, jawab, Marsya!" Reval menatap tajam wajah Marsya yang sedang menunduk.Dada Reval kembang kempis dan dirinya benar-benar emosi. Namun, sebisa mungkin dia menahan emosinya di hadapan Marsya. Sementara Farhan memperhatikan Marsya secara seksama. Dia pun ingin bertanya, tetapi dia tidak ingin ikut campur. "Marsya!" panggil Reval lalu menggelengkan kepalanya, "Aku yakin ada sesuatu yang tidak beres. Makanya kamu seperti ini, ada yang mengancammu, 'kan?" tanya Reval mengintimidasi. Marsya langsung mengangkat kepalanya mendengar pertanyaan sang mantan suami. "Tidak ada. Siapa yang mengancamku? Itu memang keinginanku. Waktu kamu pergi, di situ aku berpikir. Sepertinya aku salah jika harus dekat kembali denganmu. Aku t

DMCA.com Protection Status